PERNIKAHAN DUA ALAM

PERNIKAHAN DUA ALAM

By:  Fina FH  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
55Chapters
3.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Kisah Adisti, gadis berusia 20 tahun yang mengalami mati suri. Namun, hidupnya berubah total saat ia membaca sebuah mantra yang diberikan kakeknya. Makhluk tak kasatmata datang menemui Adisti dan menawarkan pernikahan. Di saat yang sama, Adisti dijodohkan dengan laki-laki pilihan sang kakek. Bagaimana kelanjutan kisah mereka?

View More
PERNIKAHAN DUA ALAM Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Qiqi Emelia
belum sampe tengah episode tapi ceritanya bikin nagih
2023-12-15 23:51:05
0
user avatar
Monas Oyomi
aku bukan seperti manusia yang lemah sayang
2023-12-05 01:00:09
1
user avatar
Levin Ahzuruf
bikin penasaran ceritanya
2023-08-15 11:41:53
1
user avatar
Fina FH
seru banget
2022-07-11 16:42:40
2
55 Chapters
Bab 1
“Ah, Sayang. Kamu benar-benar luar biasa.” Adisti melenguh puas setelah percintaannya dengan Abimanyu mencapai puncak. Suaminya mampu memuaskan dirinya yang selalu haus belaian.“Tentu saja. Aku bukan seperti manusia yang lemah, Sayang.” Abimanyu membelai pipi Adisti pelan. Rasanya ia selalu tidak puas bercinta dengan Adisti yang selalu liar dan menggairahkan saat bercinta.“Aku percaya,” bisik Adisti. Tangan kanannya membelai dada Abimanyu yang memiliki rambut lebat. Ia menyukai Abimanyu karena fisiknya yang nyaris sempurna dan permainan di ranjang yang menggairahkan. Seolah tidak memiliki lelah barang satu menit saja.Mereka kembali melakukan pergumulan dahsyat. Berkali-kali Abimanyu melenguh dan mendesah nikmat tanpa berpikir jika perbuatannya adalah salah.Tiba-tiba suara pintu rumah Adisti diketuk kencang. Suara Kartilan terdengar nyaring memanggil nama Adisti.Adisti dan Abimanyu menghentikan kegiatan mereka lalu saling berpandangan. Adisti bergerak cepat menghentikan pergumulan
Read more
Bab 2
2 hari kemudian.“Nduk, kamu sedang apa?” tanya Kartilan.“Lihatin bintang aja, Mbah. Biar gak lihat 'mereka' di depan sana yang selalu ganggu Adisti.” Adisti memberi isyarat melalui alisnya menunjuk salah satu pohon di depan rumahnya yang dihuni banyak makhluk tidak terlihat.Beberapa pocong, kuntilanak, dan genderuwo silih berganti menampakkan diri di depan Adisti sore tadi. Awalnya Adisti terkejut setengah mati saat melihat bagaimana rupa asli mereka. Namun, ia sadar, sampai kapan pun matanya tetap bisa melihat mereka, karena itulah ia memutuskan untuk menutup mata atau mengalihkan pandangan jika mereka datang. Beruntung makhluk tak terlihat itu hanya berdiri di bawah pohon, tidak ada yang mendekati rumah Adisti.“Jadi ‘mereka’ sudah mulai menanpakkan diri rupanya. Mbah bawa sesuatu untuk kamu, Nduk,” ucap Kartilan seraya mengeluarkan sebuah buku tua yang terlihat usang. Kertasnya berwarna coklat tua dengan tali penanda halaman berbentuk anyaman berwarna hitam.“Apa ini, Mbah?” tan
Read more
Bab 3
“Adisti!”Suara Kartilan memanggil namanya. Untuk apa malam-malam begini kakeknya datang? Batin Adisti heran. Ia menatap Abimanyu, tetapi tidak ada siapa pun di sana.Hilang!Abimanyu hilang!Laki-laki bertubuh tegap nan menawan itu hilang! Adisti menutup mulutnya dengan kedua tangan, ia terkejut setengah mati. Wanita itu memindai sekitar, tidak ada tanda-tanda ke mana perginya Abimanyu.“Kok bisa hilang?” gumam Adisti lirih.Jika Abimanyu manusia, tidak mungkin bisa menghilang dalam sekejap mata. Adisti yakin, Abimanyu bukanlah manusia.“Adisti!” suara Kartilan kembali terdengar.Gegas Adisti beranjak lalu membuka pintu. Detak jantungnya masih belum sepenuhnya normal. Kembali ia menatap kursi bekas Abimanyu duduk sebelum membuka pintu. Masih rapi seperti sebelumnya.Adisti menggeleng, mencoba menghilangkan bayang Abimanyu, kemudian barulah ia membuka pintu.“Ada apa, Mbah?” tanya Adisti heran saat Kartilan yang menatapnya tajam.“Siapa yang baru saja ke rumahmu?” tanya Kartilan to th
