Dinikahi CEO Arogan

Dinikahi CEO Arogan

Oleh:  Kirana Senja  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
18 Peringkat
59Bab
18.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Setelah Kematian Ibunya karena sakit kanker, Suci terpaksa menjual rumahnya untuk membayar hutang bekas pengobatan ibunya. Dia juga dituduh sebagai penyebab kematian dari nenek yang kaya raya. Hingga suatu hari ada seorang duda kaya memaksanya untuk menjadi istri dan ibu sambung bagi anaknya. Namun, Suci merasa keberatan karena pria kaya yang hendak menikahinya adalah cucu dari nenek yang telah mati. "Aku menikahimu hanya untuk membalas rasa sakitku karena kamu yang menyebabkan nenekku mati!" Novel ini mengandung adegan dewasa, jadi harap cerdas dalam memilih cerita.

Lihat lebih banyak
Dinikahi CEO Arogan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
awien@azui
lama thorrr....
2021-08-20 01:09:38
0
user avatar
Parpencari dollar
min update cpt ya min biyar gak kecawa ...
2021-08-10 17:39:07
1
user avatar
Novica Ayu
Semakin seru nih!
2021-06-23 19:29:24
0
user avatar
MetiMo
Suka bgd baca ini, lanjut thorr semangat...
2021-06-15 15:59:11
1
user avatar
Dayat_eMJe
huhuhu .. sad strotry yah thor ..
2021-06-06 05:30:12
0
user avatar
Secret.Vee
Suci kereeen
2021-06-05 16:36:02
0
user avatar
Senada
Seru ceritanya kk. Ditunggu kelanjutannya. ❤️❤️
2021-06-05 15:55:46
0
user avatar
Fischa Rina Susanti
Keren kak, ditunggu bab selanjutnya ya
2021-06-05 15:51:08
0
user avatar
Mashimeow
keren kak, ayo semangat updetnya xixi 😁😁
2021-06-05 15:49:22
0
user avatar
Rafli123
Waahhh...menikah demi balas dendam, keren ceritanya kak, recommended pokoknya❤️❤️❤️
2021-06-05 15:37:44
0
user avatar
Novica Ayu
Semangat dan sukses selalu....
2021-06-04 11:35:57
0
user avatar
Riska Karisha
Lanjut kak, semangat 😘 😘
2021-06-03 22:39:55
0
user avatar
Lusi Yanna
bagus. lanjut tor
2021-05-16 11:29:18
0
user avatar
Vazio Nove Doiz
Kayaknya Sofya bakal punya peran penting dalam hidup suci.
2021-05-11 09:35:20
0
user avatar
Valen Ash
kayanya ceritanya bakal semakin menantang kak
2021-04-21 14:25:16
0
  • 1
  • 2
59 Bab
Bab 1 Sang Gadis
Siang hari, selesai mengajar di taman kanak-kanak tempat ia mencari nafkah, Suci lantas pergi ke tempat untuk menjenguk ibunya yang sedang dirawat. Di saat sinar matahari yang terik, gadis manis nan menawan itu menyusuri jalan yang ramai kendaraan bermotor. Angin menyibakan rambut hitam berkilau dan hitam, dia memang memiliki wajah cantik tapi postur badannya kurus, bahkan asap kendaraan yang hitam dan kotor sudah tak dihiraukan lagi.Pakaiannya sederhana, cara dia berjalan juga kalem dan anggun. Wajahnya selalu dihiasi senyuman manis dan lembut. Kini dia sedang  membawa sebuah tas anyaman yang berisi makanan."Mudah-mudahan ibu senang aku bawakan makanan ini," gumamnya sembari melihat isi tas anyamannya.Dia hendak menyeberangi jalan raya kemudian masuk gang, ketika dirinya menikmati angin sepoi-sepoi yang menerpa tubuhnya,  tiba-tiba saja suara klakson terdengar nyaring dan mengagetkan hingga menghentikan langkahnya. Suc
Baca selengkapnya
Bab 2 Arogansi Sang CEO
Ketika tiba di rumah sakit, Suci tak lagi menemukan ibunya di ruang rawat inap biasa. Tabung oksigen dan selang yang menjuntai disertai ranjang pasien dengan selimut yang menggulung dibiarkan begitu saja. Pikiran buruk sudah menghantuinya, batinnya mulai merasa ada sesuatu yang terjadi pada orang tua satu-satunya itu."Di mana ibu?" keluhnya.Kemudian seorang perawat menyambanginya lalu menyapanya."Ini dengan ibu Suci, kan? saya mau kasih kabar kalau ibu Kana baru saja dipindahkan ke ruang ICU untuk perawatan lebih intensif karena kemo sore nanti kemungkinan kami batalkan."Suci tercekat. Terbesit pertanyaan dalam benaknya, rasa gundah mulai meliputi dirinya."Kenapa memang? saya pasti bayar biayanya, sudah kompromi dulu sama dokter," sangkal Suci agak naik pitam."Kondisi ibu Kana saat ini mungkin hanya Tuhan yang menentukan. Tapi, kita masih bisa tengok dia dari dindin
