Cinta CEO Korban Ghosting

Cinta CEO Korban Ghosting

By:  IgaSembiring  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
17Chapters
1.6Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Ruri adalah seorang karyawan biasa di sebuah kantor Furniture, dia tinggal bersama Bunda dan kakak lelakinya,ayahnya sudah meninggal waktu dia masih kelas empat Sekolah Dasar. Bunda adalah seorang guru di SMP swasta dan kakaknya bekerja sebagai karyawan Bank. Ruri bertemu dengan CEO tanpa di kantornya bekerja. CEO itu adalah seorang pria yang kerap kali diGhosting oleh kekasihnya, Ruri yang gugup menatap CEO itu, terjatuh dari kursi dan membuat dia selalu di ojek oleh sang CEO. Namun, CEO juga menjadi olok-olokan Ruri karena tidak sengaja mengucapkan "Ya ampun, aku di Ghosting!" Ruri mencintai anak dari teman Bundanya, Alex. Namun ketika Alex ingin Mengungkapkan Cinta pada Ruri, sang CEO kecewa dan mabuk mengendarai mobilnya hingga kecelakaan, ternyata sang CEO mulai mencintai Ruri. Ruri yang akhirnya menyadari bahwa ia mencintai CEO langsung bergegas mencari sang CEO tampan. Bagaimana kelanjutan ceritanya, yuk ikuti terus

View More
Cinta CEO Korban Ghosting Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
IgaSembiring
Yuk ikuti ceritanya guys
2021-09-11 03:14:56
0
17 Chapters
Pertemuan Pertama
Namaku Ruri Andini Kurniawan. Aku adalah seorang karyawan biasa di sebuah kantor furnitur terbesar di jakarta.Aku tinggal bersama bunda dan kakak lelakiku. Ayahku sudah meninggal sejak aku masih kelas empat Sekolah Dasar karena sakit leukimia.Bunda hanya seorang guru di salah satu sekolah swasta  menengah pertama di Jakarta. Kakakku bernama Ando Setiano Kurniawa, sudah bekerja sebagai kariawan sebuah BANK. Hari ini adalah hari pertama aku masuk kerja sebagai karyawan bidang pemasaran di sebuah kantor furnitur. "Tolong karyawan baru masuk ke ruangan saya!!!!" ucap seorang pemuda tampan dengan wibawanya."Ba ... baik Pak!!!" ucapku sebagai satu-satunya karyawan baru di kantor itu.Dia adalah CEO kantor tempat ku bekerja, namanya Bram Wira Pamungkas,segera setelah beliau mengatakan itu ,diapun pergi ke ruangannya."Permisi Pak!!!" ucapku sambil mengetuk pintu."Iya, silahkan masuk," balasnya.
Read more
Mogok
Namun, bukannya menolong pak Bram malah mengejekku "Rasain kamu!! disini banyak banget kejadian kecelakaan tiba-tiba, disini tuh angker!!" ujarnya menakutiku.Sontak aku menjadi sangat takut, tapi pak Bram malah masuk ke mobilnya dan menghidupkan mobilnya."Ya ampun, Pak tolongin saya Pak, saya takut!!!" pintaku. Tak peduli, pak Bram pergi mengendarai mobilnya meninggalkanku, aku yang ketakutan berusaha menghubungi kakak dan bunda, tapi ponselku tiba-tiba lowbat.Tak lama kemudian pak Bram datang kembali menghampiriku."Ya sudah sini, nanti motormu biar saya suruh orang saya bawa ke bengkel!!" ujarnya.Aku yang sudah marah terhadap pak Bram menolak mentah-mentah tawarannya."Gak usah Pak, makasih, saya tidak takut!!" ucapku beringas.Namun, pak Bram bukannya memaksa malah aku ditinggal dengan muka sombong memiringkin bibirnya ih aku kesal sekali.Saat pak Bram ingin pergi aku mengejarnya dan mengatakan, "Ya sudah aku
Read more
Hukuman dari CEO
