Badmilove 2

Badmilove 2

By:  nura0484  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Not enough ratings
49Chapters
4.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Menikah dengan pria yang baru ditemuinya dalam hitungan hari tidak masuk dalam bayangan dan juga pikiran Naila. Permasalahan dengan pria dari masa lalunya telah selesai tapi tidak dengan dokter yang dijanjikan sebuah jawaban, dan Naila tidak akan bisa menjawab apapun pada dokter tersebut yang tidak lain adalah sahabat sepupunya. Irwan menikahi Naila karena pertemuan pertama saat melamar kerja di cafe milik ayah Naila, pertemuan kedua tanpa sengaja membuat Irwan yakin untuk menikahi Naila. Kemudahan di dapat dengan kehadiran saudaranya yang memiliki hubungan dekat dengan keluarga Naila, saat itu juga Irwan memutuskan menikahi Naila dengan kesederhanaan ketika mereka liburan. Apa tujuan Irwan menikahi Naila? Cinta atau ada sesuatu hal lain? Bagaimana dengan masa lalu Naila?

View More
Badmilove 2 Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
49 Chapters
Badmi 1
Kepulangan ke tempat tanah kelahiran kedua orang tuanya membuat kehidupan Naila berubah penuh, tidak tahu harus bagaimana karena masih dalam tahap penyembuhan diri setelah apa yang terjadi dalam kehidupannya. Sebuah jawaban yang harus diberikan pada teman kerja sepupunya membuatnya tidak bisa melakukan karena peristiwa besar yang mengubah kehidupannya.Sepulangnya Naila dari jalan – jalan ke Bromo dimana ternyata kedua orang tuanya beserta seluruh keluarga mempersiapkan pernikahan, Naila bahkan tidak menjawab apapun itu termasuk persetujuan mengenai pernikahan ini, meski begitu tetap melakukannya karena tidak ingin melihat sang mama sedih dan satu lagi Naila yakin jika pilihan kedua orang tuanya pasti yang terbaik. Permasalahan dengan atlet itu akan dianggapnya sebagai masa lalu dan telah selesai tapi tidak dengan sahabat sepupunya tersebut, Naila sendiri tidak tahu harus bersikap bagaimana jika bertemu dengan Evan.“Sayang, kamu melamun aja lagi mikirin ap
Read more
Badmi 2
Orang tua Irwan menyambut Naila dengan sangat baik bahkan sang ibu memeluk Naila erat membuat Naila bingung melakukan apa, memilih membalas pelukannya dengan menepuk punggungnya pelan. Ciuman juga didapat Naila saat melepaskan pelukan membuatnya lagi-lagi tidak tahu harus bersikap seperti apa, tapi tetap satu yang Naila lakukan berusaha bersikap sopan sekali dihadapan mereka.“Irwan itu minta kita untuk ke Surabaya katanya mau nikah dan kita bingung nikah sama siapa secara pacar aja nggak punya tapi pas dia bilang nikah sama sahabatnya Frida kita langsung setuju karena nggak mungkin Frida punya teman nggak benar cukup dia aja yang nggak benar,” ucap Fauzan sebagai ayah dari Irwan “Pas kita lihat Naila eh malah ibunya yang langsung setuju katanya lebih cantik aslinya daripada foto.”Naila terdiam mendengar penjelasan pria yang sudah menjadi mertuanya ini, menatap Irwan yang hanya diam saat sang ayah mengatakan demikian. Sentuhan pada tangan Naila
Read more
Badmi 3
