Sang Abdi

Sang Abdi

Oleh:  Frank R  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
58 Peringkat
57Bab
201.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

[CERITA DEWASA 21+] Sebagai gadis tunarungu, Kirana kesulitan mendapatkan jodoh. Itulah alasan Narto, ayahnya, menjodohkannya dengan Farhan, seorang duda berumur empat puluh tahun, yang perkawinannya gagal karena dikhianati mantan istrinya. Karena rasa balas budi dan pada dasarnya juga tertarik dengan Kirana, Farhan menerima tawaran Narto dengan beberapa syarat. Syarat itu pula yang membuat Narto dan Surti, istrinya, harus mengikuti kemauan Farhan meski itu di luar batas kewajaran.Kirana harus menjalani kehidupan berumah tangga sebagai abdi bagi suaminya. Dia harus menghadapi perilaku Farhan yang tak cukup hanya bercinta dengannya seorang. Farhan masih kerap bercinta dengan anak angkatnya, Gayatri, bahkan dengan Surti, ibu kandung Kirana. Dengan kebesaran hati dan kebijaksanaannya yang seolah tanpa batas, Kirana bertahan dan berusaha membuat kehidupannya bersama suaminya menjadi lebih baik. Akankah Kirana mendapatkan kebahagiaan? Sanggupkah dia menjadi abdi bagi suaminya?

Lihat lebih banyak
Sang Abdi Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Andhika Nada
OK I like, necst story
2022-05-10 04:46:58
1
default avatar
narnia3
semangat othor
2022-03-30 02:24:32
1
user avatar
Ayah Yusuf
lebih seruan cerita pertama sebelum perubahan Thor...
2022-03-27 23:21:11
1
default avatar
Ida
Aq penggemar tlsan2 frank Walau ada benang merah dlm smua tlsan2 nya Tpi setiap crta nya mempunyai setting latar cerita yg psti berbeda Disamping itu dia mengajak pembaca nya utk tidak membaca cepat Sbb plot twist cerita nya sangat kental Semangat frank
2022-02-25 21:15:05
1
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:07:59
2
user avatar
Ayu Kristin
bisa-bisanya bab 2 langsung kunci .........
2021-11-06 16:38:43
0
user avatar
Cynthia Baby
hmmm kok bisa ya Kirana mau2nya
2021-10-26 19:43:42
0
user avatar
Daniel Andries
sangat menginspirasi.. tetap semangat thor.....
2021-09-27 03:05:37
1
user avatar
putu sutama65
ini beneran tamat di bab 57 ? ...
2021-09-10 10:13:48
0
user avatar
Jonart Manafe
shiiip yuup
2021-09-07 08:58:40
0
user avatar
Jamaludin Iskak
it.s a good novel
2021-07-28 18:14:28
1
user avatar
Jamaludin Iskak
its a good novel
2021-07-28 18:13:22
0
user avatar
Jamaludin Iskak
its a good novel
2021-07-28 18:13:01
1
user avatar
Ndyput
super sekali
2021-07-27 03:06:46
1
user avatar
Ndyput
super sekali
2021-07-27 03:06:32
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
57 Bab
Prolog
Mohon dukungannya dengan memberi bintang dan komentar.   Farhan baru saja turun dari motor adventure-nya. Narto menghampirinya lalu menganggukkan kepala sambil membungkukkan badannya sekilas. "Baru pulang, Mas?" Narto tersenyum ramah dan gerak tubuhnya terlihat sangat sopan. "Iya, Mas." Farhan membalas basa-basi Narto. "Kalau Mas tak keberatan, kita ngopi dulu, Mas. Ada hal penting yang mau saya sampaikan." Sikapnya yang masih sangat sopan, tetapi ada mimik serius di wajahnya. "Ada apa, Mas?" Farhan belum beranjak dari tempatnya berdiri. Dia berusaha menerka apa yang akan disampaikan Narto.
