MEMORY

MEMORY

By:  Shesil KN  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
34 ratings
16Chapters
1.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

"Siapa kau?"Jordan menatap tak percaya, bagaimana bisa kekasihnya melupakan dirinya begitu saja? Ya hanya di tinggal sebulan ia telah dilupakan. Bagaimana caranya agar Violet mengingat dirinya kembali?

View More
MEMORY Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
WarmIceBoy
Tak simpen dlu yaa
2021-06-12 02:32:27
0
user avatar
Dian Febriany
Lah kok si cewek lupa? Gue aja di gosthing satu tahun yang lalu masih ingat😭😭😭
2021-06-05 13:40:32
1
user avatar
Syala Yaya
Next up kakak. Sukaaa pokoknyaaa
2021-05-24 08:41:38
1
user avatar
miimurgnin
Wah bagus ceritanya... Next ya kak.. Semangat lanjutin cerita
2021-05-18 09:03:26
1
user avatar
MissDey
Wah.. kejedot dimana? Kok bisa lupa 🤦🏻‍♀️ Btw, sinopsisnya ingetin aku sekilas ttng cerita 'IMarried' di webtoon. Xixi semngat yaa thor🌻
2021-05-17 10:02:38
1
user avatar
Linanda Anggen
Mantappp keren kak 😁👍🏻
2021-05-16 14:32:59
1
user avatar
Fikri Mahmud
Bahasanya enak, santai banget
2021-05-16 10:59:22
1
user avatar
Annisa Rahmat
Semangat terus, kak :)
2021-05-16 06:56:07
1
user avatar
vivi vanila
hahahaaa.... kata2nya kocak beud.
2021-05-15 21:35:59
1
user avatar
Aililea (din din)
Kebangetan sih Jordan🤣🤣
2021-05-15 21:10:45
1
user avatar
Kim Miso
Ya ampun terlalu kau Jordan bikin gemass deh masa sebulan di tinggal udah lupaa lanjut thorr ahhh
2021-05-15 18:49:38
2
user avatar
Vie Junaeni
Wow keren... lanjut thor
2021-05-15 18:36:05
1
user avatar
nura0484
penasaran 🤔
2021-05-15 18:23:15
1
user avatar
Rindu Pelangi
Asli bikin penasaran ... lanjut kak....
2021-05-15 18:20:19
1
user avatar
Syala Yaya
Keren banget, ceritanya bagussss
2021-05-15 17:43:00
1
  • 1
  • 2
  • 3
16 Chapters
Universitas MTG
Universitas MTG atau Maju Tak Gentar adalah universitas ternama dan terelit di kota ini. Universitas bernuansa putih biru ini memberikan nuansa sederhana namun elegan secara bersamaan. Banyak orang berlomba-lomba ingin masuk ke universitas ini, karena masa depan kalian akan benar-benar terjamin. Tentu saja ada jalur beasiswa disini. Tapi kebanyakan anak yang mendapatkan beasiswa lebih memilih kuliah di jam malam, alasannya ya minder ngeliat anak-anak kaya yang sedang kuliah disini. Berbagai mobil bermerk, motor sport,  sepeda bermerk terpakir rapi di parkiran dan menyisakan satu tempat khusus untuk skuter listrik milik Violet. Violet yang baru saja sampai, langsung merapikan kunciran rambutnya dan menggigit sandwich yang baru saja di belinya tadi. Setelahnya ia berjalan menaiki beberapa anak tangga. "Violet!" Mendengar namanya di panggil, Violet pun berbalik sambil menunjukkan senyuman khasnya. Mendapati sahabatnya, Raisa. "Ha
Read more
Malming
Jika orang biasanya di malam minggu akan menghabiskan waktu bersama pasangan, maka lain halnya dengan Violet, Gilang, dan Danis. Tahulahkan mereka itu jomblo semua. Jadi seperti rutinitas biasa, mereka akan menghambiskan waktu bersama di rumah Violet malam ini. Rumah Violet tidaklah sebesar rumah teman-temannya yang lain, rumahnya lebih ke desain minimalis dengan warna monocrome. Di dalam rumahnya banyak barang-barang antik, koleksi abangnya. Halamannya tidak terlalu luas, setidaknya cukuplah untuk tiga mobil parkir di halamannya. Di depan dan belakang rumah Violet banyak ditumbuhi bunga hias.Violet menatap bosan ke arah tv yang menyiarkan siaran unfaedah, apa di kota ini sudah tidak ada lagi berita yang lebih bagus? Dan kenapa sampai jam menunjukkan pukul delapan malam mereka belum juga sampai. Apa jarak rumah mereka begitu jauh sampai harus telat satu jam? Violet menuju kamarnya di lantai atas, menyusun novel-novel yang baru saja dibelinya tadi siang.Suara lemparan y
