Turun Ranjang (Menikahi Adik Ipar)

Turun Ranjang (Menikahi Adik Ipar)

By:  Anita R  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
9 ratings
32Chapters
18.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

(Sudah TERBIT) ISBN : 978-602-429-559-2 Nayla Arinza rela mengorbankan impian dan cita-citanya menjadi seorang arsitek. Ia juga rela mengorbankan cintanya kepada sang kekasih, Revano Satria, demi memenuhi permintaan terakhir kakaknya. Setelah melahirkan putri pertamanya, kondisi Aleya sangatlah kritis. Sebelum meninggal dunia, ia menyuruh sang adik untuk menikahi suaminya dan merawat anaknya. Abyan Raffasya, pemilik perusahaan properti terbesar di Jakarta. Ia menikahi Nayla hanya karena desakan dari keluarganya. Selama menikah, Abyan tidak pernah memperlakukan Nayla sebagai istrinya. Berbagai usaha telah Nayla lakukan untuk meluluhkan hati sang suami. Namun, tidak membuahkan hasil karena Abyan masih belum bisa melupakan Aleya bahkan setelah tiga tahun kepergiannya. Kota Yogyakarta dan keindahannya, menyeret Nayla kembali ke masa lalu. Ia dipertemukan kembali dengan sang mantan yang sudah menjadi senior arsitek di Amerika Serikat. Cinta mereka pun kembali bersemi. Sampai akhirnya takdir menghadapkan Nayla dengan dua pilihan, antara mempertahankan rumah tangganya atau kembali kepada cinta pertamanya. Lalu siapakah yang akan ia pilih? Untuk pemesanan melalui IG penulis @_anita.rai

View More
Turun Ranjang (Menikahi Adik Ipar) Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
binar senja
ini ceritanya masih lengkap kah?
2022-06-23 13:15:11
1
user avatar
June Lee
arti sebuah perbedaan
2022-03-20 13:04:17
0
user avatar
malapalas
BACA novel berjudul :FREL. Banyak kejutan di dalamnya. Selain tentang cinta segitiga yang bikin baper, gemes dibumbui humor dan mengharubirukan, kalian akan disuguhi dg persahabatan, keluarga, luka dan rahasia di masa lalu orangtua yang akan membuat cerita lebih seru dan menjungkirbalikkan perasaan.
2022-01-29 08:14:21
0
user avatar
Ilamy Harsa
semangat Qaq Anita...
2021-08-04 14:11:07
1
default avatar
Hannah Southwell
Minimum typo, kak. Tulisannya rapi banget, enak dibaca. BTW, saya belajar sesuatu, lho, dari novel kakak.
2021-08-04 06:37:14
1
user avatar
Mommy Audy
semangat thor.. ditunggu kelanjutan ceritanya...
2021-08-03 21:31:34
1
user avatar
Anita R Channel
Jangan lupa vote, berikan rate bintang lima dan komentarnya ya! Tengkyuu~ ......
