Nameless Love

Nameless Love

Oleh:  Bara Shinju  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
17Bab
1.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Ada dua kesabaran, yaitu tentang apa yang kita inginkan dan juga apa yang tidak bisa kita gapai." Dia dekat, sedekat nadi Dia ada, selalu di depan mata Lalu dia pun mencintai seperti layaknya peri Andai kita bisa memilih takdir kita sendiri. Pastilah Nimas_gadis manis itu memilih kakak sepupunya sendiri untuk pasangan hidupnya. Namun sayang, mereka hanya di takdir kan untuk saling menjaga persaudaraan tidak dengan sebuah pernikahan. Cinta yang ia simpan sendirian, mulai kehilangan arah tujuan. Sebab kakak sepupunya yang dia anggap sebagai cintanya dalam diam akan menikah dengan sahabatnya sendiri. Di saat bersama datanglah seorang laki-laki dalam kehidupannya. Memberikan banyak warna, meskipun dia tuna netra. Sedikit bisa melupakan rasa sakit hatinya pun rasa cintanya. Reyhan, dia datang bagai seorang pangeran. Membawa sebuah harapan. Jika sesuatu yang hilang akan tergantikan dengan hal yang lebih baik nantinya. Apakah sosok Reyhan akan benar mengeser tahta kakak sepupunya? Atau bahkan sebab Reyhan cinta Nimas pada kakak sepupunya terungkap, kan?

Lihat lebih banyak
Nameless Love Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
Tidak ada komentar
17 Bab
Yang tidak di Inginkan
Alloh memberikan kamu di dalam hidupku, namun DIA tidak memberikan izin untuk aku sebagai takdirmu.  "Nduk, sudah siap belum?!" Seru dia dari arah lorong menuju kamarku. Aku menunduk. Mengemasi buku diary yang baru saja aku buat nulis isi hatiku. Siapa lagi yang menjadi tempatku untuk menceritakan perasaanku kecuali buku diary ungu yang mulai kehabisan lembarannya. Ku masukan buku tersebut pada laci nakas. Lalu menguncinya. Aku paling takut, jika buku itu di baca oleh seseorang. Itu akan menghancurkan semua hubungan dalam rumah ini. "Ya Alloh, Nduk. Kok belum siap-siap,tho?" Laki-laki itu sudah ada di ambang pintu. Tanyanya berkacak pinggang, dan wajahnya menunjukkan kekesalan karena melihatku belum berdandan. Aku memang menyuruhnya untuk menunggu aku sehabis mandi, tapi nyatanya untu mandi pun aku malas dan akhirnya hanya berganti baju saja. Bukan cuaca yang menjadikan aku dingin. Namun hati,
Baca selengkapnya
Bukan Pengikat Biasa
Tujuan kami bukan apotek atau toko baju. Tapi, toko perhiasan yang ada di serbang jalan ini. Toko emas mulia. Rasanya lemas sekali kakiku untuk menginjak kaki di pelataran toko tersebut. Namun genggaman tangan Mas Alshad terus menuntunku untuk sampai pada toko tersebut."Selamat datang. Ada yang bisa kami bantu, mau cari perhiasan apa?"Seorang pelayan wanita datang dengan ramah."Cincin, Mbak." Jawab Mas Alshad."Untuk pernikahan? Atau untuk mbak-nya?" tanya pelayanan tersebut dengan menunjuk ke arahku dengan telapak tangan yang lebar.Aku nyengir. Kalau itu benar, aku pasti adakan dengan senang bukan masam seperti ini."Pernikahan, Mbak." Jawab Mas Alshad lagi."Oh. Baiklah, tunggu sebentar."Sembari menunggu mbak pelayanan itu mengambil beberapa contoh cincin tersebut. Aku duduk, mengambil ponselku dan mengutak-atik apapun yang bisa aku
Baca selengkapnya
Selamat Datang Rasa Sakit
