Obsesi CEO Arogan

Obsesi CEO Arogan

By:  Cath  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
9.3
6 ratings
70Chapters
29.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Niatnya berlibur ke negara Italia untuk melepaskan penat selama menjadi dokter yang super sibuk. Isabella Aderson dipertemukan dengan seorang lelaki dan mengajaknya one night stand, yang ia tidak sangka menghasilkan anak kembar bernama Jayden dan Iriana. Javier El Daverion Coullard, dikenal monster penguasa bisnis, tampan, kejam, dan tentunya sangat kaya raya. Pewaris keluarga Coullard ini mempunyai perusahan yang tersebar di negara-negara besar. Javier tidak menyangka setahun berlalu pertemuan dengan seorang wanita di Italia selalu terpikir dikepalanya. Semakin hari kejadian malam itu terus terlintas dipikirannya. Hingga Javier sadar ia menginginkan wanita tersebut.

View More
Obsesi CEO Arogan Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
31-PUTU NIA PUSPITA YANI
bagus banget candu
2023-10-18 09:22:39
0
user avatar
Sylvia Putrandari
ceritanya simpel
2023-03-20 17:50:50
0
default avatar
Alycia
ㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋㅋ
2023-02-08 17:49:54
0
user avatar
Agus Irawan
izin promosi. mampir ke Novelku juga ya. judul. "Kembang Desa Sang Miliarder" pena" Agus Irawan
2023-01-31 14:04:40
1
user avatar
Amira H
Bagus…konfliknya juga…semangat thor
2022-12-27 19:45:32
2
user avatar
silvia Rosalinda
ceritanya payah krg greget, gk asyik bacanya
2024-03-09 15:29:03
0
70 Chapters
Bab 1
Isabella sadar beberapa mata menatapnya dirinya terang-terangan. Bahkan ada beberapa juga yang menghampiri dan menggodanya kemudian berakhir ditolak olehnya. Ia tidak tahu mengapa memilih untuk mendatangi club. Setelah mendapat pesan dari temannya yang mengatakan bahwa cutinya dipercepat, yang seharusnya ia 1 minggu di Italia menjadi 5 hari saja. Membuatnya kesal."Sendirian saja?" Isabella tersentak, melihat kedatangan pria tampan yang duduk disampingnya. Tatapan Isabella terpaku pada badan pria terserbut, terlihat otot-otot yang menonjol di dalam kemeja hitamnya. Isabella menggeleng, mengapa ia jadi salah fokus?! Namun tiba-tiba, pria itu menjulurkan tanganya. "Javier," ucapnya. Isabella menyerengit, lihatlah tangan kekarnya yang juga terdapat urat-urat yang menonjol. Sungguh, pria ini sungguh hot. Tetapi, Isabella tidak menerima jabatan tangan pria itu. Ia memilih memalingkan wajahnya yang tiba-tiba panas."Namaku Javier. Kalau boleh aku tahu, namamu siapa, Nona?" "Carol,"
Read more
Bab 2
Empat tahun berlalu. “Melamun saja.” Isabella tersentak kaget melihat kedatangan sahabatnya, Xander. “Kau tidak bekerja?” tanya Isabella saat melihat pakaian santai yang dipakai Xander. Xander duduk di sofa ruang kerja Isabella. “Aku ingin refreshing dulu. Tetapi pikiranku tidak bisa tenang, sebab aku ragu memberi semua tugas pada sekertarisku.” “Kenapa kau ragu? Bukannya sekertarismu itu cerdas menangani para investor perusahaanmu?” “Sudah ku pecat, Bella,” ujar Xander dengan santainya. Isabella memandang Xander bingung. “Kau ini sebenarnya ingin sekertaris seperti apa? Aku tidak tahu, sudah terhitung berapa banyak sekertarismu dalam setahun ini yang kau pecat.” “Seperti dirimu.” Xander menatap Isabella. Isabella berdecak. “Kau ingin stetoskopku melayang ke kepalamu itu hah?!” Xander menyengir. “Bercanda.” “Aku yakin sekali kau memecat sekertarismu itu dengan alasan yang sama dengan sekertaris sebelumnya.” Isabella berkata tanpa menatap Xander, ia fokus membaca hasil pemer
Read more
Bab 3
