Terpaksa Jadi Pembantu Rumah Tangga

Terpaksa Jadi Pembantu Rumah Tangga

By:  Nainamira  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.9
44 ratings
114Chapters
326.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Sejak usia tujuh tahun Rahma sudah tinggal di panti asuhan, setelah kedua orang tuanya meninggal karena kecelakaan. Di panti dia bertemu Santi, gadis cilik seusianya. Mereka menghabiskan hari bersama di panti sebagai seorang sahabat. Setelah remaja, Santi banyak berubah. Dia menjadi gadis yang liar dan salah pergaulan, hingga dia mengandung. Rahma mendesak agar Santi mengatakan siapa ayah yang dikandungnya, namun Santi tidak memberitahukannya. Setelah Santi melahirkan, diam-diam dia kabur dan meninggalkan bayinya yang masih merah pada Rahma. Bagaimana gadis dua puluh tahun itu membesarkan anak itu sendiri? Sanggupkah dia melalui cobaan dan anggapan semua orang bahwa dia wanita yang tidak baik, karena hamil di luar nikah? Kenapa dia tidak berterus terang bahwa bayi dia bukan ibu kandung anak itu? Ayo baca cerita ini selengkapnya

View More
Terpaksa Jadi Pembantu Rumah Tangga Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Agus Irawan
Novelnya sangat menarik. Hai kak Mampir ke Novelku juga yaa... judul" Kembang Desa Sang Miliarder" nama Pena" Agus Irawan.
2023-05-19 09:26:32
1
user avatar
Nabilah Azzahra
critanya bagus
2023-02-27 21:48:06
1
user avatar
Saya Diki
terima kasih author sudah membuat cerita uang apik ini, rekomendasi deh ini
2023-01-04 08:07:44
2
user avatar
Nainamira
terima kasih sudah suport novelku kakak pembaca yang Budiman ... baca juga ceritaku yang lain yang berjudul "DI BALIK RUPA BURUKKU" gak kalah seru loh kakak
2022-12-03 17:43:00
2
default avatar
Trial48801072
ending yang sangat luar biasa, menyentuh, nyambung dan penuh motivasi
2022-10-22 17:51:23
2
user avatar
Jundi Al Kahfi
the best lah ... part nya gak panjang, bahasanya enak gak kayak cerita lain kayak dubbing telenovela
2022-10-08 10:09:35
2
user avatar
Majid Syafieqa
pemulaan yg best, pertengahan bosan sikit.. ending jelas
2022-09-27 10:22:47
1
user avatar
Vie Le
ceritanya bagus patut masuk rak apa adanya seperti pergaulan sehari2. untuk penulis ...
2022-07-27 12:05:46
6
user avatar
Saraswati
sebagai pembaca saya rekomendasikan juga novel berjudul "semua karena suami kedua" ceritanya manis, menggemaskan, dan ada ngeselinnya juga ... cuma emamg partnya panjang banget siih
2022-07-13 23:27:34
2
user avatar
Saraswati
demi apa, ceritanya bagus banget, santun, no esek2 laah pokoknya, ga kaya cerita lain yg menjijaikan
2022-07-13 23:21:45
2
user avatar
Saraswati
baru baca sedikit, tp menurut saya menarik. apalagi bab nya ga begitu banyak. cepet selesai
2022-07-10 18:02:50
1
default avatar
zidanalkaffah
cerita yang sangat menarik. bagus banget
2022-06-28 21:32:23
1
default avatar
zidanalkaffah
cerita di gn yg kubaca sampai tamat, alur ceritanya bagus banget, penuh inspirasi, mengajarkan tentang cinta, kasih sayang, kesabaran, dan kesolehan
2022-06-28 21:30:52
1
user avatar
Soba Niati
recommended this story
2022-06-08 14:19:29
1
user avatar
Agastya Hariyadi
ceritanya bagus gk trlalu panjang jdi enak untuk dbaca
2022-05-19 12:59:21
1
  • 1
  • 2
  • 3
114 Chapters
Jebakan Bastian