Baca selengkapnya
Bab 3 Emosi Yang Membuncah
Andhika hendak mencari orang tuanya yang mengalami kecelakaan. Ia hanya datang seorang diri. Saat itu, dia melihat sosok gadis kecil yang sedang berjalan-jalan di luar ruang UGD dan ada pria berbadan kekar menghampirinya."Putri, ya Tuhan!"Andhika berjalan terburu-buru ke ruang UGD. Ia menghempas tangan si pria yang tampak sedang merayu gadis kecil itu."Tunggu! anda mau apakan anak saya!" hardiknya."Oh, kami dari kepolisian. Anda anggota keluarga nenek Diana, kan? kebetulan kami sedang menunggu," jawabnya.Andhika menggendong putrinya lalu menengok neneknya yang sedang berbaring di ranjang. "Nenek," panggilnya, ia memeluknya dengan erat."Nenek baru saja dirampok orang, untung ada yang mau menolong, coba kalau enggak," keluh beliau sambil mengusap bahu Andhika.Andhika lantas keluar ruang UGD dan menyambangi pria yang sedang menu
Baca selengkapnya
Bab 4 Kehilangan Sosok Ibu
  "Aku harus apa lagi?" batin Suci. Sofyan tetap memeluknya. Mengusap bahu dan rambut gadis itu.Suci terus mengeluhkan kondisinya saat ini yang sedang dirundung masalah. Ibunya sudah semakin parah, hutang bekas pengobatan terus menggunung, bahkan air mata sendunya tak mampu lagi teteskan. "Tenang, aku ada di sini buat kamu," kata Sofyan.Tiba di sore hari, dia hendak pulang ke rumahnya dengan menyusuri jalan yang sama. Suci masih mengingat insiden saat menolong seorang nenek dan gadis kecil itu di sana. Ia berdiri sejenak lalu bayangan mereka begitu terngiang-ngiang, apalagi jurus silat yang ia keluarkan saat melawan para begal. "Berkesan juga, ya. Kok aku bisa sekuat itu? kenapa aku gak kuat ketika ibuku sakit, ya."Suci pun melanjutkan perjalanannya sendirian. Meski berat dirasa tapi terpaksa harus ia lakukan demi kesembuhan ibunya. "
Baca selengkapnya
Bab 5 Obrolan Terakhir
Andhika menghela napas saat mendapati putrinya tak juga berangkat sekolah. Seragam lucunya sudah ia kenakan namun masih saja bermain-main di dalam rumah dengan skuter kesayangannya.  "Putri," sapanya. "Putri, papa punya makanan kesukaan kamu, nih. Ada coklat, kue dan strawberry juga."Makanan itu ia berikan.  Andhika menatap fokus pada gadis kecilnya yang tak mau merespon sapaannya. Dan Putri hanya mengambil satu buah strawberry lalu ia malah menjauhi ayahnya. "Kenapa dia gak mau sekolah?" gumam Andhika.Makanan itu ia simpan di atas meja makan. Dan Andhika hanya menikmati beberapa masakan yang tersaji. Neneknya baru saja muncul, dia membawa sebuah tas, dari pakaiannya saja sudah menunjukan bahwa beliau hendak berpergian. "Nek, kok Putri gak mau sekolah? apa dia lagi males saja ya?" tanya Andhika."Ya namanya juga anak, kita gak bisa paksa dia seenaknya,
Baca selengkapnya
Bab 6. Tragedi Itu Terjadi
      Nenek Diana tidak tahu kalau Suci sebenarnya sudah keluar dari rumah sakit. Ia bersikeras menyuruh supirnya untuk menghentikan mobilnya di depan RS. Namun, beliau agak ragu ketika hendak keluar dari mobilnya.       "Benar di sini ada orangnya, bu?" Tanya Pak Rustam.       "Apa kita cari saja dulu di sana. Kalau gak ketemu juga mungkin bisa cari Indah. Tapi, kok hati saya kurang enak, ya? Mau ada apa ini?" Gumam beliau sembari mengusap tangannya.        Tapi, takdir baik berpihak padanya. Nenek Diana melihat Suci sedang berjalan sendirian di seberang. Matanya mendelik, batinnya sudah tidak sabar lagi untuk segera berpapasan dengan gadis yang telah menolongnya itu.        "Pak, itu dia anaknya," ucapnya sambil menunjuk ke seberang jalan.       "Iya, harus nyebrang dulu, bu. Nanti, sabar, ya?"
