Pembalasan si Anak Terbuang

Pembalasan si Anak Terbuang

Oleh:  Hervina Nataya  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
45 Peringkat
103Bab
289.4KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

"Jadi tante yang sudah bunuh ayahku? Kalung liontin ini milik tante, kan?" teriak Ryu dengan murka. Rahangnya mengeras dengan netra merah berkilat. "Bu-bukan seperti itu, Nak. Biar tante jelaskan." Wanita bangsawan yang cantik itu ketakutan melihat wajah Ryu yang berubah drastis. Dia mundur ke belakang dengan gemetar. Ryu mendekat padanya, dengan wajah bengis. "Jelaskan tentang kalung ini," desisnya lirih tepat di wajah sang wanita.

Lihat lebih banyak
Pembalasan si Anak Terbuang Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Mangkan Rusmawan
story nya mantap dan keren thor...
2023-11-15 01:04:13
1
user avatar
Agus Irawan
hai kak izin promosi mampir ya teman-teman ke Novelku. judul" Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-04-27 12:08:57
0
user avatar
Yen Lamour
Karya yg bagus, semangat terus ya kak thor ^^ izin numpang promo ya, ada yg suka mafia romance? Yuk mampir juga ke tempatku. Siapa tahu ada yg suka. Terima kasih ya kak thor & kakak semuanya ^_^
2022-07-30 18:48:05
0
user avatar
Machel Malayeka
Alur ceritanya bagus. Beberapa part bagian bikin nyesek, sedih.
2022-07-04 00:50:40
0
user avatar
D'sparage Je
Mantep karakternya. salam dari calon penakluk seribu negeri siluman dalam cerita The Destinable Of Light
2022-07-01 13:42:28
0
user avatar
Vicry Nya Dhiz
seru, lanjut lagi dong ceritanya nanggung
2022-05-28 10:08:41
1
user avatar
julian
seru butu sharing 1 malam bisa tamat baca nya
2022-05-21 01:33:20
1
user avatar
Iman Afrizal
bagus menarik tapi koin nya bikin nyesek
2022-05-17 17:28:15
3
user avatar
Soga Oha
NOVEL NYA ENING NYA MANTAP SKLI WALAU SDIKIT ADA RASA SAKIT DI HATI KWKWKW
2022-04-18 21:09:11
1
default avatar
Bennykusumareal
Rumit tapi bagus
2022-04-07 01:48:12
1
user avatar
Nannys0903
Hai kak Author kece karyamu luar biasa. Mampir yuk ke karyaku 1. Malam Tanpa Noda (Tamat) 2. Tergoda Gadis Muda (Tamat) 3. Status Sindiran Istriku ( Tamat) 4. Mata Batin (ongoing)
2022-03-29 21:12:06
1
user avatar
Dedy Setiawan
cerita.a bagus dan ada motivasi.a juga
2022-03-20 20:58:08
1
user avatar
Arul Muhammad
Sudah tamat ini? apa masih ada lanjutannya..?
2022-03-20 17:25:57
2
default avatar
skaitokoonline
kren certa buku ini...manteppp
2022-03-17 06:00:33
1
user avatar
Heni Rosdianti
bagus cerita'y gak b'tele"
2022-03-16 21:31:32
1
  • 1
  • 2
  • 3
103 Bab
Anak anjing
 "Anak anjing! Wooii ...."Teriakan beberapa anak laki-laki disertai lemparan batu kerikil mengenai seorang anak lelaki yang dekil dan sama kumuhnya dengan mereka.Lelaki kecil itu melotot marah dan mengejar mereka. Sekelompok anak itu berlari dan tertawa masih  memanggil dengan sebutan anak anjing.Dengan sebatang kayu yang berhasil ia temukan di jalan saat berlari mengejar tadi, anak itu menyabet punggung salah seorang di antara mereka dan berhasil membuat mereka berhenti karena teriakan kesakitan temannya."Hebat. Dah berani mukul, lu ya."Seorang anak berpostur agak besar maju menyeringai di depannya. Ia mendorongnya hingga terjengkang jatuh ke belakang.Melihat itu, mereka beramai-ramai mengeroyoknya. Mereka menendang, memukul dan menjambak rambutnya. Sedangkan ia hanya bisa meringkuk menutup wajah dengan ke dua tangan."Hentikan!" Seorang lelaki dengan tubuh tegap penuh tato, kulit hitam terbakar m
Baca selengkapnya
Kematian Dirman
     Dengan terbatuk dan napas tersengal, Pak Dirman mendorong gerobaknya menuju arah pulang. Tak dirasakannya sakit yang mendera tubuhnya, ia tersenyum bahagia karena hari ini mendapat rejeki sepotong daging. Ryu pasti akan sangat menyukainya. Sampai di persimpangan jalan, karena saking bersemangat mendorong gerobak, Dirman tidak mengetahui ada sebuah mobil yang melaju kencang. Dan tabrakan pun tak bisa dihindari. Ia terpental hingga membentur trotoar.Sang pengemudi turun dan panik. Ia mendekati Dirman yang tergolek tak berdaya. Ia melihat sekeliling untuk mencari bantuan, tapi jalanan sepi karena lokasi ini termasuk jalanan yang jarang dilewati orang.Dirman tersengal memandang si penabrak."Bapak, bertahanlah. Saya akan mencari bantuan." Lalu tiba-tiba terdengar suara decit mobil di belakang mereka. Keluarlah dua orang lelaki."Agatha! Apa yang terjadi?" seru seseorang diantaranya."Bagaimana kal
