Menantu Sultan

Menantu Sultan

Oleh:  Nuniek KR  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
10
8 Peringkat
83Bab
17.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Menikahi seorang 'sultan' bukan berarti hidupmu berubah laksana permaisuri yang bahagia. Pernikahan di atas kontrak, dinikahi hanya sebagai alat untuk mengejar obsesi sang 'sultan'. Roller coaster ke neraka, mungkin itulah gambaran paling tepat untuk pernikahan Citra dan Raka ini. Intimidasi, kepura-puraan, mertua egois, suami angkuh dengan inner child yang terluka. Saat Citra memutuskan untuk menyerah, ia menemukan sebuah rahasia tentang Raka yang malah mengikatnya untuk tetap bertahan hingga akhir.

Lihat lebih banyak
Menantu Sultan Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Yustin Milla
aku suka ceritanx KK makasih ya KK
2023-10-16 20:14:47
0
user avatar
Papaiput Papaiput
mantull cerita nya
2021-08-23 15:37:04
0
user avatar
Haris Firmansyah
lanjutkan gan
2021-08-06 06:06:50
0
user avatar
Papaiput Papaiput
mantap cerita nya
2021-08-05 16:57:27
0
user avatar
Papaiput Papaiput
asyik cerita nya
2021-08-05 10:14:39
0
user avatar
Papaiput Papaiput
ok asik cerita nya
2021-08-05 09:51:23
0
user avatar
Papaiput Papaiput
ok ceritanya
2021-08-03 15:20:39
0
user avatar
Haris Firmansyah
semangat kak
2021-07-25 16:27:39
0
83 Bab
Mendadak Nikah
POV Citra : Sudah jam enam sore, tinggal satu jam lagi dan aku bisa pulang. Shift siang kali ini lumayan melelahkan, weekend dan banyak pelanggan datang untuk mengisi bensin. Ya, aku memang seorang pegawai di SPBU, bersama dengan beberapa pegawai wanita lainnya.Kami biasa mengisi shift pagi dan siang, sementara shift malam hanya untuk para pegawai lelaki saja. Padahal aku senang-senang saja kalau dapat shift malam, tapi memang peraturannya tidak memperbolehkan wanita untuk bekerja malam hari, apalagi sampai subuh mengingat SPBU ini buka 24 jam.“Cie yang mau gajian, senyam-senyum mulu. Udah check out keranjang Syopie belum nih?” salah satu teman kerjaku menyikut pinggang, sambil bercanda.“Haha, keranjangku 99 plus-plus nih. Musti gajian sekoper dulu biar bisa check out semua.” Sahutku bercanda juga.Kami lalu tertawa, sama-sama tahu jika gaji kami tak akan bisa membeli semua barang dalam wish
Baca selengkapnya
Malam Pertama itu Seperti Apa Rasanya?
POV Citra Satu minggu belakangan terasa bagaikan mimpi, aku yang tadinya seorang gadis pekerja di pom bensin, seketika menjadi istri dari seorang lelaki yang kaya raya. Aku mungkin sudah sangat lelah dengan semua hal yang terjadi, sudah sangat lelah menjadi tulang punggung keluarga, mengambil alih dan menyelesaikan semua masalah di rumah bagai kepala keluarga.Aku sudah terlalu lelah menjadi orang miskin, yang bekerja banting tulang demi dua juta Rupiah yang hampir tak pernah kucicipi rasanya.Aku sudah terlalu gila, hingga akhirnya kuterima penawaran yang diberikan oleh Raka.Untuk menikah, dan mengikuti semua kata-katanya tanpa perlu banyak bicara.“Saya terima nikah dan kawinnya, Citraloka binti Ahmad Fahrudin dengan mas kawin logam mulia seberat 50 gram, tunai!”Lelaki bernama Raka Ageng Nataprawira tersebut mampu mengucap ijab qabul dengan satu kali percobaan, begitu lantang, percaya diri, tanp
Baca selengkapnya
Bertemu Mertua (1)
POV Citra Malam pertama sebagai istri, berakhir dengan tidur saling membelakangi dengan suami. Aku benar-benar merasa malu dan kehilangan harga diri. Seolah-olah aku ini memang sangat ngebet ingin menjadi istri Raka, ingin melakukan hubungan suami istri dan sebagainya.Padahal bukan begitu...Ahh, andai saja aku sedikit lebih jual mahal.Maksudku, jangan mentang-mentang sudah menikah maka aku langsung mau berhubungan intim dengan dia. Masalahnya adalah kami berdua bahkan belum kenal betul!Kenapa pula aku bisa dengan polosnya memakai lingeri itu, lalu mempertontonkan tubuhku yang setengah telanjang di depan dia? Sudah begitu dia malah menolak pula.Malu sekali, juga sedikit agak terhina.“Citra, hari ini ayahku mengajak makan malam di rumahnya. Jam lima kita berangkat, jadi pastikan sebelum jam lima kamu udah siap, ya?” Ujar Raka, tanpa menoleh kepadaku. “Baik,” sahut