Mempersiapkan barang – barangnya untuk kembali bersama dengan Irwan, keputusan yang diambilnya karena bagaimanapun status mereka berdua adalah suami istri dan telah sah di mata negara serta agama. Tidak mungkin Naila membiarkan Irwan kembali begitu saja apalagi ada orang tuanya disana, yang pastinya akan membuat nama Naila jelek jika membiarkan Irwan kembali begitu saja.“Gue benaran nggak tahu maksud dia kesini,” ucap Frida menatap Naila dengan tatapan memohon ampun.Naila tersenyum menatap Frida “nggak usah dipikirkan karena mungkin memang jalan takdir dan kakak kamu yang terbaik buatku.”“Gue nyesel lo sama dia,” keluh Frida lagi membuat Naila mengangkat alisnya “tapi tenang dia memang baik cuman kamu harus sabar sama sifatnya yang Menjengkelkan.”“Nggak usah kompor atau bilang hal jelek ke Naila,” tegur Irwan dengan duduk samping Naila “kita balik besok jadi jangan kangen ya.&rdqu
Read more
Badmi 4
Perkataan Irwan yang tiba – tiba membuat Naila memandang kearahnya dimana banyak hal yang ada dalam isi kepala Naila saat ini, Irwan sendiri tersenyum melihat reaksi dari Naila saat ini yang baginya sangat menggemaskan.“Maksudnya partner?” Irwan mengangguk “jadi Irwan yang dibilang sama Mbak Lila itu kamu?” sekali lagi mengangguk membuat Naila menutup wajahnya “aku kan nggak boleh suka sama tapi kenapa sekarang jadi istrinya,” ucap Naila dengan suara kecilnya tapi masih dapat di dengar Irwan.“Kamu bisa tidur seranjang denganku atau memilih kamar lain, tapi kalau kamu memutuskan berada dalam satu ranjang yang berarti sudah siap melayani kebutuhan alami yang aku inginkan, jadi putuskan sendiri karena aku nggak mau memaksa kamu dan cukup sudah memaksakan pernikahan ini sama kamu.”Irwan melangkah ke arah lemari es membuat Naila mengikuti apa yang dilakukannya, menatap isi lemari es yang tampak penuh dengan ber
Read more
Badmi 5
Perbuatan Naila membuat mereka bertiga memandang bingung, Naila hanya diam dan merasa tidak enak terutama saat melihat ekspresi wajah Irwan yang menahan emosi.“Maaf,” ucap Naila tidak enak “Bagi aku makanannya terlalu asin.”“Asin?” ulang mereka bertiga bersamaan yang diangguki Naila.“Apanya yang asin semua sudah sesuai bahkan mereka baik-baik saja.” Irwan menatap Naila tidak percaya dan mencobanya kembali dan mengambil milik Naila merasakannya juga “Nggak asin ini, Nay.”“Gini aja gimana kalau kamu masak yang sama dan kasih tahu versi nggak asin kamu itu” Leo memberikan solusi.“Memang boleh?” tanya Naila menatap Irwan takut.“Lakuin apa yang menurut kamu baik.” Irwan mengatakannya dengan tenang dan memberikan senyuman pada Naila.Melihat itu membuat Naila melangkah ke dapur, memulai apa yang tadi dilakukan Irwan. Beberapa bahan yang Irw
Read more
Badmi 6
“Kamu akan berangkat sendiri?” tanya Irwan menatap Naila yang sibuk dengan sarapannya “Apa kamu sarapan seperti itu setiap pagi?”“Aku membutuhkan tenaga saat berhadapan dengan pasien jadinya butuh asupan banyak sebelum bertemu mereka, itu sangat melelahkan apalagi kalau sampai mereka tidak mengikuti aturan yang sudah aku buat. Aku berangkat sendiri nggak enak kalau tiba-tiba datang bersama dengan chef kebangaan mereka.”Irwan mencibir perkataan Naila “Apa kamu peduli sama perkataan mereka?”Naila mengangkat bahu “Semua serba mendadak buatku jadinya ya....” Naila tidak melanjutkan perkataannya “Aku berangkat dulu.” Naila beranjak dari tempatnya dengan membawa piring ke tempatnya untuk dicuci.Pelukan dari belakang membuat tubuh Naila membeku, semalam mereka tidak melakukan apapun karena sama-sama terlalu lelah. Naila memang memutuskan berada dalam satu kamar dengan Irwan, pernikahan m
Read more
Badmi 7