Read more
Abang Pulang
"Angkat tangan kalian!!" Teriak Violet tepat ketika ia berhasil masuk ke dalam rumahDua pemuda berpakaian hitam dan vintage mengangkat kedua tangan sesuai perintah. Dan saat itu juga Violet mengerjapkan matanya beberapa kali, lantas wajahnya langsung memerah karena malu. "Kamu kenapa sih, dek? Astaga, ini di rumah bukan hutan. Kenapa teriak-teriak kayak kera? Pasti karena pergaulan mu bersama tiga babi itu kan?" Banyak pertanyaan keluar dari mulut Galang, abangnya Violet. Bukannya menjawab, Violet hanya diam dan melihat bunga mawar kuning di tangan saudaranya itu. Bunga itu dari tokonya bukan? Tapi kapan abangnya ini membeli bunga? "Maaf bang, kalau gitu Vio ke kamar." Violet langsung ngibrit ke kamar. Malu guys, apalagi di depan cogan. Hilang sudah image manis yang selama ini Violet perlihatkan. Sedangkan Galang hanya menggelengkan kepalanya, kapan adiknya itu akan bertingkah normal. Sepertinya dia harus di ruqiah biar sembuh.&
Read more
Desahan
Violet sangat semangat pagi ini, bagaimana tidak, ada pria tampan yang menunggunya di depan rumah dengan mobil putihnya. Ah Violet lupa lagi siapa nama pria itu, yang pasti dia teman abangnya. Danis selaku tetangga sebelah kanan rumah Violet pun melihat hal itu."Bisa jadi bahan gosip nih." Danis pun berangkat ke kampus duluan, tentunya dengan semangat karena membawa berita yang panas.Mobil putih yang dinaiki Violet pun berhenti di parkiran kampus, Violet membuka sabuk pengamannya dan membuka pintu mobil untuk keluar. Begitu pula dengan Jordan. Mereka berdua kaget dengan banyaknya mahasiswa yang berkumpul dekat parkiran, ada juga yang di atas balkon, di dekat pos keamanan, dan juga di hall. Violet merasa tak nyaman dengan keadaan ini, berbanding terbalik dengan Jordan yang biasa saja. Banyak gadis dan pemuda yang pundung. Tapi bentaran doang, soalnya di kampus ini kan masih banyak primadona yang tampan atau cantik nan kaya.Di saat jam istirahat. Setelah
Read more
Memikirkannya
Jam sudah menunjukkan pukul sepuluh malam, lampu kamar yang berada di lantai dua sebuah kamar terlihat masih menyala. Menandakan pemiliknya masih terjaga. Violet dengan piyama putih tengah bersandar di kepala kasur sambil membaca novel horror yang baru di belinya beberapa hari lalu.  Tapi anehnya, kali ini Violet tak bisa fokus dengan bacaannya. Beberapa kali ia bangun untuk mengisi air putih, tetap saja ia tak bisa fokus. Apa yang sebenarnya di pikirkan oleh otaknya? Suara ketukan pintu terdengar, membuat Violet terpaksa menutup novelnya untuk kesekian kalinya. Ia pun beranjak dari kasur dan membukakan pintu.  "Gimana sama teman abang tadi?" Tanya Galang. Tanpa izin ia masuk dan duduk di kursi belajar Violet.  "Teman abang yang mana? Raja? Atau Fajar?" Tanya Violet.  "Bukan." Jawab Galang cepat.  Violet semakin bingung dibuat abangnya, teman yang mana coba? Violet hanya tahu teman-teman Galang yang memang membantu usa
Read more
Jadian?!