Baca selengkapnya
Permintaan Tak Masuk Akal
POV Raka Betul sekali dugaanku, selera berpakaian Citra memang sangat kampungan. Ia memilih memakai celana jeans dan kemeja tartan untuk pergi makan malam dengan keluarga dan Claudia. Memangnya mau pergi ke mall?Tak salah jika aku sudah menyiapkan berbagai setelan pakaian untuk stoknya selama menjadi istriku di sini, dari mulai pakaian dalam sampai baju tidur, pakaian formal dan sepatu serta aksesoris semuanya sudah aku bantu siapkan.Kasihan juga jika ia tidak kusiapkan barang-barang ini, ia pasti lebih bingung lagi untuk berpakaian, menyesuaikan diri dengan kehidupan dia yang baru.Memang sih bisa beli langsung saat ia butuh, tapi masalahnya aku khawatir seleranya tidak sesuai denganku. Jangan sampai dia kalap seperti OKB kebanyakan, selera kampungannya tetap dibawa walau sudah jadi orang kaya.Itu akan sangat memalukan.Tapi syukurlah, ia tidak ngeyel dan menurut dengan apa yang kukatakan. Ia juga cukup pan
Baca selengkapnya
Kedatangan Maureen
POV Citra: Hari keduaku sebagai seorang istri, bangun pagi dan langsung bingung harus lakukan apa. Biasanya pagi hari bergegas masak, menyiapkan sarapan untuk ayah dan untukku sendiri. Setelah makan dengan nasi goreng sederhana atau telor ceplok, maka aku dan ayah akan berangkat kerja.Adikku? Dia pulang ke rumah kurang dari sebulan sekali. Kami biasanya bertemu di jalanan, berpapasan saat menunggu di lampu merah. Kadang bertemu di pos satpam, atau kantor polisi seperti kemarin, saat ia terkena masalah dan butuh keluarga untuk menyelesaikan masalahnya.Dasar anak sialan.Aku menyayangi dia, dulu dia anak yang lucu dan penurut. Tapi sejak ibu pergi entah kemana, akhirnya ia jadi berandalan dan tak pernah pulang ke rumah.Aku masih ingat saat pertama kali ia kabur dari rumah, ayah dan aku berhari-hari menyebar poster anak hilang, melapor ke kantor polisi dan mencari kemana-mana. Tak tahunya ia ditangkap satpol PP di kot
Baca selengkapnya
Bertemu Mertua (2)
POV Citra:Rasanya aneh, aku diajak tinggal di rumah besar ini setelah menikah dengan Raka. Namun sejak terakhir kali kami pergi ke rumah ayahnya, Raka sama sekali tak mengajak aku bicara barang sepatah kata pun.Apalagi sejak kedatangan Maureen, bisa kulihat jika Raka begitu gembira dengan kedatangan gadis bule Indo itu.Sekarang saja dia sedang mengobrol dengan asyik di ruang membaca, sambil menikmati biskuit dan susu hangat di atas meja. Sementara aku? Masih mengenakan piyama, rambut yang kusut dan diikat sekadarnya, diam-diam mengintip mereka berdua dari lantai dua.Maureen gadis yang cantik, tubuhnya langsing dan kulitnya bersih. Pembawaannya juga begitu berkelas, caranya duduk, berjalan, setiap kali ia menyibak rambut panjangnya terlihat sangat feminim dan mewah.“Kalo aku rajin skincare-an, bisa kayak dia juga enggak ya?” tanyaku setelah kembali ke kamar.Kupandang wajahku di cermin, kusam dan tidak menari
Baca selengkapnya
Hasrat untuk Poligami
POV Raka: Mungkin begini ya rasanya jika Maureen menjadi istriku? Dia bersamaku siang dan malam, menemaniku mengobrol, berbagi berbagai cerita. Dia juga memasak untukku, lucu sekali melihat tubuh mungilnya hilir mudik di dapur.Ia terlihat berusaha keras untuk belajar memasak, padahal aku tahu ia gadis yang anti sekali menyentuh dapur. Cuma kasihan sekali ia tadi mengangkat panci presto berisi dua kilo iga sapi, tangannya yang mungil tak kuat menahannya sampai-sampai jatuh ke lantai.“Hati-hati, kan mama udah bilang kalo enggak kuat biar mama aja yang angkat...kena kaki, enggak?” tanya mama, sambil mengisyaratkan supaya seorang pelayan merapikan iga dan panci yang berantakan.Namun Citra yang langsung bergerak karena memang ia yang ada paling dekat, dibereskan lalu dibawa ke bak cuci untuk dibersihkan lagi.Aku terharu melihat mama yang perhatian dengan Maureen, mereka bisa menjadi menantu dan mertua yang serasi.
