Jungle Love

Jungle Love

Oleh:  Kebo Rawis  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
20 Peringkat
227Bab
13.9KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dengan karier cemerlang dan penampilan menawan, Tiara Wardoyo adalah gadis impian banyak lelaki. Para eksekutif muda di kantornya maupun perusahaan-perusahaan mitra bisnis dalam usahanya, semua berlomba-lomba untuk mendapatkan dirinya. Tiara bergeming. Ia berlagak acuh yang membuat para lelaki pemujanya semakin tergila-gila padanya. Meski meladeni beberapa ajakan kencan dengan manis, tak satu pun dari lelaki-lelaki kalangan atas yang mendekatinya itu membuat si gadis tertarik. Sampai kemudian ia bertunangan dengan Ryan Wijaya. Meski awalnya lebih diakibatkan desakan kedua orang tua. Demi menjaga hubungan baik kedua keluarga besar. Lalu jalan kehidupan membawanya pada borok seorang Ryan. Tiara dikhianati. Dan setelahnya si gadis dibuat terkesan oleh kepribadian sopir baru di kantornya, Abdi Prawira, dan akhirnya jatuh hati. Semua bermula dari saat Tiara memergoki Ryan main serong. Akibat tidak fokus memikirkan kegagalan rencana pernikahan dengan Ryan yang juga berarti kegagalan kemajuan bisnis, Tiara mengalami kecelakaan. Mobil direktur muda itu oleng, lalu masuk jurang di jalur yang melintasi hutan sepi. Tiara pun terperangkap dalam rimba raya nan sepi selama berpekan-pekan. Pada momen inilah ia menemukan sosok pribadi tangguh nan pengayom pada diri Abdi sopirnya, yang seketika membuat benih-benih cinta tumbuh di hati si gadis. Begitu berhasil diselamatkan dari hutan, hubungan asmara Tiara-Abdi mendapat begitu banyak cobaan. Dari kalangan keluarga besarnya, pilihan hati Tiara yang dijatuhkan pada Abdi mendapat tentangan keras. Namun, cinta suci akan selalu menemukan jalan. Begitu pula dengan cinta Tiara dan Abdi. Ket.: Cover dibuat menggunakan free-royalty-pics di Canva

Lihat lebih banyak
Jungle Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
An Lien
keren..cm minta tambah extra part dong sampai tiara nikah sm abdi..nggantung bgt
2023-03-20 18:54:32
1
user avatar
joko
bagus ceritanya,, bijin oenasarn gk mau ketinggalan tiap episodenys,, semangat thor
2022-01-18 14:41:17
1
user avatar
Kang Mus
covernya keren! jadi bikin penasaran sama ceritanya--cemplungin library dulu. segera dibaca.
2021-07-19 02:33:04
1
user avatar
Raifiza27
akhirnya tiara, meluknya yg lama
2021-07-11 22:49:34
1
user avatar
Angelica
penasaran thor
2021-07-10 00:25:55
1
user avatar
Angelica
lanjuuuuut
2021-07-10 00:25:40
1
user avatar
Angelica
lama gak up thor
2021-07-10 00:22:23
1
default avatar
juniper.krater
tambah greget aja ceritanya thoor, lanjut deh!! Ka Author ada social media yang bisa ku follow kah?
2021-07-01 12:38:25
2
user avatar
Raifiza27
thor up yg banyak napa
2021-06-21 01:10:51
1
user avatar
Banin SN
Wah... Selamat kak sudah nongol di aplikasi... Kumasukin pustaka dulu ya😍😍😍
2021-05-27 06:17:29
1
user avatar
Lintang Jingga
Eh buset dah!! Ryan keterlaluan banget. Kalau aku jadi Tiara, pasti udah aku lempar sepatu tuh orang!! Baru baca dua bab udah greget banget. Bisa ketagihan nih, simpan di rak dulu deh.
2021-05-23 22:14:41
3
user avatar
BlackCat
Semangat updatenya!