2021-07-26 00:00:53
2
user avatar
Anita R Channel
akhirnya novel perdana muncul juga ke permukaan.. selamat membaca 😊
2021-07-22 20:28:35
4
user avatar
achmad jaynudin
kurang asik, seharusnya Nayla punya anak dan memberi kejutan pada orangtuanya
2021-08-29 11:58:49
0
32 Chapters
Bab 1 : Kepergian Aleya
Siang itu cuaca tampak tidak bersahabat. Gumpalan awan hitam menghiasi dada langit. Sang bayu pun bertiup semakin kencang, membuat daun-daun kering dan kelopak bunga kemboja yang telah layu berjatuhan ke tanah. Tak lama kemudian, titik-titik air hujan pun turun membasahi bumi. Sepertinya semesta turut berduka dan menangisi kepergian Aleya, istri yang sangat Abyan cintai. Pria tampan berusia tiga puluh dua tahun itu masih berdiri tegak menatap gundukan tanah merah yang dipenuhi rangkaian bunga di hadapannya. Ia sama sekali tidak beranjak dari sana. Walaupun wajah dan pakaiannya sudah mulai basah tersiram hujan, ia tidak peduli. Gurat-gurat kesedihan terpancar jelas di raut wajah Abyan. Walaupun ia berusaha tetap tegar di hadapan semua orang, tidak dapat dipungkiri kalau ia begitu kehilangan. Tuhan, kenapa secepat ini Engkau ambil istriku? Aku masih sangat membutuhkannya. Begitu juga dengan putri kami, Airin. Dia baru saja melihat dunia ini, tapi Engkau tega me
Read more
Bab 2 : Permintaan Terakhir Aleya
“Mbak Aleya ngomong apa, Mbak?” Nayla benar-benar syok. Ia tidak menyangka kalau Aleya menyuruh suaminya sendiri untuk menikahinya. Ini benar-benar tidak masuk akal. Bukankah hal demikian dilarang dalam agama Islam? Kecuali kalau .... Nayla menggeleng cepat. Ia menepis pikiran buruk tentang kakaknya yang tiba-tiba muncul di kepala. “Mbak mohon Nay, menikahlah dengan Mas Abyan setelah Mbak enggak ada. Dan rawatlah Airin. Aku enggak mau Airin punya ibu tiri lain selain kamu, Nay. Mbak hanya mau kamu yang menjadi ibu sambungnya,” desak Aleya sembari meneteskan air mata. “Sayang, ngomong apa sih, kamu?” potong Abyan. “Tolong tarik kembali ucapanmu itu!” serunya dengan penuh penekanan. Ia benar-benar tidak habis pikir, kenapa Aleya tiba-tiba menyuruhnya untuk menikahi adik iparnya sendiri. Ini benar-benar konyol. Suasana di ruang rawat VIP itu semakin memanas. Semua orang terlihat sangat tegang. Bu Saida, Pak Hasan, Mama Mayang, Papa Angga, dan Rea hanya d
Read more
Bab 3 : Abyan Jatuh Sakit
Hari sudah semakin sore. Rinai hujan perlahan mulai reda. Vino mengemudikan Mercedes Benz hitam itu dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota. Sesekali ia melirik ke arah bosnya yang duduk di belakang dari kaca spion depan. Abyan terlihat melamun sambil mengarahkan pandangannya ke luar jendela yang tertutup rapat. Wajah dan bibirnya tampak pucat karena berdiri di bawah hujan selama hampir satu jam. Tubuhnya pun mulai menggigil kedinginan karena seluruh pakaiannya telah basah kuyup. Tanpa instruksi dari Abyan, Vino menambah kecepatan mobilnya. Laki-laki muda berusia dua puluh enam tahun itu tidak mau sampai bosnya jatuh sakit. Ia memotong beberapa kendaraan yang melintas di depannya dengan gesit. Dalam waktu kurang dari setengah jam saja, mereka pun sampai di depan rumah. Melihat mobil majikannya, Pak Mahmud yang merupakan tukang kebun Abyan langsung membukakan pintu gerbang. Mercedes Benz hitam itu pun bergerak memasuki halaman dan berhenti tepat di depan rumah.
Read more
Bab 4 : Mimpi
“Oeeekkk ... oeeekkk ....” Suara tangisan bayi menggema ke seluruh penjuru ruangan. Nayla dan Bu Saida yang saat itu tidur di kamar tamu bersama Airin, langsung terjaga dari tidurnya. Jam dinding telah menunjukkan pukul 23.45. Nayla segera bangun dan mengecek popok Airin. Mungkin bayi itu merasa tidak nyaman karena popok yang dipakainya sudah hampir penuh. Nayla pun segera menggantinya. Namun, setelah popoknya diganti, Airin tidak juga diam. Tangisannya malah semakin menjadi-jadi. “Mungkin dia haus, Nay. Biar Ibu gendong. Kamu bikinin susu gih!” “Iya, Bu.” Nayla pun bergegas membuatkan susu formula yang sudah ia siapkan di atas nakas beserta botol dan airnya. Sementara Bu Saida menggendong Airin dan berusaha menenangkannya. Setelah susunya jadi, Nayla segera memberikan botol itu kepada ibunya. Bu Saida pun meminumkan susu itu kepada Airin. Seketika Airin berhenti menangis dan menyusu dengan kuat. Sepertinya bayi mungil itu benar-benar sangat kehausan.
