DALAM DEKAP DERITA

DALAM DEKAP DERITA

By:  Rezquila  Ongoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
32 ratings
52Chapters
5.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

WARNING!! 18++ BIJAKLAH DALAM MEMILIH BACAAN!! "Yang aku butuhkan hanya keputusanmu. Menerima bayi ini dan menikahiku atau tidak ?" tanya Tatu dengan lirih. “No, Baby!” Jawaban singkat Josh menjelaskan semuanya. Hidup Tatuania Rosmalia bagai sebuah kutukan, setelah ia hamil di luar nikah dengan pria asing bernama Joshua McFillain. Namun pria itu menolak menikahinya. Apakah Josh akan lari dan meninggalkan Tatu seorang diri? Bagaimana reaksi keluarga Tatu, yang selama ini tak pernah bersikap baik terhadapnya? Apakah kebahagiaan akan menyapa, atau penderitaan memayungi seumur hidupnya?

View More
DALAM DEKAP DERITA Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Kiki Sulandari
Dokter Farida,dokter spesialis apa,ya? Mengapa Tatu harus selalu berobat ke dokter Farida?
2023-02-10 02:55:25
0
user avatar
Kiki Sulandari
Mbak Ayu mulai curiga tentang keberadaan pria bule di kost Tatu......
2023-02-10 02:47:00
0
user avatar
Kiki Sulandari
Apa sakit yg di derita Tatu? Mengapa Josh tiba tiba datang & mengajak Tatu ke dokter? Apakah Josh akan berusaha untuk menggugurkan kandungan Tatu?
2023-02-10 02:39:25
0
user avatar
Kiki Sulandari
Josh....baru bertemu Tatu ,sudah jadi biang onar...
2023-02-10 02:31:51
0
user avatar
Humaira Zidny
lanjut dong mak ksah hdupnya Tatu gmna nih,, smpe slh lapak q lhooo ...... nunggu" bgt penasaran............,, sehat" selalu mak biar bsa up rutin yahh
2022-07-22 18:09:34
0
user avatar
Kenong Auliya Zhafira
aih, cover mengikuti lapak.............
2022-03-13 23:02:33
1
user avatar
Ana Sue
Josh ama gue aja, jangan ama Tatuuu
2022-03-09 13:58:56
0
user avatar
Amie_C.T
iih Josh, kau mau enaknya saja giliran gekdung kau mengumpat..
2022-03-09 12:28:12
0
user avatar
Ayu S Andiny
Josh bikin geram ih! Grrr
2022-02-21 09:07:09
1
user avatar
Alen D.
Gitu dong jadi perempuan harus tegas. Masalahnya, pernikahan itu bukan mainan. Kalau diawal si lakik itu plin-plan dan gak tegas, jangan jadikan suami. Tapi semua kembali ke author. Jalan cerita milik Kakak Author
2022-02-08 11:41:50
0
default avatar
Ruby Kimano
Suka nih, lanjut dong!!
2022-02-04 23:26:19
1
default avatar
aqilabilqisqonita
gemes sih, sama cerita kek gini. Lanjut kak....semangat upnya...
2022-01-31 02:08:21
1
user avatar
Cadburry♥
Seruuuu semangat ka next nya:3
2022-01-27 18:43:34
1
user avatar
A. JOEZAH
Hamil di luar nikah, mantab ceritanya!
2022-01-27 17:03:49
0
user avatar
Roesaline
Jangan bunuh bayi tak berdosa! Tak mau nikahi juga tak apa, dasar lelaki biadab! Lanjut Thor!
