Between You, Her And Our Baby

Between You, Her And Our Baby

Oleh:  Ellakor  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
25 Peringkat
15Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Eiji merupakan vokalis group band yang tengah naik daun di Jepang. Memiliki kekasih yang sangat dia cintai bernama Yuko, awalnya kisah asmara mereka baik-baik saja. Namun, semuanya berubah total ketika Eiji tanpa sengaja melakukan kesalahan sehingga menghamili Izumi yang notabene merupakan pembantu Yuko, kekasihnya. Kini, demi bayinya yang berada dalam kandungan Izumi, Eiji dengan terpaksa menjalani pernikahan kontrak dengan Izumi. Membuat kesepakatan bahwa Izumi akan menjadi istrinya sampai usia sang bayi menginjak enam bulan. Kelak Yuko yang akan menggantikan sosok Izumi menjadi ibu sang bayi jika mereka sudah bercerai. Namun, yang menjadi pertanyaannya ... benarkah kisah cinta segitiga mereka akan berakhir sesuai rencana di saat ada sosok bayi yang membuat hubungan ketiga orang itu akan selalu terikat?

Lihat lebih banyak
Between You, Her And Our Baby Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
th
Eh eh eh, yakin ga yakin nih bakal berakhir sama yuko
2021-06-20 23:37:27
0
user avatar
nana28
Gimana ya bilangnya. Pokoknya suka pakai banget deh.
2021-06-20 21:23:09
0
user avatar
Asterona
Kereeen bgt ceritanyaa. Next Thorrr semangat
2021-06-19 15:39:39
0
user avatar
Skavivi
makasih Thor... udah diajakin ke Tokyo karena ceritamu. semangat 🥰
2021-06-11 15:06:09
0
default avatar
siandarawu
Ngintilin Ellakor dari wp. Selalu suka sama karya-karyanya❤❤❤
2021-06-11 13:52:40
0
user avatar
Siskarani Siskarani
bagus bagus bagus. aku selalu nunggu, semangat terus kak!!!
2021-06-11 13:43:35
0
default avatar
desiresmayanti
Seruuu dpt experience baca cerita ini. good job author
2021-06-11 13:41:08
0
user avatar
Oliviatri
Ceritanya bagus kak 🥰 Sukaaa banget, semangat nulisnya ya kak 😉
2021-06-10 19:36:16
0
user avatar
Olivia Yoyet
Wow, keren. Alurnya menarik dan penulisannya rapi. Semangat, Thor
2021-06-10 18:14:59
0
user avatar
Liz andrea
👍👍👍 mantap
2021-06-10 16:18:10
0
user avatar
Upi1612
Bener-bener bagus! 😍
2021-06-10 13:34:06
0
user avatar
Upi1612
Keren bangetttt!!!!
2021-06-10 13:32:35
0
user avatar
Riska Karisha
Next kak, jangan lama-lama ya semangat 😘😘😘
2021-06-10 13:30:50
0
user avatar
Rha_Nia
Wah..seru banget kak ceritanya...suka banget..lanjut terus ya kak
2021-06-10 12:46:20
0
user avatar
Wiji1811
Bagus banget, aku tunggu lanjutannya kak, meskipun harus pakai koin bacanya 😘
2021-06-10 12:16:21
0
  • 1
  • 2
15 Bab
PROLOG
Tokyo, salah satu kota modern yang tidak pernah tidur karena keramaiannya meski di malam hari sekalipun. Di dalam Tokyo Dome … sebuah stadion bisbol yang berada di Bunkyo, menjadi pusat keramaian malam ini. Dari luar, terlihat lampu yang menyorot terang sangat mampu memanjakan indera penglihatan siapa pun yang menatapnya. Namun, jika masuk ke bangunan menyerupai telur raksasa itu maka akan terlihat kemeriahan yang sesungguhnya. Tribun penonton berkapasitas 55.000, kini tengah dipenuhi oleh orang-orang yang sedang memegang ponsel yang sengaja dibiarkan menyala, mereka mengangkat ponsel tinggi di udara seraya menggoyang-goyangkannya mengikuti irama musik yang sedang mengalun. Semua lampu dimatikan sehingga cahaya dari layar ponsel yang menyala ibarat lampu hias yang sangat indah dipandang mata.Tepat di area tengah, terdapat sebuah panggung berukuran besar. Sebuah panggung di mana berbagai jenis lampu sorot tengah bersinar dengan terang. Berdiri di atas panggung megah it
Baca selengkapnya
CHAPTER 1
Gadis yang terlihat berdiri gelisah sehingga salah satu kakinya tiada henti menghentak lantai itu merupakan Nishimura Yuko. Putri bungsu keluarga Nishimura yang merupakan pemilik Nishimura Industries. Sebuah perusahaan besar yang bergerak di bidang industri alat-alat elektronik, food dan furniture. Tahun ini, Yuko masih menuntut ilmu di salah satu universitas swasta yang cukup bergengsi, Nakagawa Daigaku (Universitas Nakagawa).“Duh, kenapa mereka lama sekali ya? Kita sudah menunggu hampir satu jam di sini.” Terhitung ini kesekian kalinya Yuko menggerutu karena sosok Eiji yang sedang dia tunggu tak kunjung keluar dari pintu yang dia yakini merupakan pintu keluar untuk personil Black Shaddow setelah selesai manggung.Izumi tersenyum maklum karena dia tahu persis Yuko memang tidak sabaran. “Mungkin sebentar lagi, Nona Yuko.”Yuko menghela napas panjang, “Sampai kapan aku harus menunggu di sini? Menyebalkan.”“Yuko!&
Baca selengkapnya
CHAPTER 2
