Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran

Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran

By:  Rhienz  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
7 ratings
138Chapters
5.8Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Wulandari harus menerima kenyataan pahit kehilangan janin untuk kedua kalinya. Tekanan dan cacian dari Ibu mertua membuat Wulan semakin menderita. Wulan di anggap sebagai menantu pembawa sial karena selalu kehilangan janin yang di kandungnya, Wulan hanyalah gadis miskin yang memalukan yang tidak bisa memberinya cucu. Ibu mertua menyuruh Fatih untuk menceraikan Wulan dan menikah dengan wanita lain yang sudah ia pilihkan. Dan pernyataan sang Ibu mertua membuat Wulan semakin terluka. Namun, sebuah fakta mengejutkan terungkap. Ada seseorang yang sengaja membuat Wulan keguguran. Orang itulah yang membunuh janin yang ada di dalam perut Wulan. Wulan bertekad akan membuat orang itu menyesal. Penjahat itu harus menerima balasan setimpal atas perbuatannyan. Siapakah penjahat yang sebenarnya? Mengapa dia tega melakukan itu semua kepada Wulan? Apakah ada dendam atau memang sudah direncanakan? Yuk ... langsung saja baca novelnya

View More
Pura-Pura Hamil Setelah Keguguran Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Kang Supir_12
kereennnn Bang.
2022-12-05 14:12:09
5
user avatar
Nhie Seung Ri
Bolehkah saya kasih sianida untuk mertuanya??? ......
2022-12-05 11:29:51
4
user avatar
Cececans
Auto jadi novel favorit nih
2022-12-05 11:27:55
5
user avatar
Cececans
Wah bagus banget novelnya. Bikin ketagihan baca setiap babnya
2022-12-05 11:26:43
3
user avatar
Sutry Dickinson
Next Lagi Thor
2022-11-25 12:59:48
3
user avatar
Sutry Dickinson
Next lagi dong thor. Ceritanya bagus
2022-08-31 09:14:24
4
user avatar
Rhienz
Hallo, ini cerita baru author, yuk baca dan temukan keseruannya ......
2022-06-02 10:34:27
6
138 Chapters
Pernyataan menyakitkan dari Ibu mertua
"Sudah berapa kali ibu katakan, Wulandari itu bukan istri yang baik, dia itu wanita ceroboh! Kamu lihat sendiri' kan, menjaga janin di dalam perutnya saja dia tidak becus! Kalau seperti ini terus, kapan ibu bisa punya cucu?! Lebih baik kau segera ceraikan dia dan menikahlah dengan Eva! Ibu tidak ingin memiliki menantu pembawa sial seperti dia" Suara Bu Ratna membuat Wulandari menghentikan langkahnya. Wanita itu terkejut bukan main, Ia tidak menyangka akan mendengar pernyataan menyakitkan itu dari mulut ibu mertua yang selama ini ia hormati dan ia sayangi seperti ibu kandungnya sendiri. Jika bukan karena ponsel suaminya yang terus berdering, Wulan tidak mungkin memaksakan dirinya turun dari ranjang untuk memberikan ponsel itu pada sang suami. Nama atasan sang suami yang terpampang di layar membuat Wulan terpaksa harus berjalan tertatih untuk menghampiri suaminya. Namun, baru sampai di ambang p
Read more
Tuduhan keji (pura-pura tidak tahu)
Fatih berjalan menghampiri ibunya dengan tatapan tajam penuh tanya. "Tolong jelaskan pada Fatih, Bu. Apa maksud ibu berbicara seperti itu?" ucap Fatih meminta penjelasan, pria itu berdiri tepat di hadapan sang ibu."Kenapa Ibu diam saja? Ayo jawab, Bu. Kenapa ibu menuduh Wulan sengaja membunuh anaknya sendiri?" Melihat Bu Ratna mengacuhkan pertanyaannya, Fatih pun mulai geram, kali ini ia bertanya dengan nada satu tingkat lebih tinggi dari sebelumnya dan itu sontak membuat Bu Ratna murka."Jangan kurang ajar kamu Fatih! Berteriak pada ibumu sendiri, apa tidak bisa kamu bicara dengan nada yang halus dan sopan?""Fatih hanya ingin penjelasan, Bu. Kenapa ibu diam saja?""Kamu itu terlalu bodoh jadi suami! Coba kamu pikir, Wulan tidak pernah melakukan pekerjaan berat, semua kebutuhannya pun terpenuhi, tapi kenapa dia bisa dua kali keguguran? Kamu tau kan Fatih, wanita hamil bisa keguguran jika dia terlalu capek beraktivitas, jika dia kelelah
Read more
Punya rahim tapi karatan!
