08. Hari Pertama Ujian
Hembus angin pagi mengelus kulit. Sari berjalan kaki menuju sekolah ketika matahari masih malu-malu menampakkan diri. Maklum, jalanan desa tak sebaik di kota. Kalau tidak berangkat sekolah awal, bisa-bisa terlambat. Berpapasan dengan beberapa warga di jalan, Sari tidak lupa untuk menyapa dan menunduk hormat. Adab kebiasaan di kampung. Yang seharusnya masih ada juga di kota. Seharusnya. Soal kata-kata Mega kemarin, Sari jadi merenung. "Gak pernah pulang bareng sama cowok selama 16 tahun selain Felix." Sial, kalimat itu kembali terbayang. Sebenarnya kalau mau diceritakan sih, bukannya tidak ada. Tapi malah ada. Cuma ya, tidak semua berjalan manis. Mungkin salah satunya, adalah pemilik sepeda onthel yang rajin sekali membunyikan klakson sepedanya padahal jarak dengan Sari masih sangat jauh. Dari nada bicaranya yang bahagia, berani bertaruh cowok itu sudah tersenyum dari kejauhan. "Kring, kring, ada sepeda. Sepedaku roda lima. Kud
Read more