Saya dan Miliarder Cantik

Saya dan Miliarder Cantik

By:  Renko  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.6
8 ratings
40Chapters
5.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mateo, seorang pria yang dihantui oleh masa lalunya, dipaksa hidup menyendiri setelah terjerat kasus pembunuhan sejak lama. Anonimitasnya yang dibangun dengan hati-hati hancur ketika dia bertemu dengan Hillary, seorang wanita kaya dan sombong yang tanpa disadari menjadi umpan bagi jurnalis investigasi Serina, saat wanita itu menyelidiki kisah Mateo yang terlupakan. Bersama-sama, mereka membentuk aliansi yang tidak terduga, didorong oleh keinginan untuk mengungkap kebenaran di balik kejahatan keji itu. Saat mereka mengarungi jaring berbahaya, Mateo, Hillary, dan Serina harus menghadapi musuh mereka sendiri dan mendorong batas keyakinan untuk mewujudkan keadilan. Akankah aliansi mereka menang, atau akankah bayang-bayang dari masa lalu menghabiskan mereka semua?

View More
Saya dan Miliarder Cantik Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Iis_lintang
kapan up lg author ku sayaaaang.........
2021-08-27 18:46:39
1
user avatar
cat lover
kok lom g update thor?
2021-08-19 14:29:29
1
user avatar
Aam Mulyani
Aku tahu karya2mu selalu keren.... !! semangat dan tetap konsisten y 🦋🐣
2021-05-19 21:40:39
1
user avatar
Adinda Novelta
Duh, ini kok lebih mantap yh...ada Mas Bro-nya..🤭
2021-05-19 21:25:05
1
user avatar
Airy Nafisa
selalu memburu karyamu yg spektakuler...😍
2021-05-18 21:01:27
1
user avatar
Farasha Hafsha
Selalu ingin menikmati buah karyamu ....,😊🐣
2021-05-18 20:06:16
1
user avatar
Farasha Hafsha
Pen baca yg baru nih....
2021-05-17 09:30:11
1
user avatar
Isnaini Isnaini
Aku baru mulai baca😍
2021-05-14 15:31:38
1
40 Chapters
Bab 1: Taruhan Berkencan
Rumah makan yang terletak di hadapan mereka tampak sederhana dengan papan reklame kecil menggantung di sudut bangunan. Baru saja cahaya kekuningan muncul dari papan berukuran mini itu, memperjelas lagi rangkaian huruf yang tertempel di sana—Honolulu. Dari tirai jendela, siluet beberapa orang bergerak tidak beraturan. Mereka adalah pelanggan yang datang satu jam lalu, tidak mengira jika pintu rumah makan terbuka kembali saat ini dan memunculkan tiga sosok pria berjalan keluar sambil mengusap-usap perut yang sepertinya sudah puas diberi makan. "Semua pelanggan sudah pergi. Kau bisa masuk ke sana. Aku akan menunggumu di sini." Serina berkata sambil mendorong wanita di depannya. Hillary yang didorong pun melirik tajam pada sahabatnya yang berlagak seperti seorang atasan. Terlebih dia tidak suka dengan rencana Serina yang tergolong buruk, belum pernah seumur-umur dia menginjakkan kaki ke tempat kecil seperti rumah makan yang dilihatnya ini. "Kenapa menatapku seperti i
Read more
Bab 2: Gagal Pendekatan
Pemilik kedai kecil itu bernama Mateo. Dia hendak membersihkan sisa makanan pelanggan yang baru saja pergi, tetapi keningnya langsung berkerut ketika mendapati isi mangkok yang tidak rusak sedikit pun, kontras dengan perkataan pelanggan wanita yang bersikap seperti sangat terpuaskan tadinya. Suara deru mobil membuat Mateo menolehkan kepala. Dia melihat pelanggan wanita yang tadi sebagai pengendara. Tidak tahu maksud dari kedatangan, yang pasti seruan kepuasan yang dia dengar hanyalah sebuah kebohongan semata. Perhatiannya teralih saat melihat keberadaan Bellmira—adik perempuannya. Dia bergegas keluar untuk membantu sang adik yang mengangkut beberapa kantong plastik berukuran besar. "Belanja sebanyak ini, kenapa tidak menghubungiku? Aku juga sudah katakan untuk membeli bahan seperlunya saja. Kenapa kau tidak mendengarkanku?" tanya Mateo, kesal dengan sikap adiknya. "Tadinya aku berpikir begitu, tapi melihat ada banyak diskon sebelum akhir tahun, aku jadi belanja b
Read more
Bab 3: Melayani Pelanggan
Bellmira meletakkan ponsel di atas kasur setelah menerima panggilan aneh dari orang yang tidak dikenal. Dia mendengus pelan dan menggerutu di dalam hati, cukup kesal karena tidak tahu siapa yang menelepon. Pada saat itu pula suara ketukan pintu terdengar, memunculkan sosok kakaknya yang tiba-tiba datang. "Ada apa?" tanyanya, kemudian menghampiri sang kakak. "Kau terlihat sangat kesal." Mateo menyimpulkan dari raut wajah yang dia lihat. Bellmira melipatkan tangan di dada, lalu berkata dengan raut wajah kesal yang belum hilang sepenuhnya, "Ada nomor asing meneleponku. Saat aku mengangkatnya, tidak ada suara dari seberang sana. Setelah itu, panggilan berakhir begitu saja." "Aku memberikan nomormu pada seorang pelanggan wanita." Bellmira teringat akan pembicaraan mereka mengenai pelanggan wanita. Dia langsung mengerti siapa orang yang meneleponnya. "Kenapa Kakak tidak mengatakan hal penting itu padaku? Aku sampai kesal setengah mati karena begitu penasaran."