Dengan wajah panik, Sarah pun segera menghampiri adik iparnya itu. Ia tidak ingin Wulan curiga dan mengetahui semua percakapan mereka. Bagaimanapun juga kondisi Wulan saat ini sedang tidak baik, Sarah khawatir jika adik iparnya itu akan semakin terpuruk jika ia mendengar tuduhan keji yang dilontarkan ibunya. "Maaf, ya' Wulan, gara-gara kita ngobrolnya terlalu asik, kamu sampai terbangun. Oh iya, bagaimana kondisi kamu? Sudah baikkan?" tanya Sarah mengalihkan pembicaraan. Ia mengelus pundak Wulan dengan lembut. "Alhamdulilah, Mbak. Aku udah baikkan, tinggal lemesnya saja. Oh iya, tadi kalian lagi ngebahas apa? Ko kelihatannya serius banget, ada masalah?" tanya Wulan penuh selidik. Meskipun Ia yakin mereka tidak akan menjawabnya, tapi apa salahnya jika Wulan pura-pura bertanya. Wulan hanya ingin tahu sejauh mana ibu mertuanya menyembun
Read more
Cerita Wulan yang janggal
"Astagfirullah ibu, tega sekali ibu berkata seperti itu?" ucap Wulan lirih. Wajahnya memerah dengan mata berembun. Kali ini hatinya benar-benar terluka dengan perkataan ibu mertuanya itu. "Wulan juga ingin seperti wanita lainnya, Bu. Wulan ingin melahirkan dan punya anak. Wulan juga ingin sekali memberikan ibu cucu. Keguguran itu bukan atas kehendak Wulan. Jika Wulan boleh memilih, Wulan juga tidak ingin kehilangan janin Wulan,""Alah, omong kosong! Jika kamu memang tidak ingin kehilangan janinmu, harusnya kau jaga kandunganmu dengan baik, kau itu memang tidak becus menjadi calon ibu!" "Sudah, Bu, cukup!" ucap Sarah menghentikan ucapan ibunya yang sudah kelewat batas."Kamu tidak usah ikut campur, Sarah! Ini urusan ibu dengan Wulan,""Jika yang ibu permasalahkan adalah anak, itu berarti urusan Sarah juga, Bu. Ibu terus menerus menuntut Wulan untuk punya anak, tapi ibu lupa jika anak perempuan ibu juga belum bisa ngasih ibu cucu! Umur Sarah sudah hampir 35
Read more
Petunjuk apa maksud kamu, Wulan?
"Halo, Bude? Bude masih disitu' kan?" tanya Wulan memastikan setelah beberapa saat tidak ada suara dari Bude Ruti. "I-iya' Wulan, halo. Bude masih disini," jawab Bude Ruti seolah terbangun dari lamunannya."Wulan kira Bude pergi, soalnya tidak ada suara," "Oh, nggak Wulan. Bude cuma …," ucapnya terjeda."Cuma apa bude?""Bude cuma bingung aja,""Bingung? Bingung kenapa?""Emm, anu Wulan. Tadi' kan kamu bilang kamu sakit perut setelah makan malam itu, bude cuma heran aja Wulan. Kamu yakin tidak melakukan aktivitas lagi setelah itu? Kamu tidak beres-beres atau mengangkat yang berat-berat' kan? Atau … kamu ada minum dan makan sesuatu?" tanya Bude Ruti memastikan."Yakin, Bude. Orang setelah makan malam itu Wulan dan Mas Fatih langsung istirahat. Wulan tidak beres-beres, malah langsung tidur setelah sholat isya," jawab Wulan yakin."Aneh," sahut Bude Ruti membu
Read more
Mbak Sarah keceplosan
"I-ibu? Se-sejak kapan ibu berdiri disitu?" tanya Wulan dengan bibir bergetar menatap Bu Ratna yang berdiri berkacak pinggang dengan mata melotot penuh curiga."Seharusnya saya yang bertanya sama kamu, ngapain kamu mengobrak-abrik tong sampah itu?! Apa yang kamu maksud dengan petunjuk, Wulan? Petunjuk apa yang sedang kamu cari?" tanya Bu Ratna membuat Wulan semakin kikuk dan serba salah harus menjawab apa."Kenapa kamu diam saja? Apa kamu tuli Wulan? Kamu tidak mendengar apa yang saya tanyanyakan, hah?" Melihat Wulan terdiam dengan wajah panik, Bu Ratna pun kembali bertanya dengan nada tinggi."A-anu, Bu, ma-maksud Wulan, petunjuk gelang Wulan yang hilang, Bu" sahut Wulan terbata-bata. "Gelang?" ucap Bu Ratna memicingkan matanya."I-iya, Bu. Gelang Wulan hilang, sepertinya jatuh di tong sampah ini saat Wulan buang sisa makanan," jawab Wulan berbohong. 'Semoga saja ibu percaya dengan jawabanku,' batin Wulan cemas."Gelang apa? Memangnya
Read more
Kamu itu cuma numpang dirumah ini!
