Terpikat Janda Montok

Terpikat Janda Montok

By:  Ele Storie  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
17 ratings
73Chapters
84.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Miranda Agnesia, wanita berusia 26 tahun yang bekerja sebagai Dosen. Ia merupakan janda beranak satu. Masa lalunya yang trauma akibat pelecehan yang dialaminya, membuat Miranda menutup rapat-rapat mata hatinya untuk seorang pria. Ia lebih fokus bekerja demi masa depannya dan sang anak. Hingga suatu hari, dirinya dipertemukan oleh sesosok pria berhati hangat bernama Haikal Haditama. Haikal yang jatuh cinta pada pandangan pertama itupun melakukan berbagai cara agar meluluhkan hati Miranda. Namun sayangnya, kedua orang tua Haikal enggan merestui karena status Miranda yang sudah janda. Bagaimanakah usaha Haikal untuk mendapat restu dari keduanya?? Dan apakah Miranda mau menerima Haikal setelah tahu kebenaran tentang masa lalunya pria itu??

View More
Terpikat Janda Montok Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
TRD Simulator Game
gile, bagus banget thor ceritanya. gk bertele-tele. cm sayang thor ending terlalu cepet. mestinya di bikin sampe pernikahan resminya thor. puas bacanya
2023-05-02 20:49:56
1
user avatar
yenyen
endingnya kecepetan kayanya ya
2023-04-08 21:50:32
1
user avatar
Ro66y 33n
dah tamat ya thor??
2023-01-01 13:25:41
1
user avatar
Ainul Yaqin
udah tamat ky nya..
2022-09-28 14:51:47
4
user avatar
Obby
kapan update lagi min
2022-08-14 12:48:07
3
user avatar
re ma
sambungan ceritanya dong buruan
2022-08-05 02:47:39
1
user avatar
re ma
sambunganya dong buruan
2022-08-05 02:47:03
2
user avatar
Obby
mantap mantap
2022-07-31 08:19:16
1
user avatar
Obby
mantap mantap
2022-07-31 08:19:01
1
user avatar
Rema Amirind E-j
bagussssssssssssssssss
2022-06-30 07:47:24
1
user avatar
Robby Afrisal
next bab Thor
2022-06-12 22:24:03
1
user avatar
Xiaomi Redmi note 4
Dah tamat kah?
2022-06-03 21:01:08
2
user avatar
Pak Sam
nice verry nice
2022-05-16 22:23:54
1
user avatar
Nanang Nanang
lanjutanya
2022-05-07 15:00:11
1
user avatar
Vranciscus Siltor 19
mantap cerita ini
2022-05-02 22:30:21
1
  • 1
  • 2
73 Chapters
Cinta ditolak - Dukun bertindak
"Jadi begitu kira-kira, Mbah," ucap Haikal pada pria sepuh yang memakai pakaian serba hitam dengan sorpan di atas kepala."Itu masalah gampang, yang penting sampean sanggup memenuhi syarat yang saya minta," ucapnya manggut-manggut."Berapapun yang mbah minta akan saya bayar, asalkan berhasil.""Sampean tidak perlu meragukan saya, dalam satu hari janda montok itu akan mengejar-ngejar sampean," ucapnya tanpa ekspresi."Terima kasih, Mbah. Kalau begitu ini uang yang mbah minta." Haikal menyodorkan amplop berwarna cokelat di hadapannya.Mbah tua itu menerima dengan senang hati, lalu membasahi ujung jarinya dengan air liur untuk menghitung jumlah isi di dalamnya."Good," ucapnya manggut-manggut setelah nominal yang dihitungnya sesuai yang dia inginkan. "Sampean serahkan kepada saya.""Lalu jika gagal bagaimana?
Read more
Wanita pujaan Haikal
"Astaga apa yang dia lakukan." Miranda tersentak saat lamunannya buyar. Ia menggelengkan kepalanya seraya menghilangkan rasa aneh yang tiba-tiba menyergap tubuhnya. Bagaimana pun juga Miranda adalah wanita normal. Saat tadi Haikal menciumnya, membuat Miranda rasanya butuh akan belaian lelaki. Tak dipungkiri hidup sebagai janda membuatnya terkadang kesepian. Namun balik lagi kedirinya sendiri, Miranda enggan untuk menikah lagi."Aku harus fokus bekerja demi masa depan Ochan," gumamnya duduk di sisi ranjang.Miranda bahkan tidak kepikiran mencarikan Ayah sambung untuk putranya itu. Miranda takut, pria yang menikah dengannya nanti akan menjahati Ochan seperti berita yang ia tonton. Kebanyakan Ayah tiri memang jahat, tidak bisa menyayangi anak sambungnya dengan tulus, walaupun kenyataanya tidak semua seperti itu. Hanya saja Miranda harus waspada demi keselamatan anaknya.Selagi hidupnya bahagia dan nyaman, Miranda memutuskan tidak
Read more
Jauhi calon istri saya!
