HUMAN AND THEIR NIGHTMARE (Bahasa Indonesia)

HUMAN AND THEIR NIGHTMARE (Bahasa Indonesia)

By:  Psychopath Tender  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
27 ratings
11Chapters
2.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Misteri yang terdapat di balik ritual yang dilakukan setiap tujuh tahun sekali oleh orang-orang desa di tempat tinggalnya, memancing seorang anak laki-laki bernama Aaron untuk menyelidiki misteri itu. Setelah sahabat dekatnya yang bernama Elena diculik oleh sang makhluk kegelapan, Aaron pun bertekad akan membawa gadis itu kembali, serta mencari tahu penyebab dari hilangnya ingatan semua orang terhadap si gadis bersurai emas. Ketika tahun demi tahun telah berlalu, Aaron yang telah menjadi seorang pemuda tangguh harus kembali ke desa kelahirannya. Dia dan ketiga orang sahabatnya pun terjebak dalam ritual pemujaan yang membuat keempatnya menghilang, masuk ke sebuah pintu menuju dunia yang asing, segalanya mendadak berubah. Aaron dan ketiga orang temannya harus menjalani kehidupan yang berat di dunia yang dipenuhi monster dan makhluk mitologi yang sering diceritakan oleh neneknya di masa lalu. Keempatnya kemudian bergabung ke sebuah organisasi pemburu monster bernama Dark Storm, demi melanjutkan misi pencarian terhadap Elena. Akankah semua yang Aaron rencanakan berjalan lancar sesuai dengan rencananya ataukah ... dia gagal memperoleh Elena kembali? Mampukah mereka melarikan diri dari pengaruh sihir yang lambat laun akan membunuh mereka semua?

View More
HUMAN AND THEIR NIGHTMARE (Bahasa Indonesia) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Fadil Albanjary
Awal baca, vibe weak to strong makin kerasa. Semangat!!
2021-05-29 14:48:38
0
user avatar
Danish
alurnya bagus, seru. minim typo
2021-05-27 01:33:15
0
user avatar
Realme C20
aku jarang baca POV 1, tapi ni bgs
2021-05-27 01:24:25
0
user avatar
Kiara
Keren kak, bikin penasaran
2021-05-24 18:17:01
0
user avatar
Kiara
Keren kak, bikin penasaran
2021-05-24 18:16:50
0
user avatar
Kiara
Keren kak, bikin penasaran
2021-05-24 18:16:48
0
user avatar
Catatan Ayra
Misteri misteri aku suka
2021-05-24 18:02:43
0
user avatar
Catatan Ayra
Misteri misteri aku suka
2021-05-24 18:01:51
0
user avatar
Catatan Ayra
Misteri misteri aku suka
2021-05-24 18:01:49
0
user avatar
Fikri Mahmud
Aku suka cerita misteri. Bikin penasaran ingin tahu lanjutannya. Kumasukin rak nih kak
2021-05-24 18:00:44
0
user avatar
Fikri Mahmud
Aku suka cerita misteri. Bikin penasaran ingin tahu lanjutannya. Kumasukin rak nih kak
2021-05-24 18:00:43
0
user avatar
Fikri Mahmud
Aku suka cerita misteri. Bikin penasaran ingin tahu lanjutannya. Kumasukin rak nih kak
2021-05-24 18:00:43
0
user avatar
Fikri Mahmud
Aku suka cerita misteri. Bikin penasaran ingin tahu lanjutannya. Kumasukin rak nih kak
2021-05-24 18:00:39
0
user avatar
Fikri Mahmud
Aku suka cerita misteri. Bikin penasaran ingin tahu lanjutannya. Kumasukin rak nih kak
2021-05-24 18:00:37
0
user avatar
Crearuna
Lanjutin dong Kaaaak
2021-05-24 17:59:35
0
  • 1
  • 2
11 Chapters
PROLOG
    Mereka bersembunyi jauh di dalam kegelapan ....    Menunggu hingga kau bangun dan terjaga dari lelap.    Dengan mata besarnya yang berwarna merah menyala, tubuh kecil yang diselimuti lendir hijau dan lengket, serta kuku di tangan dan kaki yang begitu panjang.    Mereka bukanlah makhluk yang senang berburu sendirian. Sendiri membuat mereka tak berdaya, namun jika bersama dengan semuanya, mereka akan semakin kuat dan kuat. Tak peduli sehebat apa teknik seseorang untuk berubah, mereka tetap tidak akan mau mengerti. Sebab, mereka lebih sering mencari mangsa bersama kelompoknya.    Mereka lincah, bahkan mampu berlari dengan kedua kakinya layaknya manusia, bisa mengeluarkan raungan keras seperti sang Alpha, sanggup mencabik mangsa dengan mulut yang dibekali gigi super tajam. Mereka bertubuh kecil dan sering dianggap tak berbahaya, namun sebaliknya, mereka adalah makhluk yang keji dan buas. 