Melihat sikap Sarah yang gugup dan tidak langsung menjawab pertanyaannya, Wulan pun semakin penasaran. "Mbak Sarah? Kenapa diam? Apa maksud Mbak Sarah itu Mas Fatih?" Lagi Wulan menegaskan pertanyaannya. "Y-ya bukan lah, Wulan. Ka-kamu ini ada ada saja, masa iya Fatih kepergok tidur bareng Eva. Aneh-aneh aja," sahut Sarah terbata-bata. Sarah terlihat semakin gugup dan salah tingkah, Ia berusaha mengalihkan pandangannya dari sang adik ipar.  "Terus siapa?" tanya Wulan mengerutkan dahinya. "Fa-fatur! Iya Fatur, itu lho temennya Fatih waktu kuliah dulu. Kamu pasti nggak kenal' kan?" Mendengar jawaban Sarah, Wulan pun menggeleng seketika. "Emang Mas Fatih punya teman yang namanya Fatur?"  
Read more
Janin pun tak sudi singgah di rahim mu!
"Ibu berbicara dengan siapa? Kenapa dia menyebut nama Mas Fatih?" gumam Wulan dalam hati penuh tanya. Ia segera bersembunyi di belakang pilar saat ibu mertuanya bangkit dan beranjak meninggalkan ruang tamu. Beruntung Bu Ratna tidak melihat Wulan, jika sampai Wulan ketahuan menguping Bu Ratna pasti akan murka.Gegas Wulan membawa alat pelnya ke ruang tamu, dengan hati-hati ia memunguti satu persatu pecahan beling yang berserakan di lantai."Apa jangan-jangan ibu berbicara dengan gadis yang bernama Eva itu? Tapi–untuk apa ia menyuruh gadis itu menemui Mas Fatih? Apa jangan-jangan Ibu sengaja merencanakan semua ini?" Lagi Wulan menerka. Ia benar-benar tidak tenang setelah mendengar percakapan itu."Aku harus segera menelpon Mas Fatih, aku harus mencari tau semuanya. Ini pasti ada yang tidak beres," batin Wulan. Selesai mengerjakan tugasnya ia pun kembali ke kamar, mengambil ponsel yang tergeletak di atas kasur dan segera menghubungi Fatih.Tiga kali Wulan mencoba menghubungi Fatih. Namu
Read more
Kita lihat saja, siapa yang akan mati dan pergi dari rumah ini!
"Pokoknya saya tidak mau pesan makanan online! Lebih baik sekarang kamu cepat ke dapur, siapkan makan malam untuk saya! Malam ini saya ingin makan ayam bakar dan plecing kangkung," ucapnya dengan nada tinggi.Wulan menarik nafas panjang, berusaha menetralkan perasaannya. Ia tidak boleh terlalu memikirkan ucapan menyakitkan dari mulut ibu mertuanya. Wulan akan buktikan jika ia tidak seperti apa yang diucapkan Bu Ratna. Menyiapkan makan malam itu hal yang mudah. Wulan sudah terbiasa melakukan itu untuk sang suami. Gegas Wulan berjalan menuju lemari es berukuran besar itu, ia masih memiliki banyak bahan makanan yang bisa di olahnya. Namun, Wulan begitu terkejut saat pintu lemari es dibuka, tidak ada satupun bahan makanan di dalamnya. Wulan bingung dan heran, kemana semua sayur, buah dan daging yang ia beli? Kenapa semua tidak ada di dalam kulkas? Padahal satu hari sebelum Wulan keguguran, ia sudah berbelanja kebutuhan dapur untuk dua minggu kedepan. Aneh!"Kenapa masih bengong, Wulan?
Read more
Apa? Kecoa?!
Dengan perasaan yang berkecamuk Wulan pergi ke dapur. Mengolah plecing kangkung dan ayam bakar yang dipesan ibu mertuanya. Api amarah bersarang dalam diri Wulan. Sudah cukup rasanya selama ini dia dihina dan diperlakukan tidak baik oleh ibu dari suaminya itu. 'Ibu pikir orang pendiam itu akan terus-menerus pasrah saat di intimidasi? Tidak, Bu. Jika ibu berpikir seperti itu, ibu salah. Aku rasa sekarang sudah saatnya aku membela diri dan membalas ulah jahat ibu selama ini' batin Wulan.***Satu jam sudah Wulan berjibaku dengan olahan makanannya di dapur, aroma ayam bakar yang menggoda membuat siapapun yang menciumnya pasti akan merasa lapar. Tak lupa dengan plecing kangkung dan tempe mendoan yang sudah siap ia tata di atas meja makan. Kini tinggal ayam bakar yang belum ia bawa ke meja makan. Wulan menoleh ke arah pojok pintu dapur, matanya tertuju pada bangkai hewan yang tergeletak di samping tempat sampah.Dengan senyum mengembang di bibirnya, Wulan bergegas mengambil bangkai keco
Read more
DMCA.com Protection Status