Di sore hari yang terlihat mendung, Yuko bergegas turun dari mobil yang dia kendarai begitu memarkirkannya cukup jauh dari tempat yang dia tuju. Bukan tanpa alasan dia memarkirkannya cukup jauh, melainkan karena tempat parkir kafe yang dia tuju sudah penuh oleh kendaraan pengunjung lain.Yuko berlari menghampiri bangunan terdiri dari dua lantai itu karena menyadari dirinya sudah terlambat. Teman-temannya semasa masih duduk di senior high school, pasti sudah menunggunya di dalam dengan tidak sabar. Dia memang sudah membuat janji dengan teman-teman dekatnya untuk bertemu di salah satu kafe yang berada di kawasan Meguro, Tokyo. Factory & Labo Kanno Coffee nama kafe tersebut. Sebuah kafe yang biasa digunakan para mahasiswa seperti Yuko untuk mengerjakan tugas atau mengobrol dengan nyaman karena nuansa di dalam kafe memang sangat mendukung.Begitu menginjak halaman depan kafe, Yuko sudah disuguhkan beberapa lantai yang didesain layaknya sebuah laboratorium. Bah
Baca selengkapnya
CHAPTER 3
Seperti yang diperintahkan Yuko padanya sebelum pergi, Izumi sejak tadi hanya meringkuk di tempat tidur. Dengan sengaja menutupi sekujur tubuh dengan selimut tebal, hanya sedikit kepalanya yang dia sisakan agar saat pemeriksaan berlangsung terlihat dirinya seperti Yuko yang sedang tertidur.Izumi bisa bernapas lega sekarang karena pemeriksaan itu baru selesai satu jam yang lalu. Izumi yang sedang berpura-pura tidur, bisa mendengar dengan jelas suara pintu yang dibuka oleh seseorang. Siluet bayangan seseorang yang berdiri di depan pintu bisa dilihat Izumi meskipun dengan ekor mata, itu memang Ibu Asrama yang melakukan patroli seperti yang dikatakan Yuko. Tidak lama wanita paruh baya itu berdiri karena dia bergegas pergi setelah memastikan sang pemilik kamar sudah berbaring di ranjang tanpa mengetahui bahwa sebenarnya Izumi yang sedang berbaring alih-alih Yuko sebagai sang pemilik kamar.“Syukurlah semuanya berjalan lancar.”Izumi berniat memejamkan ma
Baca selengkapnya
CHAPTER 4
Suasana kamar yang temaram menjadi lebih terang ketika pagi tiba. Suara dering yang berasal dari ponsel, membangunkan Eiji dari tidur panjangnya. Pria itu melenguh seraya mengeluarkan suara decakan karena kesal tidur lelapnya terganggu. Meskipun enggan, dia tetap membuka mata, refleks memijit pangkal hidung ketika rasa sakit menghantam kepalanya. “Shit, sepertinya aku mabuk semalam,” gumamnya pelan.Eiji mengubah posisi terlentang menjadi duduk di atas ranjang, ia menelisik sekitar untuk mencari sumber suara yang begitu mengganggu tersebut. Eiji menghela napas panjang begitu menyadari asal suara itu berasal dari celana jeans miliknya yang tergeletak di lantai. Bukan hanya celananya saja yang dia lihat berserakan tak beraturan di lantai, melainkan kemeja yang dia kenakan semalam pun ikut teronggok di sana. Eiji menatap dirinya sendiri, menyadari penampilannya polos tanpa sehelai benang pun yang menutupi, dia tahu apa yang sudah terjadi padanya semalam. Keg
Baca selengkapnya
CHAPTER 5
Eiji menemukan Izumi sedang membereskan tempat tidur begitu dirinya keluar dari kamar mandi. Dia baru saja selesai membersihkan diri, Eiji berniat pergi sekarang juga karena dia tak tahan berlama-lama berada di dalam satu ruangan bersama Izumi. Ada rasa bersalah yang menghantam relung hatinya setiap kali menatap wajah Izumi karena dia menyadari sudah merenggut sesuatu yang berharga miliknya.Tanpa mengatakan apa pun, Eiji berjalan menuju nakas untuk mengambil ponselnya yang tergeletak di sana. Memeriksa sejenak ponsel itu untuk memastikan tak ada panggilan atau pesan penting yang masuk, dia lantas memasukannya ke dalam saku celana. Masih dengan rasa canggung yang melanda, juga rasa bersalah yang menggelayuti hati, Eiji menatap ke arah Izumi yang masih sibuk melipat selimut tebal milik Yuko.Eiji berniat untuk berpamitan karena dia ingin pergi sekarang juga. “Izumi ….”“Tuan Muda Eiji ….”Baik Eiji maupun Izumi sama se
Baca selengkapnya
CHAPTER 6
Ruangan itu tampak temaram, cahaya hanya berasal dari layar televisi yang sengaja dibiarkan menyala. Suara lenguhan terdengar ketika Eiji baru saja terbangun dari tidur lelap. Pria itu meringis saat merasakan beban berat di salah satu bahunya, menoleh ke samping dia mengulas senyum melihat wajah lelap Yuko yang menjadi pelaku salah satu tangannya kini terasa pegal.Tak ada keinginan untuk membangunkan gadis itu, Eiji mengusap lembut kulit putih dan mulus wajah Yuko dengan punggung tangannya. Dia menelisik penampilan mereka yang sama-sama polos, hanya selimut tebal yang menutupi tubuh mereka. Yuko terlihat kelelahan karena itu dia tertidur begitu pulas bahkan tak terusik meskipun Eiji sejak tadi mengusap wajahnya penuh sayang bahkan sesekali mendaratkan ciuman di puncak kepalanya. Sebenarnya itu hal yang wajar mengingat betapa panasnya percintaan mereka semalam, entah berapa jam mereka bermain di atas ranjang hingga akhirnya selesai karena lelah yang dirasakan keduanya.
