Kopi dan Lemon:  Wanted Husband Series

Kopi dan Lemon: Wanted Husband Series

Oleh:  Maia Kasbah  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
16 Peringkat
75Bab
15.1KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Alya adalah perempuan berusia dua puluh tujuh tahun yang energik dan periang, single sejak lahir terdesak oleh usia untuk segera menikah. Merasa telah membuang masa mudanya dengan percuma, ia bertekad untuk menikah dengan laki-laki yang berprofesi sebagai dokter, arsitek atau pengusaha dari keluarga konglomerat karena tak mau kalah dari sepupu-sepupunya yang menikah dengan keluarga konglomerat. Ia sudah cukup malu ketika selalu datang seorang diri ke acara resepsi pernikahan, bahkan sepupunya sempat menawarkannya kepada beberapa rekan bisnis suaminya, seolah-olah ia tak mampu menemukan belahan jiwanya saja. Leo adalah pengusaha muda, Co-CEO AHA Architect yang baru berdiri tiga tahun lalu. Laki-laki berdarah campuran itu memilih untuk hidup sendiri, ia tak ingin menikah, setidaknya hingga detik ini ia belum menemukan seseorang yang mampu membujuknya untuk menikah. Baginya perempuann untuk dikencani, bukan dinikahi.

Lihat lebih banyak
Kopi dan Lemon: Wanted Husband Series Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Indri saputra
ceritanya baguuss, tapi kenapa udah ketemu konfliknya tau² hanya mimpi Alya..huuffhh
2022-12-27 07:52:34
0
default avatar
miabidan
ceritanya bagus, tapi ...up nya...luama banget , Ampe lupa alur ceritanya. semangat thor !!
2021-09-02 18:45:44
0
user avatar
Nina Kasbah
its so good, bahasanya enteng dan lugas.
2021-08-01 07:59:51
0
default avatar
ChikaSunpuls18
lanjut donk thor, lama blm update lg
2021-07-30 14:49:04
0
user avatar
Suns Flower
seruuu ...... semangat y thor, lop yu......
2021-07-29 08:52:01
0
user avatar
normansyahjse
ceritanya sudah bagus, apakah berhenti sampe sini ?
2021-07-27 22:25:23
0
user avatar
Maia Kasbah
nice stories. keep up
2021-07-21 21:18:54
0
user avatar
Miki
Nice story.
2021-06-24 17:30:31
1
user avatar
athena_vivian
Sweet story...keep it up
2021-06-05 17:54:48
1
user avatar
Lucy Ang
Keren say. Semangat y
2021-05-28 12:55:29
0
user avatar
Nina Kasbah
Ceritanya manis, ada banyak cerita lucu, greget bacanya.
2021-05-28 12:32:17
0
user avatar
Nina Kasbah
Ceritanya manis, ada banyak cerita lucu, greget bacanya.
2021-05-28 12:32:13
0
user avatar
Nina Kasbah
Ceritanya bagus. Semangat
2021-05-25 20:50:25
0
user avatar
Nina Kasbah
Ceritanya bagus. Semangat
2021-05-25 20:49:27
0
user avatar
Nina Kasbah
Ceritanya bagus. Semangat
2021-05-25 20:49:22
0
  • 1
  • 2
75 Bab
Prolog
Alya, perempuan yang baru genap berusia dua puluh tujuh tahun bulan depan, tepatnya tanggal tujuh belas Januari tengah berdebat sengit dengan sepupu-sepupunya. Perdebatan sengit yang hampir selalu terjadi ketika mereka bertemu dan dengan topik yang sama. Pernikahan. Hah, seolah tak ada yang lebih menarik dari pernikahan saja? Batinnya bersunggut-sunggut. Kobaran api dimatanya bisa saja membakar hidup-hidup kelima sepupunya, andai saja ia memiliki kekuatan yang nyata."Kalian ini, daripada kalian sibuk mengurus hidup orang lain sebaiknya kalian urus cebong-cebong kalian!" Alya hendak bangkit dari meja bundar yang dilapisi kain putih cantik berenda. Kelima kepala yang ada di meja itu sontak berputar menuju arah sumber suara."Kamu tadi bilang apa?" Rara, perempuan beranak satu yang selalu pamer, setidaknya bagi Alya sepupunya itu selalu pamer kemesraan dengan sang suami serta buah hatinya setiap kali mereka bertemu, meski kenyataannya keluarga kecil
Baca selengkapnya
Bulan dan Matahari
Tiga bulan kemudianAlya belum pernah begitu gelisah seumur hidupnya. Ia menjalani hidupnya sebagai seorang penulis dengan santai. Tidak ada apapun yang pernah membebani pikirannya seberat saat ini. Ketika ia merasa didesak oleh usianya sendiri yang belum pernah ia bayangkan sebelumnya akan begitu kejam terhadap dirinya. Berapa usianya saat ini? Dua puluh tujuh tahun. Lalu? Seharusnya ia sudah menikah!Di awal usianya yang ke-dua puluhan Alya sudah berpikir matang-matang, kapan ia akan menikah, dengan siapa ia akan menikah, dimana ia akan melangsungkan akad nikah? Resepsi? Mahar? Kue pernikahan? Konsep pernikahan? Semua sudah ia rencanakan. Catatan khusus mengenai cita-cita terbesarnya itu masih tersimpan rapi di buku diary miliknya. Menikah diusianya yang kedua puluh tujuh tahun adalah salah satunya, usia yang menurutnya saat itu cukup
