Tak Merestui (Ketika cinta tak direstui)

Tak Merestui (Ketika cinta tak direstui)

Oleh:  Eulisailis  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9
1 Peringkat
7Bab
1.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Seorang model cantik yang tengah naik daun bertemu dengan seorang dokter Gigi? Memang awalnya si model hanya berniat untuk mencabut giginya saja tapi? Kejadian tak terduga menerpa si Model yang menyeret si dokter dan berakhir dengan kesalahan pahaman.. Kesalahan pahaman apa yang menjerat model cantik yang tengah naik daun ini dengan seorang dokter Gigi penasaran ikuti ceritanya yuk

Lihat lebih banyak
Tak Merestui (Ketika cinta tak direstui) Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Eulisailis
....................................
2021-09-16 20:55:19
0
7 Bab
01 : Awalan
      01 : Sakitnya Sakit Gigi    "Saya mulai sekarang!"    "Eh? Saya belum siap dok!"    "Terus kapan siap nya? Saya sudah menunggu lama jika seperti ini terus saya akan memaksanya."    "Jangan di paksa, pasti rasanya sakit ... saya mohon tunggu sampai saya siap lahir maupun batin, karena ini menyangkut karier saya juga kedepanya,"    "Karier matamu, ayo cepat buka!"    "Enggak, enggak saya gak mau."    "Ayo cepat buka saya sudah tak punya waktu lagi untuk menghadapi sikap kekanak-kanaka
Baca selengkapnya
02 : kedua
  "Nething terooss ... Ia da aku teh ibu sambung yang gak peduli sama anak sambungnya, masa ia aku bawa dia ke salon. Aku udah bawa dia ke rumah sakit tapi--ahh kamu tanya aja sama dia, sekalian anter aja tuh anak kamu yang keras kepala itu, aku capek mau istirahat aja, " cerocos wiana sambil melengang pergi.    "Na! Eh? Ko kamu marah sih? Lagian sikap keras kepalanya itu turunan dari kamu," ucap Alan ingin menghentikan langkah istrinya tapi Raya malah merenggek ingin segera ke rumah sakit.  "Pah, papah anter aku, aku takut ...."    "Ia, ia Papah antar tapi nanti cerita gimana ceritanya kan tadi kamu kerumah sakit ko gak di cabut sih?"  &
Baca selengkapnya
03 : Ketiga
Memang Alan terlihat berlebihan pada putri nya itu tapi mau bagaimana lagi, memang seperti itulah sikapnya.  Di satu sisi Angga menajamkan matanya saat Raya tersenyum pada handphonenya.  'Alah dari pada merhatiin pasien gila mending lanjut beres-beres.' dia memalingkan wajahnya.    'Gimana cara pulangnya?'    Raya mendekat kearah Angga, detik berikutnya dia terdiam membeku.    "Saya tidak akan berfoto dengan orang yang jelek," bisik Raya tepat di telinga Angga detik berikutnya bahunya terasa berat dan sebuah handphone berada di depannya.   
Baca selengkapnya
Keempat
  Angga tak habis pikir, dengan cewek satu ini. Bikin dia hamil?! Bisa-bisanya  sewaktu pulang ke rumah lehernya di gorok habis oleh kedua orang tuanya.  "Gilaa!!" seru Angga melotot sambil melepaskan tautan lengannya  dan pergi meninggalkan Raya sendiri  "RAYA HARFIAf!!" teriak seseorang dari arah belakang sontak saja dia menengok karena repleks.  "Aduhh, oon kenapa aku malah nengok, kan ketauan ..." runtuk Raya sepertinya ada orang yang hapal jika dirinya seorang Raya model yang tengah naek daun, dan terkenal itu.  "Eh? Kesempatan kak pengen foto bareng dong."  "Kak buka maskernya."  "Ini beneran kak Raya kan? Aduhhh kenapa bisa ada di rumah sakit ini?"  "Kak minta tanda tanggan."  "Pacar gue ini kesempatan pengen meluk ahh.."  "Kak pengen megang tangan boleh?"  "Kak jadi pacar gue kau gak?"  Beberapa kelimat yang dap
Baca selengkapnya
Kelima
  Tidak melakukan kontak fisik baik itu pelukan, pegangan tangan bahkan ciuman Angga sangat menjaga batasan dengan seorang yang namanya 'Wanita' bahkan saat berpacaran saja Angga selalu menolak ketika si mantan mengajak kontak fisik.  Etss ... Jangan salah paham dulu, Angga melakukan itu hanya untuk menepati janjinya saja untuk mengantarkan Raya pulang.  "Dokter kira-kira kita bakal ketauan gak?" tanya Raya mengangkat wajahnya menatapnya Salah-satu cara agar terlewat dari orang-orang Kepo adalah, menyamar selayaknya sepasang kekasih dan membelah kerumunan di lobi rumah sakit tersebut.  Sedangkan Raya memakai jaket yang ia pinjam dari salah satu rekan Angga. Berjalan bersama terlihat sangat romantis, dengan saling dekap. Terlihat seperti sepasang kekasih sungguhan. Dengan perasaan tak karuan Raya berharap cemas semoga tidak dikenali oleh orang-orang tersebut.  Penampilan Angga 180° berbeda biasanya dia selalu me
Baca selengkapnya
06 : Ada Apa Dengan Relaya?
06 : Ada Apa dengan Relaya?  Lengan Aya gemetar hebat. Namun, detik berikutnya lengan yang berukuran lebih besar darinya melingkup lengan gemetar Aya. Seketika Aya membuka kedua matanya dan langsung bertabrakan langsung dengan manik coklat di depannya. Nama panggilannya ganti jadi Aya ya?  Sengaja Angga berhenti terlebih dahulu. Aya sendiri tidak menyadarinya.  "Kamu kenapa??" tanya Angga dengan tubuh yang sudah turun untuk melihat keadaan Aya.  Aya terdiam, keringat dingin di wajahnya terlihat banyak, tanpa basa-basi Angga menghapusnya dengan lengannya tanpa ada rasa jijik sedikitpun.  Hangat, satu kata yang menggambarkan diri Langga. Walaupun terlihat cuek dan tidak peduli. Tapi nyatanya Angga bisa bersikap seperti ini yang membuat Aya senang sekaligus baper?  "Say--saya takutt ..." cicit Aya menunduk. Tapi detik berikutnya wajahnya terasa terangkat kala dagunnya kini berada di atas bahu seseorang ya
Baca selengkapnya
07 : ketujuh
    *** "Selamat pagi semuanya!!" seru Aya bersemangat berjalan kearah meja makan tempat berkumpul keluarganya. Ada Rere, Alif, dan juga Thea. Biasa anggota keluarga tercintanya.  Alan dan Wiana mengehembuskan nafasnya lega, mereka kira Aya akan tetap murung seperti kemarin sore. Bahkan saat makan malam pun Aya hanya diam tidak ikut dalam pembicaraan.  "Pagi sayang!"  "Pagi Kak."  "Pagiii ..."  Jawab berbarengan ketiganya. Menggeser kursi yang akan dia tempati. Aya melihat semua hidangan makanan tersebut dengan berbinar.  "Aya? Kamu kemarin baik-baik aja kan? Gak di apa-apain sama tukang ojek kemarin kan?" tanya Alan beruntunan. Setelah mendengar cerita Wiana. Saat  melihat Aya turun dari sebuah motor. Setau dia sudah 5 tahun lamanya Aya putrinya itu tidak pernah lagi naik kendaraan tersebut karena insident 'itu'.  "Aku baik-baik aja ko Pah, tenang aj
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status