Rahma gelisah, sebentar-sebentar melihat jam dinding. Sudah jam 4 sore waktunya Alif putra semata wayangnya pulang dari sekolah full day. Dia benar-benar tidak fokus lagi bekerja, alat masak masih berantakan di tempat cuci piring, rumah belum disapu dan dipel, baju di jemuran belum diangkat dan digosok.'Ah ... bodo amat dengan kerjaan ini, mending jemput alif dulu,' pikirnya.Dia segera meraih kunci motor di atas meja makan.Baru mau pergi tiba-tiba pintu dibuka. Muncul dari luar sesosok pria mengenakan pakaian kantor, dasinya masih terpasang rapi. Rahma segera menghentikan langkahnya. Lelaki itu menatapnya tajam."Mau ke mana?" tanya lelaki itu."Walaikumsalam, Pak Bos," jawab Rahma.Dia terus melangkah dengan santai ke arah pintu."Ditanya mau ke mana kok gak jawab!" hardik pria itu dengan nada kesal."Pak Bos, kalau baru masuk rumah itu, ucapkan Assalamualaikum dulu," kata Rahma acuh tak acuh.
Read more
Siapa Ayahnya Alif?
Bastian segera menghampiri meja makan.'Masak apa sih perempuan itu? Aromanya cukup menggoda,'batinnya.Segera ia buka tutup saji, oh ... rupanya sop iga sapi yang masih mengepul, ada bawang goreng dan sambalnya juga. Segera ia menyendok nasi dan menuangkan kuah sop dan dagingnya ke dalam piring, tidak lupa di taburi bawang goreng yang renyah. Dia tidak berani menaruh sambal, takut pencernaannya tidak kuat. Hmmm, rupanya masakan wanita itu enak juga walau tanpa MSG. Bastian tersenyum geli ketika Rahma ditawari menjadi pembantunya, wanita itu spontan menolaknya walau akhirnya menerima dengan banyak syarat. "Tulis diperjanjian, saya bekerja sepulang ngajar ya, saya tidak mau mengganggu pekerjaan utama saya. Sudah itu, jika saya bekerja tidak becus sampai mendapatkan 100 kali komplen, saya harus dipecat tanpa dituntut uang lagi. Deal?" Wanita itu mengulurkan tangan tanda persetujuan.Tanpa pikir panjang Bastian menerim
Read more
Sayur Kesukaan Bos
Setelah mengantar Alif ke sekolah, Rahma buru-buru pergi ke rumah bosnya itu untuk mengantar sarapan dan bekal makan siang. Sebentar-sebentar dilihatnya jam tangannya, sudah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Dia harus buru-buru karena hari ini jadwal piket di sekolahnya, dia harus segera ke sekolah menyambut murid-muridnya di pintu gerbang, minggu kemarin dia sudah telat sampai sekolah, cukup kemarin saja dia ditegur kepala sekolah, hari ini dia tidak sanggup jika ditegur lagi.Sampai rumah bosnya, Rahma segera memeriksa tasnya untuk mengambil kunci rumah lelaki itu, tapi sudah lama mencari kok gak ada ya? "Ya, ampun! Pantesan gak ada, kuncinya kan ditaruh tas satunya!" dengus Rahma kesal. Saking buru-buru berangkat, Rahma salah mengambil tas. Hufhhh ... Rahma menghembuskan napas kuat-kuat, dia mencoba tenang menghadapi situasi ini. Hari ini dia memang selalu gagal fokus karena mengejar waktu, padahal dia bangun sudah jam 3 pagi untu
Read more
Acara di Rumah Bos
Tidak terasa sudah hari jum'at. Sudah hampir seminggu Alif berada di asrama, besok siang rencana Rahma akan menjemput Alif untuk menghabiskan akhir pekan bersama. Rahma sudah memiliki rencana istimewa untuk menyambut putranya itu. Sepulang mengajar dia akan belanja untuk membuat masakan kesukaan Alif, ayam geprek dan bakso bakar. Selama sembilan tahun membesarkan anak itu, dia tahu benar perubahan Alif satu persatu. Waktu umur dua tahun, Alif suka sekali memakan gulai ikan patin tanpa cabe, dimakan dengan nasi hangat, dia bisa tambah-tambah makannya. Umur tiga tahun beda lagi kesukaannya, dia suka kue browies keju. Karena hari ini pulang cepat, Rahma akan segera belanja ke pasar untuk membeli bahan ayam geprek buatannya, Alif lebih suka jika dia yang membuatnya daripada membeli jadi, menurut anak itu sambelnya tidak terlalu pedas tetapi gurih dan lezat. Baru memarkirkan motor di pasar, handphone Rahma berbunyi, buru-buru dia mengambil Ponsel di tasnya, rupanya bosnya yang menghubu
Read more
Marah Bilang, Bos!
