THE ODD EYE HAS FALLEN

THE ODD EYE HAS FALLEN

By:  Melodearose  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.8
25 ratings
19Chapters
3.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Yoon Haejin masih mengingat dengan jelas peristiwa yang terjadi 3 tahun lalu, ketika ia menyaksikan dengan mata kepalanya sendiri bagaimana sang ibu tewas dengan sadisnya akibat oleh makhluk mengerikan bermata merah yang sering disebut sebagai vampir. Mereka adalah makhluk yang masih diragukan keberadaannya dan Haejin sama sekali tidak ingin mempercayai keberadaan mereka. Namun, keinginannya untuk membalaskan kematian sang ibu menjadikannya mau tak mau harus menemukan jejak para vampir yang ada di Korea Selatan. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Park Sunghwa, lelaki buta yang juga memperkenalkan diri dengan suka rela di depan Haejin sebagai vampir odd eye berkekuatan luar biasa. Pertemuannya dengan Sunghwa yang sempat diawali dengan kecurigaan, pada akhirnya membuat Haejin mau tak mau mengesampingkan keraguannya ketika Sunghwa memintanya untuk bekerja sama dengan jaminan—Sunghwa akan membunuh vampir yang sudah membunuh ibu Haejin. Haejin dan Sunghwa menjadi rekan, tetapi apakah itu baik-baik saja untuk bekerja sama dengan makhluk yang sejenis dengan pembunuh Haejin? Benarkah Sunghwa ingin membantu Haejin demi alasan yang bisa dibilang sepele itu? Apa ada yang disembunyikan darinya?

View More
THE ODD EYE HAS FALLEN Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
retry
♥ ♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥♥
2021-04-22 12:15:48
0
user avatar
Mashimeow
Keren ceritanya !! , semangat nulisnya yaa ❤❤
2021-04-16 05:54:58
1
user avatar
CahyaGumilar79
Aku suka ceritanya hebat kakak
2021-04-13 17:52:05
1
user avatar
kunkimmm
Kereeen, semangat nulisnyaaaa. Lanjut kak ^^
2021-04-13 17:50:58
1
user avatar
Fatikhatul Janah
Bikin penasaran kak..
2021-04-13 17:47:16
1
user avatar
gvnddmslmn
Novelnya sangat bagus kak... Ditunggu kelanjutannyaaa
2021-04-13 17:46:40
1
user avatar
Esi Apresia
Wowww fantasi yang sangat keren. Bergetar membacanya. Penasaran banget. Next ...
2021-04-11 23:32:48
1
user avatar
Dianfafa
Lanjut Thor👍👍
2021-04-11 14:08:26
1
user avatar
BabyElle
Lanjut up thorrr 💪🏻💪🏻💪🏻🤩👍
2021-04-11 13:23:11
1
user avatar
Mini Adila
Bikin penasaran ceritanya. Lanjutkan, Thor
2021-04-08 14:23:40
1
user avatar
Pooja
Mantap thor..semangat lanjut
2021-04-07 19:49:57
1
user avatar
Pooja
Mantap thor..semangat lanjut
2021-04-07 19:49:56
1
user avatar
Pooja
Mantap thor..semangat lanjut
2021-04-07 19:49:56
1
user avatar
Pooja
Mantap thor..semangat lanjut
2021-04-07 19:49:56
1
user avatar
Adrina
Cerita ttg vampir pertama yg aku baca...Semangat kaak
2021-04-07 17:56:24
1
  • 1
  • 2
19 Chapters
PROLOG
