STATUS WA ADIK IPARKU

STATUS WA ADIK IPARKU

By:  Yazmin Aisyah  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
4 ratings
66Chapters
24.3Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Punya adik ipar yang hobi playing victim, manipulatif dan pandai memutar balikkan fakta? Andin harus berjuang menjaga keluarganya dari parasit bernama adik ipar. Kemudian, perjalanan hidup membawa Andin dan sang adik ipar pada takdir yang tak pernah disangka.

View More
STATUS WA ADIK IPARKU Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
default avatar
Mq243550Tini
semoga makin berkembang semua cerita dari Yasmin Aisyah .
2024-01-11 00:40:48
0
user avatar
Desrina Elita
sungguh menarik ceritanya..pemilihan tokoh dan karakter yg sangat keren,anggun dan elegan
2023-06-18 01:14:26
1
user avatar
Isabella
cerita yg benar" keren selamat berkarya thoer smg sukses
2023-02-14 11:08:51
1
user avatar
Mblee Duos
semangat nulisnya kak... suka sama gaya bahasa juga alurnya...... jika berkenan, saling support yuk kak, dicerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-21 19:39:40
2
66 Chapters
Bab 1
STATUS WA ADIK IPARKU 1(Aku kira, ipar jahat hanya ada di sinetron dan cerita KBM, nyatanya aku mengalaminya sendiri. Kuat Ris, kuat ya kamu)Aku mengerutkan dahi membaca status WA Riris, adik iparku yang lewat dan tak sengaja terbaca. Bukannya apa, aku adalah satu-satunya ipar yang dia punya karena Radit, adik bungsuku menikah dengannya. Radit sedang tugas di pulau lain, meninggalkan Riris bersama Ibu di rumah. Sementara kecamatan tempatku tinggal berjarak satu jam perjalanan dari rumah Ibu.Ah, mungkin ipar yang dia maksud adalah ipar dari keluarganya. Tak ingin berprasangka buruk, aku meneruskan kegiatanku memasukkan makanan yang baru saja selesai kumasak ke dalam kotak-kotak tupperware. Rendang kesukaan Ibu dan puding coklat untuk Kayla, keponakanku, anak Radit dan Riris yang berusia dua tahun. Rencananya, hari ini aku ingin mengunjungi Ibu.(Kalau ada apa-apa itu tanya langsung ke aku. Jangan suka adu domba deh)Statusnya lewat lagi ketika aku membuka WA dan hendak mengabari ked
Read more
Bab 2
STATUS WA ADIK IPARKU 2"Ada apa ini?"Aku menghela nafas. Di hadapan Ibu, aku tak bisa bersuara keras. Ibuku adalah wanita yang lembut hati dan pengalah. Itu jugalah yang membuat rumah tangga orang tuaku langgeng hingga dua puluh lima tahun lamanya, sampai Ayah dipanggil Tuhan setahun yang lalu. Tapi sayang, sifat Ibu itu ternyata juga dimanfaatkan oleh adik iparku ini untuk kepentingan pribadinya."Mbak Andin berusaha mengadu domba aku dengan Bang Radit, Bu." Riris menangis, mengadu lebih dulu."Mentang-mentang keluargaku orang susah, Mbak Andin menuduh aku yang bukan-bukan."Playing victim. Jika kita berhadapan dengan musuh yang memang menunjukkan kejahatannya, itu lebih baik bagiku. Berbeda jika seseorang yang pura-pura terzolimi, nyatanya dia menusuk dari belakang.Ibu menghela nafas, menatapku sejenak. "Aku nggak pernah nuduh ya. Aku cuma mau klarifikasi. Aku malu baca status WA-mu itu. Seolah-olah, adikku nggak menafkahi kamu."Riris makin kencang menangis. Mungkin merasa ter
Read more
Bab 3
STATUS WA ADIK IPARKU 3Aku menelan ludah membaca statusnya. Ada yang terasa nyeri disini. Hatiku terasa dicubit kuat-kuat. Kenyataan kalau aku belum hamil di usia pernikahan kami yang kelima, kerap membuatku rendah diri. Aku dan Mas Reno sudah memeriksakan diri dan hasilnya kami baik-baik saja. Tapi tuntutan dan cemooh orang sekitar seringkali membuatku harus mengelus dada."Makanya nggak usah terlalu capek, Ndin. Serahkan butik itu pada adikmu. Kamu fokus usaha biar cepat hamil."Itu kata Mama mertuaku, bahkan beliau mengucapkan hal itu di tahun pertama pernikahan. Kalimat pertama yang terus diulangnya hingga aku hafal.Memberikan butik yang kurintis sejak masih gadis pada adikku. Entah adik yang mana yang dimaksud Mama. Apakah Vira adik Mas Reno, atau Radit adikku. Keduanya tidak mungkin kulakukan. Aku merintis butik itu dari nol. Berdua Lila sahabatku, kami memulainya dari hanya bermodal ruko kosong dan stok baju puluhan juta saja. Berjalan dua tahun, ketika butik nyaris kolaps, L
