Don't Be Silly. It's Precious

Don't Be Silly. It's Precious

By:  hella is stronger  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
60 ratings
88Chapters
4.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Jadi... Kau ingin mati? Atau ingin diselamatkan? . . . Ava menemukannya. Dia menemukan dirinya. Seseorang mengajarinya. Jika kau berpikir mati adalah satu-satunya pilihan, maka tetaplah hidup. Dengan begitu kau akan mulai menyadari, jika kau tetap hidup, maka pilihanmu bukan hanya mati.

View More
Don't Be Silly. It's Precious Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
silvia siwi
Ceritanya keren banget, bikin penasaran terus tiap akhir babnya. Wajib baca nih!!
2021-08-06 05:44:55
0
user avatar
PuteriSenja
Aslii bikin penasaran bangett......
2021-07-30 20:07:50
0
user avatar
Fraghesia
ceritanya bikin penasaran, jadi ketagihan buat lanjut baca bab selanjutnya. semangat up nyaaa
2021-07-30 19:44:16
0
user avatar
Alvydradirgantara
Dari blurb udah bikin penasaran. Semangat up kak
2021-07-04 21:58:45
0
user avatar
Rita Hawa
Penasaran dari blurbnya, jadi ketagihan baca bab selanjutnya, selalu bikin penasaran. Lanjut upnya
2021-07-01 00:35:53
0
user avatar
the lost doremi
Asli ini ceritanya menarik banget. Bener2 bikin penasaran. Semangat terus kakk 💪💪
2021-06-23 17:15:05
0
user avatar
Scarlet Crown
This is so interesting. Dari kalimat pertama di blurbnya aja udh bener-bener bikin penasaran. Ini kayaknya bakal jadi salah satu cerita favorit aku sih!
2021-06-21 14:52:24
0
user avatar
Amy_Asya
Uh bikin nagih buat baca terus 🤭
2021-06-21 10:40:59
0
user avatar
Call Me Ans
Aaa....😍😍bagus banget ceritanya. Wajib masuk rak ini mah. semangat updatenya thorrr
2021-06-20 15:36:00
0
user avatar
athena_vivian
Covernya interesting, such full with puzzle, blurb also contains with good words and make me curious bout this novel...
2021-06-20 14:34:50
0
user avatar
Key Nara
Dari sinopsisnya sudah bikin pembaca mikir dan baca dg serius. Aku suka ceritanya, dtunggu kelanjutannya yaa kak
2021-06-17 20:55:08
0
user avatar
th
Semangat avaaaa 🥰
2021-06-15 14:08:25
0
user avatar
Psychopath Tender
"Jika kau berpikir mati adalah satu-satunya pilihan, maka tetaplah hidup." Keren banget awalnya aja udah bikin penasaran. Keep it up thor 😍
2021-06-12 07:51:13
0
user avatar
ElleAine
Hoo, mati dan hidup😱
2021-06-11 18:38:31
0
user avatar
ICETEA
Baru baca sinopsisnya aja udah ngena di hatinya. Feel nya udah kerasa. Ehh udah 36 bab aja pas aku cek. Mantap thor, lanjutin upnyaaaa!!!! ❤❤❤
2021-06-10 20:57:31
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
88 Chapters
Karena aku menginginkannya
Pagi sudah datang. Tidak aku sangka aku sudah semalaman menatap layar ponsel ku. Yah, aku tau ini tidak sehat. Tapi sebenarnya ini jauh lebih baik daripada harus mendengarkan orang tua ku saling menyakiti di lantai bawah. Tidak ada hari tanpa ayahku yang tukang selingkuh dan ibuku yang suka sekali mabuk saling menyakiti baik secara fisik maupun psikis. Aku tidak mengerti kenapa mereka bisa menikah.Hey, aku belum memperkenalkan diri, aku Ava. Agatha Vavreu. Aku lebih suka dipanggil Ava karena itu terkesan singkat, padat, dan jelas daripada Agatha. Jadi, aku tidak akan menoleh jika dipanggil Agatha maupun Vavreu. Aku siswi kelas 3 SMA dengan tinggi 163 cm dan berat 58 kg. Lumayan ideal untuk orang yang dapur rumahnya kosong. Orang tua ku senang bermain lempar tangkap menggunakan perabotan dapur. Aku hanya menggunakan dapur untuk memasak air karena hanya panci untuk memasak air lah yang tidak pecah. Aku selalu membeli makanan di luar atau memakai layanan delivery. Hey, walaupun
Read more
Pembunuh