Read more
Bab 4: Anggota Baru
Serina menarik lengan sahabatnya itu untuk menjauh, akan tetapi tidak diindahkan sama sekali. Hillary tetap saja bersikeras untuk menghadapi pelanggan pria bertubuh kekar. Apalagi, bukan hanya ada satu karena di belakang pria tersebut masih ada yang lain. Mereka seolah membentuk koloni yang akan mustahil untuk tiga orang wanita hadapi. Suara bel meja terdengar, menandakan pesanan telah selesai. Hanya sebuah tangan yang bisa mereka semua lihat, tidak hanya satu kali koki dapur memberikan tanda. Hingga tidak kunjung ada pergerakan, sang koki mengintip dari balik kain yang menutup bilik dapur. Saat ini Mateo sedang melihat ekspresi ketakutan di wajah adiknya. Dia berpikir kalau tidak ada yang beres di rumah makan mereka. Jadi, dia memutuskan untuk mematikan kompor dan menghampiri permasalahan yang mungkin sedang terjadi. "Ada apa?" tanya Mateo pada sang adik. Bellmira yang sudah ketakutan setengah mati langsung menghamburkan diri untuk bersembunyi di belakang tubuh
Read more
Bab 5: Mimpi Buruk Hillary
Suara teriakan sampai pada Serina dan Bellmira kiranya. Mereka bergegas menghampiri arah di mana suara berasal. Seperti yang dilihat saat ini, tampak Hillary sedang berhadapan dengan Mateo. "A—apa yang kau lakukan di kamar kecil?" tanya Hillary dengan nada suara meninggi. Dia masih ngeri memandangi pria di depannya. "Memangnya apa lagi yang orang lakukan ketika berada di kamar kecil?" "Ta—tadi ... kau, kau bergetar!" Mateo sama sekali tidak mengerti. Dia hanya membuang air kecil setelah menahannya lama akibat pekerjaan dapur yang tidak bisa ditinggalkan, tidak mengira jika seseorang akan datang. Semua juga merupakan kesalahannya karena memiliki kebiasaan tidak mengunci pintu ketika masuk ke kamar mandi. Terlebih dari itu, otaknya berpikir cepat mengenai keberadaan Hillary. Dia tanpa sadar menyelidiki alasannya. Hillary memperhatikan ke mana arah kedua mata itu melihat. Dia memelotot ketika mengetahui bahwa dadanya adalah sebuah titik henti. Tumpahan makanan t
Read more
Bab 6: The Pearl Villa
Mateo baru saja selesai urusannya di kamar mandi. Seperti kesepakatan tadi malam, dia akan pergi mengunjungi The Pearl Villa pagi ini. Butuh waktu lebih kurang satu jam untuk sampai ke sana, sedangkan sekarang sudah menunjukkan pukul 08.32. Dia akan datang lebih awal untuk memeriksa tempat tujuan, berjaga-jaga kalau Serina adalah wartawan pembohong yang hanya ingin memerangkapnya, sama seperti apa yang telah terjadi sebelumnya. Sebenarnya, alasan kenapa dia tidak ingin membicarakan perihal masa lalu di rumah makan bukan semata karena adiknya saja. Dia memiliki rencana agar 'mereka' yang begitu penasaran itu, tidak lagi berani menginjakkan kaki di tempat tinggalnya. Meskipun sangat bertentangan dengan prinsipnya, melawan wanita. "Kakak akan pergi ke mana pagi-pagi begini?" Mateo sejenak terdiam memikirkan jawaban. "Aku akan berjoging." Bellmira tidak memiliki kecurigaan apa pun, karena memang kakaknya itu memiliki aktivitas berjoging setiap akhir pekan. Hanya saja
Read more
Bab 7: Wartawan Serina