Setibanya di kampus, Haikal langsung menaruh motornya ditempat parkir. Sebelumnya ia mengaca lewat spion membenarkan penampilannya lebih dulu. Haikal tidak pede jika bertemu Miranda penampilannya kurang menarik, padahal saat ini penampilannya sudah benar-benar rapi."Ok, tarik napas dulu, Kal. Biar gak gugup ketemu calon istri," gumamnya sambil menarik napas pelan-pelan.Haikal pun berjalan menyusuri isi kampus, mencari di mana keberadaan Miranda mengajar. Sontak saja membuat para mahasiswi yang tengah berada di situ langsung mencuri pandang ke arahnya."Itu bukannya CEO Haditama Group?" tanya seorang mahasiswi pada temannya."Iya benar, akhir-akhir ini beliau memang sering ke sini. Katanya sih beliau anak dari Rektor di kampus ini," ucap mahasiswi tersebut."Kamu kata siapa?""Denger-denger saja si." para mahasiswi itu sibuk membicarakan tentang Haikal, sampai tak sadar saat ini Haikal tengah berdiri di hadapannya dengan melipat kedua tanga
Read more
Makan bersama
Jam menunjukkan pukul 4 sore. Miranda bergegas untuk segera pulang. Ia meraih tas-nya serta membereskan buku-buku yang akan dibawanya pulang.DrettBunyi decitan pintu membuat Miranda menoleh ke belakang. Raykel menghampirinya dengan senyum yang selalu ia tunjukkan selama ini. Senyum penuh arti dan sejuta makna. Miranda tahu pria ini berusaha mendekatinya, namun ia membentengi hatinya dengan memberikan pagar pembatas agar Raykel tak berharap lebih padanya. Akan tetapi Raykel tak tergoyahkan, sama seperti Haikal, pria itu memiliki ambisi kuat untuk mendapatkan apa yang di mau."Bu Mira mau pulang ya? Kalau begitu saya antar saja, kan arahnya sama," ucap Raykel tersenyum."Maaf, Pak. Tapi saya kan bawa motor, lagipula kontrakan saya gak jauh dari sini." Miranda menolak dengan lembut.Meskipun tahu, namun Raykel beberapa kali kerap memaksanya untuk mengantar wanita cantik ini. Bahkan pernah ia megempeskan ban motor Miranda demi tujuannya, walaupun pad
Read more
Mengingat masa lalu
Setelah kepulangan Haikal, Miranda langsung membereskan piring kotor bekas makannya tadi. Sementara Ochan kembali bermain mobil-mobilan.Di tempat lain, Haikal baru saja tiba di kediamannya. Pak Dedi dan Mamah Siska sudah menunggunya di ruang tamu. Haikal yang baru saja akan menaiki tangga itu terhenti saat mamahnya memanggil."Darimana saja kamu, Haikal. Lussi bilang sejak siang kamu gak ada di kantor?" tegur Mamah Siska. Wanita paruh baya itu meletakkan majalahnya di meja, lalu menatap anaknya dengan tatapan mengintimidasi."Iya, Mah. Ada urusan penting," jawab Haikal tersenyum kaku sambil garuk-garuk kepala."Ada yang ingin kami bicarakan, Haikal. Duduklah sini!" ucap Pak Dedi membuka suara. Dengan menghela napas pelan, Haikal menjatuhkan bokongnya bersebelahan sama Mamah Siska."Ada apa? Kenapa kalian serius banget?" tanya Haikal mengernyit. Suasana di ruangan ini tiba-tiba terasa mencekam. Pak Dedi menarik napas sebel
Read more
Hentikan semua ini!