2021-05-21 01:16:10
1
user avatar
Adam Taryana
mantap, ini dia cerita yang ditunggu, gas Thor up yang banyak
2021-05-20 21:02:32
1
user avatar
Moore
Bab awal udah semlehok, bikin panas dingin. Tiara aduhai banget 🤭
2021-05-20 20:52:50
1
user avatar
Widi
semangat kang Eko gas full tanpo rem
2021-05-19 12:43:22
1
  • 1
  • 2
227 Bab
Tiara Wardoyo
“KRRRIIIINGG ...!”Alarm jam di meja kerja Tiara Wardoyo berdering keras. Gadis berusia jelang seperempat abad itu terjingkat kaget dibuatnya. Berkas-berkas yang berserakan di atas meja buru-buru ia kumpulkan, lalu disatukan dalam map.Sembari kedua tangannya menata tumpukan dokumen, leher jenjang Tiara terjulur ke samping monitor laptop. Mengintip ke arah sekretarisnya di ruang sebelah, yang tampak serius di belakang meja. Entah mengerjakan apa.“Sinta, saya mau berangkat sekarang. Tolong beri tahu sopirnya supaya bersiap-siap di bawah. Lima menit lagi saya turun,” ujar Tiara melalui interkom.Kedua bola mata bening gadis itu menyaksikan si sekretaris segera hentikan pekerjaannya, lalu memencet tombol interkom sembari memandang Tiara dari balik kaca pembatas ruangan.“Ta-tapi, Bu, bukankah Ibu masih harus menunggu Pak Ryan?” sahut si sekretaris dengan tatapan bingung.Tiara tersenyum kecil.“Nggak jadi. Saya yang akan nyampe
Baca selengkapnya
Ketahuan Selingkuh
ADEGAN yang tersaji beberapa langkah di hadapannya membuat Tiara menahan napas. Sepasang mata bening direktur muda itu terbelalak lebar, tak percaya dengan apa yang ia lihat. Perasaan gadis tersebut seketika menjadi campur aduk antara jijik dan marah.Di sana, tepat di ambang pintu kamar apartemen Ryan yang terbuka lebar, sepasang manusia tengah berpagut bibir penuh nafsu sembari berangkulan erat. Yang perempuan entah siapa, wajahnya tak terlihat karena berdiri membelakangi Tiara. Rambut lurus perempuan itu panjang sepunggung, terurai ke samping menutupi kepala.Sedangkan yang laki-laki tak lain tak bukan adalah Ryan, tunangan Tiara!Tiara mendengus kasar. Kedua belah tangannya terkepal erat karena terbakar emosi. Membuat tangkai mawar merah yang ia genggam patah beberapa bagian. Cokelat di tangan yang satunya lagi juga bergemeletak remuk."Bagus!" seru Tiara keras, sembari melangkah mendekat dengan langkah kesal. Entah mengapa kata itu yang spontan kelua
Baca selengkapnya
Keberangkatan
TING!Suara denting lift mengagetkan Tiara. Seketika direktur muda itu mengusap air mata yang membasahi pipi dengan punggung tangan. Ia bergegas bangkit berdiri saat pintu lift terbuka lebar. Tergesa kakinya melangkah keluar menuju lobi apartemen.Yang pertama dicari Tiara begitu keluar dari kabin lift adalah toilet. Ia harus mencuci muka terlebih dahulu dan menenangkan diri sebentar. Tidak mungkin dirinya muncul di hadapan Abdi dalam keadaan berantakan seperti itu.Untung saja letak toilet hanya beberapa langkah dari pintu lift. Tiara jadi tidak perlu jauh-jauh berjalan. Gadis itu kembali merasa sangat beruntung begitu mendapati toilet tersebut kosong.Desahan panjang keluar dari mulut Tiara begitu melihat betapa kusut wajahnya yang terpantul dari kaca besar di atas wastafel toilet. Sepasang mata beningnya telah berubah merah dan sembab. Pipi pucat, sedangkan hidung tak kalah merah serupa orang pilek."Bodohnya aku!" maki Tiara
Baca selengkapnya
Ganti Rencana
SEKITAR satu jam berselang Abdi sudah keluar dari masjid. Tiara melihat sopirnya itu hendak menyusul ke dalam gerai kopi, tapi langsung berbalik langkah ketika mengetahui dirinya berdiri menunggu di sebelah mobil.Buru-buru pemuda tersebut merogoh kantong celana. Mencari-cari remote control untuk membuka kunci pintu mobil."Maaf, Bu. Ibu sudah menunggu lama ya?" tanya Abdi dengan nada bersalah.Bukannya menanggapi, Tiara justru balik bertanya, "Kenapa pintunya dibuka? Kan kita mau makan dulu?"Abdi melongo sendiri. "Oh, saya kira Ibu mau masuk mobil dulu," katanya serba salah.Tiara geleng-gelengkan kepala sembari merengut. Wajahnya terlihat jutek."Kamu mau makan ayam goreng apa bebek goreng?" tanya Tiara kemudian."Wah, apa saja boleh deh, Bu. Terserah Ibu saja enaknya di mana, saya ikut," jawab Abdi, tak berani menentukan pilihan."KFC apa Bebek Dower?" tanya Tiara lagi, mendesak.