Pagi ini Isabella mendapat sebuah surat dan sebuket bunga Lily di ruang kerjanya. Ia sudah tau pasti siapa yang mengirimnya. Isabella membaca surat tersebut.Beautiful morning, Dr Aderson. Aku hanya memberitahu bahwa sepertinya aku tidak bisa ada saat hari ulang tahun si kembar, sebab aku di Italy dengan waktu yang cukup lama. Seminggu lagi mereka sudah bertambah umur dan sudah dipastikan bawahanku akan mengirim maninan atau sekalian saja toko mainan aku bawa ke manison mu, dokter? hahaha.Regards, Xander C. Isabella tertawa, ada-ada saja pria itu. Xander merupakan satu-satunya pria yang sangatlah dekat dengan kedua anaknya. Bahkan Iriana memanggil Xander dengan sebutan 'Daddy Xander'Xander pun tidak masalah Iriana menganggap dirinya sebagai daddy-nya. Untuk Jayden, anak itu entalah dia tidak suka dengan kehadiran Xander. Jayden selalu mengatakan: Aku tidak suka Mr Xander, karena dia selalu tertawa lebar dan mulutnya pun ikut melebar. Itu terlihat mengerikan dan juga tidak sopan me
Read more
Bab 4
Engelberg, Switzerland.Satu kata untuk kota Engelberg, damai dan indah. Isabella memilih villa di desa ini sebab pemandanganya yang luar biasa, bagaikan lukisan nyata. Bahkan dari villanya bisa melihat pemandangan Mount Titlis, gunung salju yang abadi. "Ana sangat sangat sangat sangat sangat menyukai tempat ini..." seru Iriana dengan semangat. "Mami mengapa memilih tempat yang jauh dengan tempat acaranya dilaksanakan?" tanya Isabella.Acara World Economic Forum dilaksanakan di kota Davos, sedangkan mereka di Engelberg. Jika menaiki mobil bisa menempuh waktu sekitar 3 jam lamanya. "Aku ingin menikmati pemandangan di sini," balas Diana. "Aku juga menyukainya Grandma! Ini seperti di dongeng! Wah aku tidak menyangka memasuki negeri dongeng!!!" Iriana melompat riang melihat pemandangan disekitarnya. "Apakah itu gunung yang dikatakan salju abadi?" Jayden menunjuk gunung Titlis. "Benar, dari mana kau tau Jay?" tanya Isabella. "Aku membaca mengenai seluruh isi Switzerland saat di pes
Read more
Bab 5
Jantung Isabella seakan berhenti berdetak melihat Jayden berlari menghampirinya. Ia menyempatkan melirik Javier yang terpaku akan kehadiran Jayden. "Mommy!!! Mommy kemana saja? Ana terus menangis dan itu berisik sekali!" gerutu Jayden. Isabella masih terpaku, badan ia seolah mati rasa. Sementara Javier menurunkan badannya agar sejajar dengan Jayden. "Kau pendek sekali." Jayden yang tidak terima, langsung menatap Javier tajam. "Aku masih berumur empat tahun asal kau tau, Tuan." Isabella yang baru menyadari Jayden berbicara pada Javier, langsung ia tarik tangan anaknya. "Ayo Jay." Isabella menarik tangan mungil Jayden, namun Jayden masih terdiam menatap Javier. "Mengapa kau memanggil dia Mommy?" Javier bertanya pada Jayden lalu menujuk Isabella. "Jay ayo...Ana pasti sudah menunggu." Isabella gelisah, mencoba membujuk Jayden untuk menjauhi Javier."Wait a minute, Mommy. Aku ingin berbicara dengan tuan ini sebentar." Jayden berkata. Isabella tidak tahu harus berbuat apa saat ini.
Read more
Bab 6
Isabella hanya bisa pasrah saat Javier memaksanya untuk pulang bersamanya. Kini Isabella dan kedua anaknya berada di pesawat private milik Javier. Sedangkan Diana pulang dengan pesawat keluarganya.Isabella tidak berani menatap Javier setelah kejadian Iriana mengatakan daddy-nya adalah Xander. Javier juga tidak mentakan apapun setelah itu. Pria itu bersikap dingin sekarang dan Iriana tidak berani berbicara dengannya juga. "Kenapa kau mengatakan Mr. Xander adalah daddy kita?" bisik Jayden pada Iriana yang duduk disampingnya. "Huh? Hei, Daddy kita selama ini hanya Daddy Xander. Lagipula Ana tidak suka pria itu, dia mempunyai mata yang menyeramkan! Ana lebih menyukai Daddy Xander karena saat tertawa lucu sekali!" bisik Iriana. "Kau menyukai Mr. Xander yang selalu menyebarkan bau mulutnya? Kau tidak salah, Ana? Saat dia tertawa pun tidak lucu justru mengerikan. Mana ada orang tertawa mulutnya melebar dan membentuk lobang seperti goa?" Jayden merinding."Ish! Mengapa kau tidak suka seka
Read more
Bab 7