Haikal mengatur nafasnya perlahan. Ia tidak boleh gegabah dalam mengambil tindakan. Biarlah apa yang Raykel lakukan. Ia akan memikirkan cara untuk menggagalkan rencananya."Apa aku harus melamar Mira juga malam ini. Tapi bagaimana dengan mamah dan papah? Mereka tidak merestui hubunganku." Haikal mengusap wajahnya kasar."Kalau menurut saya itu terlalu cepat, Pak. Lagipula bapak belum mengenal Bu Mira lebih dalam," ucap orang suruhannya yang kini berdiri di hadapan Haikal."Kau tahu apa tentang wanitaku? Aku memang belum mengenalnya lebih jauh, tapi aku yakin Miranda adalah wanita baik-baik.""Maaf, Pak. Bukannya saya lancang, tapi--""Tapi apa?" tanya Haikal menatap tajam."Informasi yang saya dapat, Bu Miranda itu sebelumnya tidak pernah menikah," ucap pria itu menunduk takut."Maksud-mu, Miranda hamil di luar nikah. Begitu?" tanya Haikal menyelidik."I-iya, Pak. Maaf saya harus menyampaikan berita tidak enak ini.""Bai
Read more
Jalan-jalan
Raykel pulang dengan keadaan kecewa. Betapa tidak, semua rencana yang sudah ia susun rapi untuk melamar wanita pujaannya gagal total. Haikal tiba-tiba datang dan mengacaukan semuanya."Tidak peduli siapapun kamu, kalau sudah mencari masalah denganku. Lihat saja apa yang kulakukan!" janji Raykel dalam hati.Sementara itu, Miranda merasa tenang karena kedatangan Haikal membuatnya sedikit lega. Ia seakan baru saja menghirup udara bebas setelah apa yang terjadi beberapa menit lalu. Kedatangan Raykel yang melamarnya secara mendadak, tentu saja membuat dirinya terkejut. Ia akan membicarakan ini dengan Raykel ketika di kampus nanti. Miranda tak mau penolakannya manjadi musuh dan itu akan berpengaruh ke pekerjaanya, secara mereka  satu profesi dan hampir setiap hari bertemu."Terima kasih," ucap Miranda pada Haikal. Saat ini mereka duduk di bangku teras depan. Setelah kepulangan Raykel, Haikal meminta waktu sebentar untuk mengobrol dengannya."Sama-sama, Mir
Read more
Menghindar
"Ma-mamah, ko di sini, sama siapa?" tanya Haikal gelagapan.Sementara Mira menunduk sambil meremas jemarinya. Tatapan tajam yang dilemparkan Mamah Siska seakan membuatnya sulit untuk bernapas."Kebetelun mamah ada janji dengan ibunya Cindy," jawabnya ketus. "Kamu sendiri ngapain, bukannya kamu gak suka pergi ke Mall?" tanyanya sinis sambil melipat kedua tangan di dada."Emm, aku--""Mamah, Om Ikal--" teriak Ochan tiba-tiba. Anak itu berlari ke arahnya sambil tersenyum. Namun, saat melihat wanita tua di hadapannya, senyum Ochan pun seketika langsung meredup. Ia mendek-mendek ketakutan, dan membenamkan kepalanya di perut Miranda."Sayang, jangan takut ya. Ini Omah," ucap Haikal memperkenalkan.Sontak saja mata Mamah Siska membulat. Ia sama sekali gak sudi harus dipanggil Omah dengan anak yang sama sekali bukan cucunya."
Read more
Ra.....?
1 minggu kemudianHaikal kembali fokus dengan pekerjaannya. Kini ia menjauhi Mira untuk sementara waktu. Haikal menjauhinya bukan tanpa alasan. Ia ingin memikirkan cara bagaimana agar mendapat restu kedua orang tuanya. Itu lebih utama. Barulah ia fokus demi tujuannya.Tidak bertemu Mira selama 1 minggu membuatnya resah. Namun Haikal juga mengerti kalau wanitanya butuh waktu sendiri setelah kejadian bertemu mamahnya di mall saat itu.Sementara Mira yang menyadari perubahan sikap Haikal yang tidak menemuinya akhir-akhir ini menjadi sedih. Ia merasa kehilangan sosok semangat yang selama ini muncul di hadapannya. Kedatangan Haikal yang selalu muncul mendadak membuatnya sebal, namun hal itu tanpa disadari ternyata berhasil menumbuhkan benih-benih cinta di hatinya. Miranda pun bingung. Mulutnya berkata tidak, namun ternyata hatinya bertolak belakang."Kenapa aku sesedih ini," batin Mira mengaduk-aduk minuman bobanya. Tatapannya sangat kosong. Akhir-akhir ini ia
Read more
Dasar mesum!
Malam hari (Di kontrakan Miranda)Ia tengah berkutat memasak omelet atas permintaan Ochan. Dengan sangat telaten, Miranda menyiapkan bahan-bahan yang di perlukan seperti telur, daun bawang dan bumbu-bumbu lainnya yang menambah kenikmatan masakan tersebut.Sementara Ochan menunggu masakannya matang sambil menonton TV. Aromanya yang mulai menguar seisi ruangan membuat Ochan menghirup dalam-dalam sambil memegangi perutnya yang keroncongan."Ma, syudah belum. Ochan lapal," teriaknya dari sudut.Miranda hanya tersenyum, lalu menjawab."Dikit lagi, sayang. Tadi kan Ochan baru makan indomie, masa sudah lapar lagi sih," ucap Miranda gemas. Tapi ia senang jika Ochan nafsu makan seperti ini. Tubuhnya pun sudah mulai keliatan berisi. Terlihat dari pipinya yang gembil."Nah sudah matang deh." Mira mengambil dua piring beserta sendok dan garpunya."Di habisin ya, Nak," ucap Mira menyodorkan omelet-nya."Iyah, Mamah juga," sahut Ochan.
Read more
DMCA.com Protection Status