Bukan Pahlawan

Bukan Pahlawan

Oleh:  AlanyLove  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 Peringkat
22Bab
3.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Ayana Maheswari seorang Bidan yang bertugas di sebuah desa di lereng sebuah gunung. Suatu malam setelah menolong seorang ibu yang mengalami perdarahan setelah melahirkan diperkosa oleh orang tak dikenal. Padahal dia akan menikah tiga bulan lagi dengan tunangan yang sangat dicintainya, Rizwan. Untungnya Rizwan bisa menerima kejadian itu meski sikapnya pada Ayana mulai berubah. Ayana menjadi sangat putus asa ketika mendapati dirinya hamil akibat perkosaan yang dilakukan orang yang tak diketahui siapa bahkan pihak kepolisian pun tidak bisa menemukan pelaku karena saat kejadian tidak ada saksi dan dia juga dibuat tidak sadar karena dibius. Hubungan Ayana dan Rizwan pun berantakan karena Rizwan tidak mau menerima kehamilan Ayana. Rizwan memutuskan hubungan pertunangan mereka dan membatalkan rencana pernikahan mereka yang sudah di depan mata kalau Ayana tidak menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya. Ayana berada dalam dilema. Menjadi istri Rizwan adalah impiannya sejak mereka menjalin hubungan tapi dia juga tak tega menggugurkan calon bayi yang ada di dalam kandungannya meski dia tak tahu siapa ayah bayi itu.

Lihat lebih banyak
Bukan Pahlawan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
AlanyLove
Hai, ini cerita pertama Alanylove di GN, aku harap kalian suka
2022-04-10 06:46:04
0
22 Bab
Prolog
Bukan Pahlawan - PrologAyana Maheswari seorang Bidan yang bertugas di sebuah desa di lerang sebuah gunung. Suatu malam setelah menolong seorang ibu yang mengalami perdarahan setelah melahirkan diperkosa oleh orang tak dikenal. Padahal dia akan menikah tiga bulan lagi dengan tunangan yang sangat dicintainya, Rizwan. Untungnya Rizwan bisa menerima kejadian itu meski sikapnya pada Ayana mulai berubah.Ayana menjadi sangat putus asa ketika mendapati dirinya hamil akibat perkosaan yang dilakukan orang yang tak diketahui siapa bahkan pihak kepolisian pun tidak bisa menemukan pelaku karena saat kejadian tidak ada saksi dan dia juga dibuat tidak sadar karena dibius.Hubungan Ayana dan Rizwan pun berantakan karena Rizwan tidak mau menerima kehamilan Ayana. Rizwan memutuskan hubungan pertunangan mereka dan membatalkan rencana pernikahan mereka yang sudah di depan mata kalau Ayana tidak menggugurkan bayi yang ada di dalam kandungannya.Ayana berada dalam dilema. Me
Baca selengkapnya
1. Malam Kelam
Bukan pahlawan 1 Malam Kelam Aku baru saja turun dari sepeda motor keluarga pasien yang mengantarku pulang dari puskesmas tempatku bekerja setelah merujuk seorang ibu yang mengalami perdarahan setelah melahirkan tadi pagi. Suasana di sekitarku gelap gulita karena listrik mati.  Tidak ada penerangan apapun setelah keluarga pasien tadi pergi dari hadapanku. Aku merasa sedikit merinding karena aku hanya sendirian di rumah ini. Rumah yang juga berfungsi sebagai PKD atau Poliklinik Kesehatan Desa ini memang agak terpisah dari rumah-rumah penduduk yang lain. Rumah ini berada di perbatasan dusun di pinggir jalan desa. Rumah terdekat berjarak kurang lebih  lima ratus meter dari rumah kutempati. Aku mengira ini sudah jam dua belas lebih, sebuah rasa takut tiba-tiba saja menyergapku saat hembusan angin dingin menerpa tubuhku. Biasanya aku tak pernah punya rasa takut walau selarut apapun aku pulang dari rumah pasien tapi malam ini aku merasa aneh, mung
Baca selengkapnya
2. Mimpi
