2. Arva Fatah
"Ayo naik." Arva masih kekeh mengajak Karin."Aku di jemput ibuku." kata Karin mencoba meyakinkan dirinya sendiri. "Kamu yakin? " tanya Arva ragu."Emb, iya. Aku akan menunggu ibuku sebentar lagi.""Kalau begitu, aku akan menemanimu disini menunggu ibumu.""A__apa kau serius? Ah, tidak maksudku kau tidak perlu melakukan itu.""Tidak apa - apa ... sebaiknya kita duduk, apa kamu mau minum? " Karin menggeleng."Tidak, terima kasih."Sepuluh menit terasa sangat lama jika sedang menunggu. Dan selama sepuluh menit Karin dan Arva hanya sama - sama terdiam."Kenapa diam? " tanya Arva."Ah, maksudnya? " Karin merasa, ia tidak sedang melamun jd ia yakin memang Arva tidak sedang mengatakan sesuatu."Kamu kenapa diam? Aku pikir kamu anak yang cukup ceria dan usil.""Heheh, aku minta maaf ya, ata
Read more