POISONED LOVE

POISONED LOVE

Oleh:  Yani  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
32 Peringkat
34Bab
8.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Lyra Kyle, seorang asisten dengan penampilan nerd. Tidak ada yang menarik dari wanita itu selain otaknnya yang sangat cerdas. Bekerja selama lima tahun dengan atasan seorang player cukup membahayakan baginya. Pesona seorang Brian yang tidak dapat ditepis oleh wanita mana pun, terutama olehnya. Hingga di suatu malam yang tak terkira, Lyra mengungkapkan perasaannya. Tanpa pikir panjang, Brian menolak dengan keras, lengkap dengan cacian yang melukai perasaannya. Namun, pada saat itulah bom waktu seakan meledak.Semua berubah, semua rahasia seakan tersingkap, membuat gamang dua hati dan mempermainkannya dalam genggaman takdir.

Lihat lebih banyak
POISONED LOVE Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Harun
lanjut kak ceritanya...
2022-10-27 01:37:06
0
user avatar
Saleh Hasibuan
lanjut kak
2022-10-27 01:23:34
0
default avatar
cyprus.kohler
smangat Ka, suka story nyaaa
2021-07-13 13:00:51
2
user avatar
Secret.Vee
ceritanya menarik thor auto masuk library ❤
2021-06-30 19:15:57
1
user avatar
Ecca Madika
Lanjut author ... ditunggu selalu
2021-06-30 18:40:02
0
user avatar
Kamelzy
Keren banget ceritanya! Semangattt
2021-06-30 18:37:10
0
user avatar
Novica Ayu
Ide cerita yang menarik. Penulisannya rapi, nyesel gak baca cerita ini!
2021-06-30 18:20:21
0
user avatar
BabyElle
Pemilihann diksinya bagus bgt kakk 👍👍😍 ngalir bacanya dan ga kakuuu 💕
2021-06-30 17:49:32
0
user avatar
MetiMo
Keren kaaaa, novelnya bagus aku suka, bahasanya jg dikemas sedemikian bkin nagih bacanya...
2021-06-15 17:32:30
0
user avatar
Miss Mellow
Keren thor, sdh msk rak nih..😍
2021-05-18 09:04:23
1
user avatar
Ayasa
Waahhh mesti banget masuk library✌️✌️
2021-05-18 08:12:28
1
user avatar
Ray Basil
Sukses selalu kk
2021-05-18 06:10:23
1
user avatar
Novica Ayu
Bab pertama yang greget banget. Brian... lyra, semoga kalian berjodoh
2021-05-15 15:44:57
1
user avatar
Singgajah
Nah lho, keren amat tokohnya hhahaa makin penasaran
2021-05-12 10:36:56
2
user avatar
Mini Adila
Brian! Wew ... Keren. Lanjut, Thor😀
2021-05-09 21:41:19
1
  • 1
  • 2
  • 3
34 Bab
Arrogant Man
“Lyra, selama dua jam nanti, jangan ada yang menggangu saya.” Perempuan yang merasa namanya terpanggil, mendongak. Membenarkan letak kaca mata tebalnya dan memandang sang bos yang berdiri menjulang di depannya. “Baik, Sir,” jawabnya menyanggupi. Memangnya apa lagi yang harus Lyra jawab selain kata iya. Sebagai asisten, Lyra hanya membantu masalah pekerjaan dan memenuhi permintaan sang atasan. Tidak ikut campur dengan masalah pribadi sang atasan apalagi hobi yang terbilang aneh. “Semua telepon masuk, kamu handle saja. Nanti kamu laporkan setelah saya senggang.” Tanpa perlu dijelaskan, dia sudah tahu kegiatan apa yang dilakukan bosnya di ruangannya setelah ini. Apalagi barusan seorang wanita cantik baru saja masuk. Entah wanita keberapa dalam minggu ini, setiap hari selalu berganti. Jarinya bahkan tidak mampu menghitung sangking banyaknya. Brian, seorang eksekutif muda, dengan wajah yang rupawan dan rahangnya yang tegas. Tidak sulit bag
Baca selengkapnya
Crazy Idea
“Tidak salah banyak perusahaan yang bekerja sama dengan Anda.”Brian yang mendengar pujian tersebut tersenyum puas. Sebenarnya sudah sering sekali dia mendengar kalimat senada, tapi tetap saja hatinya tak pernah biasa.Memiliki perusahaan multinasional yang bergerak dalam bidang komunikasi jelas tidak segampang yang dilihat orang. Banyak kerja keras dan juga usaha, naik turun bukan hal baru bagi mereka.Brian memulai semuanya dari titik nol. Memulai dari hal kecil sampai bisa merengkuh banyak negara agar ikut bekerja sama dalam lingkarannya. Bahkan menyeleksi orang-orang yang bernaung dalam atap yang sama, bersinergi untuk mengembangkan perusahan tersebut sampai berhasil di titik ini.“Saya harap kerja sama ini bisa berjalan dengan lancar,” timpal Brian, mengalami salah satu perwakilan dari Hong Kong.Mereka sudah melalui meeting yang cukup panjang, saling memahami visi misi satu sama lain untuk mendapatkan kesamaan