Read more
Bab 4
“Dia menolakmu?” tanya Lastri, Mama Abimanyu.Abimanyu mengangguk pelan lalu menghela napas. Ia menyandarkan kepala di kursi. Pikirannya melayang, membayangkan wajah ayu Adisti yang alami tanpa polesan make-up.“Gobl0k! Harusnya kamu mantrai dia, buat dia suka sama kamu dan menuruti semua ucapanmu! Gitu aja gak ngerti, gimana sih! Semakin lama kamu menunda semakin lama kita menguasai wilayah ini. Paham?” hardik Lastri kesal melihat Abimanyu yang terlihat lemah.“Iya, Ma. Nanti malam aku akan datang lagi ke sana untuk memikat dia agar mau.” Hanya itu yang keluar dari mulut Abimanyu.Lastri duduk di samping Abimanyu lalu mengelus kepalanya.“Maafkan Mama, Nak. Mama hanya tidak suka kamu terlalu lama menunda. Kesempatan hanya sekali, manfaatkan itu.”“Iya, Ma. Abimanyu paham.”“Bagus. Jangan lewatkan kesempatan ini Abi, martabat keluarga kita berada di tanganmu sekarang. Jangan sampai ada yang mendahuluimu mendapatkan Adisti. Terutama Arka!”“Iya, Ma.”Lastri mengangguk lalu menepuk pund
Read more
Bab 5
“Adisti, nanti ada rapat, katanya akan ada pergantian manajer di pabrik ini.” Sesil memberi informasi pada Adisti saat gadis itu bau saja duduk di kursinya.Sesil adalah salah sat teman dekatnya selama bekerja, umur mereka pun tidak terlalu jauh. Adisti 20 tahun dan Sesil 23 tahun. Sesil sama seperti Adisti, bagian admin tetapi beda divisi.“Iya? Tumben gak ada info sebelumnya. Kok dadakan banget?” keluh Adisti. Pergantian manajer itu artinya pergantian aturan baru. Adisti tidak menyukai itu.“Entahlah. Denger-denger manajer baru kita masih muda. Tiga puluhan tahun katanya.” Sesil memang penyuka gosip. Informasi apa pun yang ada di pabrik ia mengetahui semua. Termasuk ada main antar pekerja pabrik walaupun mereka sudah menikah.“Gebet sana!” celetuk Adisti menggoda Sesil. Teman satu-satunya itu memang sedang mencari jodoh karena lelah mendapatkan tekanan dari orangtua yang meminta dirinya segera menikah. Padahal umur belum kepala 3.“Jelas dong! Nanti aku pasti akan tebar pesona tanpa
Read more
Bab 6
Pertama kali yang Adisti lihat setelah membuka mata adalah deretan rumah terbuat dari anyaman bambu yang berjejer di pinggir jalananan tidak beraspal.Sesekali Adisti mengucek mata memastikan penglihatannya. Namun, tetap penampakan rumah berjejer yang terlihat.“Benarkah ini dunia kalian?” tanya Adisti heran. Ia berpikir dunia Abimanyu akan berbeda dengan dunia manusia, tetapi nyatanya apa yang ia lihat sama. Dunia Abimanyu dan dunia manusia sama.Abimanyu merengkuh pundak Adisti, membimbing gadis itu berjalan menuju rumah mewah yang berada di paling ujung. Rumah yang terlihat mencolok karena terlihat paling mewah dan besar dibandingkan dengan yang lain.Adisti mengernyit saat melihat ada yang melakukan aktivitasnya sama seperti manusia pada umumnya. Ada yang menyapu halaman, bergosip, atau pun melakukan aktivitasnya di sawah. Adisti benar-benar tidak habis pikir. Benarkah ia berada di dunia Abimanyu sekarang? Mengapa tidak ada bedanya dengan dunianya? Lagi-lagi hanya pertanyaan tanpa
Read more
Bab 7