Bukan Pahlawan 2 Aku memasuki kamar mandi dibimbing oleh Bu Teguh karena kakiku masih terasa lemas dan juga rasa nyeri yang menyengat di selangkanganku membuatku sangat sulit melangkah. “Terima kasih, bu,” kataku setelah sampai di dalam kamar mandi, aku segera duduk di atas di atas closet dengan lemah setelah bu Teguh meninggalkanku sendiri di tempat ini. Aku menatap ember yang telah terisi air hangat yang sudah disiapkan mbok Seni untuk aku pakai mandi. Uapnya yang panas menerpa wajahku. Dengan perlahan aku membuka bajuku dan aku langsung berteriak saat melihat begitu banyak tanda merah di tubuhku. Aku tak ingat kejadian tadi malam tapi melihat banyaknya kiss mark di sana, aku menjadi ngeri membayangkan apa yang dilakukan bajingan itu padaku tadi malam. “Ay, kenapa?” Bu Teguh mengetuk pintu kamar mandi dengan cemas. Aku segera menutup mulutku dengan tangan dan menangis tertahan, aku tidak mau Bu Teguh makin cemas dengan keadaannku. Aku segera
Baca selengkapnya
3. Sadar
Bukan Pahlawan 3 Entah berapa lama aku tertidur, aku terbangun karena mendengar suara-suara di sekelilingku. Aku membuka mataku perlahan dan menyadari kalau saat ini aku aku tengah berada di kamarku di rumah milik Teguh  Adisatya dan suara-suara yang kudengar adalah milik Zayn dan Risya. Aku tak tahu kapan mereka kapan mereka  memgbawaku ke tempat ini, mungkin saat aku pingsan setelah Bu Teguh membantuku memakai pakaian. Aku menjerit dan pingsan saat aku merasa melihat darah di spreiku padahal mbok Seni sudah menggatinya. Bu Teguh  telah pamit untuk keluar sebentar tadi karena itu di kamar ini hanya ada kami bertiga. “Kita harus membawanya ke Puskesmas, Zayn. Kasihan Nana, biar dia  mendapatkan pemeriksaan untuk visum,” suara Risya menyerbu gendang telingaku. Risya adalah kekasih Zayn yang juga anak kepala Desa di tempat kerjaku.  Mereka sudah lama berpacaran dan rencananya akan menikah satu atau dua tahun lagi menungg
Baca selengkapnya
4. Ayana Maheswari
Bukan Pahlawan 4 Ayana Maheswari Namaku Ayana Maheswari, sudah tiga tahun ini aku bertugas di desa , sebuah desa yang terletak di lereng gunung. Desa ini terdiri dari lima dusun dengan jumlah penduduk terbanyak sekecamatan. Desa ini adalah desa yang paling tinggi di banding desa lain yang ada di kecamatan. Sudah tidak ada lagi desa lain di atas  desa yang kutemui.  Selama ini aku tinggal bersama dengan keluarga Bu Teguh di rumah mereka yang terhitung mewah untuk ukuran  warga desa sini sebelum aku menempati rumah yang juga berfungsi sebagai PKD sejak enam bulan yang lalu. Sebenarnya Bu Teguh dan keluarganya agak keberatan aku menempati PKD meski ada mbok Seni yang menemaniku. Mereka berharap aku tetap tinggal di rumah mereka meski aku melakukan pelayanan di PKD. Dulu sebelum PKD selesai di bangun dan diresmikan, aku melakukan melakukan pelayanan di kantor PKK desa tapi setelah PKD diresmikan pihak pemerintah desa berharap aku mau menemp
Baca selengkapnya
5. Zayn Raynar Abisatya
Bukan Pahlawan 5 Zayn Raynar Abisatya Siapa yang tak mengenal  Zayn Raynar Abisatya, aku yakin semua orang di desa kami tahu siapa Zayn Raynar Abisatya bahkan mungkin  di desa-desa lainnya.  Zayn adalah sosok anak muda yang sukses  dengan usaha yang dirintisnya. Ya, dia adalah pemilik Rendezvous Café yang sangat terkenal dan sudah memiliki banyak cabang di berbagai kota. Rendezvous Café didirikan Zayn saat dia masih kuliah lima tahun yang lalu, awalnya Zayn membuka café itu di kita tempat dia kuliah bersama dengan beberapa teman kuliahnya. Dalam beberapa tahun café itu berkembang dengan cepat dan menjadi tempat nongkrong anak muda nomor satu di kota itu. Zayn kemudian mulai membukanya di beberapa kota lain yang ada di sekitarnya dan mendulang sukses yang sama. Orang-orang  mungkin mengenal Zayn sebagai anak tertua dari Teguh Abisatya, orang terkaya di desaku tinggal dan bekerja, Selain itu dia juga sangat tampan sehingga menja
Baca selengkapnya
6. Rizwan Daniswara