2022-01-27 10:45:49
0
  • 1
  • 2
  • 3
52 Chapters
#1
“Josh aku hamil,” lirih Tatu pada pria iris abu gelap yang duduk nyaman di hadapannya. “APA!!” teriakan nyaring Josh sudah menandakan bahwa pria itu sangat terkejut. Sontak berdiri berjalan mondar-mandir dan berkacak pinggang. “Iya aku HAMIL!!” sungut Tatu tegas, ikut berdiri. Menatap nanar pria yang juga sedang berkacak pinggang memicing padanya. “Bukankah kamu selalu meminum pil-mu?” cecar Josh dengan kepala ia miringkan dan pandangan menyelidik. “Kamu pikir aku sengaja menjebakmu? mati saja kau!” umpat Tatu tidak terima. Ia tidak tahu kehamilannya adalah anugerah atau musibah. Dokter pernah memvonisnya akan susah memiliki keturunan karena riwayat penyakit yang ia derita. Bahkan ia masih harus terus mengkonsumsi pil dan juga obat-abatan supaya ia tidak merasakan kesakitan saat periodenya datang. “Lalu bagaimana kamu bisa hamil?” Josh mengacak rambut tembaganya kasar. “Kamu lupa, berapa puluh kali kita beecinta? hah!?” sanggah Tatu dengan mata berapi-api. Dadanya naik turun, emo
Read more
# 2
Menghempaskan tubuh pada kasur queensize di kamar kost. Air mata Tatu kembali merebak, hampir tiga tahun hubungan mereka. Tatu kira cinta Josh begitu besar untuknya. Namun hari ini ia tersadar, Josh hanya menginginkan tubuhnya, menjadikan ia budak nafsu pria itu selama ini. Membenamkan wajahnya pada bantal, ia berteriak lantang dan menangis tergugu. Pada awalnya Tatu tidak menyukai pria bule yang kelihatan sangat playboy itu walau desiran sering ia rasakan saat bersentuhan dengannya. Namun ternyata pesona Josh mampu meluluh lantakkan hatinya. Terkenang pertemuan pertama dengan Josh, hampir tiga tahun lalu di rumah sahabatnya Lara. 3 tahun lalu di kediaman keluarga Lara, Saat ini Lara sedang mengadakan syukuran ulang tahun Gary. Tatu datang membawa beberapa kotak kembang api untuk Gendhis dan untuk memeriahkan juga menebus kesalahan bule teman Gary beberapa waktu lalu ketika acara Aqiqahan dan sukuran untuk kese mbuhan Lara. Tatu baru saja turun dari taksi online yang mengantarn
Read more
# 3
Bangun dengan kepala seperti menyunggi karung berton-ton, dan perut di putar mesin molen dengan kecepatan penuh. Tatu mencoba mengangkat tubuhnya, mengirim perintah pada saraf motoriknya untuk bisa menggerakkan badan. Dia butuh ke kamar mandi, dia harus memuntahkan sesuatu. Dan ternyata, Tuhan masih berbaik hati. Ia bisa menegakkan badan dan berdiri, berjalan walau sempoyongan dan memuntahkan semua isi perutnya. Rasa pahit menjalar dari ujung lidah hingga tenggorokan. Duduk di atas closet dengan lemas setelah menyiram hingga bersih, tenaganya seperti tercabut dan tak bersisa. Dengan sebelah tangannya di bantu tangan lainnya, mencoba melepaskan kaos yang menempel di tubuhnya. Bersuka ria dengan keberhasilan dua anggota tubuh melepaskan benda yang menjadi korban muntahannya. Melemparkan pada ujung ruangan sempit berukuran 1,5 x 1,5 meter persegi. Kembali mengayunkan tangan kurusnya demi menjangkau gagang shower, memutar kran pada posisi penuh. Ia butuh menghilangkan kenangan-kenangan
Read more
#4
