Kiano Rayn seorang CEO tampan dan dingin. Ia pun terpaksa bertekad menikahi Danilla mantan karyawannya di Rayn Grup. Meskipun, banyak penolakan yang dilakukan Danilla, karena dia tidak merasa pernah tidur bersama mantan bosnya. Karena ia menganut tidak ada hubungan seks sebelum menikah. Namun, bukti tes positif hamil membuat Danilla terkejut. Ia juga melihat hasil USG nya ada janin dalam rahimnya. Hingga mereka terlibat nikah kontrak. Mungkinkah benih-benih cinta diantara mereka tumbuh? Blubr. "Ini nggak mungkin, Pak. Bagaimana bisa saya mengandung calon bayi bapak?! Nggak usah halu, Pak!" "Kamu lihat ini!" Kiano menunjukkan bukti atas kehamilan Danilla. "Nggak mungkin, Pak! Ini ada yang salah!" kilah Danilla menatap tajam pria itu. "Coba kamu cek kembali!" Kiano memberikan testpack. Setelah mencobanya, Danilla terkejut dengan hasil dua garis biru. Ia pun pingsan.
View MorePukul 06.00 pagi Reihan baru pulang dari kantor menuju ke rumah kediaman keluarganya. Kemudian dia melihat Vira yang masih tertidur di sofa ruang tamu dengan nyenyak. Lalu dia segera untuk membawa Vira menuju ke kamarnya. Perlahan-lahan Reihan Mengikuti Vira. Dia tidak ingin jika Vira terbangun dari tidurnya. Kedua matanya pun mengungkapkan dengan jelas ke arah Vira. Dia melihat Vira sangat cantik sekali yang sedang terlihat pula. Namun seketika dia tidak sengaja jika kepala Vira terkena sebuah tembok dekat pintu kamarnya. “Aduh!” Vira berteriak ketika kepalanya terbentur tembok tembok Reihan baru saja ingin membuka pintu kamar. "Reihan turunin aku," kata Vira mengungkapkan wajah Reihan. Dia tidak ingin menjadi pembuka dalam hubungannya dengan Kiano. Dia masih menjaga sebuah pernikahannya dengan Kiano. Baginya pernikahan adalah hal yang sakral dan tidak akan pernah terulang kedua kali. Dia juga sangat mencintai Kiano dari tahun ke tahun namun Tuhan tidak dapat membuat Kiano mencinta
Di sebuah Mall terlihat Danilla sedang memilih beberapa pakaian. Kebetulan hari ini dia sedang gajian. Dia ingin membeli semua dress berwarna hitam.“Mahal banget!” Danilla menggumam sambil melihat harga di barcode yang tertempel di baju dress berwarna hitam."Nggak usah dilihat-lihat lagi beli aja nanti aku bayar."Danilla mendengar seorang pria yang suaranya tidak asing di telinganya lalu dia pun menoleh ke belakang. Seketika dia terkejut menatap wajah pria itu yang ternyata adalah Kiano."Kamu?!” Danilla terlihat begitu sangat ketuk sekali ketika bertemu dengan kiano. "Udahlah nggak usah buntutin aku lagi! Hubungan kita udah selesai saat itu juga! Jadi kamu nggak usah untuk mengharapkan aku lagi! Perjanjian itu sudah tidak berlaku lagi untuk kita berdua! Permisi, aku mau lewat!”Kemudian Kiano pun menahan lengan kanan dan inilah. "Kenapa kamu terus saja menghindar dari aku? Apa kamu tidak merindukan putramu?"Danilla menatap Kiano lalu mulai berkata, "Tuan Kiano yang terhormat, aku
Danilla mulai termenung sambil menatap langit di kamarnya. Ia merasa hatinya hancur ketika melihat anaknya sudah bertumbuh dewasa. Dia merasa gagal menjadi seorang ibu. Walaupun dia tidak ingin menjadi seorang pengganggu dalam kehidupan rumah tangga Kiano dengan Vira."Sudah cukup hidupku seperti ini. Aku hanya ingin bahagia untuk menjalani kehidupanku kembali. Mungkin aku harus bisa mengikhlaskan dan melepaskan sebuah masa lalu. Karena aku tidak ingin menyakiti perempuan lain,"kata Danilla.Danilla seharian ini tidak bisa tertidur pulas karena dia masih kepikiran dengan bocah laki-laki itu yang merupakan anak kandungnya. Walaupun bocah laki-laki itu yang pada awalnya membuat kehidupannya jungkir balik.Setiap malam Danilla selalu saja bermimpi bertemu bocah laki-laki itu yang memanggilnya dengan kata ibu. Tapi dia sudah menjalankan sebuah kontrak perjanjian bersa
