PRISONER of HEAVEN

PRISONER of HEAVEN

By:  ann peonysue  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
1 rating
65Chapters
3.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Matthew Flint, seorang mahasiswa tingkat akhir di bidang kedokteran yang memiliki kisah cinta yang tak berjalan mulus layaknya kehidupannya yang lain. Berulang kali merasakan patah hati membuat Matthew memilih untuk menutup hatinya sampai suatu ketika ia bertemu dengan Lynelle saat dirinya telah menjadi dokter. Lynelle Chloe, si gadis desa dengan nuansa Asia yang sangat kental pada raut wajah kecilnya itu, secara tidak sadar kembali menghadiri bunga-bunga cinta di hati Matthew yang membuatnya kembali berharap akan cinta yang berpihak padanya. Ketika Matthew yang saat itu tengah berada di kota memilih kembali ke desa untuk menemui sang pujaan hati dan di sambut dengan senyuman manis Lynelle membuat Matthew makin jatuh hati kepadanya. Namun naas, rasa bahagia itu hanya berjalan sesaat tak kala Lynelle memberi kabar bahwa ia akan melangsungkan pernikahan bersama pria lain yang membuat Matthew terasa begitu hancur. Lantas apakah yang akan Matthew lakukan? Akankah ia kembali pasrah seperti sebelumnya dan kembali menutup hatinya?

View More
PRISONER of HEAVEN Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Fanny Mhayugiastiwi
love it!! suka bgtt!!!! semangatt author
2022-11-06 12:46:29
0
65 Chapters
PROLOG
Mungkin ada kalanya kita melakukan hal yang di luar batas untuk mereka yang terkasih.Kala cinta tak membenarkan apa yang salah dan tak menyalahkannya.Labil? Ya.Buta? Tentu saja.Klise? Tapi memang seperti itu adanya.Lantas apa yang harus di lakukan?Kala hati merasa terobek saat sang pujaan hati merekahkan senyum indah itu kepada mereka yang tak pantas menikmatinya. Ya, egois ini muncul saat hati benar-benar terpikat pada sosok yang memabukkan.Lelaki itu memutar gelas dengan cairan berwarna kecoklatan di dalamnya.Sebelah tangannya terselip di balik saku celananya,Dan mata itu tengah menatap kososng ke luar jendela.Satu kalimat yang terbersit di dalam benaknya.Ia merindukan wanitanya.Ya, ia sudah mengklaim bahwa wanita itu adalah miliknya.Hanya untuknya.Lantas kini apa yang dapat ia lakukan?…Apa kau menyesali sesuatu?“tak ada..&r
Read more
Before You ; Chapter 1
Udara pagi terasa begitu lembab dari sebelumnya. Sisa hujan yang mengguyur bumi tepatnya di bagian Eropa barat itu masih begitu terasa.Waktu telah menunjukkan hampir pukul 06.00 pagi ini namun langit terlihat masih agak gelap. Sedangkan sang surya tengah mencoba mengintip di balik kumpulan awan kelabu itu,berusaha memberikan sinarnya untuk menghangatkan para penduduk bumi pagi ini. Ya, seperti itu lah cuaca di Inggris pagi ini. Sangat nyaman untuk memilih lebih lama mendekap di balik selimut tebal sembari melajutkan mimpi indah. Namun, beberapa dari mereka nampak tetap melanjutkan aktvitas seperti biasanya. Tak tertipu dengan keadaan langit mendung pagi ini. Sama hal nya dengan pria tampan yang tinggal di sebuah apatement di kawasan 01-35 Oxford Castle, New Rd, Oxford, OX1 1AY, UK. Cuaca pagi ini terlihat tak menggangu dirinya yang hanya menggunakan celana panjang berwarna hitam dan bagian atas yang shirtless dan rambutnya yang masih basah dengan han
Read more
Chapter 2