"What? Elu jatuh cinta sama pembokat gue?" tanya Bastian  "Iya, emang kenapa? Dia cuma pembokat elu, kan? Bukan pacar atau bini elu?" Romi menatap Bastian heran. "Elu gak bakal ngomong gitu kalau tahu dia sudah punya anak." "Ha? Dia sudah nikah, bro? Sudah punya suami?" tanya Romi, ada gurat kecewa di matanya. "Dia sudah punya anak, tapi belum pernah nikah dan gak punya suami. Elu bayangin gimana parahnya perempuan itu, emangnya Ibu lu bakal ngijinin? Gue tahu gimana kolotnya ibu elu itu," kata Bastian Suasana hati Romi  yang sempat kecewa, kembali berbunga-bunga. Dia tidak mengindahkan perkataan Bastian. "Ahayyy, yang penting dia masih singel, Bro. Gue bis
Read more
Teringat Masa Lalu
Rahma masuk rumah dengan kesal. Segera dia baringkan tubuhnýa di kasur, dari kemaren bekerja tidak kenal istirahat membuat tubuhnya kelelahan. Dilihatnya jam dinding menunjukkan pukul empat sore. Dengan langkah gontai, dia melangkah ke kamar mandi mengguyur tubuhnya dengan air, perasaannya menjadi fresh dan ringan. Setelah mandi dia salat Asyar, sepanjang salat ponselnya berdering terus membuatnya tidak berkonsentrasi. Dilihatnya notifikasi di ponselnya semua panggilan dan pesan dari bosnya. "Aish, malas banget baca pesannya," kata Rahma sambil mematikan daya ponselnya.Dia segera tertidur, matanya begitu berat, tubuhnya begitu lelah.***Bastian kesal luar biasa, berulang kali ditelpon perempuan itu tidak juga mau menjawabnya, SMS nya juga tidak dibaca. "Ngapalah dia ini? Apa yang membuatnya marah? Apa coba salahku? Yang kukatakan bener, kan? Kalau dia itu punya anak di luar nikah?" gumam Bas
Read more
Cinta Bilang, Bas!
Bastian masih terjaga, jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Tadi kayaknya dia kecapekan dan ingin segera tidur, nyatanya dia malah gak bisa tidur. Segera dia menuju dapur, dibukanya kulkas. Ah ... kulkasnya penuh minuman dingin. Pasti perempuan itu yang mengisinya. Diraihnya air soda jeruk lime, diteguknya minuman bergas dingin tersebut, rasanya segar melewati tenggorokan. Segera dia berjalan ke meja makan. Di atas meja terdapat beberapa panci yang tertutup tutup kaca sehingga isi di dalamnya terlihat. Bastian meraih panci berisi kue brownies, dia belum mencicipi makanan itu tadi siang. Hmm, yummy juga rasanya, apalagi dipadu dengan minuman soda ini, rasanya mantap banget. Dia benar-benar merasa bersalah dengan perempuan itu sekarang, gara-gara marah yang tidak jelas, dia jadi mengeluarkan kata-kata yang menyakiti perempuan itu.'Ah, ada apa denganku? Kenapa aku tidak suka jika perempuan itu dekat dengan sahabatku sendiri, Romi?' batinnya.