Jordan tahu ia harus membuat interaksi di antara dirinya dan Violet. Sepanjang perjalanan hanya ada kesunyian, sampai akhirnya Violet tak tahan dan membuka suara. Membicarakan hal random yang sangat tak berfaedah. Dan terasalah suasana hangat di dalam mobil putih itu. Jordan bersyukur mengenal Violet yang mudah mencari topik pembicaraan, tidak seperti dirinya."Hm aku boleh minta nomormu? Hitung-hitung agar kita bisa kenal dekat dan kamu bisa mengingatku." Ucap Jordan. Violet mengadahkan tangan kanannya bermaksud meminta hp milik Jordan. Dan tentunya Jordan mengetahui itu, ia memberikan tas kecilnya begitu saja ke tangan Violet. Mendapat persetujuan, Violet langsung membuka tas dan mengambil hp Jordan. Ternyata hp nya tidak di kunci sama sekali. Violet pun mengetikkan nomornya disana, setelahnya ia mengembalikan tas beserta isi-isinya kepada Jordan.Sesampainya di depan rumah Violet, ia tak langsung masuk. Tentu ia berterima kasih dan menawarkan Jordan untuk singg
Read more
Holiday
Hari demi hari berganti, sampai akhirnya hari yang mereka tunggu telah tiba. Semua orang telah berkumpul di kediaman Violet, tas-tas besar bersandar di tiang teras rumahnya. Mereka akan berlibur ke Villa milik Fahri, tentunya pelayan di sana sudah di usir eh di liburkan maksudnya. Biasalah Fahri kan anak yang manja apa-apa pelayan yang ngerjain. Mobil biru langit yang terlihat antik berhenti di depan rumah Violet, terlihat seorang pria dengan pakaian serba putih turun dari mobil yang seperti kereta kencana milik malaikat."Gue belum mati kan ya?" Tanya Danis yang langsung di hadiahi geplakan dari Gilang."Kagak lah, kalo lo mati yang nyabut tuh bakal make pakaian serba hitam. Suram kayak masa depan lo." Ucap Gilang dengan tangan terlipat di depan dada.Pria itu adalah Jordan dan di sebelah kanannya ada sepupunya, Laskar. Merasa semua sudah berkumpul, mereka pun mengangkat barang-barang yang akan mereka bawa kemudian memeriksanya kembali agar tak ada yang ketinggala
Read more
Pulang
Akibat dari kejadian semalam yang di alami Violet, ia mendadak terkena demam ringan. Mereka pun memutuskan untuk segera pulang dan lagi Violet tak mengeluarkan sepatah kata pun, biasanya walau sedang sakit ia tetap akan banyak bicara. Karena tak ingin bertanya, jadi mereka hanya diam dan membiarkan Violet beristirahat. Violet yang berada di dalam mobil Jordan hanya diam menatap bingung ke arah dua pria yang duduk membelakanginya. Violet sudah sedikit mengingat semua temannya, kecuali dua pria di depannya ini. Ia pun mendekatkan diri ke Tina. "Tin, siapa dua pria itu? Penculik ya? Tapi kalau emang penculik gue ikhlas kok, lumayan penculiknya ganteng. Mau di tahan seumur hidup pun gue nggak masalah asalkan di kasih makan." Ucap Violet panjang lebar. Tina hanya menggeleng dan menundukkan kepalanya karena malu. "Bukan, Vi. Yang sedang menyetir itu namanya Jordan dan di sebelahnya itu Laskar." Jelas Tina. Violet sih cuman manggut-manggut aja, nggak tah
Read more
Kotak Memori
Sore berganti malam, Violet menangkup wajahnya dengan tangan kanan dan melihat keluar jendela. Tv yang menyala di abaikan olehnya, pikiran Violet benar-benar tengah berkelana. Entah apa yang di pikirkan olehnya. Galang yang melihatnya pun merasa kasihan dan berjalan menghampiri Violet yang berada di ruang tamu."Nih, foto orang yang kamu pikirkan daritadi. Di belakangnya juga abang tulis nama dia." Galang menyerahkan foto Jordan yang tengah tertawa lepas, bibir Violet ikut tersenyum hanya dengan melihat foto Jordan."Kenapa pria ini terlihat tidak asing buatku?" Violet terus memperhatikan foto Jordan. Galang yang melihat adiknya tersenyum, lantas mengelus kepala Violet."Dah yuk makan." Ajak Galang.Violet duduk di meja belajarnya. Tidak, dia tidak belajar, melainkan terus memperhatikan foto Jordan. Dirinya tahu, mau di lihat berapa kali pun tetap Jordan tak dapat ia ingat. Tapi kenapa otaknya terus berkata bahwa Violet pernah mengenal Jordan. Kotak
Read more
Gelang
"Vio, siapa namaku?""Jordan.""Bagaimana dengan wajahku?""Tampan."Ya dari awal perjalanan sampai di tempat tujuan, percakapan itulah yang selalu keluar dari kedua bibir mereka. Violet sudah seperti anak TK yang tengah mengingat abjad dan angka saja. Langit sore yang berwarna kejinggaan menjadi latar pemandangan mereka untuk menikmati wahana taman bermain. Banyak anak-anak yang berlari kesana kemari untuk mencoba berbagai wahana, ada juga pasangan muda maupun tua yang menaiki perahu di tengah danau buatan, dan tentunya jomblo juga banyak berada disini. Tangan Jordan dan Violet saling bertaut, kata Jordan sih biar nggak terpisah."Kamu mau apa, Vi?" Tanya Jordan. Mereka berjalan pelan untuk melihat-lihat sebentar."Makan." Jawab Violet sambil menunjuk gerobak batagor, Jordan yang mendengar Violet ingin makan hanya tertawa renyah."Kamu selalu saja ingin makanan, tak pernah berubah." Jorden mencolet hidung Violet kemudian membawanya ke gerob
Read more
DMCA.com Protection Status