Rumah megah dengan empat pilar penyangga berwarna coklat muda, ada lampu kristal sebagai pemanis tata ruang, ada halaman luas dengan lampu taman yang semua dibuat terang benderang.Aku memarkir motor maticku di dekat pos satpam. Ini rumah Aleya, malam ini aku berjanji akan menemui orang tuanya, dadaku berdegup kencang, sungguh lebih kencang dari biasanya. Akankah orang tua Aleya menerima ku? Aku terlampau sederhana bila tidak mau dibilang miskin untuk ukuran rumah Aleya. Ponselku bergetar, aku mencoba meraihnya untuk mengetahui siapa yang menghubungiku, sekaligus untuk menghilangkan perasaan tegang yang mendadak menggelayut dalam diriku. "Aleya, " gumamku saat itu. Aleya pasti bingung memikirkan tentang aku, sebagian hatiku tersenyum dan merasa menang. Meskipun aku terbilang hanya lelaki biasa namun Aleya yang cantik, pintar, cerdas, dan kaya raya demikian menyayangiku. "Assalamualaikum
Read more