Deringan pada ponsel pintarnya menyadarkan Tatu dari lamunan, saat ini ia sedang istirahat di kantin. Menunggu Lara datang. Menghela napas berat, saat melihat nama yang membuatnya darah tinggi setiap menghubungi. Dengan enggan Tatu mengangkat panggilan tersebut. “Assalamu’alaikum ....“ jawab Tatu dengan malas. “Gimana kabarmu, nduk? Udah makan belum?” suara berat dari seberang sana menyapa Tatu, nadanya sumringah dan sangat ramah. “Baik, Pak. Ini baru mau makan. Bapak sudah makan belum?” basa-basi Tatu kepada bapaknya. “Lha ini bapak nelpon, mau ada perlu sama kamu. Bapak belum makan, duit bapak habis. Bisa to kamu kirimi bapak uang?” todong Sarjono, ayah kandung Tatu. Selalu dan selalu, membuat Tatu jengah dengan alasan yang suka mengada-ada. “Pak, ‘kan udah aku kirim awal bulan kemarin. Itu jatah Bapak sama Ibu malahan. Kalo sekarang ga ada, aku belum gajian … “ ucap Tatu dengan raut kesal, mendongak,menatap Lara yang baru saja datang. Lara duduk di hadapannya, membuka beberapa
Read more
# 5
Kehamilan adalah sebuah proses yang membuat wanita berpasrah kepada kekuatan Tuhan yang tidak terlihat di balik semua takdir kehidupan manusia. Kehamilan juga sangat menakjubkan, ia bisa mengubah mental seorang wanita menjadi lebih baik untuk dirinya sendiri. Begitu pula dengan yang dialami Tatu. Ia menjadi pribadi yang berbeda, rasa malasnya yang dulu sering melanda perlahan terkikis. Dia tidak ingin sifat dasar keluarganya akan menurun pada anaknya kelak. Yaitu malas. Jika ia malas karena rasa lelah setelah bekerja. Berbeda dengan kakak tirinya. Di umur hampir menginjak 30 tahun, pria itu masih saja selalu merecokinya. Tatu masih dongkol dengan bapaknya yang meminta uang, kakak tirinya pun setali tiga uang. Setelah kemarin dipusingkan dengan Mbak Ayu yang menuduhnya dengan fakta yang tak terpikirkan olehnya. Tatu berhasil berkelit lagi. Dan melepaskan diri dari wanita julid itu. Namun kesialannya belum berakhir. Setelah makan malam sederhananya, ya, tatu hanya makan malam dengan t
Read more
# 6
“Tatu hamil, Dok … “ ucap Tatu lirih menundukkan kepalanya dalam. Kerutan di alis Dokter Farida menandakan ada kecewa, heran dan bahagia yang bercampur menjadi satu. Dia tahu Tatu belum berkeluarga, dan riwayat penyakitnya. “Ayo berbaring, kita periksa dulu,” Dokter Farida berdiri dari kursi kebesarannya, mengulurkan tangan mengajak Tatu menuju ranjang periksa. Tatu menghela napas lega, ia ketakutan. Dokter Ida menuntun Tatu berbaring pada ranjang, perawat membantunya menyingkap seragam Tatu, perut yang semula rata sudah kelihatan menyembul. “Sekarang seperti orang cacingan ya dok? Apa orang ga pernah olahraga?” kelakar Tatu ngawur. Demi mengalihkan kegugupannya, Dokter Farida hanya terkekeh dengan guyonan receh Tatu. “Ini mah kayak orang makan ngabisin menu di warteg,” timpal Dokter cantik itu dengan senyum mengembang. Rasa dingin dari gel yang dioleskan pada perut bawah Tatu membuat wanita muda itu begidik. “Coba kita lihat ke layar,” instruksi Dokter Ida, membuat Tatu mendonga
Read more
# 7
  “Ta, kamu ga apa-apa?” tanya Ayu mendekap Tatu yang gemetaran Sementara, kakak tirinya melarikan diri setelah sebagian penghuni kost berhamburan dan berteriak meminta tolong.  “Minum dulu, Ta,” Dinda salah satu penghuni kost lain mengulurkan mug teh hangat untuk Tatu minum. Air mata masih menganak sungai dari kelopak mata bulat milik Tatu. Hanya beberapa tegukan, penghuni kost lain dan beberapa warga terdekat masih berkerumun di depan kost. Ya, mereka memang mengenal Tatu. Karena semenjak mulai bekerja di pabrik Fiskar lima tahun lalu. Tatu tidak pernah berpindah kost, dan ia tidak ragu untuk bersosialisasi terhadap warga sekitar.  “Neng Tatu, atuh kenaon … “ Bu Iroh, penjual pecel depan kost berhambur masuk, logat khas sundanya menggema di kesunyian kamar Tatu. Dinda, Mbak Ayu dan bebera