Read more
Bab 4
STATUS WA ADIK IPARKU 4Aku tengah mengaduk mie goreng di atas wajan ketika kurasakan sepasang tangan kekar melingkari pinggangku. Aroma sampo dan sabunnya terasa menyegarkan. Kurasakan rambutnya yang basah menggelitik leherku yang terbuka. Di rumah, aku terbiasa memakai gaun rumah yang sedikit terbuka, demi memanjakan matanya. "Maafkan Mas semalam." Suaranya terdengar lirih di telinga. Selarik rasa haru menyeruak, dia tak segan meminta maaf karena tahu perbuatannya semalam menyakiti hatiku. Kubiarkan setetes air mataku jatuh. Sejak tadi, sambil mengaduk mie goreng Jawa favoritenya di atas wajan, aku terus berusaha menahan tangis. Tapi satu saja kalimatnya membuat pertahananku jebol.Mas Reno mema-tikan kompor dan memutar tubuhku hingga kami saling berhadapan. Dia mengulurkan tangan, menghapus air mata yang mengembun di sudut mata."Mas hanya kesal karena pulang dalam keadaan rumah kosong. Mas membayangkan seorang anak menyambut setiap kali pulang kerja."Aku memegang tangannya, mem
Read more
Bab 5
STATUS WA ADIK IPARKU 5Salah satu hal paling menyedihkan dalam hidupmu, ketika seseorang yang kau sayangi tak lagi percaya dan tak juga bisa dipercaya. Aku menatap WA dari Radit dengan hati nelangsa. Baru saja mendapat hanta-man dari Mas Reno, dan kini pesannya membuat suasana hatiku makin tak menentu. Aku menelan ludah, memutuskan membalasnya sebelum mem-atikan ponsel dan menyimpannya.(Apakah kau lebih percaya pada seseorang yang baru kau kenal, dibanding Kakakmu yang telah bersamamu dua puluh lima tahun lamanya?)Aku dan Radit hanya dua bersaudara. Meski Ayah mendidik kami dengan sikap tegas khas seorang perwira militer sebagaimana profesinya, Ibu melengkapi sifat Ayah dengan kelembutan. Semuanya terasa seimbang. Ibu selalu bisa meredam ama-rah Ayah dan Ayah memberi kami pelajaran bahwa hidup tak selalu indah. Kami tumbuh dengan cinta yang memenuhi setiap ruang dalam rumah dan dalam hati. Semua sempurna, sampai aku menikah dan tak kunjung hamil. Lalu kehadiran Riris di rumah Ibu.
Read more
Bab 6
STATUS WA ADIK IPARKU 6Mas Reno langsung masuk ke dalam kamar begitu tiba di rumah. Maghrib masih beberapa menit lagi. Masuk ke kamar, ditariknya koper dan dibukanya. Dia sibuk memisahkan pakaian kotor sementara aku berdiri mematung di belakangnya, menunggu benda si-alan itu keluar dari tempat persembunyiannya. Baju kotor dia pisahkan, lalu paling bawah, kemeja yang masih bersih dibawanya ke dalam lemari. Lama kutunggu, benda itu tak juga jatuh seperti yang terjadi tadi pagi. Tak sabar, aku berpura-pura menabrak Mas Reno, tumpukan baju di tangannya jatuh dan benda itu melayang lalu mendarat di lantai.Dia tertegun, sementara aku melihat perubahan wajahnya yang perlahan memerah. Aku memungut benda itu sebelum dia bereaksi, menatapnya sebentar dengan dada bergemuruh."Dengan siapa Mas memakai benda ini?"Suaraku bergetar. Amarah yang sejak pagi kuredam mendesak hendak keluar. Wajah itu merah padam. Dengan kasar Mas Reno merampas benda itu dari tanganku."Ini bukan punyaku. Mungkin Ard
Read more
Bab 7
STATUS WA ADIK IPARKU 7Wajah itu memucat, dan perubahannya tak luput dari pengamatanku. Sedikitpun aku tak berkedip. Dia harus tahu, bahwa tak seorangpun boleh mencurangi Ibu dan adikku. Saat ini Radit mungkin masih percaya padanya. Riris mungkin tak menyangka bahwa hubungan kami sebagai kakak adik sedekat bayi dan ari-ari."Apa maksud, Mbak?"Aku tersenyum, menepuk pipinya yang pucat. Dia berjengit sedikit, mungkin dia mengira aku akan menam-parnya."Kau lebih tahu apa yang kumaksud. Kusarankan agar kau berubah jika masih tetap ingin menjadi adik iparku. Atau sebaiknya kau berhati-hati."Aku mundur, memberi ruang padanya untuk menarik nafas, lalu melangkah ke belakang. "Oh ya, Ris. Tolong bereskan kamarku. Mainan Kayla dan baju-bajumu itu, singkirkan dari sana karena mulai saat ini aku akan menempatinya."Tak kupedulikan wajahnya yang bersungut-sungut. Tepat pada saat itu, Kayla muncul dari kamarnya. Anak kecil itu tampaknya baru bangun tidur, dan dia tersenyum gembira melihatku."