Vira terlihat sedang merasa Kalau hatinya begitu perih apalagi suaminya tidak pernah menyentuhnya. Dia merasa hanyalah sebatas istri yang tidak pernah diharapkan sama sekali. Vira sedang melamun di taman belakang rumah kediaman keluarga Kiano. Dia duduk di sebuah bangku sambil menatap langit yang hanya ada sinar rembulan malam. “ Sudah aku bilang, sebaiknya kamu tinggalkan dia dan pergi bersamaku. " Vira langsung menoleh kebelakang ketika dia melihat sosok Reihan. "Aku tidak bisa untuk menghianati sebuah pernikahan. Karena aku hanya ingin menikah sekali seumur hidupku walaupun dia tidak pernah menginginkan ku sama sekali. " “ Bukankah sebuah pernikahan menyatukan dua insan menjadi satu. Tapi kenapa kamu malah hanya menjalani hubungan sebatas selembar surat saja. Kamu memang sudah menikah dengan Kiano tapi tidak terjadi penyatuan dalam dua hati.” Suasana mendadak menjadi
Kiano sudah sampai di depan sebuah Kedai Kopi. Dia mulai tersenyum. " Akhirnya aku bisa menemukan dirimu kembali. " dia mulai melangkahkan kedua kakinya keluar dari mobilnya. Kemudian dia segera berjalan menuju ke pintu utama Kedai Kopi tersebut Kedua mata Kiano pun mulai mengedar mencari seseorang yang selama ini dia rindukan setiap malam." Aku pasti bisa untuk membuat kamu kembali bersamaku. " * Di bagian dapur Danilla tanpa sibuk sekali untuk melakukan stock opname beberapa barang barang yang datang. Dia sangat sibuk sekali saat itu bahkan membuat kepalanya sedikit pusing. "Awal bulan memang sangat melelahkan sekali,"keluhnya. Danilla sangat sibuk sekali dengan beberapa pekerjaannya. Bahkan dia merasa punggungnya sangat lelah. Kebetulan dia tidak bertugas untuk di bagian depan. Karena di sana sudah datang Tantri. “ Selamat siang tuan! " Tantri menyambut seorang pria
Vira merasa resah sekali karena suaminya belum juga datang ke rumah. Dia menatap jam di dinding kamarnya sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dia terlihat sedang mondar-mandir tidak jelas sama sekali. " Kamu di mana sih, Kiano?” pertanyaan itu terus berulang-ulang kali dalam pikirannya. Dia berharap kalau suaminya segera pulang ke rumah. Dia bahkan sudah berusaha untuk menelepon suaminya tapi tidak pernah dijawab malah diabaikan ataupun ditolak. Pernikahan selama 10 tahun tapi tidak pernah ada cinta satupun yang dirasakan oleh Vira berulang kali dia melakukan cara untuk bisa mendapatkan perhatian dari suami nya. Dia selalu mendapatkan penolakan bahkan ketika suaminya tahu dirinya tidak bisa memberikan keturunan walaupun dengan program bayi tabung sekalipun. Vira akan tetap mempertahankan pernikahan itu walaupun dia tidak pernah dianggap sekalipun oleh suaminya. Bahkan dia tidak pernah disentuh sekalipun oleh suaminya. Tat
Danilla melangkahkan kedua kakinya lalu dia segera menuju ke rumah kontrakan yang cukup kecil sekali. Dia mulai berdiri di depan pintu kontrakannya lalu segera masuk ke dalamnya. Dia sangat takut sekali jika Kiano mengikutinya kembali karena dia tidak ingin berurusan dengan pria itu." Untung saja aku bisa kabur dari dia!” Danilla berusaha untuk mengontrol pernafasannya lalu dia segera untuk duduk di ruang tamu kontrakannya. Dia tidak menyangka sama sekali Jika dia harus bertemu dengan pria di masa lalunya.*Seharian ini Kahfi menangis karena ia merindukan ayahnya yang sampai sekarang belum juga datang. Bahkan Kahfi tidak mau bila diajak oleh Vira.Kemudian Joanna yang mengambil ahli untuk menggendong Kahfi yang sedang menangis tersedu-sedu. Dia juga mencoba untuk menghubungi Kiano yang sangat sulit sekali.“PAPA! Aku mau papa! " rengek Kahfi sambil menangis dalam dekapan Joanna.Joanna berusaha u
Sore ini benar-benar sama sekali kedai kopi tempat Danilla bekerja. Dia sampai tidak ada waktu untuk beristirahat. Kebetulan salah satu temannya sedang berhalangan untuk masuk kerja. Dari pagi mulai malam dia berjaga di kedai kopi Zona Nyaman. Sejenak Danilla duduk. "Sebaiknya kamu istirahat dulu. Lagian kamu tadi sudah dari tadi pagi. Jadi lebih baik kamu istirahat saja dulu dan makan jangan lupa." “ Iya, Farid.” Hari ini cukup melelahkan bagi Danilla. “ Enggak nyangka kalau hari ini adalah hari ini penuh dengan kepadatan yang merayap. Banyak sekali pengunjung yang datang sehingga membuat aku lupa untuk beristirahat. " Danilla akhirnya beristirahat di pantry belakang. Dia mencari makanan untuk makan malam. Perutnya sudah mulai lapar. Danilla merasa punggung belakang nya benar-benar terasa