Baca selengkapnya
1. Dominasi
Semilir angin dingin bertiup lembut menerpa teras pondok. Pondok kecil itu terletak di tengah kebun yang cukup luas. Farhan tengah beristirahat menunggu waktunya makan siang. Dia duduk di kursi kayu yang ada di teras pondok itu sambil merokok. Pondok kayu itu hanya terdiri dari teras dan satu ruangan di dalam. Ruang yang tak terlalu besar itu berisi meja dapur tempat memasak air untuk membuat kopi dan hamparan tikar tempat dia biasa makan siang dan tiduran di saat tubuhnya lelah. Di teras, terdapat empat buah kursi dan satu meja untuk bersantai dan ngobrol. Dia biasa ngobrol dengan istrinya, Kirana di sana. Terkadang juga dia ngobrol dengan para pekerja yang kebetulan mampir ke sana. Meskipun pondok itu sederhana, Farhan merasa betah dan nyaman beristirahat di sana di sela-sela pekerjaannya mengurusi sawah dan kebun yang sudah seperti miliknya sendiri. Sebetulnya masih agak lama waktunya makan siang tapi Farhan merasa lelah setelah berkeliling di kebun memeri
Baca selengkapnya
2. Penyatuan
Kedatangan Farhan untuk tinggal di desa itu semata-mata untuk membangun kehidupannya yang baru dalam bidang pertanian dan agrobisnis sambil mengobati luka hatinya akibat perceraiannya. Dia sama sekali tak pernah berniat mengusik kehidupan pribadi keluarga Narto. Petualangan cintanya justru dipicu oleh Narto yang memohon agar Farhan menikahi Kirana, anak semata wayangnya. Pribadi Farhan yang dinilainya baik serta keberhasilan Farhan mengelola kebun miliknya hingga menjadi jauh lebih maju membuat Narto sangat menyukai Farhan. Bukan hanya Narto, semua warga desa itu juga menyukai keberadaan Farhan yang mulai mengupayakan kemajuan di desa itu. Farhan kerap mengadakan penyuluhan kepada warga desa untuk bertani dan berkebun dengan cara yang lebih baik. Seluruh warga desa menyambut gembira ketika Narto mengabarkan bahwa dia akan menikahkan Farhan dengan Kirana, putrinya. Mereka semua bergotong-royong mempersiapkan pesta perkawinan yang meriah bagi pasangan pengantin itu. Se
Baca selengkapnya
3. Sebuah Pelajaran
Surti menatapnya dari kejauhan lalu dia berdiri dan mendekat. Diamatinya bagian yang dimaksud Farhan. Sudah janjinya akan menjadi saksi bahwa putrinya masih perawan. Mau tak mau dia harus menjalankan tugasnya. Bagian tubuh itu tegang mengkilap basah oleh cairan dari putrinya. Tak tampak noda darah di sana. Mata Surti masih memandanginya dengan teliti mencari noda darah di sana, tetapi tak ditemukannya. Dengan putus asa dipegangnya benda itu sambil terus mengamatinya. Tanpa sadar darahnya berdesir berhadapan dengan benda yang tegang dan berukuran cukup besar itu. Naluri kewanitaannya bangkit dari tidurnya. Surti mulai terangsang. "Mbak sudah janji untuk mengajari Kirana bagaimana menjadi istri yang baik. Lihatlah, dia belum bisa melaksanakan tugasnya memuaskan suaminya." Farhan mulai terangsang melihat tubuh sintal dengan tampang polos di hadapannya. Nafsunya sudah kepalang naik. Dia berpikir keras bagaimana caranya bisa merasakan kenikmatan dari tubuh
Baca selengkapnya
4. Bersinar
Kalian mungkin bilang aku dungu, tetapi aku hanyalah tuna rungu. Tuna rungu bukan berarti dungu. Aku memang kadang ragu dan malu. Ragu yang membuatku hanya menunggu. Menunggu datangnya sang waktu. Waktu untuk menunjukkan apa yang kumampu. Kini kalian mungkin belum tahu. Nanti kalian lihat siapa diriku.~ Kirana Ayudia ~ Purnama emas mengintip di puncak bukit. Satwa malam bernyanyi dalam sejuk dan embun. Namun, suaranya lenyap dalam hening. Malam bulan purnama adalah malam yang biasa digunakan oleh satwa untuk bercinta. Melepaskan hasrat berahi mereka. Kirana duduk sendiri di teras rumah ditemani pena dan kertas. Dia sedang menulis syair.Saat-saat seperti itu biasanya Kirana membuat puisi atau syair. Dalam dir
Baca selengkapnya
5. Gayatri