Baca selengkapnya
Kalung liontin
  Ryu masuk ke dalam rumah papan peninggalan bapaknya dengan lesu. Hari ini dia lulus Sekolah Dasar dengan nilai bagus, dan Ibu guru bilang bahwa ia bisa masuk ke Sekolah Negeri favorit. Bagaimana ia bisa melanjutkan sekolah jika tidak ada biaya. Mungkin ia akan berakhir seperti teman-teman satu komplek yang lain, hanya lulusan Sekolah Dasar. Menjadi pemulung, atau preman seperti Roni dan Bang Simon. Dia membuka pintu papan yang sudah rusak sehingga menimbulkan bunyi berderit. Ryu kaget mendapati Simon ada di dalam rumah dan sedang mencari sesuatu di tumpukan barang milik bapaknya. "Sudah pulang, lu," tanya Simon tidak acuh. Ryu melihat Simon menggenggam sesuatu di tangan kirinya. Sedang tangan kanan masih sibuk mencari. "Abang cari apa?" Ryu mendekati Simon dan duduk di sampingnya. Simon hanya diam dan masih sibuk mencari. Ryu hanya  mengamati dan tidak berani bertanya lagi. Simon berhenti membolak-ba
Baca selengkapnya
Akhirnya sekolah
     Hari pertama bagi Ryu masuk Sekolah Menengah Pertama. Ia bahagia karena Simon ternyata tidak berbohong. Semua yang dikenakannya baru. Dari seragam, sepatu hingga tas. Entah dari mana Simon mendapat uang untuk sekolah Ryu. Dia memasuki gerbang sekolah dengan gagah. Sebagian besar murid di antar oleh orang tua mereka dengan kendaraan. Tapi Ryu tidak berkecil hati dengan keadaannya yang miskin. Setelah upacara bendera dan sambutan dari Kepala Sekolah untuk murid baru, pembagian kelas pun ditentukan. Ryu berjalan sambil celingukan mencari kelas 1 D. Karena tidak memperhatikan jalan, ia menabrak seorang anak seusianya hingga jatuh. Dan fatalnya lagi, anak itu memegang minuman yang langsung ikut jatuh menimpa wajahnya. "Ma-maaf." Ryu panik, dan segera menolong anak itu. "Kamu punya mata nggak! Jalan itu pake mata," seru anak itu marah. Ryu terhenyak. Ternyata ucapan kasar tidak hanya ada lingkungannya. Tapi di sek
Baca selengkapnya
Bayi yang hilang
 Simon kini tidak hanya menguasai pasar, tapi ia merambah mulai ke sepanjang jalan yang terdapat banyak toko, rumah makan dan restoran. Anak buahnya semakin bertambah setiap hari.Dia banyak mengalahkan preman-preman kecil yang akhirnya menjadi anak buahnya. Nama Simon semakin terkenal di kawasan itu. "Setor, Bang."Jika malam tiba, para anak buah Simon mulai menyetor uang hasil pajak dari pasar dan toko. Meski Simon dikenal kasar dan kejam, tapi ia adalah seorang yang adil dan tidak pelit. Dia akan membagi rata penghasilannya pada semua anak buahnya, dan kadang memberi bonus. Oleh sebab itu, semua anak buahnya menyukainya dan menjadi pengikut setia."Bang, aku dapat rejeki banyak tadi di pasar." Ryu mendekati Simon yang sedang menghitung uang."Dapat berapa?" tanya Simon tidak acuh."Dua ratus tiga puluh lima," jawab Ryu dengan wajah sumringah.Simon menghentikan kegiatannya dan memandang Ryu."Berapa kali a
Baca selengkapnya
Seorang tamu
 Tiga tahun kemudian.Ryu sudah masuk ke Sekolah Menengah Umum. Ia masuk ke sekolah elit dan bergengsi karena beasiswa. Dan lagi, ia jadi satu dengan Jason dan Bella."Ingat ya, itu sekolah elit. Baik-baik lu di sana, jangan bikin masalah. Bersyukur dapat beasiswa selama tiga tahun. Pertahankan prestasi lu," ujar Simon tersenyum bangga."Pasti, Bang. Gue ga akan ngecewain Abang," sahutnya."Bang, ada yang nyari." Dipa anak buah Simon masuk dalam rumah."Siapa?""Seorang pemuda. Ga tahu juga gue, baru lihat sekarang," timpal Dipa."Ya udah suruh masuk."Dipa keluar dan tidak lama kemudian, ia muncul lagi dengan seorang pemuda tampan."Hallo, Bang." Pemuda itu tersenyum hangat. Netranya tajam dan dingin. Bibirnya tipis dan ada seringai setiap ia tertawa.Simon mengamati dan mencoba mengingat pemuda di depannya."Deri?" serunya ragu."Iya, Bang. Ini Deri, adik Devira." Kemudian Simon mendekat