Keesokan harinya saat pak Bram sampai di kantor."Riri!!!" panggilnya dengan nada mengejek."Iya Pak, ada yang bisa saya bantu Pak?" tanyaku merespon panggilan pak Bram."Kamu jangan tanya itu, kamu juga jangan pura-pura, saya mau keluar!!" ucap pak Bram."Lalu kalau Bapak mau keluar, apa hubungannya dengan saya Pak??" tanya ku beringas."Ya kalau saya keluar otomatis tas saya juga harus ikut dong!! nah tas saya kan harus kamu bawa selama seminggu, iya toh?" ujar pak Bram dengan nada lebih mengejek lagi."iya Pak terus?" tanyaku pura-pura bingung."Alah, gak usah pura-pura gak ngerti deh kamu!! nih bawain tas saya, kemanapun saya pergi kamu harus ikut saya!" ungkap pak Bram dengan senyuman Aneh.Kami segera pergi dari kantor menuju, sebuah cafe tempat pak Bram mengadakan rapat."ini Pak, tasnya!!" ucapku mengira pak Bram akan masuk sendiri."Bawain! kok kamu malah nyuruh saya?" ujarnya jutek."Ih Pak, ini kan rap
Read more
Telat ke Kantor
"iya sudah saya pulang dulu ya Tante!!""Iya hati-hati ya Nak!!!".Aku segera masuk ke rumah bersama bunda dan duduk di sofa ruang tamu."Giti tuh Bun... makanya aku kesel banget sama Korban ghosting itu tuh!!""Ghosting itu apa sih Ri??" tanya bunda bingung."Eh Bunda ihh gapapa Bun, aku masuk kemar dulu ya bun capek banget soalnya," pintaku pada bunda."Iya sudah istirahat gih!!".Aku masuk kekamar namun sebelum aku masuk kemar bunda berkata, "Eh Ri awas loh suka sama bos kamu itu!!!". "Ihhh amit-amit Bun, aku suka sama orang jutek kayak dia itu,".Segera aku masuk ke kamar menghindari pertanyaan bunda.Pagi itu aku terbangun, namun sudah telat karena kecapean aku langsung tidur dan lupa membuat alarm ponselku."Oalah Bun aku telat!!" teriakku sambil berlari kemar mandi."Kamu juga ngapain bangun telat," ucap bunda menyalahiku.Tanpa menjawab bunda, aku langsung masuk untuk mandi dan b
Read more
Dinner
Aku pulang dan bersiap-siap untuk pergi bersama Alex."Assalamualaikum Tante!!!, Ri!!!" ujar Alex yang sudah sampai didepan rumah."Iya Lex, masuk aja bentar lagi aku siap nih," teriakku  dari kamar."Eh nak Alex mau kemana kalian Nak??" tanya bunda kepada Alex."Ini Tante, kami makan diluar sebentar gapapa kan Tan?""Iya gapapa dong tapi ingat pulangnya jangan terlalu malam, gak enak sama tetangga ya !!!""Siap Tante kami cuman makan sebentar kok!!""Oh iya gimana kabar mamamu Nak??""Mama baik-baik saja Tante""Oh iya sudah salam ya untuk mamamu!!""Baik Tante!!"kemudian aku keluar menemui Alex dan bunda."Ayo Lex aku udah siap nih, Bun aku keluar sebentar ya !!" "Iya Sayang kalian hati-hati ya!!"Lalu kami berangkat ke restoran dekat rumahku untuk makan."Ri kamu mau makan apa???" tanya Alex lembut penuh perhatian, hal ini yang membuat aku suka sama Alex, dia orangnya
Read more
Tugas Kerja ke Luar Kota
"Tapi Bun, dia tuh gak peka banget tau iih kesel aku Bun sama Alex tuh," "Ya sudah cepat tidur gi kamu kan capek dari lagi kan?" ucap bunda sambil tertawa.Akhirnya bunda keluar dari kamar ku meninggalkan ku sendiri, aku hanya menghayal membayangkan bagaimana bahagianya aku jika Alex memintaku menjadi pacarnya tapi sesaat itu aku kembali mengingat pak Bram yang selalu membuatku jengkel."Ihhh ngapain sih tiba-tiba mukanya si korban ghosting itu terlewat di benakku gak guna banget," ucapku berbicara sendiri.Suara ponselku lagi-lagi berbunyi dan aku melihatnya ternyata yang menghubungi ku bukannya Alex melainkan pak Bram, sontak aku tak menjawab telponnya.Kembali aku meletakkan ponselku, namun kali ini terdengar ponselku berdering menandakan ada pesan masuk, segera aku membukanya."Eh kamu jangan kira saya gak tau ya, kamu sengaja kan gak menjawab telpon dari saya???" ( Ih apaan sih tau-tau aja dia aku sengaja) ujar ku dal
Read more
Menginap bersama
