Bos Playboy Itu Suamiku

Bos Playboy Itu Suamiku

Oleh:  Fredelina Putri  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
336 Peringkat
104Bab
54.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Berawal dari sebuah pertemuan tak disengaja di sebuah klub malam paling terkenal di Edensor. Seorang gadis bernama Kimberly Michael, tampak ketakutan usai bertemu dengan pria playboy pengunjung setia Sparkling Light. Bryan sang petualang cinta mendapat penolakan untuk pertama kalinya dari seorang gadis cantik yang ia temui. Mulai saat itu ia akan mencari keberadaan sang gadis dan membuatnya bertekuk lutut padanya. Apakah Bos playboy yang begitu berkharisma nan rupawan itu dapat menaklukkan Kimberly? Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

Lihat lebih banyak
Bos Playboy Itu Suamiku Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
No name
Bagus banget
2023-02-26 20:27:47
1
user avatar
mix.tria
cakep kisahnya .. dlm waktu ½ hari dah tamat. sukses slalu thor
2022-11-05 23:10:41
5
user avatar
Lia Taz
Hallo thor Saya datang thor Hot Man For Me Good luck thor
2021-09-11 11:40:17
2
user avatar
Nalyka mo
keren Abissssss
2021-09-07 09:50:47
1
user avatar
Sofia Grace
keren banget...
2021-08-27 21:25:24
1
user avatar
Corn Leaf
Mulutnya Leon macam emak-emak kompleks kalo ngegosip wkwkwkwk
2021-08-19 00:34:55
3
user avatar
Corn Leaf
Nah, loh jawab deh babang Bry... Jawab yang jujur ke Kimmy. Siapa itu Chloe?!
2021-08-19 00:30:23
5
user avatar
Corn Leaf
Ya ampun! Kimmy dengerin omongan Gilbert!
2021-08-15 10:07:52
3
user avatar
Corn Leaf
Kimmy kaget karena dibolehin Bryan nyium dia. Wkwkwk... Kan udah resmi, Kimmy...
2021-08-03 07:14:45
4
user avatar
Scaty
Woaaa keren banget ceritanya, aku sukak banget! Ditunggu kak Author next chapter nya.
2021-07-31 11:01:04
2
user avatar
Reifan A
harus baca neh, tpi nti dlu deh lgi seru nton drama asia, satu, satu.
2021-07-25 12:34:30
4
user avatar
Arthie avrillia
keren ceritanya
2021-07-20 10:48:14
2
user avatar
ayyona
akhir yg bahagia...yes ada sequel nih 😍😍😍
2021-07-19 14:55:24
2
user avatar
Chocollacious
huhuuu udh ending aja, aku ga bs jd pelakor lg deh😂😂
2021-07-15 11:31:44
2
user avatar
ayyona
ayo gaskeun kknya 😎😎😍😍 🤑🤑🤑
2021-07-14 22:15:08
2
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 23
104 Bab
Penolakan Pertama Kalinya
~Happy Reading All~****PenolakanSparkling Light di malam itu. Suara dentuman musik DJ bertalu-talu mencabik indera pendengaran puluhan bahkan ratusan manusia di bawah sinar kerlap-kerlip warna-warni lampu disko. Segerombolan mahasiswa kaya dan tentunya berkantong tebal tengah asyik membuat perayaan ulang tahun dengan saling bersulang menikmati cairan memabukkan di area bar. Tak lupa sepasang kekasih yang saling berpelukan di sana. Kimberly yang baru sebulan menerima pernyataan cinta dari pemuda pengagumnya selama ini tengah membalas pelukan sang kekasih. "Apakah kau senang, Honey?" tanya Nick pada pujaan hatinya yang mengangkat gelas tinggi dengan sedikit cairan berwarna coklat bening di sana. Rupanya gadis cantik tersebut usai meneguk cairan itu guna membasahi tenggorokannya. "Aku senang, Nick. Sangat susah sekali aku meminta ijin pada Papaku untuk bisa keluar dari rumah. Karena dirimu, akhirny
Baca selengkapnya
We Meet Again
"Nick! Ayo kita pulang!" pinta Kimberly yang tampak ketakutan. Tangannya gemetar secara refleks. Dapat dirasakan Nick, ujung bajunya diremas kuat oleh Kimberly. Wajah cantik itu memucat disertai keringat yang menetes dari pelipis. Pencahayaan yang tak begitu terang membuat Nick segera menarik pergelangan tangan Kimberly dan mengajaknya keluar dari tempat itu. "Ada apa denganmu, Honey? Kenapa kau gugup begitu?" desak Nick sesampainya di area parkir luas klub malam tersebut. "Ada seorang pria yang hendak melecehkan aku, aku takut, Nick!" pekik Kimberly dengan napas tersengal-sengal usai berlari ke arah dance floor dilanjutkan dengan berjalan lebih cepat menuju ke tempat parkir. Hatinya belum tenang. Gadis itu berulang kali mengedarkan pandangan ke segala arah. Ia takut pria gila dan genit itu berhasil mengejarnya. Masih teringat jelas dalam memori, ia menampar pria asing yang mengajaknya berkencan bersama kawan-kawannya.It's