Read more
Tamu tak diundang
Rahma melajukan motornya tanpa menghiraukan hujan lebat yang mengguyur sekujur tubuhnya. Sampai di rumahnya, dia langsung mandi keramas, berulang kali keningnya disabun bahkan digosok agar bekas kecupan lelaki itu hilang. Karena kehujanan begitu lama membuat tubuhnya menggigil kedinginan. Setelah mandi dia segera memakai kaos kaki dan sweater hangat berbahan wol, selanjutnya dia hanya meringkuk di bawah selimut untuk menghangatkan tubuh.Masih terbayang adegan di bawah guyuran hujan tadi seperti adegan di film India. Berulang kali dia beristigfar,'Ya Allah ... dosanya diri ini. Bagaimana aku akan menghadapi laki-laki itu, apakah bersikap biasa saja? Atau menghindari bertemu dengannya? Atau ... Ah ya, lebih baik aku menghindarinya. Kalau sore di usahakan selesai kerja sebelum laki-laki itu datang,' batinnya.Sore ini dia memasak untuk Bastian dari rumahnya saja. Dia membuat sop daging sapi di iris tipis-tipis karena persediaan di kulkas tinggal 1 ons, di
Read more
Romi saudaraku
"Mau apa kalian ke sini?" tanya Bastian dengan suara keras, rahangnya bahkan mengeras menahan amarah. "Kok pertanyaanmu begitu, Sayang? Tentu saja Mama kangen sama kamu." Virda, Mama Bastian melepaskan pelukan pada putranya itu. Rambutnya yang disanggul rapi terkena rintikan air hujan. "Kenapa Mama bawa perempuan ini ke sini?" tanya Bastian menunjuk perempuan cantik yang datang bersama Mamanya. "Ya Ampun, Sayang ... bukankah kau rindu padanya selama ini?" ujar Mamanya. Wanita cantik itu hanya terdiam di depan pintu. "Ayo, masuk. Bawa semua koper kita ke kamar tamu," kata Virda menyuruh wanita itu. "Kalian mau menginap di sini? Kenapa tidak di hotel saja?" kembali Bastian protes. "Bastian, kami capek baru datang dari Paris, biarkan kami istirahat dulu," kata Virda memotong ucapan Putranya. "Baiklah, silahkan malam ini kalian tidur di ini. Besok pagi silahkan tinggalkan rumah ini. Jangan tidur di kamar tamu, sudah
Read more
Mantan Istri Bos
Bastian terbangun dari tidurnya, badannya rasanya sakit semua karena dia tidur di sofa. Apartemen Romi yang hanya memiliki satu ranjang tidak bisa menampung mereka berdua. Bastian tidak mau, dulu dia pernah tidur seranjang dengan Romi, tapi tidur anak itu lasak bukan main. Bahkan Bastian pernah juga dicium bertubi-tubi karena dia bermimpi mencium seorang gadis. Romi sudah menawari jika dia saja yang tidur di sofa, tapi Bastian yang merasa menumpang bersikeras jika dia saja yang tidur di sofa. Dilihatnya jam dinding diruangan itu menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Dia baru ingat kalau jam segitu pasti Rahma sudah pergi mengantar bekal makan siangnya. Ditelponnya Rahma berkali-kali tapi tidak diangkat, akhirnya dia kirim SMS saja.(Aku menginap di rumah Romi. Bekalnya antar ke kantorku saja, jika aku belum sampai titip pada Satpam) Bastian segera mandi super kilat dan memakai bajunya dengan buru-buru. Dia lupa tidak membawa mobil tadi malam.
Read more
DMCA.com Protection Status