Baca selengkapnya
CHAPTER 7
“Bu, ini belanjaannya,” ucap Izumi seraya meletakkan plastik belanjaannya di atas meja.“Semua yang Ibu tulis di kertas tadi sudah kau beli?” tanya Kazumi yang sedang sibuk memotong-motong daging untuk dimasak.“Sudah, Bu. Kebetulan semuanya ada di mini market.”Awalnya, Izumi akan pergi ke kamar mandi untuk menggunakan alat yang dia beli di mini market tadi. Namun, belum sempat kakinya tiba di lantai kamar mandi, suara ibunya kembali mengalun.“Tadi Nyonya memanggilmu. Dia menyuruhmu ke kamarnya sekarang, Izumi.”Izumi tertegun, gerakan kakinya yang hendak memasuki kamar mandi seketika dia urungkan. “Nyonya menyuruhku ke kamarnya? Untuk apa ya, Bu?”Kazumi mengangkat kedua bahu, “Ibu juga tidak tahu. Kau ke sana saja, mungkin ada hal penting yang ingin dibicarakan.”Izumi tak berani membantah karena itu dia bergegas meninggalkan dapur. Kamar sang nyonya besar yan
Baca selengkapnya
CHAPTER 8
Sedan lexus berwarna hitam itu melesat cepat memecah jalanan Tokyo yang terlihat cukup sepi di hari minggu. Disertai alunan musik yang mengalun di dalam mobil, Yuko sesekali bersenandung mengikuti suara sang vokalis yang sedang bernyanyi. Sedangkan Eiji tampak fokus menatap ke depan karena pria itu tak suka konsentrasinya terganggu jika sedang menyetir.Mobil berhenti melaju karena terjebak lampu merah yang menyala. Sambil menggerak-gerakan kepala dengan santai, Yuko memalingkan tatapan ke arah samping, gadis itu mengulas senyum saat melihat kedai penjual makanan ringan khas Jepang berdiri tak jauh dari mobil mereka berhenti.“Sayang, aku turun sebentar ya?”Eiji memutar leher ke samping, kedua alisnya menyatu karena mendengar permintaan Yuko yang begitu tiba-tiba. “Memangnya kau mau ke mana?”Yuko menunjuk ke arah kedai di samping mobil, “Membeli takoyaki sebentar untuk Izumi. Itu makanan favoritnya. Dia pasti senang jika ak
Baca selengkapnya
CHAPTER 9
Suasana di ruangan itu tampak hening, keempat pria yang sedang duduk di sofa terlihat menyibukkan diri dengan pemikiran masing-masing. Namun, yang terlihat begitu gelisah adalah Eiji karena memang pria itu yang sedang tertimpa masalah cukup berat. Dia sudah berbagi cerita dengan teman-temannya tapi hingga kini belum ada yang memberikan tanggapan berarti seolah ketiga temannya itu ikut terkejut mendengar masalahnya yang tak disangka-sangka akan menimpa seorang Nakagawa Eiji.“Ck, jadi aku harus bagaimana menurut kalian?” Eiji melontarkan tanya karena sungguh dia sedang kebingungan.“Aku ingat beberapa menit yang lalu kau mengejek dan menasihatiku, menyuruhku untuk berhenti main-main dengan wanita dan harus serius memilih salah satu.” Shuji mendecih. “Tapi lihat sekarang, justru kau yang mempermainkan wanita. Tak kusangka kau sebejat ini, Eiji. Kau tega sekali mengkhianati Yuko. Parahnya lagi kau berselingkuh dengan pembantunya sampai mengan
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status