5 bulan kemudian… Tak terasa sudah selama itu berlalu. Hari dimana ada luka yang timbul karena cinta. Dan selama itu juga Matthew berangsur-angsur menajalani kehidupan seperti biasa. Sejak saat itu ia tak mencoba menghubungi Fleur lagi dan menghapus kontak Fleur seminggu kemudian. Sebulan awal ia masih terasa bagaikan orang mati namun terlihat hidup. Entahlah apa maksudnya yang jelas ia benar-benar mengenaskan. Sampai Carl kembali menjadi ibu bagai Matthew selama sebulan penuh. Datang pagi buta, membersihkan apartement Matthew, menyiapkan sarapan, ke kampus, kembali ke apartement saat siang untuk memberi Matthew makan siang, kembali lagi ke kampus, lalu kembali lagi ke aparement saat malam untuk memberikan makan malam untuk Matthew dan terakhir akan pulang saat Matthew tertidur pulas. Hey, ayolah, bukankah mereka terlihat seperti pasangan – oh sudah cukup itu mengerikan. Jangan tanya bagaimana dengan tugas kampus Matthew. Yap, tentusaja, semu
Read more
Chapter 3
Pria bertubuh atletis itu terlihat sibuk memindahkan barang-barang bawaan dari tas besar itu. Ia terlihat terburu-buru hingga rasanya ingin mengamuk saja. Dia ada janji pukul 9 pagi ini namun ia kedatangan tamu semalam—terlalu malam, disaat orang tengah tidur—yang berakibat ia harus membereskan semuanya pagi ini. Beres Ia lalu kembali berkutat dengan perlengkapannya yang akan di bawa pagi ini. Oke,semuanya sudah beres. Ia siap melaju sekarang. “Yem?” panggilnya. Namun ia tak mendengar sahutan atas panggilannya. Ah, hampir lupa, wanita itu mengatakan bahwa akan berbelanja kebutuhan dapur dan lainnya. Namun ini sudah sekitar sejam lebih namun mengapa tak kembali? Tak mau ambil pusing, pria itu hanya mengangkat bahunya acuh tak acuh dan beranggapan ada banyak barang yang mungkin ia harus beli, makanya lama. Ia melangkah keluar rumah dan memasukkan barang-barangnya ke dalam mobil bagian penumpang belakang, lalu hendak mengirimkan pesan si
Read more
Chapter 4
Sebuah mobil Mercedes Benz AMG G65 dengan dua pria tampan di dalamnya tengah menyusuri salah satu kawasan di pinggiran kota yang terkenal dengan suasana rimbun dan sejuknya. Matthew beberapa kali terpaku saat mereka melewati beberapa perumahan yang terlihat sangat rimbun, membuat pikiran seketika terasa lebih tenang dari sebelumnya. Lebih mengejutkan saat Matthew melihat patung seekor hiu besar yang terlihat menyelam ke salah satu atap rumah bertingkat itu. “Hey kau terlihat seperti bocah polos yang kuculik dan tengah memperhatikan dunia luar” ucap Carl yang sesekali melirik Matthew karena focus menyetir. “Apakah ada orang di dalam sana?” tanya Matthew penuh ingin tahu.“Dimana?”“Di rumah sana, yang ada patung hiu menerobos atap rumah itu. Apa ada orang di dalam sana?” Astaga. Carl merasa bodoh meladeni Matthew, “Mana ku tahu, kau pikir aku yang membuatnya?” balas Carl cuek. Matthew menatapnya sinis kemudian bergumam kecil “Santai saja
Read more
Chapter 5
Lynelle Chloe. Gadis berdarah asia itu terlihat begitu ramah dan ceria setiap saatnya. Ia selalu mendapat pujian dari seluruh warga desa dan menjadi anak kesayangan Madam Altha. Namun siapa sangka, gadis itu telah melalui banyak hal yang begitu berat di usia nya yang masih sangat muda. Mulai menginjak tanah eropa di usia 8 tahu membuat Lynelle kesulitan untuk beradaptasi dengan lingkungan baru yang benar-benar berbeda dari tempat ia sebelumnya. Lynelle kecil tinggal di sebuah rumah sederhana di desa hanya berdua bersama ibunya. Nuansa asing ini membuat Lynelle kecil lebih banyak menghabiskan waktu bersama sang ibu yang setiap harinya bekerja sebagai penjahit di desa tersebut. Itu sebabnya bakat merancang busana Lynelle merupakan turunan dari ibunya. “Lynelle..” suara lembut itu menyapa Lynelle kecil yang tengah duduk di sofa kecil tepat di depan sang ibu bersama dengan boneka di tangannya. “Iya bu?” jawab Lynelle kecil dengan suara menggemaska
Read more
Chapter 6