Read more
Bab 5 : Rapat Keluarga
Dengan langkah kakinya yang lebar, dalam hitungan detik Abyan sudah berdiri di depan pintu kamar tamu yang ditempati oleh Nayla dan Airin. Tanpa membuang-buang waktu lagi, pria yang tengah memakai kaus hitam dan celana pendek itu segera membuka pintu tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Seketika itu juga, suara tangisan Airin pun berhenti. “Mas Abyan!” Nayla terperanjat kaget. Saat itu ia tengah berbaring di sisi Airin sambil memberinya susu formula. “Em ... maaf, Nay. Aku hanya ingin melihat Airin,” ucap Abyan dengan sedikit gugup. Ia merasa bersalah karena menerobos masuk begitu saja dan membuat gadis bermanik cokelat itu kaget. Nayla pun segera mengubah posisinya menjadi duduk. Jantungnya tiba-tiba berdegup dengan kencang saat berhadapan dengan Abyan. Dia jadi salah tingkah dan merasa kurang nyaman saat berada di dekat laki-laki yang masih berstatus sebagai kakak iparnya itu. “Nay, kamu sudah salat Subuh belum?” tanya Mama Mayang yang tiba-tiba muncu
Read more
Bab 6 : Ijab Kabul
Tok tok tok! Suara ketukan pintu membuat Abyan terseret ke alam nyata. Sejak beberapa saat yang lalu, pria itu berdiri sambil termenung menatap foto pernikahannya dengan Aleya yang tergantung di dinding kamarnya. Pintu pun terkuak. Sosok Rea tampak berjalan memasuki kamar kakaknya. “Kak Abyan, ayo kita turun! Petugas KUA sudah datang,” seru gadis cantik yang memakai kebaya berwarna kuning keemasan itu. Abyan pun memutar kepalanya ke arah Rea. Baju pengantin berwarna putih yang dipadukan dengan kain batik tampak membalut tubuhnya yang tinggi besar. Kopiah berwarna senada bertengger di kepalanya. Kalung bunga melati yang tergantung di leher, menambah kesempurnaan penampilannya siang itu. “Hari ini Kakak terlihat sangat tampan,” puji Rea sambil tersenyum. “Tapi akan lebih tampan lagi kalau ada senyuman yang menghiasi wajah Kakak.” “Bagaimana aku bisa tersenyum, Rea? Aku sama sekali tidak menginginkan pernikahan ini. Aku tidak mencintai Nayla,” te
Read more
Bab 7 : Panggilan Dari Revan
Abyan bergegas menuju kamar tamu untuk melihat bayinya. Nayla mengikutinya dari belakang. Sesi foto keluarga pun terpaksa dihentikan. Papa Angga dan Mama Mayang menggiring para tamunya untuk mencicipi jamuan makan siang yang telah disediakan di meja prasmanan. “Airin!” seru Abyan yang terlebih dahulu sampai ke kamar tamu. Di sana ada Mbok Sum yang tengah menjaga Airin selama akad nikah berlangsung. “Airin kenapa, Mbok?” tanya Abyan mendekati mereka. “Non Airin baru bangun tidur, Tuan. Mungkin dia kehausan,” sahut Mbok Sum yang sedang menggendong Airin dan berusaha menenangkannya. “Mbok, berikan Airin padaku!” seru Nayla yang sudah memasuki kamarnya. Mbok Sum pun segera memberikan bayi itu. “Cup cup cup ... Sayang, jangan nangis lagi ya! Mama ada di sini,” desis Nayla berusaha menenangkan Airin. Dikecupnya pipi tembam bayi itu dengan penuh kasih sayang. Tak lama kemudian, tangisan Airin pun mereda. Benar-benar ajaib! Abyan terpaku mempe
Read more