Tidak pernah ada dalam bayangan Naila akan berada satu tempat dengan orang yang menjadi pasangan hidupnya, selama ini Benny sendiri memiliki profesi berbeda begitu juga dengan Rafa. Lain halnya dengan Evan yang memang dalam satu tempat hanya saja mereka tidak berada dalam satu departemen atau divisi yang sama, Naila sebenarnya tahu kalau Irwan adalah seorang chef hanya saja tidak menyangka memiliki jabatan yang tinggi. Posisi Irwan dengan Naila sebenarnya sama di H&D Group tapi tidak di hotel atau restoran, Naila berada dibawah Irwan sebagai asistennya dalam menghasilkan menu-menu baru.“Ganti pakaian kamu sekarang dan ikut setelah ini.” Irwan menatap datar pada Naila yang hanya bisa mengangguk “Kamu tahu dimana pakaian dan juga ruang ganti?” Naila menggelengkan kepala.Naila menatap Irwan yang berdiri membuka salah satu lemari, melangkah kembali kearahnya dan memberikan bungkusan transparan berisi pakaian. Naila menatap bingung pada Irwan y
Read more
Badmi 8
Naila hanya diam saat Irwan mengajaknya masuk dalam ruangan, ruangan yang berada tidak jauh dari tempat Leo. Ruangan yang hanya diisi dengan dua meja kerja beserta kursinya serta sofa, ada juga kamar mandi yang sama dengan ruangan Irwan di dekat dapur hanya saja disini lebih bagus. Naila hanya diam memandang sekitar, saat mengalihkan pandangan dimana Irwan sedang sibuk dengan kertas-kertasnya.“Aku harus melakukan apa?” tanya Naila membuka suara setelah mereka diam selama beberapa saat lalu.Irwan mendadak salah tingkah saat Leo membuka pembicaraan tentang kamar, melihat itu Naila tidak banyak bertanya karena bagaimanapun mereka masih menyesuaikan diri satu sama lain dan saling mengenal.“Tugas kamu sudah dikasih tahu Bu Lila, bukan?” Irwan berkata tanpa melepaskan tatapan dari kertas “Kalau kamu mau menggunakan dapur bisa lakukan didalam kamar.”“Kamar?” ulang Naila memastikan yang diangguki Irwan “Di
Read more
Badmi 9
Naila menatap Irwan dan Leo yang terlibat dalam pembicaraan serius yang tidak diketahuinya sama sekali, setelah makan mereka memutuskan untuk kembali ke ruangan Leo dan kali ini ada asisten Leo yang baru dikenalkan Naila yaitu Mahe, Mahe sendiri sudah menjadi orang kepercayaan Leo ibarat kata Mahe dan Irwan adalah tangan kanan dan kiri Leo jika tidak ada di tempat.“Naila, bagaimana kalau kamu memegang restoran yang ada di seberang?” tanya Leo secara tiba-tiba membuat Naila bingung dengan menatap Leo serta Irwan bergantian.“Dia baru masuk disini jangan langsung diberikan tanggung jawab besar lagipula restoran itu masih banyak yang harus diubah setelah sidak yang dilakukan Lucas.” Irwan menolak usul Leo membuatnya mendapatkan cibiran.“Pak Lucas sedang membenahi dan apa salahnya Ibu Naila memulai disana dalam kondisi baru perubahan?” tanya Mahe membuat Irwan dan Leo saling memandang satu sama lain.“Kalau gitu bia
Read more
Badmi 10
“Bagaimana Irwan, Nay?” tanya Fajar saat Naila mendatangi rumah orang tuanya “Baik kan sama kamu?”“Baru beberapa hari jadi belum bisa menilai, Pa.” Naila menjawab dengan santai “Waktu itu alasan apa sih yang buat papa yakin sama Mas Irwan?”“Keseriusan sama latar belakang keluarganya.”“Rafa juga serius loh, Pa.”Fajar mengangguk “Tapi kamu memulai dengan cara nggak baik dan dari awal memang kesan melepaskan tanggung jawab terlihat, kenapa papa dulu setuju kamu sama Rafa karena melihat ketulusan dia dan juga perasaan bersalahnya. Semua ternyata salah dan papa salah melangkah dalam mencarikan kamu pasangan.”“Memang papa yakin sama Mas Irwan?” tanya Naila menatap selidik pada Fajar.“Kita lihat saja, Irwan juga sudah tahu mengenai masa lalu kamu takutnya akan menjadi masalah dalam hubungan kalian nantinya.” Naila membelalakkan mata men
Read more
DMCA.com Protection Status