Aku berteriak. Hanya berteriak. Aku merasa tidak berguna karena aku hanya bisa berteriak. Tatapan kosong itu masih bisa terlihat meski dia sudah berada begitu jauh di bawah. Terlebih, senyumannya yang menurutku itu adalah sebuah senyuman yang tulus. Seakan-akan merasa terbebas. Padahal aku tidak mengenal siapa dia. Tapi apa yang dia lakukan membuat ku sangat terpukul. Orang-orang disekitar ku ikut berteriak.“Pembunuh.”“Wanita ini sudah membiarkannya mati.”“Tidak punya hati.”“Aku tidak akan bisa tidur jika aku jadi dia.”Suara-suara itu muncul di belakang ku. Aku rasa mereka benar. Manusia macam apa yang diam saja melihat orang yang berada di depannya akan mengakhiri hidupnya?. Sial, aku benar-benar merasa jika dia mati karena aku. Namun tiba-tiba saja aku merasa seseorang menarik tanganku dengan kuat. Membuatku menjauh dari kerumunan orang-orang yang masih shock karena apa yang mereka lihat. Aku m
Read more
Luka
Aku membuka mataku dan menemukan diriku sedang terbaring di atas kasur. Badanku terasa sakit di beberapa titik. Tanganku yang sebelumnya berdarah sekarang sudah diperban. Terasa nyeri sekali. Aku mengambil dompet dan ponsel ku lalu melangkah keluar dari ruangan ini dengan tertatih-tatih. Aku bisa melihat Liam sedang tertidur diatas sofa.“Liam, bangun.” Aku mencoba membangunkan Liam dan mengguncang-guncangkan tubuhnya. Dia terbangun lalu mengucek matanya dan duduk diatas sofa. Dia kemudian memperhatikan aku, sepertinya dia cemas sekaligus kesal dengan apa yang sudah terjadi hari ini.“Apa yang sudah kau lakukan? Kenapa kau menyakiti dirimu sendiri?” tanya Liam.“Aku tidak tahu, Liam. Rasanya tanganku bergerak sendiri. Bukan aku yang menggerakkannya.”“Jadi menurutmu sesuatu yang tak terlihat menggerakan tanganmu? Menurutmu apartemen ku berhantu? Jika itu alasanmu menyakiti dirimu kau sungguh sudah gila.”
Read more
Bertemu dengannya
Liam’s POVAku mencoba untuk tetap sadar setelah orang-orang brengsek ini memukuliku. Mereka memukuli ku karena aku meninju salah satu dari ke empat orang ini karena mereka tertangkap basah olehku hendak memperkosa seorang wanita di depan ku. Namun aku tidak berdaya menghadapi mereka. Hal terakhir yang aku ingat adalah salah satu dari mereka menendang wajahku dan semuanya menjadi gelap.Saat aku bangun seluruh badanku terasa sakit dan sepertinya wanita tadi pada akhirnya bernasib buruk, karena aku menemukan dirinya tergeletak dengan pakaian yang sudah terkoyak-koyak dan darah di kepala dan disekitar pahanya beberapa meter dari tempat aku pingsan. Aku menghampirinya dan memeriksa apakah dia masih bernapas atau tidak. Dia bernapas.Aku lalu menutupi badannya dengan jaket yang aku pakai dan menggendongnya ke mobil pick-up usang ku. Aku tidak mungkin membawanya ke rumah sakit karena aku tidak mungkin memiliki uang untuk membayarnya.  Jadi
Read more
Gagal (lagi)
Hari ini adalah hari ketiga masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas. Namun, ini adalah awal semester terburuk yang pernah aku alami. Sebuah video tersebar di sekolah dan sosial media. Video tersesbut adalah video Alita yang tengah diperkosa oleh orang-orang brengsek itu. Hari itu, Alita langsung menjadi pusat perhatian satu sekolah. Beberapa merasa prihatin dengan apa yang sudah dilalui Alita dan mencoba membuat Alita merasa lebih baik. Namun, yang lainnya seperti tidak memiliki otak di dalam kepalanya.Seminggu kemudian, Alita tidak pernah lagi datang ke sekolah. Mungkin karena dia tidak tahan berkali-kali dikerjai dan dicap pelacur oleh murid sekolah ini. Bahkan, dia pun menolak menemuiku dan melarangku datang kerumahnya di minggu pertama sejak ia mengurung diri.Aku pun tidak tahan lagi. Apakah mereka tidak mengerti jika Alita adalah korban dari pemerkosaan? Kenapa mereka begitu kekanak-kanakan menganggap kasus pemerkosaan adalah hal yang lucu? Aku tidak tahan me
Read more
Mencintainya
Dia mencoba menyembunyikan air matanya. Namun aku masih bisa melihatnya. Dia lalu tersenyum kepadaku, namun aku bisa melihat kalau itu adalah senyuman yang dipaksakan. Aku merasa kesal dengannya, namun tidak sampai membencinya. Dia memberiku peringatan sebelum menceritakan cerita itu. Namun, aku pun merasa kasihan dengannya yang sudah kehilangan orang yang ia cintai. Dia memang tidak peka, sikap bodohnya membuatnya ingin membunuh dirinya sendiri. Tapi tidak semuanya salah Liam. Tentu saja dia akan merasa bersalah atas kematian Alita karena dia mencintainya.“Bagaimana? Kau membenciku?” tanya Liam kepadaku.“Tidak.”“Syukurlah.”“Lalu, bagaimana kau bisa tetap hidup?”“Sepertinya seseorang menemukan diriku dan pihak sekolah membawaku kerumah sakit. Aku tidak pernah tau siapa dia karena satu sekolah menjaga jarak denganku.”“Eric?”“Dia baru mengetahuinya dari