Baca selengkapnya
Missed Call
MELIHAT Abdi kebingungan, Tiara jadi tertawa kecil. Mungkin sopirnya itu tak menyangka jika dirinya mengetahui jalur-jalur alternatif di kawasan selatan Jawa Tengah. "Saya mau lewat jalur selatan. Kita sekalian refreshing, pemandangan di sepanjang jalan nanti bagus banget. Saya jamin!" jelas Tiara kemudian. Abdi hanya diam mendengarkan. “Jadi, kita keluar di Pemalang saja ya. Nanti begitu keluar dari tol biar saya yang nyetir. Kamu tenang aja, sekalian istirahat,” tambah si gadis.Abdi tak berani memprotes. Tapi ia melirik ke arah jam digital di dasbor. Masih pukul empat lewat sedikit. Lewat jalur selatan pun tidak akan membuat mereka sampai di Batang terlalu malam. Abdi jadi lega.Tak lama berselang mereka sudah memasuki pusat kota Pemalang. Tiara mengambil alih kemudi, lalu melajukan mobil ke arah selatan menuju Randudongkal. Sesampainya di satu pertigaan di dekat pasar yang ramai, Tiara mengambil jalan ke kiri. Lanjut terus ke selata
Baca selengkapnya
Kecelakaan
TERNYATA Ryan ngotot. Meski beberapa kali diabaikan, panggilan terus dilakukan. Lama-lama Tiara merasa risih. Dengan gerakan kasar diangkatnya juga panggilan itu meski dengan perasaan sangat dongkol.“Halo, Tiara?” terdengar suara Ryan dari seberang melalui loudspeaker.Tiara tak menjawab. Gadis itu bahkan hanya menyalakan loudspeaker, sekedar ingin tahu apa yang ingin dikatakan Ryan saat itu."Tiara, kamu sudah sampai di mana?" tanya Ryan lagi.Tiara mendengus kesal."Apa pedulimu aku sudah sampai di mana?" balas gadis itu dengan ketus.Terdengar suara mendesah panjang dari seberang."Aku sudah nunggu di Batang nih. Kok kamu malah belum sampai sih?" kata Ryan lagi.Tiara tersentak kaget. Ryan sudah sampai di Batang? Rupanya laki-laki brengsek itu tadi menyusul, dan malah sudah sampai lebih dulu di Batang? Gadis itu menduga-duga dalam hati.“Aku lagi check in d
Baca selengkapnya
Tersangkut
DARI balik kaca pintu, sepasang mata Tiara melihat kerapatan daun pepohonan yang menghijau. Sebuah hutan luas yang lebat dengan pohon-pohon besar nan tinggi.Apa yang beberapa waktu lalu dinikmatinya sebagai pemandangan indah di kiri-kanan jalan, kini siap menyambut mobilnya yang tengah melayang jatuh.Seketika Tiara merasa ngeri. Mobilnya melayang jatuh tanpa dapat dikendalikan menuju ke tengah lebatnya dedaunan tersebut. Entah apa yang bakal menyambut mereka di bawah, gadis itu tak sanggup membayangkan.Di saat-saat seperti itu, dalam benaknya justru terbayang video-video kecelakaan yang pernah ia tonton di YouTube. Wajah gadis itu kontan mengernyit ngeri. Tak sanggup membayangkan jika dirinya yang bernasib seperti orang-orang dalam video tersebut."Abdi, bagaimana nih?" tanya Tiara dengan nada panik.Abdi yang tengah berpegangan erat pada punggung jok di depannya tak langsung menjawab. Sejak tadi mata pemuda itu juga memandangi ke lu
Baca selengkapnya
Meledak