Baca selengkapnya
Dark Night
Lyra meraup wajahnya yang tampak pucat. Sapuan make up tipis sudah memudar bahkan hilang, meninggalkan sisa wajahnya yang polos. Lipstik nude kesayangannya bahkan ikut menghilang. Maklum, semua produk yang digunakannya hanya make up murahan. Meski gajinya lumayan tinggi sebagai seorang asisten, Lyra tetap tidak bisa bertindak boros. Apalagi masih banyak hutang yang harus segera dilunasinya.Lyra menatap pantulan wajahnya di cermin. Menatap wajah basahnya dengan jejak air yang masih menetes.“Sialan!” rutuknya berkali-kali. Ini karena ulah atasannya. Lyra merasa meriang membayangkan kejadian Brian dengan wanitanya tadi.Ada sesuatu yang asing, mendebarkan dalam hatinya. Melihat secara langsung adegan panas tersebut membuatnya merasa panas dan basah bersamaan. Meski dia selalu menampilkan wajah datar, tetap saja Lyra tidak bisa menampik keras perasaan asing tersebut. Rasa lumrah yang muncul seiring dengan kedewasaannya. Ada r
Baca selengkapnya
Crazy Boss
Lyra menatap Brian dengan wajah basahnya, bibirnya bergetar. Namun, dia masih berusaha berdiri, meski kakinya terasa seperti jelly.“Pulang.” Hanya itu yang mampu diucapkannya. Dia tidak mau semakin lama di sini.Brian yang sejak tadi memandangnya, akhirnya mengangguk. Dia mengulurkan tangan, bermaksud mambantu wanita itu. Namun alih-alih menyambut uluran tersebut, Lyra malah melewati sang atasan dengan langkah tertatih. Dia memeluk dirinya sendiri. Bukan saja karena udara malam yang menusuk kulitnya, tapi bayangan kejadian tadi cukup membuat bekas ketakutan tak mau juga hilang.Sebuah mobil berhenti di depan mereka. Lyra masuk lebih dulu ke kursi depan, mendudukkan diri di sana. Dia memejamkan mata, agar tidak ada pertanyaan yang diberikan Brian.Sementara Brian masih belum berhenti dengan rasa penasarannya. Keadaan Lyra lengkap dengan tatapan kesedihan itu berhasil menarik rasa empatinya yang sempat hilang. Dia melihat sisi lain dar
Baca selengkapnya
Thans, Sir!
Hari berikutnya, semua kembali seperti semula. Lyra dengan kesibukan yang tidak pernah selesai dan Brian masih dengan hobinya membawa wanita di sela pekerjaannya. Lyra hanya diam saja, tidak peduli dengan kegiatan pria itu sepeti sebelumnya. Selama Brian tidak menganggu pekerjaannya dengan menyuruh wanita yang datang dan mengaku memiliki anak dari pria itu. Hal biasa, yang sudah diatasi oleh pihak keamanan. Lyra menggeleng, ngeri juga dengan hobi pria itu.“Lyra, nanti malam kamu ikut saya ke London.”Lyra lekas mendongak saat mendengar suara yang sudah akrab dengan telinganya. Dia menatap Brian dengan bingung. “Maaf?”Pria itu sangat panjang umur, pikir Lyra. Baru saja dipikirkan, tahu-tahu sudah muncul di depannya, bahkan dia tidak sadar sejak kapan Brian keluar dari ruangannya.Brian yang sudah berdiri di depan meja Lyra, menatap wanita itu dengan tajam. apa sejak kejadian beberapa hari lalu, fungsi telinga wanita itu bermasalah
Baca selengkapnya
Being a Crazy Man
Brian sesekali menatap sang asisten yang duduk bersebrangan dengannya. Sejak tadi wanita itu memasang aksi bungkam seribu kata. Bahkan wajahnya kembali datar, tidak ada ekspresi apa pun. Mereka tidak terlibat dalam satu obrolan, kecuali masalah jadwal di London nanti.Brian mendengus, sampai kapan dia akan terus memperhatikan eskpresi Lyra. Hanya karena pernah melihat wanita itu bersemu dan menangis dalam satu malam, Brian selalu dibuat penasaran setelahnya. Apalagi gairahnya selalu tersulut pada wanita yang tidak akan ditidurinya.“Sorry, Sir. Apa ada yang bisa saya bantu?”Sebuah suara dari seorang pramugari cantik menyapa gendang telinganya. Brian mengalihkan perhatian, menatap penampilan pramugari tersebut dari atas ke bawah. Dia sedikit tidak asing dengan wajah wanita itu.Dia memberikan senyum miring saat melihat tatapan penuh arti dari sang pramugari. Tanpa diucapkan, dia tahu wanita itu berusaha menggodanya. Apalagi dengan dua