Read more
01. Kisah Desa Birdben
    Kisah ini sederhana, diawali dengan berbagai pertanyaan-pertanyaan biasa yang sering diajukan oleh anak-anak seusiaku. Kutanyakan kepadamu, apa kau tahu apa itu legenda? Apakah itu hanya sebuah cerita rakyat yang digunakan untuk menakut-nakuti anak-anak?    Sebenarnya apa itu mitos? Aku sempat berpikir, bahwa ini hanyalah sejenis permen bulat rasa mint yang terasa enak di lidah, merek permen yang banyak dijual di kota besar. Dan aku tak terlalu menyukai permen jenis ini jika mengingat keterkaitan namanya dengan makna mitos itu sendiri.    Ah, kau tak paham maksudku tadi? Yang kusinggung tadi itu adalah permen Mentos. Mentos sendiri adalah sebuah merek permen rasa mint dalam kemasan yang dijual di toko-toko dan mesin jual otomatis.    Sebenarnya tak ada hubungannya antara Mentos dan mitos. Itu hanya imajinasi anak kecil yang suka menyembunyikan coklat di antara sela-sela giginya saja.    Perlu kau k
Read more
02. Lima Orang Anak
    Birdben adalah desa di mana aku dilahirkan dan dibesarkan. Tak ada yang spesial di desaku ini. Bahkan pemukiman manusia yang terletak di dalam hutan ini pun tak lebih luas dari lapangan golf skala sedang.    Yang membedakan desaku dari desa-desa di wilayah lain seperti desa Nyalzh, desa Azwath, dan desa Banshee yang letaknya ada di sebelah Utara dan Selatan hanyalah pagar kayu setinggi 20 meter yang bertujuan melindungi kami semua dari serangan makhluk asing. Contohnya seperti serigala, beruang, atau dari serangan goblin yang telah menjadi momok warga desa ini sejak puluhan tahun yang lalu.    Walau hanya terbuat dari kayu, setidaknya pagar tersebut bisa melindungi kami semua dari ancaman makhluk buas di luar sana. Tapi, kenapa tidak dibuat dari batu saja, ya? Bukankah batu lebih kuat dan kokoh? Bahkan jika ada banteng yang membenturkan kepala beserta tanduknya ke dinding, maka dinding itu tidak akan runtuh.    Yah,
Read more
03. Malam Bulan Purnama
    Obat terbaik dari sebuah penyakit adalah pikiran yang positif. Semakin banyak energi baik yang kita hasilkan, maka rasa sakit yang merupakan energi negatif itu akan berubah menjadi energi yang positif.    Jika kita malah semakin banyak berpikiran buruk, maka itu akan menekan energi positif yang ada pada kita dan itu hanya akan membuat proses pemulihan kita berjalan lambat.    Kira-kira itulah yang dikatakan oleh guruku di sekolah saat menerangkan jenis tanaman obat yang bisa kita temui di hutan. Yah, aku akui, aku memang tak sepintar Deinn dan sedewasa Albert, tapi aku sudah pastikan bahwa Ivanoff masih setingkat di bawahku. Ha ha!    "Aaron! Jangan lupa meminum obatmu!" teriak Ibu dengan nyaring dari luar. Aku yang memang senang mengunci diri dalam kamar lantas melirik jam dinding yang bergambar karakter kartun favoritku; Mickey Mouse, yang sudah menunjukkan pukul 7 malam.    "Baik, Bu!" teriakku
Read more