Nanti akan ada waktu, di mana hatiku tidak lagi tentangmu. Namun, percayalah hal itu adalah yang paling sulit aku lakukan di dalam kehidupanku. Larut sekali aku belum bisa tidur, menikmati malam sunyi dengan dentingan piano dari kotak musik yang aku biarkan berbunyi berulang kali. Duduk di tepian jendela, menatap bintang yang berkelipan. Malam ini sang bintang sendirian, tanpa rembulan yang mendampinginya. Meskipun begitu, Sang bintang tetap bersinar terang. Andai aku bisa seperti itu. Bisa terus terang meski sang rembulan ku tidak lagi bersamaku. "Nimas, banyak orang yang akan pergi dalam hidupmu nanti. Tapi, yakinlah... Bahwa hanya aku yang tidak akan meninggalkan kamu." Itu adalah kata-kata dari Mas Alshad, ketika aku di jauhi teman-temanku sebab aku sedang sakit cangkrang. Penyakit yang menimbulkan benjolan yang gatal, dan bisa menular ke siapapun yang mendekati. Menyebabkan hawa panas dan kada
Baca selengkapnya
Jarak Yang Aku Ciptakan
Simpanlah apa yang engkau pendam. Hingga debarannya hanya engkau dan Alloh saja yang mampu mendengar. Waktu terus berjalan. Semakin mendekatkan perihal lamaran yang akan datang. Antara Mas Alshad dan Mbak Nadia. Selagi mereka sibuk menyiapkan aku berlari kecil untuk sedikit menghindar. Bukan hanya hatiku yang akan lelah nantinya jika aku terus ikut andil dalam momentum tersebut, tapi juga tubuhku. Banyak orang yang mencariku. Namun dengan banyak alasan aku mampu menghindar. Syukurnya setiap alasan tidak menemukan kekosongan. Sebab memang tugas kuliah sedang banyak-banyaknya hingga harus extra waktu untuk mengerjakannya. Sering telat pulang dan menghabiskan waktu di perpustakaan kampus untuk mencari  jawaban dari setiap masing-masing tugas yang di berikan. Seperti sore ini, aku masih ada di salah satu bangku dekat kaca jendela perpustakaan. Menyelami satu buku yang sejak tadi mengusik untuk aku baca. Jika d
Baca selengkapnya
Rasa yang Berlahan Ingin Aku Hilangkan
Boleh kamu berlari, namun jika dia adalah takdirmu untuk kembali. Apa yang bisa kamu lakukan?  "Nimas?!" Suara itu langsung menghentikan langkah ku. Dari arah depan Mas Alshad terburu menghampiriku. Wajahnya penuh dengan ke khawatir."Kok di sini?" tanyaku"Bisa-bisanya kamu sesantai itu. Seharian kamu di mana? Di cariin kayak orang hilang.""Aku di sini, gak kemana-mana.""Kenapa chat dan panggilanku tidak di jawab?""Tadi di perpustakaan, jadi aku non aktifkan.""Bikin orang khawatir saja. Aku susah gak tahu kabarmu seharian!""Kenapa harus susah sih, Mas. Lawong sudah ada Mbak Nadia, kenapa gak habisin waktu sama dia." Tanpa peduli aku berjalan lebih dulu. Sebab saat aku menanggapi perkataan dengan
Baca selengkapnya
Yang Tak Seharusnya ada
Bagaimana aku bisa mengatakan, aku kehilanganmu. Jika sampai saat ini aku tidak mendapatkanmu. "Oh, iya Mas. Aku tadi ketemu lagi dengan laki-laki yang kapan hari menabrakku," Untuk memecah keheningan aku bercerita tentang Reyhan pada Mas Alshad. Selama ini aku terbiasa menceritakan hari-hariku padanya."Laki-laki mana?""Itu loh, waktu beli cincin, pas kita baru saja keluar dari toko. Terus ada laki-laki kan yang nabrak aku. Itu dia, sekarang dia juga mahasiswa di kampus.""Yang Tuna netra itu? Kok bisa?''"Iya, Namanya Reyhan Ahmad. Hari ini, hari pertama dia kuliah di kampus.""Kok bisa dia kuliah di sana, maksudku dia kan tuna netra.""Aku juga gak faham. Kaget juga tadi pas li