Isabella tersentak melihat Xander ada di rumahnya. Bukankah pria itu sedang ada di Italia dan mengapa Xander menatap Javier seolah mengenal pria tersebut. “Jav? Kau mengenal Bella?” Xander menatap Javier dan Isabella bergantian. Isabella langsung berkata. “Xander? Bukankah kau sedang di Italia?” “Aku mempercepat kepulanganku, sebab aku rasa lebih baik menghadiri acara ulang tahun si kembar,”balas Xander sambil melirik Javier. “Daddy Xander!” Iriana sudah terbangun, ia meminta Isabella untuk menurunkannya. Kemudian berlari menuju Xander. Xander menangkap Iriana yang meloncat padanya kemudian menggendongnya. “I miss you, Daddy Xander!” Iriana mengecup bergantian pipi Xander.Xander terkekeh, melihat kegemasan Iriana. “Me too.” Isabella masih dalam diamnya. Ia tidak menyangka akan secepat ini. Niatnya memperkenalkan Javier di waktu yang tepat. Sedangkan Jayden sudah menatap tidak suka Xander. Ia menoleh pada Javier. “Daddy angkat aku juga. Aku ingin Daddy menggendongku.” bisik Ja
Read more
Bab 8
Xander menarik kerah kemeja Javier, ia berdesis. "Aku tidak salah dengar kan?"Tanpa basa-basi Xander menerjang Javier. Pukulan terus diterima Javier, ia memang pantas mendapatkannya. Setelah itu Javier mengusap bibirnya yang mengeluarkan darah, ia merasa sepertinya robek. Xander terus memukul perut Javier, hingga terbatuk dan mengeluarkan darah."Bajingan! Aku tidak menyangka pria yang membuat hidup Bella hancur ada di dekatku selama ini!" Xander berteriak Teriakan Xander terdegar hingga kuping Isabella. Wanita itu bergegas melakang menuju taman belakang. Isabella memekik kencang melihat Xander memukuli Javier yang sudah babak belur. "Stop!!!" Isabella melangkah mendekat untuk memisahkan keduanya. Namun, Xander gelap mata, ia tidak menghiraukan adanya Isabella yang berusaha melerainya. "Aku tidak sudi mempunyai kakak seperti dirimu!" "Xander, stop!!! Aku mohon...stop!!!" Mata Isabella sudah berkaca-kaca tidak tega melihat Javier yang sudah lemas, seperti sedikit lagi pria itu
Read more
Bab 9
"Bercinta. Aku ingin bercinta denganmu malam ini, Isa."Sontak Isabella terkaget. Ia tidak bisa berbuat apa-apa ketika Javier melangkah menuju kasurnya. "J-jav...kau masih terluka..." Isabella terbata-bata. Ia belum siap mengulang kejadian malam itu. Javier merebahkan Isabella kemudian menindih wanita itu. Lihat, betapa indahnya pemandangan Isabella di atas sini. "Ini hanya luka kecil." Isabella menatap Javier tidak percaya. Luka kecil katanya? Muka pria itu berdarah dan lebam biru."T-tapi..." Isabella mengigit bibirnya. Javier yang melihat itu langsung mengusap bibir Isabella. "Jangan mengigit bibirmu di depanku." Masih dengan mengusap bibir lembut Isabella.Manik Javier dan Isabella saling menatap dalam. Tidak tahu kapan bibir mereka kembali bertemu, dalam belitan yang mengebu-ngebu. Javier melepaskan tautan bibir mereka, menurunkan kepala, mengecup, menjilat, lalu mengisap leher Isabella hingga menimbulkan kemerahan. Isabella mengigit bibirnya menahan desahan saat dadanya d
Read more
Bab 10
Wiliam adalah adik laki-laki dari daddy-nya. Wiliam di kenal kriminal, karena tidak terhitung berapa kali ia keluar penjara. Wiliam di penjara paling lama hanya satu minggu, karena pria itu memilik banyak uang. Membayar kepolisian hal yang mudah baginya.Pria itu mempunyai bisnis yang ilegal, seperti bandar narkoba, menjual senjata ilegal, serta perdagangan manusia. Tidak heran ia mempunyai banyak uang. Sebab, Wiliam adalah ketua mafia di Russia. Sudah lama Javier tidak mendengar nama Wiliam lagi. Menurut informasi anak buahnya, pria itu selama ini hanya fokus pada organisasi mafianya. "Kau sudah mendengarnya?" Javier menoleh saat mendengar suara Xander. "Ada urusan apa kau di sini?" Xander memutar matanya. "Oh c'mon, man. Kau marah padaku? Maafkan aku memukul mu kemarin, tetapi bukannya kau pantas menerimanya?" sinisnya. Javier berdecak. "Untuk apa aku marah? Buktinya aku tidak membalas pukulanmu. Kalau aku marah, kau sudah terbaring di rumah sakit." "Kau sudah mendengar Wilia
Read more
DMCA.com Protection Status