04. Malam Bulan Purnama 2
    Ini benar-benar berada di luar harapanku, aku bahkan tak pernah membayangkan akan berada di hutan Lakebark pada malam hari. Kondisi di mana aku dikelilingi oleh pepohonan dengan tinggi yang menjulang, serta malam hari tanpa bintang-bintang.    Dua hal yang sangat kutakuti, yaitu kegelapan dan juga hutan terlarang. Kini aku berada di tengah-tengahnya, mengantarkan diri kepada sesuatu yang akan membangkitkan rasa takutku selama ini.    Padahal aku selalu berharap agar bisa hidup tenang dan dijauhkan dari segala sesuatu yang berbahaya, misalnya terjebak di dalam hutan saat hari sudah gelap. Sayangnya, aku benar-benar masuk ke hutan itu dan dapat mendengar berbagai suara mengerikan yang silih berganti menyapa gendang telingaku.    Aku masuk ke dalamnya tanpa mengenakan peralatan yang bisa melindungiku dari sesuatu yang mungkin saja akan membuat trauma masa kecilku kembali, aku masuk dengan hanya menggunakan piyama tidur
Read more
05. Ritual Yang Gila
    Aku tak percaya ini! Apa yang ada di atas itu benar-benar Ivanoff? Anak yang selalu menakutiku? Sahabat baikku?!    Astaga! Ini bencana! Meski aku tahu jika dia ternyata benar Ivanoff, aku masih tak menyangka jika dia menjadi bagian ritual gila ini. Aku juga syok ketika tahu dialah orang yang mengenakan jubah paling beda dari yang lain, dan terlihat seperti seorang pemimpin.    Setelah pulang dari tempat ini, aku akan memborbardirnya dengan banyak pertanyaan!    Seperti apa yang dia lakukan di atas panggung dan mengenakan jubah paling beda dari yang lain? Sial, entah mengapa aku iri! Awalnya aku tak peduli dengan pakaian apa datang ke tempat itu, tapi setelah melihat Ivan mengenakan pakaian yang bagus, aku benar-benar ingin mengenakan jubah hitam yang sama. Maksudku, apa bagusnya memakai pakaian yang tak sama dengan yang lain? Lihat aku, aku malah memakai baju tidur!    Aish, aku iri. Dan, apa-apaa
Read more
06. Terjebak Di Hutan
    Hal pertama yang kulihat ketika membuka mata adalah langit malam dan dahan pepohonan yang rimbun. Hari masih gelap dan aku rasa malam kali ini lebih panjang dari malam-malam yang kulewati sebelumnya. Entah kenapa, seolah-olah malam ini berbeda dari malam lainnya.    Hal kedua yang kurasakan saat itu adalah seluruh badanku terasa lengket. Seperti ada yang meresap pada kain satin baju tidur yang aku kenakan. Tidak hanya terasa di punggung saja, bahkan aku bisa merasakan sesuatu yang basah itu mengotori tubuh bagian belakangku juga. Rasanya menjijikkan.    Aku berbaring dengan kedua tangan di sisi tubuh, tapi aku sendiri tak bisa merasakan kedua kakiku. Rasanya seperti kesemutan, tapi aku tak merasakan apa-apa selain kaki yang tidak bisa diangkat meski sudah mencoba mengangkatnya dengan hati-hati. Ah, sudahlah, setidaknya aku bisa berbaring lebih lama lagi di sini tanpa perlu repot-repot beranjak dan membuatku pusing lagi. 