Baca selengkapnya
Makhluk Buas Penggoda Wanita
Sang pria tampak menyeringai. Hal itu membuat bulu kuduk Kimberly sontak meremang. 'Mimpi apa aku semalam?' gerutunya dalam hati. Hal berbeda ditampilkan di raut wajah Bryan. Ia tampak senang bisa bertemu dengan gadis yang menolaknya waktu itu. Penolakan yang berpengaruh pada jati dirinya sebagai seorang Don Juan masa kini dan ditertawakan oleh kedua sahabatnya membuat citra dirinya meredup. Tentu itu hanya pikirannya saja, lain hal dengan Leon dan Gilbert. Mungkin saat ini adalah waktu yang tepat supaya gadis ini mengetahui siapa dan alasan kenapa ia berada di sini, pikir Bryan. Ia mengajak Tuan George Michael untuk berbicara empat mata. Beberapa saat kemudian, Bryan kembali mendekati gadis cantik yang tengah menikmati orange juice di tangan dan satu tangan lagi berada di atas perutnya. Sesekali gadis itu mengetukkan kaki di lantai hingga menimbulkan bunyi. Kimberly terlihat bosan dan ingin segera pulang ke rumah sekedar untuk mem
Baca selengkapnya
Kenapa kau diam saja?
Tak mau memperpanjang pembahasan yang tak bermutu mengenai pria asing tersebut, Kimberly pura-pura menguap. Ia memperlihatkan pada Jenica bahwa ia sudah sangat lelah dan mengantuk. Semua itu Kimberly lakukan karena gadis yang berusia satu tahun di atasnya itu sering sekali bertanya apa pun tentangnya. Seolah ingin tahu apa yang ia lakukan, rasakan dan dapatkan. Ia merasa tak nyaman jika Jenica mengejarnya dengan beberapa pertanyaan tak penting. Hidup sudah rumit, tak perlu lagi membahas suatu hal yang juntrungannya membuat diri sesak napas karena banyak pikiran. "Sudahlah Kak, ayo kita mengobrol hal lain saja!" ajak Kimberly pada sang kakak. "Oh iya, bagaimana kabar hubunganmu dengan Kak Jeff? Kapan kalian akan bertunangan?" tanyanya santai dan tak lupa mengulas senyum manis di wajahnya yang cantik. "Kami sudah berpisah," jawab Jenica cepat. Kimberly terkesiap. Tak menduga akan mendengar jawaban ini keluar dari mulut J
Baca selengkapnya
Tawaran Seorang Bryan
"Dewa bisnis tampan?" ulang Kimberly pada Jenica sambil melirik ke arah Bryan yang tampak mengulum senyum seraya mengelus dagu runcingnya. Dengan senyum merekah di wajahnya, Jenica mengangguk mantap. "Ya, benar sekali, Kim! Apa kau tak pernah membaca surat kabar atau portal berita online? Di situ tertulis banyak sekali artikel yang menjelaskan siapa dan bagaimana sepak terjang seorang Tuan Bryan di dunia bisnis. Ke mana saja kau selama ini? Oops, kau ini hidup di belahan dunia mana? Hem?" tanya Jenica yang lebih terdengar menyindir Kimberly. Kimberly mengedikkan bahu sambil mengangkat kedua tangannya menanggapi ucapan Jenica. Ia lebih memilih mengacuhkan dua manusia di dekatnya yang memandanginya dengan pikiran berbeda di otak masing-masing. "Sorry, sepertinya aku sudah mengantuk. Jika kalian ingin melanjutkan obrolan berdua, maka dengan senang hati aku meninggalkan kalian. Permisi," pamit Kimberly sambil menatap ke arah Jenica dan
Baca selengkapnya
Mimpi Buruk
Tanpa pikir panjang dan demi mengingat keselamatan putrinya, George mengangguk yakin akan tawaran yang diucapkan seorang Bryan Malik pada Kimberly. Pria tua itu begitu yakin Bryan dapat menjaga putrinya. "Pulanglah bersama Tuan Bryan! Papa yakin Tuan Bryan bisa mengantarmu sampai rumah dengan selamat. Sambil menunggu mobil selesai diperbaiki malam ini, alangkah lebih baik kau lekas pulang, Kim! Papa tidak ingin waktu istirahatmu terganggu. Besok kau harus kuliah, kau mengerti, kan?"Bryan tersenyum ramah menanggapi ucapan George. Secara tidak langsung apa yang terlontar dari mulut George adalah bukti suatu kepercayaan pria tua itu pada seseorang yang tak lain adalah Bryan Malik. Hal itu membuat hati Bryan senang bukan main. Ia menantikan bagaimana bantahan atau alasan apa yang akan keluar dari bibir mungil Kimberly. Tak sesuai prediksi, Kimberly mengangguk pasrah. Ia mengecup pipi sang ayah lalu berpamitan pada Luke. Harry yang berada di