Sebuah cerita lama mengatakan, ratusan tahun lalu di daratan Eropa tepatnya tahun 1711, berdiri sebuah kerajaan besar yang hidup bersekutu dengan para makhluk penghisap darah atau yang biasa disebut dengan vampir. Mengenyampingkan fakta bahwa vampir adalah makhluk penghisap darah, kerajaan yang besar itu tak pernah merasa takut. Baik kerajaannya maupun bangsa vampir, hidup berdampingan dan bahkan saling berteman. Semua tak lain karena keyakinan pemimpin keduanya untuk menghilangkan kesan buruk yang dimiliki bangsa vampir—bahwa tak semua vampir menyukai pembantaian terhadap manusia. Agar bisa hidup berdampingan kembali, perjanjian leluhur yang dulu sempat berlaku pun diperbarui, dan dijadikan pedoman bagi kedua kerajaan dari dua makhluk berbeda agar bisa hidup berdampingan dengan damai dan saling menguntungkan. ‘Kerajaan Verstellar akan menjadi penyumbang makanan utama bangsa vampir; darah. Kerajaan para vampir, Lucretia, akan memberikan sihir mereka untuk mem
Read more
BAB 1 : Condolence Flower
Yoon Haejin. Tahun ini ia berusia 23 tahun dan sedang bersiap untuk mencari pekerjaan tetap untuknya ketika ia sudah dinyatakan lulus sebagai sarjana. Saat ini dia berprofesi sebagai mahasiswi di salah satu universitas ternama di kotanya, Daechon. Kota kelahirannya yang menyimpan banyak kenangan masa kecilnya, sekaligus kota yang menyimpan kenangan akan luka terbesarnya. Hari-hari Haejin selepas lulus dari sekolah menengah atasnya hanya diisi kesibukan. Ia sibuk bekerja siang dan malam, belum lagi ketika ia resmi menjadi mahasiswi. Dia seakan tidak diberi waktu untuk menikmati masa mudanya, tetapi kesibukan itu tidak cukup untuk menutup lubang menganga dalam hatinya yang masih belum bisa merelakan kematian sang ibu 3 tahun lalu. Haejin masih mengingatnya  dengan sangat jelas. Waktu itu ia duduk di bangku kelas tiga, sebentar lagi akan menghadapi ujian kelulusannya. Ketika ia pulang dari les saat malam hari, perasaan lelah yang tak bisa ia tahan itu membu
Read more
BAB 2 : The Night You Want To Forget
Yoon Haejin terbangun di tengah malam ketika sesuatu mengusik alam bawah sadarnya. Ia terduduk di kasur luasnya, menatap lurus ke depan tanpa tujuan dan maksud apa-apa. Ah, bermimpikah dirinya? Haejin menanyai dirinya sendiri yang masih belum sadar sepenuhnya. Tidak berniat untuk memikirkannya lebih jauh, ia mungkin akan memutuskan untuk kembali tidur. Itu hanya menjadi keinginannya yang berlalu bak angin sekilas ketika ia mendengar suara teriakan dari lantai bawah. Haejin terkejut, ia terpaku di kasurnya. Kesadarannya langsung naik ke level tertinggi, ia sangat sadar untuk mendengarkan kembali dan memastikan apakah suara itu nyata atau hanya halusinasinya. Tapi ketika suara teriakan sang ibu terdengar jelas di telinganya, Haejin memutuskan untuk menganggap itu bukan mimpi belaka. Haejin buru-buru turun dari ranjangnya, berlari secepat mungkin menghampiri asal dari suara teriakan ibunya yang terdengar dari lantai bawah. Haejin tidak memanggil,
Read more
BAB 3 : Kebencian Yang Terulang
Pemakaman ibu Haejin, Yoon Sona, dilakukan pagi hari setelah kematiannya. Tim autopsi mengatakan jika Sona meninggal sebab luka yang ia alami membuatnya kehilangan banyak darah. Melihat luka yang diterima pada bagian perut, kemungkinan besarnya adalah Sona mengalami tindak pembunuhan oleh seseorang. Tapi itu tak menjadi dugaan kuat sebab melihat kembali bentuk lukanya, itu bukan seperti tertusuk pisau tajam.“Apa anda berpikir kalau ibu saya meninggal bukan karena dibunuh seseorang?” Haejin bertanya pada polisi yang menangani kasus kematian ibunya.Polisi laki-laki itu bernama Kang Bongshin, polisi yang katanya terhebat se-kota dalam menangani kasus. Dia menjawab pertanyaan Haejin. “Saya tidak bisa memastikan itu tindak pembunuhan, tidak ada barang bukti senjata tajam yang ditemukan di sekitar tempat pembunuhan. Juga, tiga luka robek di perut yang sejajar rasanya seperti luka yang didapat dari cakaran hewan buas.”“Jadi, hewan buas mana yang masuk ke rumahku da