Read more
07. Melarikan Diri Dari Neraka
    "Elena!" Aku berteriak di tengah hutan mencari keberadaan sahabat karibku. Mustahil aku bisa mengabaikan gadis kecil itu, dia jauh lebih penakut dan aku akan menemaninya bersama ketakutannya itu!    "Elen!"    "Elen! Di mana kau?!"     Aku yang telah selesai memeriksa keadaan Deinn, Albert dan juga Ivan dengan segera menuruni panggung dan kemudian memanggil-manggil sahabat perempuanku. Aku tahu, seharusnya sejak awal aku cari dulu Elena baru kemudian beranjak mendatangi ketiga sahabatku yang lain.    Sampai saat itu aku belum juga melihat Elena. Aneh, padahal tadi dia sedang bersandar pada pohon dan aku sendirilah yang sudah memindahkannya ke sana, tapi saat aku kembali Elena sudah tidak ada di sana.    Aku pun memutari area itu dan tanpa sadar telah menginjak sesuatu.     "Elen!" pekikku tanpa sadar. Ternyata yang tak sengaja kuinjak itu adalah tangan
Read more
08. Makhluk Mengerikan
Aku dan Elena melanjutkan aksi nekat kami dan memilih jalan kaki saja menuju desa. Toh, tak ada alat transportasi lain ke desa kami selain berjalan kaki dan harus kuakui, perjalanan ini akan sangat melelahkan!"Aaron," panggil Elena pelan di sela-sela langkah kaki kami pulang ke desa. Ekspresi gadis itu terlihat cemas. "Apa tak apa pergi sendirian seperti ini tanpa ditemani orang dewasa?"Aku langsung meringis mendengar pertanyaan itu. Jika dipikir-pikir sekali lagi ... apa yang Elena katakan itu ada benarnya juga.Seharusnya tadi aku membangunkan mereka semua dan pulang bersama ke desa, agar dalam perjalanan kami semua akan aman dan tidak perlu merasa takut berada di dalam hutan gelap yang menakutkan. Tapi lihat perbuatanku ini! Aku malah bertindak ceroboh dan malah menempatkan Elena ke dalam bahaya.Aahh, Aaron! Rasanya aku ingin memaki diriku sendiri, tapi itu bukan sesuatu yang baik."Aaron, a-aku takut."Elena menempel padaku dan ingin
Read more
09. Elena Menghilang
"Cepat, Len! Kita harus lari lebih cepat!" Aku memberi perintah kepada sahabatku, meneriakinya untuk menambah laju kecepatan kami. Bukan aku saja yang saat ini berlari tergesa-gesa. Di sebelahku ada Elena, sahabatku sejak kecil. Aku membawanya ikut serta dalam pelarian ini, lari dari "mereka" yang begitu mengerikan. Tak bisa kutebak apakah mereka masih ada di belakang dan berlari mengejar kami.Hahh ... hahh ... harus bagaimana lagi ini?! Sendi-sendi di kakiku seperti mau lepas! Tapi aku tak bisa berhenti sekarang! Aku lelah dan haus!"Ayo lari lebih cepat lagi, Len!" Aku menarik tangan Elena lebih kuat, aku bahkan tak sadar telah meremas pergelangan tangan mungilnya."Tu-tunggu, Aaron!" Gadis itu meringis kesakitan, entah karena perbuatanku yang terus menarik tangannya atau karena batu-batu kecil yang menusuk telapak kaki. Aku tahu sepertinya aku terlalu kasar dengannya, tapi aku benar-benar panik sekarang, dan indra pendengaranku seolah ditulikan! Aku tak meme
Read more
DMCA.com Protection Status