Waktu masih menunjukkan pukul 6 lewat seperempat namun Matthew sudah siap dari 20 menit yang lalu dengan kemeja navy dan celana kain hitam yang melekat sempurna di tubuh proposionalnya. Tak lupa dengan dasi bergaris yang berwarna sepadan dengan kemejanya yang sedari tadi ia pastikan melekat sempurna di antar kerah kemejanya. Sama halnya dengan pantofel hitam yang ia kenakan, di pastikan untuk tetap mengkilat di bawah sana. Acara kelulusannya akan di mulai setengah delapan namun ia telalu cepat mempersiapkan diri. Bahkan cermin panjang yang bersandar di samping tempat tidurnya sudah bosan melihatnya menampakkan pantulan dirinya untuk ke sekian kalinya. Yang benar saja. Ia terlalu antusias sampai-sampai ujung jemarinya seperti habis didiamkan dalam lemari pendingin cukup lama. Dan jangan lupakan, ia juga berulang kali merapalkan kembali sebuah pidato singkat yang sebenarnya sudah ia ulang-ulangi dari sehari sebelumnya. Sangat luar biasa persiap
Read more
Chapter 7
Hari ini sudah terhitung seminggu saat Lynelle memutuskan untuk membantu Tuan Ethan—ayah Noah—bekerja di toko roti mereka. Anggap saja ini sebagai usahanya selain bisa mendapat sedikit penghasilan, agar pikirannya tentang pria itu juga sedikit terbayarkan. Toko biasa di buka pukul 7 pagi tepat, namun Lynelle sengaja datang sejam lebih cepat untuk membantu Tuan Ethan bersama sang istri membersihkan toko serta mulai memanggang roti. “Oh akan ku usahakan datang lebih pagi lagi tuan Ethan” ucpanya. Ia lalu mengambil alih donat yang sudah matang dengan lumuran krim vanilla dan kacang almound di atasnya. “Kau sudah datang sejam lebih awal dari pada karyawan biasanya, itu sudah patut di ancungi jempol nona Lynelle, hahaha” tawa khas orangtuanya memenuhi seluruh dapur hingga ke luar. Lynelle tersenyum. Sedang isri tuan Ethan, nyonya Alda baru saja tiba di toko. Ia datang dengan bermacam belanjaan dan sangat banyak. “Ethan!! Eth—Oh Lynelle tolong bantu aku, sepertinya
Read more
Chapter 8
Sudah 2 bulan Matthew berada di Korea. Ia kira liburan kali ini akan berlangsung menyenangkan sesuai dengan keinginannya beberapa waktu lalu saat mengunjungi beberapa rumah sakit bersama Carl. Namun ternyata kenyataannya berbeda deNgan ekspetasinya. Sudah ada 2 minggu keadaan ayahnya naik turun. Entahlah, perasaan sebelum-sebelumnya Tuan Flint terlihat makin membaik. Buktinya, dokter bahkan mengizinkan sang ayah untuk bepergian selama 2 minggu di Jeju. Namun beberapa hari setelah itu, kondisinya mendadak menurun. Ia tengah menikmati semilir angin sejuk di sore hari sembari membaca novel dengan tenangnya. Pagi tadi ia menghadiri beberapa acara dan pertemuan penting untuk menggantikan sang ayah sama seperti akhir-akhir ini. Dugaan awalnya kegiatannya hari ini akan memakan waktu cukup lama, tapi ternyata tidak, sehingga ia gunakan untuk sedikit me time sebelum kembali ke rumah sakit untuk bergantian dengan sang ibu, Dwyne menjaga tuan Flint. Kesunyian i
Read more
Chapter 9
Kehidupan koas yang berjalan seminggu lebih ini terasa seakan-akan mereka tengah menjadi dokter sungguhan. Di saat orang-orang yang tengah terlelap di malam hari, mereka yang tengah berjaga shift malam harus tetap terjaga untuk mengamati para pasien. Tak jarang juga beberapa dari mareka yang mencuri-curi waktu untuk memejamkan mata barang semenit. Pukul 12 kurang 15 menit, Benneth tengah memasuki salah satu kamar pasien yang baru masuk sekitar 5 jam yang lalu. Pasien yang tengah menggunakan alat bantu pernapasan itu mendadak terserang sesak napas saat tengah membantu membersihkan gereja tua. Benneth dengan teliti memeriksa sang pasien dan mengecek Elektrokardiograf atau EKG yang sengaja di pasang kepada pasien. “Ah, Selamat malam dokter” seseorang yang baru masuk menyapa Benneth yang kini tengah memeriksa cairan infus pasien. Suara lembut itu membuatnya terjekut dan langsung berbalik takut-takut tidak ada seseorang di sana seperti kejadian-kejadian mistis yang sering
Read more
DMCA.com Protection Status