Hillary yang berbaring di ranjang itu kesulitan bergerak karena seluruh tubuhnya dikekang begitu kuat, ditambah mulut yang tertutup rapat sampai-sampai dia tidak bisa berbicara lagi. Tenaganya juga sudah mulai habis untuk memberikan perlawanan yang sia-sia. Mateo hanya melihat saja tanpa ada niat untuk melepaskan. Dia sedang menunggu waktu yang tepat dan berpikir kalau kedatangan Serina adalah jawabannya. Namun, Hillary yang masih begitu angkuh ketika menatapnya telah membuat dia melepaskan kain yang menutup mulut itu agar bisa mengatakan apa yang sejak tadi dipendam. "Kau sudah gila?! Lepaskan aku!" seru Hillary, terus meliuk-liukkan tubuhnya. "Tidakkah kau tahu bahwa berada di dalam sini begitu gerah?! Aku bahkan kesulitan bernapas!" Mateo memandangi tubuh yang dibalut oleh selimut dengan tampang datar. "Kau sebaiknya tidak banyak bergerak, karena hanya akan membuatmu kesulitan bernapas. Berusahalah untuk tetap tenang dalam kondisi terburukmu.""Apa kau berpikir
Read more
Bab 8: Perlakuan Buruk Wartawan
Mateo mengertakkan geraham. Dia jelas tidak ingin mengingat kembali kejadian di mana dirinya diperlakukan dengan buruk. Hanya saja, kali ini dia harus membuka semua kembali untuk membuat Serina tidak lagi ingin mendekatinya."Mereka mengikatku selama lebih dari satu bulan di sebuah ruanga. Tanpa makanan, hanya sebotol air ketika mereka datang. Tidak ada izin untukku keluar, bahkan jika ingin membuang air sekali pun.Aku dirawat dengan hasil pemeriksaan gangguan gizi, hampir jatuh pada kondisi vegetatif. Bukan itu saja, karena mereka juga beberapa kali menjebakku agar terlibat dalam tindakan kriminal."Serina menahan bibir yang gemetar kala membayangkan keadaan memprihatinkan itu. "Kenapa mereka melakukan itu semua?" tanyanya kemudian."Apa lagi memangnya? Mereka tentu ingin membuatku bicara dan menjebakku menggunakan alasan-alasan yang sangat jelas kebohongannya."Serina mengepalkan tangan dengan erat, berusaha untuk tidak terpengaruh dengan perkataan yang belum t
Read more
Bab 9: Kemarahan Serina
Serina menunjukkan berkas yang dicarinya selama beberapa hari terakhir. Cukup sulit baginya menemukan seluk-beluk kehidupan Mateo Paiton. Dia harus hilir mudik ke kantor polisi hanya untuk mencari kebenaran informasi. "Apa ini?" tanya Stuart, seorang redaktur pelaksana di Meteor Media. "Seharusnya aku yang menanyakannya padamu! Bagaimana bisa kau menyembunyikan sesuatu yang begitu penting ini?!" Stuart masih tidak dapat memahami. Dia harus membaca isi dari map yang dilemparkan ke atas mejanya itu agar tahu alasan kenapa Serina begitu marah. Setelah membacanya singkat, Stuart tampak sangat terkejut ekspresinya. "Dari mana kau mendapatkan semua ini?" "Dari mana aku mendapatkannya tidak penting! Sekarang yang paling penting adalah perlakuan kalian terhadap klien! Aku tidak habis pikir jika tempat ini memiliki sejarah yang sangat buruk! Kau tahu? Aku bahkan membela keburukan kalian!" Serina menahan kepalanya yang seakan ingin pecah. "Aku sangat bo
Read more
Bab 10: Tamu Tidak Diundang
Bellmira mengupas kentang, memotongnya berbentuk dadu. Tidak lupa wortel dan juga brokoli dipotong dengan besaran yang kira-kira juga sama. Hari ini dia akan membuat sup yang berisikan ketiga sayuran tersebut. Gerakan tangan yang memotong bahan terhenti ketika sayup terdengar suara dari luar. Dia melepaskan celemek dan meninggalkan masakannya sebentar untuk melihat siapa yang membuat keributan kala rumah makan mereka tidak menerima pelanggan. Semakin lama suara itu semakin jelas. Bellmira dapat menilai kalau yang memanggil-manggil nama kakaknya adalah seorang wanita. Sampai ketika berhasil membuka pintu, tebakannya ternyata benar kalau yang datang adalah dua orang wanita yang pernah bekerja di rumah makan mereka beberapa waktu lalu. "Bukankah ...." Bellmira sudah mendengarnya dari sang kakak kalau mereka tidak boleh lagi berurusan dengan dua orang wanita ini. Pintu yang akan segera ditutup membuat Serina segera menahannya. Mereka saling bertolak belakang dengan B
Read more
DMCA.com Protection Status