Baca selengkapnya
Roti Kacang
Pagi itu Leo dibangunkan oleh kegaduhan di apartemen yang ia tinggali seorang diri. Mata lasernya mengerjab beberapa kali sebelum terbuka dengan sempurna, kesadarannya pun mulai merasuki tubuh lelahnya. Dahinya berkerut dalam, ada seseorang di dalam apartemen itu. Siapa?Menyadari hal itu sementara ia pulang seorang diri semalam dan tentu saja ia tinggal seorang diri membuatnya melompat panik dari ranjang, mengabaikan dada bidangnya yang telanjang yang mampu membuat siapapun yang melihat akan kehilangan kesadaran untuk sesaat, tangan kokohnya meraih ganggang pintu dengan kasar.Dengan bertelanjang kaki serta hanya mengenakan celana Jersey selutut  yang tak mampu menutupi bagian tubuh bawahnya dengan sempurna, ia meninggalkan kamar bercat putih polos itu menuju suara-suara yang ia dengar sebelumnya.
Baca selengkapnya
Kopi dan Lemon
Satu jam sebelum kafe buka,Seperti biasa Alya datang ke Kafe yang ia dirikan saat usianya masih dua puluh tahun setiap pagi. Kafe itu ia beri nama 'Kopi dan Lemon', yang menyediakan berbagai macam minuman panas dan dingin, mulai dari kopi hingga yogurt dan berbagai macam kue serta sandwich bahkan pizza. Ia tidak mempekerjakan bayak orang. Hanya ada tujuh orang termasuk dirinya sendiri. Terdiri dari satu chef utama yang merangkap pramusaji kadang-kadang, tiga pramusaji yang merangkap chef, satu satpam yang merangkap juru parkir dan juga OB lalu seorang lagi sebagai akuntan sekaligus marketing dan gudang. Ia sendiri menjabat sebagai manager dan yang menanggung berbagai macam hal yang menyangkut kafe, kadang ia juga mengerjakan pekerjaan kasar semisal mengelap kaca, seperti yang tengah ia lakukan saat ini. Ia telah mengelap hampir semua bagian kaca di bangunan dua lantai itu. "Pagi, Mbak!" sapa Reno menghampiri Alya yang sedang mengos
Baca selengkapnya
Pancake Saus Blueberry
Di dalam sebuah hotel suite di Bali, seseorang sedang menggeliat malas di atas ranjang yang ia bagi dengan teman kencannya akibat sebuah dering ponsel yang ia pikir adalah miliknya.Melempar dengan kasar tangan yang merengkuhnya hingga ia kesulitan bergerak, Mona, perempuan muda yang berstatus model itu bangun, duduk di kasur, mengabaikan bahwa dirinya tak mengenakan sehelai kain pun, ia mengangkat panggilan masuk itu.Hubby, panggilan masuk itu berasal dari kekasihnya yang mungkin saat ini sedang duduk manis di ruang kerjanya di Jakarta."Mona?""Hai, sayang," serunya riang. Ia merindukan laki-laki itu. "Kamu merindukanku?" "Temani aku Sabtu ini kepernikahan adikku," Leo berkata datar. Ia sebenarnya enggan membawaa Mona, atau membawa perempuan pada umumnya, namun daripada semua orang mempertanyakan hubungan asrama atau lebih buruk lagi mencoba menjodohkannya. Ya, mereka terlalu sering menanyakan sexual orientation-
Baca selengkapnya
Pizza Extra Keju
Dengan gugup, Alya berjalan menuju meja Leo, dengan nampan di atas tangan, ia bisa merasakan detak jantungnya yang berpacu semakin cepat dengan jarak diantara mereka yang semakin rapat. Mengedipkan mata berkali-kali, Alya berhenti sejenak hanya untuk menarik napas panjang, entah sudah yang keberapa kalinya, mengumpulkan keberanian. Syukurlah bahasa Inggrisnya cukup memadai. Terima kasih untuk Rara yang selalu memanas-manasinya hingga ia berhasil mengenal bahasa tersebut.  "Jangan lupa bilang, 'Hi Mister' dulu sebelum ngomong macem-macem!" Alya memperingatkan dirinya sambil kembali menapaki jalanan rata namun terasa menaiki tangga karena kini napasnya mulai berantakan kembali. Ia harus menenangkan diri sebelum mempermalukan diri, mempermalukan perempuan Indonesia. Ia membawa nama baik perempuan Indonesia di pundaknya, ia harus bersikap baik dan memberi kesan yang sama baiknya. Alya merasa lega ketika laki-laki itu masih menelpon, ia menunggu sejanak sebe