Baca selengkapnya
Bab 7. Tragedi Kecelakaan
    Motor yang baru saja melintas telah menabrak beliau. Pelaku terpental ke tengah jalan tapi nenek Diana tergeletak di samping mobilnya, pintu mobil agak retak pula. Banyak orang mengerumuni tempat itu, lantas Suci bergegas menghampiri, ia bertekuk lutut sembari memeluk badan nenek Diana yang sudah berlumuran darah. Rasa paniknya mulai melanda tak terbendung lagi untuk menangis meratapi insiden kecelakaan ini     "Nenek!"        Dan orang yang mengerumuni mereka bertanya-tanya.     "Bu, dia nenekmu ya?"     "Punya nenek kok dibiarkan sendirian?"    "Panggil ambulans saja. Rumah sakit dekat! Cepat!"
Baca selengkapnya
Bab 8. Amarah Yang Membuncah
       Dengan emosi yang naik pitam Andhika mendekat pada gadis yang tengah menyaksikan kesedihan mereka. Matanya terbelalak kala mata coklatnya melihat Suci yang tampak anggun dan berwajah lembut, ia dekati dengan bahasa tubuh yang amat ditakuti.        "Oh, jadi wanita ini yang ditemui nenek," batinnya. "Gadis kampung pasti hidupnya susah, kenapa nenek ambisius ingin ketemu dia?"       Dan Andhika pun berdiri dengan menyedekapkan tangan tepat di hadapan Suci.        "Siapa kamu?" Tanya Andhika.         "Katanya dia yang baru saja ditemui nenek," sahut Indah.        "Oh jadi kamu yang sudah me
Baca selengkapnya
Bab 9. Pilu Saat Di Tempat Terakhir
     "Beneran, kamu masih ingat sama tante?"     "Benar, tante. Aku ingat waktu tante melawan orang jahat itu, kan? Yang pakai silat," ucapnya dari bibir mungilnya.     Suci tertawa geli mendengar celotehan kecil dari gadis imut di hadapannya itu.      "Terus om ini siapa? Pacar tante, ya?"      "Oh, dia teman tante, sayang. Om Sofyan, dia detektif. Tahu gak detektif itu apa? Ayo, coba tebak?"     "Mana aku tahu, tante. Tapi, sekarang nenek sudah meninggal, dia katanya mau ke surga, nanti aku sama siapa? Sama omah saja gak rame." Wajah gadis kecil itu mendadak suram, menunduk dan tampak cemberut.     Suci tetap membalas dengan senyuman hangatnya. Dan menjawab dengan singkat. "Iya, sayang. Nenek mau ke surga."     Tiba-tiba Andhika muncul
Baca selengkapnya
Bab 10. Gugatan Konyol
      Satu minggu setelah kematian nenek Diana, pihak kepolisian menghubungi Sofyan untuk menindak lanjuti kasus penyebab kecelakaan. Pelaku sama sekali belum ditemukan, apalagi sudah beredar kabar di media bahwa kasus ini adalah kecelakaan misterius.     "Bagaimana ini? Aku belum bisa berbuat banyak. Aku terlalu fokus sama penagih hutang, hampir gak punya waktu buat urus ini urus itu, mana berat badanku makin hari makin berkurang," keluh Suci.    "Pasti ada jalannya. Suatu hari pasti ketemu siapa pelakunya, aku kan detektif, masa gak percaya," kata Sofyan.    Tentunya Suci belum mampu ikhtiar sendiri. Kekalutan hatinya masih menyerang dirinya, namun karena semangatnya dia mampu menghadapi yang terjadi saat ini.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status