My Hot Supervisor

My Hot Supervisor

Oleh:  Rayana Lovely  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
62 Peringkat
54Bab
23.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Kekagumanku pada sosok supervisor yang terlihat berwibawa dan bijak dalam mengambil sikap, seketika berubah menjadi kebencian yang teramat karena dia tega menodaiku hanya gara-gara aku tidak sengaja menumpahkan secangkir kopi ke pakaiannya. Hidupku hancur! Masa depanku hilang sudah. Akibat dari perbuatan kejinya, aku harus mengandung benih yang dia semburkan ke tubuhku tanpa izinku sama sekali. Laki-laki itu membuatku merasakan hidup dalam kesengsaraan, dan yang lebih membuatku terluka lagi adalah, laki-laki yang memerkosaku itu tak lain adalah kekasih ibuku!

Lihat lebih banyak
My Hot Supervisor Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
yenyen
masalahnya berat loh korban pemerkosaan tapi authornya keren bikin story yang temanya berat tapi dibuat simple alurnya ............
2024-03-18 12:02:55
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-02-02 13:27:06
0
user avatar
Agel
Ceweknya gatel sih pantes aja dinjot njot .........
2021-12-11 16:47:39
2
user avatar
Dianning
keren ceritanya Author
2021-09-03 20:34:26
0
user avatar
Liazta
suka ceritanya.
2021-09-01 09:57:03
0
user avatar
Lavender_fla2875
itu si supervisor boleh ditabok bakiak nggak..bikin kesel ..
2021-08-07 15:45:10
0
user avatar
Dewa Amour
Nggak kebayang menjadi Anindita... semangat up Thor, jangan lupa makan..
2021-08-07 15:42:47
0
user avatar
Kyna
Kasihan Anandita'nya. Pengen nyekik cowoknya saking gregetnya
2021-07-07 11:52:27
1
user avatar
Aleena
ihh. keren ceritanya. kalau di dunia nyata ada sosok seperti itu. Akan aku kirimkan emak2 sekomplek buat nampol tuh spv.
2021-06-26 16:58:11
2
user avatar
Lentera
keren thor, lanjut! Semangat💪
2021-06-24 07:31:12
0
user avatar
Hyuncha
Lanjut thor, semangat💟
2021-06-23 08:29:07
0
user avatar
athena_vivian
OMG, baru baca blurb-nya, sudah mendidih ni darah pen nabok nikmat supervisornya
2021-06-22 19:06:26
0
user avatar
Scarlet Crown
What... Aku kasian sama Anandita:" Semangat Anandita, kamu kuat😭
2021-06-22 10:52:32
0
user avatar
Si Mendhut
like ... like like ... semangat up Kak, jangan kasih kendor
2021-06-08 19:24:28
1
user avatar
Rha_Nia
Seru bnget kak..lanjut terus💪💪
2021-06-08 18:51:30
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 5
54 Bab
Namaku Anandita
🌻Prolog🌻Wanita mana yang tidak akan hancur dan terpuruk jika seorang laki-laki yang sama sekali tidak dia cintai tega merebut mahkota paling berharga dalam dirinya hingga menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan! Pasti dunia ini terasa sempit dan menghimpit. Itulah yang aku rasakan. Awalnya aku adalah seorang gadis yang periang dan selalu menikmati hidup walau dengan kesederhanaan. Tapi kini?Kekagumanku pada sosok supervisor yang terlihat sangat berwibawa dan bijak dalam mengambil sikap, seketika berubah menjadi sebuah kebencian yang sangat teramat karena dia dengan teganya menodaiku hanya gara-gara aku tidak sengaja menumpahkan secangkir kopi ke pakaiannya. Hidupku hancur! Masa depanku hilang sudah. Akibat dari perbuatan kejinya, aku akhirnya harus mengandung janin yang berasal dari benih yang pernah dia semburkan ke tubuhku tanpa izinku sama sekali. Laki-laki itu membuatku merasakan hidup dalam kesengsaraan, dan yang lebih membuatku terluka lagi adala
Baca selengkapnya
My Supervisor
Ojek online yang aku pesan secara online sudah muncul di depan pagar rumah. Hal itu semakin membuat ibuku menggeram. Aku tahu karena sedetik lalu aku melirik wajahnya. Dia terpaku di teras rumah melihat kepergianku bersama abang tukang ojek.Aku juga tahu yang ada di pikiran ibu  saat ini pasti dia sedang mengutuk perilaku diriku. Dia pasti kesal melihatku naik ojek padahal ibu mempunyai supir pribadi yang bisa aku pakai jasanya kapan saja. Tapi aku tidak mau melakukan itu dengan alasan, masa iya sih seorang karyawan biasa seperti aku di antar naik mobil mewah. Apa kata orang nanti? Aku memang merahasiakan kekayaan orang tuaku kepada teman-teman sekantor dan teman-teman yang bekerja di satu supermarket denganku.Banyak alasan yang aku lontarkan ketika salah satu atau kumpulan dari mereka meminta untuk datang ke rumahku. Aku tidak ingin mereka tahu akan kemegahan dalam hidupku. Aku ingin melihat ketulusan dari mereka, berteman de
Baca selengkapnya
Hari Sialku
Aku sudah berada di depan ruangan supervisorku. Aku masuk ke dalam ruangan itu dan menutup pintu. Pak Bryan mempersilakan aku untuk duduk di kursi yang tersedia di depan meja kerjanya. Aku pun menurut. Sementara itu dia sibuk mengotak atik laptopnya."Mana laporan hasil penjualanmu? Sini berikan kepada saya," pinta Pak Bryan sambil menjulurkan tangannya ke hadapanku."Baik Pak! Sebentar!" Tanganku langsung masuk ke dalam tas, mencari notebook yang berisi tulisan tulisan tentang laporan penjualanku selama seminggu belakangan."Ini Pak." Aku menyerahkan notebook itu kepada atasanku. Pak Bryan menerimanya. Dia lalu memeriksa notebookku dengan seksama. Ku lihat alisnya yang bak semut beriring itu naik turun membaca notebookku, lalu wajahnya tampak manggut manggut tak menentu."Hem, ternyata kamu pintar juga mempromosikan suatu barang ya, hasil penjualan kamu sangat baik ... dan meningkat dua kali lipat dari bulan kemarin." Pak Bryan tersenyum lebar ke arahku.