Baca selengkapnya
7. Undangan pesta
 Mentari tersenyum ceria menyambut pagi. Ryu berlari tergesa karena waktu telah menunjukkan pukul 06.50. Ia memasuki gerbang SMU Pelita Jaya, sebuah sekolah elit dan bergengsi.Sepuluh menit lagi, gerbang akan ditutup. Ia tidak boleh terkena sanksi keterlambatan lagi karena sebentar lagi akan naik ke kelas dua. Tinggal satu minggu lagi untuk menghadapi ujian semester akhir.Ryu masuk kelas dengan napas memburu, tepat bel tanda masuk sekolah berbunyi."Olahraga pagi lagi?" sindir Bella sinis. Ryu hanya mengedipkan mata kirinya pada gadis cantik itu.Bella menatapnya malas dan kembali fokus pada buku di depannya."Nih, buat lu," ujar Bella menyerahkan sebuah undangan bersampul ungu muda pada Ryu setelah bel istirahat berbunyi."Apa ini?""Undangan pernikahan gue," ketus Bella.Ryu tertawa, gadis jutek di depannya ini tidak berubah sama sekali sejak mereka pertama bertemu saat kelas satu Sekolah Menengah Pertama d
Baca selengkapnya
8. Jason malu
 Keadaan semakin memanas karena Dean berteriak dan terus memaki Ryu. Pria itu seperti tidak bisa mengendalikan diri. Ayah Bella yang sedari tadi diam akhirnya turun tangan mencoba menenangkan sahabatnya itu.Kemudian Ryu dan Jason dibawa ke dalam salah satu ruangan hotel untuk dimintai penjelasan."Saya akan bertanya pada setiap salah satu dari mereka. Dan untuk yang tidak ditanya, saya tidak ingin mendengarkan apapun darinya." Ayah Bella mencoba bersikap sebijaksana mungkin.Beberapa orang yang hadir di ruangan itu diam dan mencoba menyimak. Hanya Dean yang terlihat tidak sabar dengan wajah memerah murka."Jason. Apa yang terjadi dengan kalian?" tanya Ayah Bella lembut."Dia sengaja menabrakku, Om. Saat ku tanya baik-baik, dia ga terima lalu memukuliku," jawab Jason dengan melirik sinis pada Ryu.Ayah Bella menghela napas panjang dan akan mulai beralih pada Ryu, ketika Dean tiba-tiba berteriak. "Sudah jelas anak itu yang
Baca selengkapnya
9. Makan siang
  Pagi yang sedikit kelabu dengan mentari yang bersinar malu-malu. Bella berjalan sepanjang koridor sekolah dengan mendendangkan sebuah lagu. Bel tanda masuk berbunyi, tepat saat Ryu berhasil masuk ke dalam gerbang yang sudah mulai ditutup."Bella!" teriak Ryu saat melihat Bella yang berjalan dengan santai.Gadis itu menoleh ke arahnya."Tumben bisa ngelewatin gerbang dengan mulus," sindirnya.Pemuda itu menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Bell ... m-m yang kemarin, aku beneran minta maaf ya.""Apa sih, ga penting juga," jawab gadis itu jutek."Ya ga enak aja, Bell. Sama Bokap lu, terutama.""Udahlah. Papa juga tahu kok gimana sikap Jason. Dah, masuk yuk."Bella menggandeng tangan Ryu berjalan menuju kelas. Ryu agak sedikit terhenyak dengan sikap gadis itu. Namun sedetik kemudian, pemuda berwajah oriental itu tersenyum..Rintik hujan membasahi bumi pada siang harinya
Baca selengkapnya
10. Mata predator
  Perseteruan antara Ryu dan Jason semakin memanas. Jason selalu mencari gara-gara dan kesalahan pada Ryu. Pemuda itu seperti tidak terima telah dipermalukan saat berada di pesta Bella. Namun Ryu selalu menghindar darinya. Bukan karena dia takut pada Jason, tapi karena dia menghormati Agatha, Mami Jason yang telah begitu baik padanya. Saat makan siang di restoran itu, Agatha berulang kali meminta maaf padanya atas sikap buruk suami dan putranya. Wanita berkelas itu, bahkan tidak menyinggung sama sekali tentang tuntutan yang akan dilakukan oleh suaminya. Dia begitu lembut dan hangat pada Ryu.Bahkan Ryu mulai menyayangi wanita ituKelas dua di semester satu.Ryu mengambil jurusan Ilmu Pengetahuan Alam, karena dia menyukai sains. Sedangkan Bella ambil kelas bahasa Inggris. Jason juga mengikuti Bella. Anak itu seperti tidak ingin jauh dari gadis berlesung pipit di pipi kiri itu. Dan sikap Jason itu semakin membuat Bella muak. Dia
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status