DIAM-DIAM Tiara jadi menyesal kenapa tadi tidak ganti baju dulu sebelum berangkat. Karena tak sabar ingin segera menghampiri Ryan di apartemennya, gadis itu memilih langsung pergi saja. Eh, ternyata yang ia saksikan di sana malah sebuah pengkhianatan."Brengsek!" Tanpa sadar Tiara memaki karena teringat kembali pada apa yang dilihatnya di depan apartemen Ryan."Maaf, Bu?" Abdi bertanya keheranan, menganggap sang atasan berbicara padanya."Oh, tidak, tidak!" sahut Tiara cepat-cepat sembari menggeleng.Abdi melongo, tapi kemudian berkata, "Kalau begitu kita harus segera turun, Bu. Akan lebih aman buat kita kalau berada di luar mobil dan turun."Tiara tak menjawab. Pikirannya masih sibuk membayangkan bagaimana jadinya ia yang mengenakan setelan blazer kantoran, bergelantungan di pohon. Apalagi bersama seorang laki-laki!"Mari, Bu, lewat pintu tengah sini," ujar Abdi lagiTangan pemuda itu lantas membuka pintu tengah lebar-lebar. Tepat di
Baca selengkapnya
Turun
API berkobar-kobar dari terbakarnya mobil SUV milik Tiara. Begitu besarnya kobaran tersebut, sampai-sampai jilatannya menyambar dedaunan di cabang-cabang nan tinggi. Helai-helai yang terkena hawa panas dari bawah seketika mengering dan berubah menjadi hitam.Kobaran api juga membuat suasana senja di dalam hutan tersebut, yang awalnya sudah temaram, menjadi terang benderang lagi. Suara terbakarnya material mobil terdengar berisik. Ditingkahi bau menyengat dari hangusnya cat dan karet serta busa yang menggelitik liang hidung."Aduh, Abdi, bagaimana ini?" ujar Tiara dengan panik.Direktur muda tersebut sudah berdiri di atas cabang besar. Kedua lututnya gemetar, ngeri berada di atas pohon setinggi itu. Sebelah tangannya memegang erat ujung kemeja Abdi di sebelahnya. Sedangkan tangan yang satu lagi terulur berpegangan pada batang pohon.Bukan mobilnya hangus terbakar yang membuat Tiara panik. Tapi kenyataan bahwa dirinya kini bakal terjebak di tengah hutan ent
Baca selengkapnya
Cedera
ABDI tersenyum lebar melihat Tiara berhasil turun di cabang tempatnya berada. Pemuda itu merasa lega bukan main.Tubuh Abdi lalu kembali berdiri tegak. Tidak seperti Tiara yang terus berpegangan pada apapun yang dapat diraih, pemuda tersebut tampak santai-santai saja berdiri dengan tangan bebas."Jadi begini tadi cara kita turun ke bawah?" tanya Tiara, sambil bergidik ngeri melihat betapa jauhnya permukaan tanah di bawah sana.Abdi mengangguk. "Iya, Bu. Pelan-pelan saja, yang penting selamat sampai bawah," sahutnya.Ya, Tiara sangat setuju dengan ide tersebut. Memang harus sangat pelan-pelan, atau dirinya bisa-bisa tergelincir dan jatuh. Si gadis jadi bergidik ngeri saat di kepalanya tahu-tahu saja terbayang dirinya jatuh ke bawah."Eh, apa yang kamu lakukan?" seru Tiara tiba-tiba, sewaktu melihat Abdi melepas celana panjangnya. Kini pemuda tersebut hanya mengenakan sehelai celana pendek selutut."Anu, mohon maaf, Bu." Abdi tampak serba sala
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status