Terlambat Jatuh Hati

Terlambat Jatuh Hati

Oleh:  Ally  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
6
1 Peringkat
8Bab
1.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Jean sudah mencintai Samuel selama hampir lima belas tahun, tetapi lelaki itu tidak pernah mau menerimanya. Jean yang lelah dengan segala penolakan dan rasa malu akibat kebencian Samuel yang dengan jelas ditunjukkan pada semua orang, memutuskan untuk berhenti mengejar cinta pertamanya. Sulit memang, apa lagi banyak yang ragu karena ini bukan pertama kalinya Jean bilang akan berhenti mencintai Samuel. Namun, siapa sangka perempuan itu benar-benar serius dengan ucapannya. Tak sampai disitu saja, Jean tiba-tiba dijodohkan dengan Adrian, lelaki yang ternyata adalah teman lama dari Samuel. Jean bingung dengan hal yang terjadi dalam hidupnya, terutama saat Samuel mendadak memperlakukannya berbeda dari sebelumnya. Akankah Jean teguh dengan pendiriannya untuk berhenti mencintai Samuel dan berpaling pada Adrian? atau dia akan kembali pada Samuel yang dicintainya selama ini?

Lihat lebih banyak
Terlambat Jatuh Hati Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
ernavia via
alurnya bagus..semangat nulis sambungannya kak..
2021-08-08 11:54:37
0
8 Bab
Permulaan
  Hampir setiap hari Samuel harus dihadapkan dengan olokan teman-temannya perihal seorang Jeanne Felicia, wanita cantik yang membuntutinya ke mana pun ia pergi. Bahkan di usianya yang sudah menginjak kepala dua, Jean masih saja bertingkah kekanakan dengan tak tahu malu mengganggu perempuan yang berusaha mendekati pujaan hatinya.Seperti saat ini, seorang perempuan yang telah menabrak Samuel dan terjatuh di depan laki-laki itu harus menjadi bahan tontonan karena Jean mengomelinya di depan banyak orang. Perempuan berambut cokelat itu menatap Laila dengan penuh intimidasi, dan sebelum dia sempat mengucapkan hal yang penting, Samuel sudah lebih dulu turun tangan dan menarik Jean menjauh dari kerumunan.“Berhenti membuatku malu, Jean!” bentak Samuel, bahkan dirinya sempat menepis tangan Jean yang berusaha untuk meraih tangannya.Jean menunduk dalam. “Dia sengaja menabrakmu, Samuel. Kamu percaya padaku, kan? Perempuan itu, d
Baca selengkapnya
Dijodohkan
Adalah Johan, saudara laki-laki tertua Jean yang kini berdiri dari duduknya karena terkejut dengan keputusan tiba-tiba sang ayah. Amarahnya kali ini bukan tanpa alasan, tetapi karena adik kesayangannya mendadak dijodohkan dengan seseorang yang bahkan Johan sendiri tidak kenal. Sementara itu ada Julian, anak kedua keluarga Arkan yang berusaha menenangkan kakaknya agar kembali duduk di kursinya. Julian sebenarnya juga terkejut dengan keputusan ayahnya yang tak terprediksi, tetapi mengingat Jean yang ingin berhenti mengejar Samuel Jonathan tentu saja membuat sang ayah tidak mau kehilangan kesempatan emas tersebut. Julian sadar betul kalau adiknya itu orang yang sangat keras kepala, dan tentu buah tidak jatuh jauh dari pohonnya. Ayah mereka sudah bulat dengan keputusannya, maka sama saja dengan mencari masalah kalau harus menentangnya. “Siapa orangnya?” Johan bertanya dengan nada penuh curiga. Sang ayah tersenyum lalu menatap putri dengan lembut, sebelah
Baca selengkapnya
Calon Istri
 Jean menghela napas lega saat berhasil sampai di rumah, rasanya sangat berat mengobrol dengan Adrian karena lelaki itu ternyata mengenal Samuel. Bahkan Adrian sampai tahu bagaiamana kelakuan Jean selama kurang lebih lima belas tahun terakhir.“Kenapa tidak bilang kalau Adrian dan Samuel saling kenal?” tanya Jean dengan bibir cemberut. Julian yang kini duduk di depannya hanya terkekeh sembari melontarkan maaf.“Kamu tidak perlu khawatir, Jean. Meski mereka berteman, tetapi aku yakin Adrian tidak sama dengan Samuel, Adrian juga tidak akan memperlakukanmu seperti teman-teman Samuel yang lain,” balas Julian berusaha menenangkan hati sang adik.Jean pun hanya mengangguk dan memilih kembali ke kamarnya. Hari ini melelahkan baik untuk fisik dan mentalnya, akan lebih baik kalau dia segera tidur agar besok dia bisa bangun dengan segar.Namun, sampai lewat tengah malam pun mata Jean tak kunjung terpejam, justru dalam pikiranya
Baca selengkapnya
Reaksi Samuel