Baca selengkapnya
Ketakutan
"Apa yang kau katakan?" tanya Kimberly pada sosok di dalam mimpinya. Pesona pria itu berhasil membuat semburat merah di kedua sisi pipinya. Pria itu bernama Bryan Malik, seorang Cassanova cinta yang namanya telah terkenal di seantero Edensor. "Tinggalkan kekasihmu dan pergilah bersamaku! Aku akan membuatmu bahagia. Percayalah!" bisiknya sambil mengecup tulang selangka Kimberly hingga membuat darah gadis itu berdesir hebat. "Tidak! Aku sangat mencintai Nick. Jangan coba-coba memisahkan aku dengan pria yang kucintai!" sahut Kimberly padanya. "Tidak apa pria lain yang sanggup membahagiakanmu selain aku. Percayalah! Cepat atau lambat kau akan datang mencariku! Hahahaha," tukas Bryan yang sosoknya semakin hilang dalam arus mimpi meninggalkan gadis itu seorang diri. "Tidak!!" jerit Kimberly yang terbangun saat seseorang menepuk pipinya perlahan. Kimberly tersadar dari mimpinya yang.. Buruk atau ah sudahlah, Kimb
Baca selengkapnya
Meragukan
Kedua mata Kimberly membola sempurna dengan ekspresi terkejut yang luar biasa. Bagaimana bisa pria itu ada di sini? Bersamanya? Apakah dia tidak bosan mengganggu pikirannya dan sekarang tanpa dosa berada di ruangan yang sama untuk berebut udara dengannya? Gadis itu mulai kebingungan tapi tak punya cara lain untuk kabur. Kekuatan pria ini begitu menakutkan dan tentu saja lebih besar dari dirinya. Salah-salah dirinya akan dilecehkan atau lebih parahnya akan dinodai. Jangan sampai itu terjadi! Lebih baik ia diam untuk sementara waktu sambil menunggu kesempatan saat pria ini lengah. "Good job, pretty girl! Jadilah anak baik!" bisiknya di telinga Kimberly. Kata-kata itu berhasil membuat bulu kuduk gadis cantik itu meremang sempurna. Deru napas pria itu menerpa kulit wajahnya hingga mencapai titik sensitif sang gadis. 'Brengsek sekali dia! Ya Tuhan, kenapa aku bisa terjebak dengan pria menyebalkan ini? Semalam sudah mimpi bu
Baca selengkapnya
Gadis Misterius
Nick menggenggam sepuluh jari lentik di pertautan jemarinya lebih erat. Sepasang matanya menangkap jelas keraguan dan ketakutan pada diri sang kekasih hati. "Aku sangat mencintaimu, Honey. Kau adalah perempuan kedua yang sangat berarti dalam hidupku." Nick menjelaskan dengan penuh kasih. Ia mengecup punggung tangan Kimberly dengan lembut. Sorot mata itu membuat iris perak Kimberly luluh. Ia tahu bagaimana perjuangan Nick demi mendapatkan hatinya selama ini. Sesaat Kimberly mengernyitkan kening mulusnya. "Perempuan kedua? Maksudnya?" berondong Kimberly dengan sorot mata penuh tanda tanya. "Kau adalah perempuan kedua yang begitu berharga di hidupku selain Nenek Emma. Kau tahu 'kan, selama ini hidupku bergantung pada nenek dan kakekku. Semenjak kakek tiada, aku hanya hidup bersama nenek dan beliaulah yang memberiku arti cinta sesungguhnya. Rasa cinta yang begitu besar melebihi kasih sayang kedua orang tuaku.&
Baca selengkapnya
Sisi Misterius Bryan
Bryan sengaja membuat semua orang di aula menantikan jawabannya. Ia tersenyum penuh arti lalu berdehem cepat. "Sepertinya itu adalah privasi yang tidak bisa saya umbar begitu saja pada semua orang. Mungkin kalau kami berjodoh, kalian akan tahu mengenai berita baiknya melalui sosial media yang kalian punya. Begitu saja, ya! Maaf saya harus segera mengurus pekerjaan di luar kota. Terima kasih semuanya. Sampai jumpa!" jawab Bryan diakhiri ucapan pamit. Jane yang berhadapan dengan Bryan hampir merosot tubuhnya mendengar penjelasan pria tampan itu. Hampir sebagian besar kaum hawa di sana kecewa dan menerka-nerka siapakah gadis misterius yang beruntung itu. Apakah seorang artis, pengusaha atau konglomerat seperti Bryan? Tak hanya mereka, Mona yang duduk di sebelah Kimberly tampak penasaran. Pandangannya tak terlepas dari objek yang memantik antusiasme besar dalam dirinya. Kimberly hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status