Bukan Pahlawan 6 Rizwan Daniswara Laki-laki itu  berdiri menjulang di depanku, wajah tampannya tampak muram saat menatapku membuatku merasa makin tak menentu. Laki-laki itu Rizwan Daniswara, laki-laki yang selama ini kucintai dan aku harapkan di masa depan untuk menjadi pendamping hidup di mana aku dan dia tumbuh dan menua bersama. Laki-laki itu duduk di sisi tempat tidur dan menyuarakan namaku, aku berusaha menegakkan tubuhku dengan susah payah dan masuk ke dalam pelukannya dan menangis di situ. Rizwan memelukku erat, ada kesedihan yang menggantung di matanya yang membuatku makin merasa sedih. Aku dan Rizwan sudah menjalani hubungan semenjak masih kuliah, kamu bahkan sudah sepakat untuk menikah tiga bulan lagi. Aku sudah membayangkan hari-hari bahagiaku bersamanya sebelum kejadian malam jahanam itu tapi kini aku merasa tak berharga di matanya. Harusnya aku persembahkan kesucianku pada laki-laki tampan di depanku tapi nyatanya seorang pencuri lak
Baca selengkapnya
7.Tunangan
Bukan Pahlawan 7 Tunangan Hari masih pagi saat aku sampai di puskesmas, baru ada beberapa karyawan yang datang. Setelah melakukan fingerprint, aku menyapa beberapa karyawan yang berpapasan denganku dan berjalan menuju ruang bersalin karena hari ini aku piket di sana. Setelah melakukan tukar jaga dengan Vania yang melakukan jaga malam, aku menuju ke ruang nifas untuk memeriksa kondisi ibu yang melahirkan tadi malam.  Si ibu yang masih sangat muda,  terbaring di atas tempat tidur. Usianya masih Sembilan belas tahun tapi dia tampak sangat bahagia  dengan kelahiran putranya. Di sebelah tempat tidur tampak seorang laki-laki berusia sekitar dua puluh lima tahunan menggenggam tangannya dan menatap ibu nifas tadi dengan mesra. Tak jauh dari mereka, seorang perempuan berusia empat puluh tahunan tampak sangat senang menggendong seorang bayi mungil. “Mbak, saya periksa dulu, ya,” kataku pada ibu nifas bernama Weni itu. Perempuan mu
Baca selengkapnya
8. Hamil
Bukan Pahlawan 8. Hamil Meski Rizwan melarangku untuk berdekatan dengan Zayn tapi sayangnya tidak mudah bagiku untuk menghindar dari Zayn. Hampir setiap hari sekarang ini Zayn selalu mengantar dan menjemputku di puskesmas maupun saat aku melakukan posyandu di dusun-dusun yang ada di wilayah desaku. Sejak kejadian yang menimpaku, Zayn memang menjadi lebih banyak di rumah, sebenarnya dia sering berada di rumah karena permintaan Bu Teguh, karena dia tak ingin sesuatu terjadi lagi padaku.   Hal itu tentu saja membuat Rizwan kesal padaku dan tak mau mendengarkan apapun alasan yang kuberikan. “Swear, Yang. Aku gak ada hubungan apapun dengan Mas Zayn, dia mengantarku karena permintaan Bu Teguh, aku merasa tak enak untuk menolakmya,” kataku saat kamI berbincang di warung bakso dekat Puskesmas setelah aku pulang kerja. “Aku percaya sama kamu, tapi tidak sama dia,” kata Rizwan acuh. Sesungguhnya aku merasa bosan mendengar Rizwan selalu meng
Baca selengkapnya
9. Anak Perempuan
Bukan Pahlawan 9 Anak Perempuan Aku hanya bisa menangis saat mengetahui kalau aku hamil, tanganku gemetar memegang stik yang aku gunakan untuk memeriksa air kencingku karena ada dua garis merah di sana. Tubuhku terasa lemas dan kepalaku terasa pusing seketika. Aku segera membuang stik itu ke tempat sampah yang ada di kamar mandi. Aku segera keluar dari kamar mandi dengan tergesa menuju ke kamarku untuk menumpahkan kesedihaku di sana. Tubuhku limbung saat tanpa sengaja menabrak tubuh Zayn yang sedang berada di dapur, aku mungkin saja terjatuh di lantai kalau saja tidak ada Zayn yang menangkap tubuhku dan membawanya ke dalam pelukannya. “Ada apa, Ay?” tanya Zayn cemas tanpa melepas pelukannya. Aku tak tahu harus mengatakan apa, tubuhku begitu lemas, berbagai perasaaan terasa campur aduk di hatiku. Sedih, kecewa, takut dan entah perasaan apalagi yang bersemanyam di hatiku. Tubuhku gemetar dalam pelukan Zayn membuat wajah laki-laki itu semakin gel
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status