Read more
BAB 4 : Syair Perpisahan
Seperti memang tak ada waktu untuknya terus berduka, gadis itu memilih untuk terus berjalan. Satu hari setelah pemakaman selesai, Haejin masuk sekolah seperti biasa. Dia bertemu temannya dan belajar seperti biasa, dia juga langsung pergi bekerja setelah sepulang sekolah. Seperti biasa .... Mungkin, hanya senyumnya saja yang akan menghilang setelah kepergian ibunya, dan itu pasti tidak akan berlangsung lama. Sama seperti ketika ia kehilangan ayahnya, dia pasti bisa kembali tersenyum setelah melihat orang-orang yang ia cintai. Ah, sayangnya, yang pergi darinya itu adalah sosok yang amat ia cintai. Dia sendirian, tidak akan dikuatkan oleh kata-kata ajaib ibunya lagi. Bahkan pelukan hangat yang sangat ia butuhkan, tak kunjung datang untuk meringankan sesaknya. “Jangan ..., jangan menangis Haejin ....” Haejin Yoon mengusap air mata yang hampir melintasi pipinya, lalu mendongak, menatap langit sore Kota Taekbaek. Selaras kemudian, senyum
Read more
BAB 5 : Keyakinan Itu, Sekuat Baja dan Serapuh kapas
Malam itu sekitar pukul sebelas, Beomyu kembali ke kediaman ayahnya. Mungkin karena sudah malam, semua orang tak menyambutnya yang pergi sejak siang. Ketika Beomyu mengatakan ia tidak kabur hanya untuk menemui Haejin, dia memang berkata yang sebenarnya. Karena itu, rasanya lega sekali setelah kembali dan mengetahui Haejin baik-baik saja. Beomyu pergi menuju dapur, mungkin yang ia butuhkan saat ini adalah segelas air putih untuk menetralkan tubuhnya yang sedikit lelah. Tanpa berbasa-basi, ia segera membasahi tenggorokannya dengan air dan berniat untuk kembali ke kamar untuk istirahat. Tapi ketika melewati ruang makan, Beomyu berhenti saat sebuah suara memanggilnya dalam kegelapan. “Sudah pulang, Tuan Muda Beomyu?” Beomyu sempat terperanjat, dia tak menyangka jika ada seseorang yang duduk di sisi tergelap ruang makan itu, kursi yang berada di sisi paling ujung meja makan dan berseberangan dengannya berdiri saat ini. Beom
Read more
BAB 6 : Detektif Supernatural
“Selamat pagi, Nona Yoon. Aku Choi Hyeonjun, salah satu dari detektif supernatural yang kebetulan tertarik dengan kasus kematian ibumu.” Haejin terdiam, cukup lama. Gurat bingung tampak kentara di wajahnya, dan lama pula lelaki bernama Hyeonjun itu terdiam sebab Haejin tak kunjung memberi respons atas apa yang baru saja ia ucapkan. Bertahan dalam kecanggungan, Hyeonjun akhirnya tersadar dan bergerak memberi Haejin sebuah kartu. Itu adalah kartu identitasnya sebagai seorang detektif, seperti yang dia katakan. Haejin membaca isi kartu identitas itu dengan konsentrasi penuh. “Detektif supernatural?” ucapnya, dengan nada bingung dan bertanya. “Aku baru mendengar yang seperti ini,” lanjut Haejin. “Ah, biar kujelaskan sedikit. Detektif supernatural adalah orang-orang yang bekerja untuk menangani kasus-kasus yang mungkin sudah tidak bisa ditangani lagi oleh para polisi. Biasanya, orang-orang yang meminta bantuan detektif supernatural adal