 “Kamu lihat ekspresi Samuel tadi?” tanya Adrian sembari tertawa. “Dia kelihatan terkejut.”Jean yang duduk di sebelahnya hanya terdiam, tidak berniat merespon ucapan dari lelaki yang sebentar lagi akan menjadi tunangannya. Jujur saja Jean sendiri bingung harus berekspresi seperti apa setelah kejadian tadi, sebab bukannya merasa hebat karena telah lepas dari Samuel, dia justru merasa kalau dia terlalu memaksakan dirinya.“Jean,” panggil Adrian memecah keheningan.Yang punya nama menoleh lalu menaikkan alisnya. “Apa?”“Kamu terlihat sedih, ada apa?”Jean menggelengkan kepalanya lalu tersenyum manis. “Tidak apa-apa, Adrian. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu,” balasnya tanpa menoleh pada si lawan bicara.Adrian mengangguk tanda mengerti, tangannya pun merogoh sakunya untuk mengambil ponsel. Ada banyak pesan dari teman-temannya, terutama Rio dan Chris yang ter
Baca selengkapnya
Curiga
Samuel banyak diam belakangan ini, membuat teman-temannya semakin yakin kalau lelaki itu menyimpan masalah seorang diri. Samuel memang jarang membicarakan masalah pribadinya, bahkan Rio dan Chris tidak pernah tahu bagaimana cerita di balik kepergian ayah Samuel, padahal pertemanan mereka sudah terjalin sejak jaman sekolah.Tak banyak yang tahu kalau Samuel adalah tipe orang yang suka memendam perasaannya, bersembunyi dengan senyum dan sikap ramah yang membuat siapa pun mengira ia adalah sosok yang terbuka. Sampai Rio dan Chris harus menunggu sampai Samuel bertingkah tak biasa dan lebih banyak diam baru mereka tahu kalau Samuel sedang tak baik-baik saja.Seperti saat ini, Rio yang kini masuk ke ruangan Samuel hanya bisa heran melihat lelaki itu. Komputer di depannya yang biasa menyala sejak pagi masih berwarna hitam, pun dengan tatapan Samuel yang kosong bagai tak berada di tempatnya. “Sam, kau kelihatan kurang sehat. Apa tidak pulang saja?&rd
Baca selengkapnya
Tidak Peduli
   Jean kembali ke rumahnya dengan perasaan yang belum membaik, meski sudah banyak menghabiskan air mata dengan curhat pada Mia, tetapi dirinya belum juga merasa tenang.Pikirannya kacau karena perbuatan Samuel yang begitu tega menuduhnya, padahal Jean tidak akan sampai hati melakukannya.Mata yang sembab serta mood yang berantakan membuatnya tidak berniat keluar kamar sejak pagi, dia juga tidak berniat untuk ke kantor dan memilih bersembunyi dari keluarganya."Nona Jean?" panggil seseorang dari luar disertai suara ketukan pintu. Jean yang tengah termenung langsung tersadar, mengucek matanya lalu membuka pintu."Ada apa, Bi?" Jean bertanya dengan suara yang hampir habis, membuat Bi Sari bertambah khawatir.Perempuan yang sudah hampir 30 tahun bekerja di rumah keluarga Arkan itu pun berucap, "Nona belum makan sejak pagi, apa Nona sakit?""Tidak, Bi. Aku ingin tidur saja hari ini." Lalu Jean ters
Baca selengkapnya
Pertunangan
  Langit masih begitu cerah saat Jean tiba di rumah yang menjadi saksi ia tumbuh dewasa. Kebetulan ada Julian dan Johan juga, kedua orang itu memang sudah jarang pulang ke rumah utama karena Johan yang sudah menikah dan Julian yang memilih tinggal di apartemen beberapa bulan terakhir. Lalu Jean yang merupakan anak bungsu jelas tak punya pilihan selain tetap berada di rumah agar kedua orang tuanya tidak kesepian. Satu dari ketiga anak itu berdiri dari posisi duduknya, berjalan menuju sofa di seberang agar bisa duduk di dekat si yang paling bungsu. Johan tatap lekat wajah cantik adiknya yang selalu tersenyum manis, membuat orang-orang terkadang sulit menebak apa Jean sedang baik-baik saja atau tidak. “Jean, dalam beberapa hari kamu akan resmi bertunangan dengan Adrian. Apa kamu benar-benar sudah yakin dengan keputusanmu?” Johan bertanya dengan lembut. Sebagai anak tertua, ia merasa punya tanggung jawab yang hampir sama dengan orang tuanya dalam hal masa de
Baca selengkapnya
Goyah
 “Apa yang kamu bicarakan dengan Samuel?” tanya Adrian sesaat setelah mereka berdua duduk di sofa yang berhadapan. Jean yang kini telah mengganti gaunnya menjadi baju yang lebih nyaman menatap Adrian dengan ekspresi jengkel.“Kamu tidak perlu tahu,” jawabnya singkat.Adrian yang mendapat balasan tak acuh seperti itu malah tertawa, merasa terhibur dengan wajah Jean yang kini menatapnya garang. “Kamu masih saja cuek padaku, Jean. Aku tahu aku sudah salah karena menjadikanmu umpan untuk memancing Samuel, tetapi perjodohan kita ini nyata adanya. Kalau kita berdua terus seperti ini, bukankah akan membuat orang tua kita bersedih?”“Kamu dramatis sekali, Adrian. Tidak usah playing victim, semua ini juga salahmu karena membuatku kesal.” Jean memberi gestur kesal dengan bibirnya yang maju dan kedua tangan yang disilangkan. Dan entah kenapa hal itu justru sangat menggemaskan di mata Adrian.Adrian sampai
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status