Read more
Putri seorang bos
Ayah menghampiriku dan menampar aku dengan keras hingga aku terjatuh. Kepala ku yang terasa sangat pusing kemudian ditendang oleh ayahku yang sepertinya belum puas menamparku. Ibuku hanya melihat dari sofa dengan tatapan yang memang kesal.“KAU ANAK SIALAN. KENAPA KAU MEMPERMALUKAN AKU?” tanya ayahku dengan berteriak di telingaku. Aku tidak bisa menjawab karena kepalaku terasa sakit sekali.“Ayah, sakit,” kataku dengan lemas.Namun, ayah menginjak jari-jariku dan menendang tubuhku. Rasanya benar-benar sakit. Aku berteriak namun ayahku menutup mulutku menggunakan sepatunya.“KAU BENAR-BENAR BODOH. NAMA BAIK AYAHMU SEKARNG TERCEMAR. DAN ITU SEMUA SALAHMU ANAK SIALAN.”Aku meronta-ronta meminta ayahku melepaskan sepatunya dari mulutku. Namun dia semakin menjejalkan sepatu mahalnya itu di mulut anak perempuannya yang membuat salah satu gigiku ada yang patah  Kau kejam sekali, ayah.Ayahku kemudian melepas
Read more
Seperti yang kau lakukan
Hari senin yang cerah. Aku sudah bersiap untuk berangkat ke sekolah. Aku mengambil kunci mobil dan berangkat ke sekolah. Ayah sedang sarapan dan dia terlihat tidak senang melihatku, dia lalu melempar gelas yang ia pegang ke arahku. Aku buru-buru berlari mengambil kunci mobil dan pergi keluar menuju mobil. Ibuku yang sedang berada di luar rumah berpura-oura tidak melihatku dan lanjut memainkan ponselnya.Saat aku sampai sekolah, aku sudah menduga bahwa orang-orang akan memperhatikan aku dengan tatapan seolah-olah aku binatang yang menjijikan. Sekolah tempatku belajar adalah sekolah elite berisikan murid-murid dengan orang tua yang kaya.Saat aku masuk kelas seluruh murid di kelas menjaga jarak denganku. Semuanya berbisik-bisik soal kasus itu dan juga memar di wajahku. Aku rasa mereka pun paham bagaimana cara orang-orang kaya menyelesaikan masalah, namun mereka tidak tahu bagaimana ayahku menyelesaikan masalahnya denganku. Aku tidak peduli bagaimana mereka memperlakukank
Read more
Sial, aku memang mencintainya
Aku mencoba untuk fokus ke jalan, namun aku tidak mampu melakukannya. Mataku terus tertuju pada pria di sebelahku ini. Jika ini terus berlanjut, kita berdua akan berakhir di rumah sakit karena keteledoranku.“Liam, gantikan aku menyetir,” kataku seraya berhenti di tepi jalan.“Memangnya ada apa denganmu?” tanya Liam yang kemudian turun dari mobilku.“Aku tidak bisa fokus pada jalan, aku sedang banyak pikiran,” ujarku beralasan.Kami lalu bertukar posisi dan kami pun melanjutkan perjalanan kami yang tidak bertujuan. Namun, sebagian besar alasan aku bertukar dengannya adalah karena dengan begini aku bisa memperhatikannya tanpa harus khawatir akan terjadi kecelakaan.“Kita mau kemana, nyonya?” tanya Liam yang membuatku tersadar dari lamunanku.“Aku lapar,” jawabku asal.“Kalau begitu kita pulang.”“Kenapa tidak makan diluar?” tanyaku.&ldquo
Read more
Dimana?
Aku rasa aku tidak pernah mencintai seseorang, atau mungkin aku pernah mencintai kedua orang tuaku. Tapi sekarang aku hanya mencintai harta mereka. Tapi kali ini berbeda, aku mencintai Liam, sungguh.“Hey, kau masih akan terdiam disana dan memperhatikan aku dengan mata seram itu?” tanya Liam yang membuatku tersadar. Tidak aku sangka aku sudah terlalu lama memikirkannya.“Kau bisa tidur di kamarku, aku akan tidur disini,” kata Liam sambil menunjuk kearah kamarnya. Aku hanya mengangguk dan melangkahkan kakiku menuju kamar itu. Aku benar-benar seperti orang bodoh. Aku lalu berbaring diatas ranjang Liam dan mencoba untuk tidur. Namun, semua pikiran tentang Liam datang dan membuatku tidak mengantuk. Aku bangun dari tempat tidur dan mengintip Liam dari balik pintu. Liam yang merasa kalau sedang diperhatikan lalu melihatku dan mengacungkan jari tengahnya kepadaku. Aku hanya tertawa ringan dan kembali ke tempat tidur. Selamat malam.Sinar matahar
Read more
DMCA.com Protection Status