Read more
BAB 7 : Putri Dari Verstellar
Ilucca bertopang dagu, dia menghadap Haejin seakan sedang menatap wajah gadis itu. Sementara Haejin, tampak ia masih diselimuti kebingungan akan ucapan yang dilontarkan Ilucca beberapa detik lalu. “Sudah kubilang, berhenti mengatakan hal-hal aneh!” tukas Haejin pada akhirnya. Dia yang merasa cukup meluangkan waktu untuk meladeni Ilucca, berpikir mungkin sudah saatnya kembali bekerja. Tapi saat dia akan bangkit dari kursi, Ilucca secepat kilat menahan tangannya. Haejin terkejut, sekaligus kembali mendaratkan bokongnya ke kursi dengan cukup keras. Tapi rasa nyeri itu sengaja ia abaikan, sebab melihat wajah Ilucca yang serius membuatnya berpikir akan ada hal berguna yang lelaki itu lontarkan. “Kau mau pergi dan membiarkan lelaki tampan ini duduk sendirian?” Mungkin tidak seharusnya Haejin mengharap sesuatu yang berharga keluar dari mulut lelaki itu. Dari tingkah dan ucapannya saja, sudah terlihat jika dia adalah pribadi yang senang mengerjai orang
Read more
BAB 8 : Darah Seorang Manusia
HeejinHaejin pulang dengan diantar oleh Zakiel, dan saat ini gadis itu sudah berada di tempat kerjanya sejak setengah jam yang lalu. Haejin biasanya akan mulai bekerja sepulang sekolah sampai larut malam menjelang, tapi karena urusannya dengan Ilucca, dia jadi meminta sedikit waktu dan terlambat kerja. Kedai ramyeon dan Jajangmyeon tempatnya bekerja merupakan kedai yang lumayan terkenal di daerah sekitarnya. Kalau sudah seperti ini, Haejin akan mengabaikan segala hal dan fokus saja pada pekerjaannya melayani pelanggan dan menjadi kaki tangan koki di sana. “Nona Yoon, tolong berikan ini pada pelanggan di sebelah sana.” Haejin mengangguk, lalu dengan sigap menerima pesanan itu dan mengantarnya pada pemesan. Dia menuju meja paling ujung, dekat sudut ruangan yang biasanya tak banyak pelanggan suka untuk duduk di sana. Di sanalah, Haejin menghampiri pelanggannya yang tampak fokus membaca sesuatu dari sebuah buku
Read more
BAB 9 : Manusia dan Segala Emosinya
 “Aaaaaaaakh!” Haejin menjerit kesakitan, kala taring tajam makhluk itu menembus kulit dan dagingnya. Terasa darahnya seakan mengalir cepat meninggalkan raganya, membuatnya tubuhnya perlahan terasa lemas. Ia menangis, menahan sakit dan tak ada yang menolongnya. Tapi meski demikian, masih ada saja pergerakan kecil untuk memberontak, seperti memukul agar gigitan itu terlepas, meski mustahil. Kini Haejin hanya bisa pasrah, tubuhnya melemas dan ia menatap ke langit. Di atas sana, bulan bersinar dengan terang. Indah sekali. Apa sesuatu yang menjadi hal terakhir yang dilihat, akan terasa lebih indah dari biasanya? Haejin tersenyum, merasa jika hidup malangnya adalah sebuah lakon lucu yang bisa ia tertawakan. Bagaimana bisa, Tuhan menulis kisah hidupnya dengan sangat menyedihkan? “Ah ..., ibu ....” ujar Haejin dengan lemah. Samar-samar ia mengingat wajah sang ibu, dan kesadaran yang memudar membuatnya berilusi jika senyum
Read more
DMCA.com Protection Status