Terima kasih sudah membaca sejauh ini.Kasih rating dan komentarnya, ya!Farhan dan Kirana sedang dalam perjalanan ke Solo dengan mobil yang disetir Farhan. Sebuah mobil low MPV yang dibelinya setelah menikah. Narto menyuruhnya membeli mobil itu dari uang hasil panen agar Farhan dan Kirana bisa lebih nyaman kalau perlu bepergian. Bagi Narto itu tak masalah, tiga kali panen cabe dan tomat terakhir menghasilkan cukup banyak uang.Hari masih pagi ketika mereka sampai di rumah Gayatri yang s
Baca selengkapnya
6. Gemerincing
Gayatri terbangun. Dilihatnya jam tangan yang melingkar di tangan kirinya menunjukkan pukul sebelas kurang. Dia teringat belum menyuruh pembantunya untuk menyiapkan makan siang. Segera dia bergegas memakai pakaiannya. Dia biarkan Farhan yang masih tertidur di spring bed.Kirana sedang duduk di ruang tengah ketika Gayatri muncul di sana. Pakaian Gayatri tak tampak rapi seperti sebelumnya. Rambutnya juga agak acak-acakan."Ma ... na ... Mas Far ... han ...?" tanya Kirana."Masih tidur kali," jawab Gayatri sambil tersenyum dan berlalu ke dapur.Kirana menoleh ke arah kamar tempat Gayatri keluar tadi. Dari celah gorden yang dibiarkan Gayatri terbuka saat dia keluar kamar tadi, Kirana bisa melihat suaminya terbaring di 
Baca selengkapnya
7. Pondok Sunyi
Pekerjaan memasak pagi itu baru saja usai. Semur ayam, sayur sop, dan tahu goreng sudah selesai semua dimasak. Kirana juga sudah selesai membuat sambal terasi. Pagi itu dia masak sendiri di dapur. Ibunya sedang memanen sayuran di halaman belakang rumah.Matahari sudah tinggi ketika Kirana selesai memasak. Tubuhnya yang berkeringat menimbulkan rasa gerah. Dia ingin mandi dulu sebelum mengantarkan makan buat suaminya di pondok kebun tempat biasa suaminya beristirahat siang.Setelah meletakkan tahu goreng dan sambal di meja makan, Kirana masuk ke kamarnya di paviliun. Sebelum mereka menikah, dibuatkan pintu dalam untuk masuk ke paviliun dari ruang tengah. Semula paviliun itu hanya bisa diakses dari depan.Rumah itu mereka cukup besar dibandingkan rumah-rumah lain di desa itu. Rumah berdin
Baca selengkapnya
8. Teman Sepi
"Wah, pondoknya bagus sekali, Mbak." Kirana hanya tersenyum menanggapinya.Ratih terkagum-kagum melihat pondok yang arsitekturnya berbeda dari pondok-pondok yang ada di desa itu.Kirana mengajaknya beranjak dari motor ATV yang baru saja mereka kendarai. Dia menuntun Ratih ke ujung teras pondok di tepi tebing itu. Dia penasaran apakah hanya dirinya sendiri yang takut melihat ke bawah atau Ratih juga begitu."Iiih ... serem lihat ke bawah, Mbak."Ratih berpegang erat pada pagar pengaman teras. Dia mengalihkan pandangannya dari sungai deras di bawah mereka lalu menatap ke arah sumber bunyi di sampingnya. Aliran air penggerak generator yang terjun ke sungai yang ada di samping kiri pondok itu diamatinya.
Baca selengkapnya
9. Perawan
Farhan naik motornya melalui jalan desa menuju rumah mertuanya. Dia baru saja selesai mengarahkan warga memasang kamera CCTV di beberapa titik di desa untuk bisa memantau keamanan dari pos keamanan. Meskipun selama ini desa itu aman, tetapi Farhan memberi pengarahan kepada semua warga untuk selalu waspada. Dia sadar bahwa suatu saat desa ini akan makmur dengan kemajuan pertanian dan perkebunan serta peternakan yang sedang dirintisnya. Kegiatan warga desa itu di malam hari belakangan semakin bertambah. Semula warga desa cuma tinggal di rumah atau nongkrong sambil ngobrol di malam hari, sekarang mulai berubah. Kegiatan belajar di balai desa mulai diramaikan oleh anak-anak remaja yang belajar berbagai keterampilan menggunakan teknologi. Setiap minggu, ada pengajar yang didatangkan oleh Farhan dari kota untuk mengajari anak-anak tersebut mulai dari membuat video sampai membuat blog. Farhan ingin mereka bisa membuat berbagai video promosi tentang desa mereka. Ada rencana
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status