Baca selengkapnya
Jonas
POV Citra: Sepanjang malam aku tidak bisa tidur, mengingat kata-kata Raka kemarin. Tentang poligami.Tak tahu apa yang ada dalam pikiran lelaki itu, mengapa tiba-tiba malah ingin poligami? Kenapa memaksakan diri memiliki dua istri, padahal jika dia mau tinggal ceraikan saja aku dan menikah dengan perempuan yang ia idamkan.Sejak awal memang perjanjian perkawinan kontrak ini sangat aneh.Aku saja yang terlalu bodoh dan gelap mata, sampai mau-mau saja jadi istri kontrak.Seperti malam-malam sebelumnya, Raka dan aku tidak tidur bersama dalam satu kamar. Kami tidur di kamar masing-masing dalam mansion besar dengan nuansa warm white ini. Kamarku berseberangan dengan kamar Raka, yang bersebelahan dengan kamar Maureen.Pagi ini aku keluar kamar, lalu berpegangan pada railing tangga yang mengelilingi area kosong di bagian tengah lantai dua. Jadi dari lantai ini aku bisa melihat ke lantai bawah, kurang
Baca selengkapnya
Merayu
 Citra  “Aaah, aku paham sekarang. Kamu menikahi Citra untuk bikin Maureen cemburu? Iya kan?!”Ucapan lelaki yang mirip dengan Lee Dong Wook itu kembali terngiang di telingaku, meninggalkan rasa kesal dan marah yang menyala di dalam dadaku. Tapi dipikir-pikir lagi, kenapa aku harus marah?Lagipula memang sejak awal pernikahan pun sudah dijelaskan, Raka menikahi Citra untuk satu alasan. Dia tak perlu tahu, dan tak berhak untuk protes. Dia sudah dapat uang muka, yaitu pelunasan hutang ayahnya.Kalau ternyata memang perkawinan ini untuk membuat Maureen cemburu, lantas memangnya kenapa? Ya sudah, terima saja.Pantas jika Raka begitu peduli dengan gadis bule itu, bahkan sekarang juga ia sedang mencoba untuk menghibur Maureen. Sejak kemarin ia memang merajuk, ketika tahu Jonas datang kemari untuk mencarinya, namun tidak ada yang memberitahu dia.
Baca selengkapnya
Perjamuan
 Raka Sial, aku lupa!Malam ini harusnya aku mengajak Citra untuk pergi ke perjamuan kantor, dan memang acara ini sudah rutin kuikuti sejak aku resmi menjadi pimpinan di perusahaan anak cabang milik ayahku. Hanya makan malam bersama, semi formal, namun biasa dilakukan di restoran fine dining karena yang menghadirinya adalah jajaran pemimpin perusahaan.Gara-gara Jonas si brengsek itu datang ke rumah, pikiranku jadi berantakan dan melupakan hal penting.Padahal jika aku ingat, rencananya aku ingin memberikan sedikit pelajaran basic manner untuk Citra. Supaya dia tidak mempermalukan aku di depan para elit perusahaan.“Malam ini kamu mau makan malam sama para petinggi perusahaan kayak biasa?” tanya Maureen, ia memang tahu hal ini. Ia juga sempat beberapa kali kuajak pergi menghadiri jamuan tersebut.Dia selalu pandai menempatkan diri, mengenakan gaun yang indah dan bersolek dengan cantik.
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status