Baca selengkapnya
Gara-Gara Secangkir Kopi
Jleb!Aku tersentak ketika tangan pak Bryan menggenggam tanganku. Aku terpaksa menghentikan aktivitas mengilap kemejanya.  Aku langsung memandang wajah pak Bryan yang sudah memandang wajahku duluan. Menatapku tajam hingga seluruh tubuhku gemetaran. Tanganku yang sedang dipegangnya sampai terasa dingin dan kaku. Sumpah demi apa coba, pak Bryan menatap mataku begitu dekat. Aku menundukkan pandanganku, menghindari tatapan matanya. Aku tarik tanganku dan segera aku menjauh dari sisi supervisorku ini."Maafkan saya, Pak!"Sekali lagi, dan mungkin akan berulang kali lagi aku mengucapkan kalimat ini. Sambil terus menunduk menahan rasa malu, aku menunggu jawaban atas permintaan maafku kepadanya.Ayo dong Pak! Jangan diam saja! Katakan sesuatu yang membuat hatiku tenang. Aduh!  Bagaimana ini! Apa aku harus pamit padanya? Atau aku sebaiknya mengundurkan diri saja! Jika begini terus, aku bakalan mati karena menahan malu!"Kamu tahu ini masih jam berapa?"
Baca selengkapnya
Dimana Lagi Salahku?
Setelah noda kopi itu menghilang, aku kemudian mengibas-ngibaskan kemeja itu agar bagian yang aku basuh tadi segera mengering. Semerbak harum parfum dari kemeja yang ku pegang saat ini tiba-tiba menyapa hidungku. Aku menghirupnya dalam-dalam. Ah! Benar-benar sangat memanjakan hidung dan pikiranku. Untuk beberapa saat, aku terdiam dalam lamunan. Tapi, lamunanku tiba-tiba buyar ketika seseorang masuk ke dalam toilet. Aku tersadar. Kepalaku langsung menggeleng-geleng tak menentu. Sebisa mungkin aku membuang pikiran kotor yang bersarang di kepalaku.Ku lihat wanita yang baru masuk ke dalam toilet tadi menaikkan satu alisnya ke arahku. Mungkin dia heran melihatku karena mendapati aku yang sedang menghirup udara di dalam toilet, padahal aku sedang menikmati harumnya parfum dari baju supervisorku ini. Tanpa mempedulikan tanggapan dari wanita yang juga tim leader di kantorku ini, aku langsung melangkah keluar menuju ruangan supervisorku kembali.Tok tok tok...Aku mengetuk
Baca selengkapnya
Aku Ternoda
Eh, apa-apaan ini! Pak Bryan semakin merapatkan tubuhnya ke tubuhku. Aku melihat sorot matanya yang begitu memancarkan gairah kepadaku. Ketakutanku semakin menjadi-jadi saat laki-laki ini mencium bibirku. Aku meraung, segera menjerit. Tapi, jeritanku tertahan dalam mulutnya. Aku memukul-mukul dan mendorong-dorong dadanya. Tapi sepertinya itu tidak berdampak apa-apa pada dirinya. Dia tetap terpacu, mencium bibirku secara brutal."Lepaskan akuuu!!"Kata-kata itu yang terlontar dari mulutku. Tapi, sekali lagi. Suaraku tertahan di dalam mulutnya."Lepaskan aku!! Dasar bejat kau! Baj**ngan!!"Aku mulai menyadari sepenuhnya apa yang akan dia lakukan kepadaku. Terlebih saat ini dia mulai menjelajahi bagian dadaku. Saat aku ingin kembali berteriak, secepat kilat tangannya menyumpal dan menekan mulutku dengan kuat. Aku semakin memberontak. Ku tarik-tarik rambut belakangnya dan ku pukul-pukul kepalanya dengan kuat. Tapi dia tetap tidak merespon pukulan dariku.