Baca selengkapnya
I am (not) Jealous
Lyra bangun dengan tubuhnya yang terasa segar. Rasanya ini pertama kali baginya bisa tidur nyenyak tanpa bayangan pekerjaan kantor yang menghantui setiap saat. Lyra tersenyum, menatap langit-langit kamar, tapi sesaat kemudian dahinya mengerut samar. Lyra seakan tersadar ini bukan kamarnya, terlalu besar dan bersih. Dengan gerakan cepat, Lyra merubah posisinya menjadi duduk. Dia mengucek matanya berkali-kali, memastikan tempatnya saat ini. Iya, ini bukan tempatnya.Dia berusaha menggali ingatannya yang sempat blank sehabis bangun tidur. Hingga ingatannya terakhir kali berhenti di pesawat sebelum take off.“Holly shit! Jangan bilang aku ketiduran?” Lyra menggigit bibir bawahnya dengan gemas. Jika benar dirinya tertidur, jelas ada yang membantunya ke kamar ini. Dalam artian menggendongnya. Lyra makin memaki dirinya sendiri. Jika benar ada yang menggendongnya, maka siapa?Siapapun itu, dia berharap bukan Brian. Sungguh, rasanya
Baca selengkapnya
Kissing
Lyra tak hentinya menatap pergelangan tangannya yang dipegang erat dan punggung pria yang berjalan di depannya dengan kening berkerut. Ribuan tanda tanya bersarang di otaknya. Apalagi dengan keputusan sang atasan yang dinilainya terlalu gegabah, sulit dimengerti.Pasalnya kerja sama ini bernilai besar, terlalu besar hingga sayang sekali dilewatkan. Dan seorang Brian, malah memutuskan semua sepihak dengan enteng padahal keberhasilan tinggal di depan mata. Mereka hanya tinggal tanda tangan dan semua sepakat.Lyra menggeleng, semakin tidak bisa membaca jalan pikiran pria itu. Memang, pria sangat rumit.“Apa pun pertanyaan yang berada di otak kecilmu itu, tidak akan saya jawab,” kata Brian yang sudah berhenti dan berhadapan dengan Lyra. Dia sejak tadi memperhatikan bagaimana kening Lyra yang terus berkerut dan menggangu pemandangannya.Lyra hampir memutar bola matanya, tapi ditahan sekuat tenaga. Sebagai gantinya, dia tersenyum sopan, berusaha tid
Baca selengkapnya
Just Mine
Brian memandang jam di pergelangan tangannya. Sudah dua jam dan wanita itu belum juga keluar. Padahal dirinya sendiri tidak butuh waktu lama untuk mempersiapkan diri.“Dia sedang dandan atau tenggelam?” dumelnya dengan nada kesal. Malam ini sesuai dengan tujuan kemari, mereka akan menghadiri sebuah pesta besar relasi bisnisnya. Brian memang tidak pernah melewatkan satupun undangan dari relasinya, karena saat itu dia bisa mengenal orang baru sekaligus membangun koneksi. Di beberapa kesempatan, dia juga mendapatkan teman ranjang. Namun, kali ini sepertinya hasrat untuk melakukan hal terssebut tidak ada sedikit pun.Brian berusaha bersabar, sedikit lagi. Sambil menunggu Lyra keluar, dia menyibukkan diri dengan ponselnya. Menghubungi karyawannya yang bertugas menghadle pekerjaannya selama di London. Meski tidak berada di sana, dia tidak pernah sedetik pun lepas tangan terhadap perkembangan perusahaan dan masalah sekecil apa pun.Sampai lima belas menit k
Baca selengkapnya
Something Wrong
“Sir, maksud Anda tadi apa?”Lyra langsung menutut penjelasan dari sikap Brian selama di pesta tadi. Selama di pest, Brian merangkul pinggangnya dengan posesif, sama sekali tak terlepas walau hanya sedetik. Lyra harus menahan perasaan risihnya mendapatkan tatapan orang-orang padanya.Beberapa wanita memberikan tatapan iri dan penuh penilaian. Mungkin mereka cukup asing dengan wajahnya yang mengalami banyak perubahan. Sedangkan para pria memberikan tatapan mesum yang membuarnya muak. Beruntung Brian memberikan teguran meski secara tidak langsung. Lyra yakin, beberapa hari lagi gossip tentangnya dan Brian akan muncul di majalah gossip. Memang, semua hal tentang pebisnis muda itu sangat menarik khalayak yang haus berita.“Sir?”“Apa?” Brian membalikkan tubuhnya hingga bisa berhadapan dengan Lyra. Alisnya sedikit terangkat memperhatikan wajah Lyra yang tampa kesal. “Wajahmu jelek sekali.”Lyra hampir mend
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status