Terdengar suara panggilan seseorang dari jauh.Saat aku melihat ternyata itu adalah Pak Bram, Sang CEO korban Ghosting. Aku hanya diam tak menjawab teguran dari Pak Bram."Riri, kamu ini sudah dipanggil dari tadi," ucapnya."Hah, dari tadi? Dia aja baru manggil sekali," ucapku dalam hati."Kamu punya mulut atau tidak?" tegas Pak Bram."Punya Pak!" balasku ngeri."Ya sudah, dijawab dong!" pekik Pak Bram.Akhirnya kami berangkat ke luar kota. perjalanan terasa begitu panjang karena tidak ada pembicaraan yang menemani perjalanan itu. Pak Bram terlihat dingin, duduk di samping ku."Pak!" ujarku."Diam, saya mengantuk," ucapnya, aku kesal dengan kelakukan Pak Bram. Padahal aku tahu, kalau sebenarnya aku tidak terlalu dibutuhkan untuk rapat kerja di luar kota yang sedang di jalan ka olenya. Tapi, aku hanya bisa mengikuti kemauan Pak Bram."Saya kan gak dibutuhkan untuk pekerjaan ini Pak. Kenapa saya harus ikut?" tanyaku m
Read more
Pulang
Seharian aku beristirahat di hotel yang dipesan langsung oleh pak Bram. Akhirnya pak Bram pulang selesai meeting sekitar jam tiga sore. Dia langsung bersiap-siap untuk pulang, tetapi aku bahkan tidak tau kalau pak Bram sudah pulang, apalagi bersiap-siap pulang. "Riri, ayo pulang!" teriaknya sambil mengetus pintu kamarku."Kemana Pak?" tanyaku bingung. Aku masih saja mengucek mataku."Pulang ke Jakarta, emang kemana lagi?" ucapnya dingin."Ya ampun Pak, saya bahkan belum bersiap-siap," ujarku loyo."Saya tunggu di mobil, dalam waktu lima menit kita berangkat ke bandara!" ucapnya singkat, aku berfikir panjamgn dalam waktu lima menit, apa yang bisa aku lakukan. Sedangkan barang bawaanku sangat berantakan di kamar.Aku bersiap secepat mungkin, aku berlari ke mobil menghampiri pak Bram tanpa mandi, bayangkan tanpa mandi. "Saya sudah siap Pak?" ujarku dab naik ke mobil pak Bram."Wah, cepat sekali!" balasnya menat
Read more
Aku ditinggal sendiri
Kebahagiaan bersama Alex membuatku melupakan kekesalan terhadap pekerjaanku, sesaat aku melupakan kekesalanku terhadap Pak Bram yang selalu membuatku dalam kesusahan."Ri, mau mau ngomong sesuatu deh sama kamu!" ujar Alex dengan wajah merah. Aku juga sudah tidak sabar mendengar ucapan yang akan dilontarkan oleh Alex. Aku yakin dia pasti ingin memintaku menjadi pacarnya."Iya Lex, ngomong aja kali," ujarku sedikit bergurau, tetapi hatiku berdebar tidak karuan."Ri, sebenarnya aku - aku cinta sama kamu!" ungkap Alex kepadaku sambil menunduk malu dan wajahnya juga terlihat menjadi sangat gugup."A- apa? Sejak kapan?" tanyaku, berpura-pura sedikit terkejut, padahal aku sudah tau."Apanya yang sejak kapan?" tanyanya bingung, Alex mulai linglung, mungkin karena takut tidak direspon atau malah ditolak."Ya, ya itu kamu mencintai aku, sejak kapan?" tanyaku sedikit getir."Sudah lama Ri, sejak SMA!" ujarnya, namun wajahnya tetap tertunduk ke b
Read more
Kemarahan Kakak
sesampainya di rumah aku langsung menemui bunda."Assalamualaikum Bun," teriakku yang bahkan belum masuk ke rumah."Iya walaikumsalam, kamu kenapa Nak?" tanya bunda bingung."Alex mana?" tanyanya lagi melihat ke luar dan tidak ada Alex."Gatau tuh Bun, masa ya Bu dia ninggalin aku gitu aja!" ucapku terlihat semakin kesal."Ditinggalin gimana?" tanya bunda bingung dengan kalimat ambiguku."Jadi tuh Bun tadi ada kenalannya yang bertepatan ada di kafe itu juga, lalu kenalannya itu malah menarik tangannya dan meninggalkan Riri," jelas ku."Haha, kasihan nya anak Bunda malah ditinggal!" ujar bunda menggodaku."Ih Bunda kok malah ngejek Riri sih, kesal aku!" cetusku dan langsung masuk ke kamarku."Dimana sekarang Alex?" tanya kakak agak marah, ternyata kakak mendengar pembicaraan kami dengan bunda dari kamarnya yang tepat di depan ruang tamu."Ah sudahlah kak!" ujarku mengira kakakku bercanda."Masa kamu ditingga
Read more
DMCA.com Protection Status