Read more
# 8
Tatu hanya membatu, saat rindu menjadi temu yang ia sudah nyatakan tak akan mau. Namun Tuhan tahu, kepada siapa hatinya hanya merindu dan bibir ingin berucap ‘aku membutuhkanmu’. Saat iris mata bertemu tak ada yang bisa meragu, keduanya tak bisa berpaling dari rasa yang sama-sama menggebu. Dengan jantung yang bertalu, Tatu memberanikan diri menyapa. "Ng-ngapain kamu di sini Josh?" cicitnya gagu. Josh naik ke teras, menatap nyalang pria dengan baju batik di hadapan Tatu. "Siapa yang hampir di perkosa? Jawab saya Pak!" seru Josh, dengan tak sabaran. Pak RT berdiri wajahnya memucat, tubuhnya sedikit gemetar. Berhadapan dengan pria asing, membuat nyali Pak RT menciut. "Bukan, eh maaf bapak siapa?" tanya Pak RT gugup. "Saya? Pengacara. Ada apa? Kenapa anda datang ke kost Tatu pagi-pagi seperti ini? Bukan seharusnya bertamu itu sore atau malam hari?" Josh mencoba mengintimidasi, tapi malah membuat Tatu menahan kekehannya. 'Lha dia nyuruh orang bertamu jangan pagi-pagi, dia sendiri nga
Read more
# 9
Tatu terhenyak namun enggan membuka mata, semburan dingin dari arah depan juga aroma terapi yang sangat familiar menyamankan indra penciumannya, terdengar suara-suara berisik dan raungan knalpot yang mengganggu telinganya. Mencoba merenggangkan badan, tangan kanannya menangkap wajah seseorang. Jantungnya berdegup kencang. Bayangan Ganjar tidur di samping membuat Tatu segera memaksa matanya untuk terbuka. “Arrrgghhh, di mana ini … di mana ini …!!” teriak tatu panik, ia terbangun menoleh ke kanan dan ke kiri terkejut bukan main, karena di depan matanya adalah jalan toll dengan truk yang berjalan pelan. Bayangan ganjar menculiknya membuat Tatu ketakutan. Cengkraman di tangan kanannya, membuat Tatu menoleh dengan cepat. “Ania sayang, calm down. Baby,” ucap Josh dengan suara pelan, membawa jemari Tatu ke mulutnya dan mengecupinya. “Bagaimana bisa kamu membawaku, Josh!” seru Tatu tak terima, otaknya masih mencerna dan memikirkan. Bagaimana Josh bisa membawanya ke dalam mobil dan sekaran
Read more
#10
“Josh! Aku mau pulang!” Tatu berdiri, meraih tas di sofa. Dia hendak berjalan ke arah pintu, saat tangan besar mencekal pergelangan tangannya. “Mulai hari ini, kamu akan tinggal di sini.” Josh menarik Tatu hingga tubuhnya membentur tubuh lelaki besar itu. Josh segera mengungkung wanita yang masih memakai seragam itu dalam dekapannya. Tatu mendesah lelah, mendongakkan kepala demi melihat wajah pria pemaksa yang sudah membawanya ke apartemen mewah itu. “Kamu tidak punya hak untuk memaksaku tinggal di tempat ini,” katanya, membawa dua tangannya ke dada Josh dan mendorong pelan. Namun sia-sia, tenaganya tak sebanding dengan tenaga pria kekar itu. Josh menunduk, menatap lekat iris sewarna jelaga yang menjadi favoritnya. “Humm, seperti itu?” ucap Josh dengan seringai licik. Lelaki itu mengeratkan pelukannya pada pinggang Tatu dengan sebelah tangan, sedang tangan lainnya bergerak ke atas hingga tengkuk. Dia sangat hapal, bagaimana menjinakkan gadis keras kepala yang sudah mengisi hari-ha
Read more
DMCA.com Protection Status