Baca selengkapnya
Blueberry Mousse Cake
Leo menarik napas panjang, tak habis pikir dengan apa yang telah ia lakukan. Hari ini, malam ini lebih tepatnya adalah malam ketiga sejak pertama kalinya ia datang ke 'Kopi dan Lemon' kafe. Entah apa yang merasukinya hingga tanpa sadar ia melajukan mobil Mini Countryman merah miliknya menuju kafe dimana perempuan yang humoris itu bekerja. Ah, mungkin ia hanya ingin melihat wajah itu sekali lagi. Memutuskan untuk masuk ke dalam kafe, Leo mematikan mesin mobil. Sekali lagi ia menarik napas panjang sekadar untuk meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia datang hanya untuk makan malam dan kebetulan ia menyukai jus lemon kafe itu. Tangannya yang panjang meraih gangang pintu, membuka pintu itu pelan sebelum mengayunkan kakinya dengan mantap menuju pintu kafe yang berjarak sekitar tiga sampai lima meter dari tempat ia memarkir mobil mininya.  Leo disambut oleh aroma harum asap kopi yang mencari jalan menuju paru-parunya. Kopi, sudah lama sekali sejak ia terakhir meminum minu
Baca selengkapnya
The Ballroom
Alya telah bersiap-siap sejak pagi  ketika ia terbangun untuk kedua kalinya pagi itu. Acara resepsi pernikahan Salma akan berlangsung di Grand Ballroom hotel Sheraton Grand Jakarta yang terletak di Kebayoran, Jakarta tepat jam sepuluh pagi. Dua jam setelah akad nikah yang dilangsungkan di masjid Istiqlal yang sayangnya ia lewatan karena bagun terlambat sehingga membuatnya absen dari acara sakral sahabat karibnya itu. Mengenal Salma sejak beberapa tahun silam membuatnya memahami kehidupan percintaan Salma yang sama tak mulusnya dengan kehidupan cinta miliknya. Sebenarnya tidak sama karena Alya belum pernah jatuh cinta, mungkin pernah menyukai seseorang namun jatuh cinta? Ia masih menantikannya hingga kini. Ya, ia mungkin pernah beberapa kali tertarik kepada lawan jenis tetapi sekali lagi, dengan sifat pemilihnya itu ia sering kali gagal dalam proses jatuh cintanya karena ia merasa tak pernah ada yang cocok dengannya. Salma menikahi seseorang yang dikenal
Baca selengkapnya
The Wedding
Keluar dari mobil taksi, Alya berlari masuk ke dalam lobby hotel.  Kaki pendeknya hanya mampu membuatnya mempersingkat waktu satu setengah kali lebih cepat dari saat ia berjalan dengan normal. Sepatu berhaknya-lah yang membuatnya semakin kesulitan mengontrol kakinya. Belum apa-apa saja ia sudah merasa tak nyaman, sakit pada kedua tumitnya. Mengabaikan beberapa pasang mata yang cukup terhibur oleh tingkahnya, Alya melanjutkan marathon singkatnya menuju salah satu pintu lift di sebelah kanan lobby, dimana beberapa orang juga telah menunggu. Ia melepaskan kedua tangannya yang sejak tadi mencengkram gaunnya. Ya, sejak tadi ia berlari dengan bagian bawah gaun terangkat ke udara, hal itu terpaksa Alya lakukan untuk mempercepat langkah kakinya juga menurunkan risiko terjungkal saat berlari dengan gaun menjuntai ke lantai. Sudut bibirnya sedikit melengkung  membentuk senyuman santun saat ia menyadari ia telah menarik banyak perhati
Baca selengkapnya
Romance of the Year
Alya masih memikirkan ucapan Rara. Sialan, ucapan sepupunya itu ada benarnya. Lebih mengejutkan lagi mereka memiliki pemikiran yang sama! Mungkin karena itulah mereka bersaudara.  Manfaatkan momen ini untuk mencari calon suami! Kalimat itu terus berputar bukan hanya di benak Alya, tetapi melekat seperti permen karet  pada rambut di dalam hatinya. Bahkan secara tak sadar, ia mengumankan kalimat  magic itu sama seperti ketika ia berdzikir tiap habis salat. Sayangnya, ia masih terpaku pada tempat ia duduk. Ia belum sempat berkeliling untuk mencari jodoh. Acara itu sudah berlangsung sejak satu jam yang lalu, para tamu sudah memenuhi kursi-kursi yang disediakan.  Di sebuah dinding disediakan layar putih yang besar, sebuah rekaman mengenai perjalanan keduanya sudah diputar seolah-olah mereka sedang menonton film Romance of the Year yang mencuri perhatian penonton di sebuah bioskop. Bukan hal yang luar biasa seb
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status