Baca selengkapnya
Pertemuan pertama dengan Nadia
Walaupun sudah tahu menyakitkan, kenapa tetap ingin kebersamaannya?  Kak Nadia mengajakku untuk ikut saat dia dan Mas Alshad fitting baju lamaran mereka. Sudah pastilah pertunangan mereka akan di gelar mewah. Sebab ke dua belah pihak keluarga hanya memiliki satu-satunya putra.  Mas Alshad adalah anak tunggal, sedang Mbak Nadia pun sama tunggalnya, sama sepertiku.  Kami bertiga seperti saudara yang beda orang tua.  Sebelum mengenal Mbak Nadia, mas Alshad hanya memiliki aku sebagai adik perempuannya. Namun setelah aku bersahabat dengan Mbak Nadia, dia pun menambahkan satu adik perempuannya.  Jika di tanya, apakah hanya mbak Nadia saja sahabatku? Maka jawabku 'Iya'. Aku banyak tema
Baca selengkapnya
Pihan yang berbeda
Ingatlah, jika kamu kehilangannya sesuatu yang berharga maka Alloh pasti akan gantikan sesuatu itu dengan hal yang lebih istimewa Aku masih bingung kain mana yang akan aku pilih. Yang cerah kah? Padahal waktu itu akan membuat suram hatiku nantinya. Atau yang gelap? Setidaknya apa yang aku pakai akan mewakili suasana hatiku.  Hanya sebuah kain, tidak melambangkan apapun nantinya. Tapi, aku tetap saja kebingungan memilihnya. Selama ini terbiasa tidak memiliki pilihan. Apapun yang aku inginkan sudah ada di depan mata tanpa harus aku kebingungan menimangnya. Misalkan, harus makan apa? Aku tidak pernah di tanya mau makan apa? Mau di masakin apa? Semua tersedia begitu saja. Itu pun sesuai seleraku.  Ayah dan Ibu sangat mengerti keinginan putrinya. Tanpa bertanya beliau tahu apa yang aku suka. Aku pun terbiasa menerima tanpa perlu memberikan alasan untuk menolak atau pun merasa kurang cocok.  
Baca selengkapnya
Kemarahan yang membuat rasa sayang
Percayalah  Alloh akan menghapus perasaanmu kepada seseorang, jika seseorang itu memang tidak layak untukmu.  Aku melirik kearah papar bag di sampingku. Di sana tersimpan kain brokat berwarna sky blue. Ku hela nafas dalam, memejamkan mata lalu melihat arah jalan yang mulai menemukan sunyi.  Kurang sepuluh menit toko kain tadi tutup. Aku memutuskan untuk memilih brokat warna sky blue. Mematahkan keinginan Mas Alshad yang memintaku untuk memilih brokat warna nude.  "Nimas akan terlihat lebih fress jika menggunakan warna sky blue," kata Reyhan saat itu.  "Betul! Tambah bers
Baca selengkapnya
Teman Baik
Beberapa orang mungkin akan pergi. Beberapa lagi akan tetap tinggal. Kehidupan memang sedang mencari yang paling pantas untuk di perjuangkan Di saat mendekati semester terakhir beragama sekali kegiatan di kampus. Terutama pembuatan skripsi yang menjadi momok  tersendiri sehingga membuatku menjadi sangat sibuk.  Hal ini dikarenakan membuat skripsi itu ‘rumit’. Mulai dari menentukan topik, judul,melakukan penelitian, dan masih banyak lagi. Hal itu belum lagi jika skripsi tersebut di revisi oleh dosen pembimbing. Tentu akan membuatku mau tidak mau mengerjakan ulang sesuai yang diarahkan dosen pembimbing. Tak hanya itu, waktu untuk bertemu dosen pembimbing tidaklah mudah. Terutama jika dosen merupakan dosen yang sang
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status