Baca selengkapnya
Bryan POV~
Bryan POV~Aku belum terlalu mengenal S.P.Gku yang satu ini. Selama ini aku hanya melihat dia di kantor saat ada meeting bersama team leader dan supervisor. Itu juga saat dia sedang berbaur dengan teman-teman S.P.Gnya yang lain. Aku belum sempat visit ke store yang dia tempati karena gadis ini memang masih terbilang baru menjadi karyawan di perusahaan ini. Dan biasanya, karyawan baru seperti dirinya akan divisit oleh team leader saja.Saat aku melihatnya pagi tadi ngedumel sendirian, saat itu pula aku tiba-tiba merasa gemas pada dirinya. Entah mengapa, aku memberinya kesempatan untuk berdiskusi denganku hanya dengan empat mata. Saat dia tidak sengaja menumpahkan secangkir kopi dan kopi itu mengenai kemejaku, saat itu pula ku lihat dia menjadi kaku dan serba salah. Aku memahami apa yang ada di hatinya. Gadis ini pasti ketakutan karena tidak sengaja menumpahkan kopi itu dan mengenai pakaianku.Dengan sigap dia bangkit dari duduknya dan mengambil selembar tissue dari
Baca selengkapnya
Tuhan, Tolong Aku!
Ananditha POV~Isak tangisku masih belum berhenti. Jika saja rasa sakit ini tidak menerpaku, aku pasti sudah berlari ke arah pintu dan keluar dari ruangan yang di mataku sudah berubah menjadi neraka. Penyesalan selalu datang terlambat, sepertinya kalimat itu yang mewakili perasaanku saat ini. Jika saja aku mendengar dan menuruti perintah ibu untuk tidak lagi bekerja di perusaahan ini, pasti kejadian ini tidak akan terjadi padaku. Oh Tuhan, tolongkah diriku! Aku tidak tahu lagi harus bagaimana sekarang! Rasanya hidupku benar-benar sudah gelap dan tidak bercahaya.Dalam keterpurukan diriku, laki-laki iblis itu terlihat sedang menerima telepon dari seseorang. Dia duduk di kursi kekuasannya sambil tersenyum mesra saat mendengar dan menjawab teleponnya. Aku dapat mendengar apa yang dia bicarakan, dia berbicara sangat mesra kepada orang yang berada di sebrang sana. Sepertinya lawan bicaranya itu adalah seorang wanita. Itu terlihat ketika dia memanggil lawan bicaranya dengan se
Baca selengkapnya
Maafkan Aku Ibu...
 Ya, Tuhanku! Sekali lagi, atau bahkan akan berulang kali aku bermohon kepadamu, tolong aku agar aku bisa segera pergi dari neraka ini! Aku ingin lepas dari cengkraman iblis yang ada di sampingku ini! Aku sudah kehabisan tenaga untuk memberontak, bahkan untuk bersuara saja aku sudah tidak sanggup.Dengan tubuh yang masih bergetar, aku berusaha menahan bulir air mata agar tidak lagi jatuh dari pelupuk mataku. Seberapapun lembutnya sentuhan yang dilakukan oleh laki-laki keji ini saat ini, tidak melongsorkan kebencianku terhadap dirinya. Dia yang telah membodohiku dengan menyuruhku untuk melakukan perintahnya, dia yang telah menindih dan memperkosaku dengan sadis tanpa memikirkan kesakitan yang aku rasakan sama sekali, dan dia yang telah menyemburkan air hinanya ke dalam tubuhku tanpa izin dariku!"Anandita!" Laki-laki ini mulai bersuara lagi. "Tak peduli seberapa bencinya kau melihatku saat ini ... mulai saat ini aku akan bertanggungjawab atas perbuatanku ke
Baca selengkapnya
Oh, Shower!
"Terima kasih, Neng!" ucap abang gojek yang telah mengantarku pulang ke rumah. Setelah menerima bayaran dariku, dia pun berlalu.Ku tolehkan pandanganku ke bangunan rumah megah orang tuaku. Aku menatapnya sangat dalam. Timbul rasa takut di diriku untuk masuk ke dalam rumah ini. Langkahku terasa berat dan ragu. Terbayang di mataku raut wajah ibu tadi pagi. Raut wajah yang menggambarkan ketidaksenangan karena aku telah membantah kata-katanya, karena aku tidak menuruti saran darinya. Jika waktu bisa diputar kembali, maka aku akan memutar waktu untuk memperbaiki kesalahanku pada ibu.Aku menelan salivaku dengan kasar. Ku bulatkan tekadku untuk masuk ke rumah. Aku mulai melangkahkan kedua kakiku. Pagar yang menjulang tinggi itu aku buka dengan perlahan, lalu aku berjalan masuk ke dalam.Sunyi dan sepi. Seperti biasa, rumahku ini terasa seperti kuburan. Tidak ada tanda-tanda kehidupan di dalam rumah megah ini. Walau ibu sedang tidak visit hari ini, tetap saja rumah ini s
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status