Bab 8 : Pesan Terakhir Untuk Revan
Benar saja, Revan masih berusaha keras untuk menghubunginya. Jantung Nayla semakin berdebar tidak karuan. Hatinya diliputi ketakutan yang kian mencekam. Apakah ia harus jujur dan membongkar semuanya? Apakah ia harus mengakhiri hubungannya dengan Revan dan membiarkan hati mereka sama-sama tersakiti? Di tengah kekalutannya, tiba-tiba seorang wanita berusia tiga puluh tahunan masuk ke kamarnya. Wanita itu tidak lain adalah seorang MUA (Make Up Artist) yang tadi meriasnya. Tanpa berpikir panjang, Nayla segera mematikan ponselnya dan menaruhnya di atas nakas. “Mau dilepas sekarang Mbak, kebayanya?” tanya wanita bermata sipit itu. “Eh ... iya, Mbak,” jawab Nayla sedikit gugup. Setelah melepas semua hiasan kepala dan pakaian pengantinnya, Nayla pun beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Di bawah siraman air shower yang segar, pikiran Nayla kembali dipenuhi oleh bayang-bayang Revan. Hatinya kian gelisah dan dipenuhi rasa bersalah. Ia tidak a
Read more
Bab 9 : Satu Kamar
Nayla memasuki kamarnya. Sekilas ia melirik ke arah jarum jam dinding yang hampir menunjukkan pukul sembilan malam. Lalu pandangannya teralih ke arah Airin yang tertidur pulas di atas ranjang dengan kain bedung bermotif binatang yang membalut tubuh mungilnya. Di jam-jam seperti ini, Airin memang sangat anteng. Namun, saat tengah malam, bayi itu akan terbangun dan menangis dengan kencang karena kehausan. Nayla sudah sangat hafal karena sudah satu minggu ia tidur bersamanya. Nayla mengambil tas perlengkapan bayi, lalu memasukkan semua pakaian Airin, popok, susu formula, dan perlengkapan bayi lainnya. Setelah semuanya beres, ia pun menggendong Airin dengan hati-hati sekali agar bayi itu tidak kaget dan terbangun, kemudian mencangklongkan tas perlengkapan bayi tersebut di bahu kanannya. Dengan sebongkah keraguan dalam dada, Nayla beranjak keluar dari kamarnya. Langkah kakinya terasa amat berat. Saat itu ia benar-benar takut kalau Abyan akan menolaknya mentah-mentah dan m
Read more
Bab 10 : Mengigau
Nayla membuka mata saat suara tangisan Airin menusuk gendang telinganya. Ia pun beringsut bangun. Dengan cepat kedua tangannya membuka kain bedung yang membalut tubuh Airin, lalu mengecek popoknya. “Airin kenapa, Nay?” Suara Abyan membuat Nayla tersentak kaget. Tiba-tiba pria itu sudah berdiri tegak di sampingnya. Ia sama sekali tidak mendengar langkah kakinya. “Emh ... ini, Mas. Kayaknya popoknya penuh. Aku akan menggantinya,” sahut Nayla tanpa menoleh ke arah pria itu. Tangannya bergerak cepat merobek sisi kanan dan kiri popok Airin. “Mungkin dia haus,” tutur Abyan dengan panik saat tangisan Airin terdengar semakin kencang. “Iya, Mas. Apa Mas bisa menolongku untuk membuatkan susu?” tanya Nayla yang sudah berdiri untuk mengambil popok baru di dalam tas perlengkapan bayi. “Baiklah. Mana susunya?” Nayla pun mengeluarkan satu kotak susu formula, botol kecil, dan termos kecil dari dalam tas, lantas menyerahkannya kepada Abyan. Aby
Read more
DMCA.com Protection Status