“Besok sepulang bekerja, datanglah ke Kafe Garden. Laki-laki itu akan menunggumu di sana.”Ucapan sang kakek terus terngiang di kepala Adisti malam itu. Ia bingung bagaimana mengatakannya pada Abimanyu saat bertemu nanti. Ia yakin laki-laki itu pasti akan marah mendengar perjodohan itu. Apalagi mereka akan segera menikah. Menikah? Tentu saja menikah dengan tata cara alam Abimanyu.Hati dan pikiran Adisti sudah dipenuhi Abimanyu seorang. Tidak ada lagi ruang untuk laki-laki lain. Setidaknya itu yang ia rasakan saat ini.Adisti menghela napas. Apa yang akan ia katakan pada Abimanyu nanti?Sampai pukul 11 malam, Abimanyu tidak juga datang. Ada apa? Bukankah laki-laki itu bilang akan menjemput malam ini? Apakah pernikahan itu ditunda? Apa penyebabnya? Banyak pertanyaan dalam kepala Adisti saat ini.Adisti mengingat lagi ucapan Abimanyu, sepertinya ia tidak salah mendengar saat laki-laki itu mengatakan mereka akan menikah malam ini di rumah Abimanyu. Lantas, mengapa sampai sekarang laki-la
Read more
Bab 8
“Mau ke mana kamu?” tanya Abimanyu yang tiba-tiba muncul dari belakang Adisti. Wanita itu terkejut setengah mati saat akan menyalakan motornya.“Ngagetin aja sih,” protes Adisti sambil mencubit lengan kekar Abimanyu.“Jawab dulu. Kamu mau ke mana?” tanya Abimanyu ketus.Adisti diam. Mana mungkin ia jujur pada Abimanyu bahwa akan menemui laki-laki yang dijodohkan kakeknya. Lagi pula, Abimanyu mengingkari janjinya malam kemarin.“Aku jalan sama temen. Kamu ke mana kemarin? Kenapa tidak datang?” tuntut Adisti mencoba mengalihkan pembicaraan.“A-aku ... keluarga kami sedang ada sedikit masalah. Jadi pernikahan kita ditunda sementara waktu.” Abimanyu tampak salah tingkah. Ia tidak bisa menceritakan kenyataannya bahwa Arka datang dan mengganggu moodnya kemarin.Adisti mengernyit. “Masalah? Karena masalah itu kita tidak jadi menikah?” protes Adisti kesal. Ia sudah membayangkan akan hidup bahagia bersama Abimanyu.Adisti tidak mengerti, seolah ada sesuatu yang mencubit di dalam sana saat meng
Read more
Bab 9
“Kita percepat pernikahanmu apa pun yang terjadi,” titah Lastri pada Abimanyu sesaat laki-laki itu baru saja kembali dari dunia Adisti.Seketika Abimanyu mendongak. “Kenapa, Ma?” tanyanya heran. Baru saja beberapa jam yang lalu Lastri mengatakan bahwa akan memikirkan lagi kapan waktu yang pas untuk pernikahan Abimanyu, justru sekarang memerintahkan Abimanyu segera menikah.“Kamu lupa Arka bisa saja menyerang kita sewaktu-waktu. Jadi, kamu harus segera menikah dan renggut gadis itu di malam pertama. Setelah itu baru kita melakukan ritual untuk menyempurnakan kekuatan keluarga kita,” jelas Lastri berapi-api. Tentu saja ia bersemangat karena ambisinya yang membuat Abimanyu harus menikahi Adisti.“Bawa gadis itu malam nanti. Kita lakukan secepatnya. Jangan sampai ada yang tahu,” bisik Lastri sambil melirik sekeliling. Ia takut ada telinga yang mendengar pembicaraan mereka.Abimanyu mengangguk. Hanya dengan cara ini dirinya bisa berbakti pada ibunya. Walaupun harus mengorbankan dirinya sen
Read more
Bab 10
Adisti dan Abimanyu duduk bersanding di atas panggung yang terbuat dari batu yang diukir. Proses pernikahan di dunia Abimanyu belum selesai. Sekarang mereka harus menjalani prosesi siraman yang akan dilakukan sesepuh di wilayah Abimanyu.Adisti tidak berani mengangkat kepala, ia terus menunduk sambil menautkan jemarinya. Cemas. Itu yang dirasakannya saat ini. Walau bagaimanapun, ini kali pertama Adisti menjalani prosesi pernikahan, apalagi dengan Abimanyu yang berbeda alam.Hati kecilnya yang paling dalam mengatakan untuk lari dari prosesi ini, tetapi tubuhnya tidak sinkron. Gadis itu tetap duduk dan mengikuti semua kegiatan dengan patuh. Ia lupa bahwa apa yang dilakukannya sekarang adalah sebuah kesalahan.Mantra yang Abimanyu tujukan pada Adisti sangat kuat, sehingga gadis itu benar-benar lupa bahwa semuanya ini keliru.Tak terasa waktu berlalu, prosesi pernikahan Abimanyu dan Adisti berjalan lancar. Kini tinggallah sesi ramah tamah. Hal pertama yang membuat Adisti terheran adalah m
Read more
DMCA.com Protection Status