Read more
Bab 8
STATUS WA ADIK IPARKU 8Lalu, seperti biasa, wajah itu mulai memerah, matanya mengembun dan dia mulai menangis terisak-isak, tepat saat Ibu keluar dari kamarnya dan melangkah menuju ruang tengah."Loh, ada apa ini?"Riris langsung menggelayut di lengan Ibu. Aku mende-sah, Ibu merasa ketitipan Riris. Radit kerap menelepon Ibu agar menjaga Riris dan Kayla dan juga mendidiknya. Bagian yang pertama dilakukan Ibu dengan baik. Tapi mendidik, sepertinya tak bisa dilakukan Ibu pada adik iparku yang ajaib ini."Mbak Andin menuduh aku, Bu. Katanya aku yang bikin Mas Reno selingkuh."Aku menatapnya taja-m. Padahal aku tidak cerita padanya bahwa Mas Reno selingkuh. Tapi dia tahu seolah-olah memang dialah dalang dari semua ini."Loh, kok kamu tahu? Andin cuma cerita sama Ibu kok?"Ibu menyuarakan isi hatiku. Riris tampak gugup sejenak."Eh, tadi Mas Reno yang cerita.""Riris…" Kali ini Mas Reno yang protes."Sudah… sudah… aku pusing melihat drama kalian berdua." Aku mengalihkan tatapan pada Mas Re
Read more
Bab 9
STATUS WA ADIK IPARKU 9PoV RIRIS"Cepat pergi. Besok jangan datang lagi. Aku yang akan mengantar semua kebutuhanmu!"Aku melotot pada lelaki berkaos hitam itu. Dia tertawa kecil, menjawil daguku sesaat."Emang kenapa sih? Biasanya juga santuy. Masa kamu udah mulai takut sama mertuamu. Nenek tua itu mah kecil, sekali senggol aja tumbang.""Ssttt… jangan bicara sembarangan. Sekarang Mbak Andin tinggal disini. Bahaya.""Siapa Andin?""Aduuhh, cerewet banget. Lekas pergi. Nanti Mbak Andin kesini.""Oke… oke… tapi ingat, kau harus menyediakan semua yang kuminta kalau tak mau rahasiamu kubongkar."Kesal, aku mendorongnya. Lelaki itu menerima kresek berisi sembako dari tanganku, dan naik ke motornya. Mata dibalik kaca helmnya mengedip. Astaga, si-al banget aku terlanjur berhubungan dengan lelaki seperti itu."Hey, berhenti!"Seakan jantungku merosot ke dasar perut. Aku melihat Mbak Andin melangkah dengan cepat menuju kami. "Cepat…cepat!" Seruku panik. Si-al, disaat genting seperti ini, mo
Read more
Bab 10
STATUS WA ADIK IPARKU 10PoV ANDINMa-buk dan tanpa busana? Astaga Riris. Aku menutup wajah, membayangkan betapa sakitnya hati Radit jika tahu. Meski seorang pelaut, aku yakin adikku bahkan tak sudi menyentuh minuman keras, apalagi wanita yang haram untuknya. Ayah dan Ibu mendidik kami dengan bekal ilmu agama yang cukup. Kututup ponselku yang terhubung dengan alat penyadap suara di tas Riris, menaikkan kembali kaca jendela mobil ketika melihat lelaki itu keluar dari warung bakso dan menaiki motor matic nya. Aku yakin sekali, dia memang lelaki yang kemarin datang ke rumah dan nyaris kutangkap seandainya saja Riris tidak menghalangi. Dan ketika lelaki itu berlalu dengan motornya, aku bergegas mengikuti setelah menoleh sejenak pada Riris yang masih terlihat duduk melamun di dalam warung. Ada seseorang disana yang telah mengambil fotonya, dan juga alat penyadap suara yang kusembunyikan dalam tasnya bekerja dengan baik. Aku menghela nafas dalam. Jika rumah tanggaku hancur, apakah rumah ta
Read more
DMCA.com Protection Status