Menjelang akhir musim semi udara malam terasa semakin hangat, bercinta bisa menjadi kegiatan yang semakin menyenangkan karena mereka tidak perlu merasa khawatir bakal menggigil kedinginan meskipun tidur tanpa pakaian sampai pagi. Tristan sengaja membuka semua pintu balkon dan membiarkan udara malam ikut masuk menemani mereka berdua bergelung dalam gairah. Kimmy sudah terasa begitu lembut dan manis, menyambut dengan antusias setiap sentuhannya dengan begitu menyenangkan. Lenguhan rendahnya terlalu menggoda untuk di abaikan, Tristan tahu di mana wanita itu paling suka untuk di sentuh dan di manjakan. Tristan kembali menekan pinggul Kimmy yang sedikit terangkat karena sama-sama sedang tidak sabar ingin segera diselesaikan.
"Sabar, Sayang." Tristan baru saja hendak memasukinya ketika tiba-tiba Kimmy menjentikkan jari menyuruhnya untuk berhenti.
Hanif, Kimmy, dan Tristan duduk di beranda sambil menyaksikan anak-anak yang sibuk bermain dengan kuda poni. Al juga sudah lama tidak bertemu Sofia, nampaknya mereka juga sudah sangat rindu hingga sepertinya belum mau berpisah ketika Hanif hendak mengajak putrinya untuk pulang. "Menginaplah, Bang, mereka sudah lama tidak bertemu biarkan lebih puas bermain dulu." Tristan juga menawarkan kamar tamu yang dekat dengan kamar putranya di lantai dua, karena Al juga merengek ingin tidur bersama bang Hanif. Dulu Kimmy memang sering membiarkan putranya menginap di tempat Bang Hanif jika dirinya sedang bepergian untuk pekerjaannya. Meski bukan darah dagingnya sendiri tapi Hanif tetap menyayangi Al seperti putranya dan bocah laki-laki itu juga sudah biasa bermanja-manja padanya sejak bayi. Bang Hanif akhirnya setuju untuk kembali ke hotelnya beso
Kimmy berada di sebuah kamar yang terkunci, hanya berdua dengan Tristan Murai, bos dari tunanganya yang masih sangat muda, tampan, tapi sedang terlihat keji. Kimmy baru tahu jika dirinya sedang dijual untuk sebuah promosi jabatan oleh tunanganya sendiri. Baru kali ini Kimmy benar-benar menangis. Dia tidak percaya tunanganya tega berbuat seperti ini, karena seorang Tristan Murai juga tidak mungkin sedang berbohong. Dia bisa mendapatkan wanita manapun tanpa perlu repot-repot mengarang kebohongan macam ini. Apa lagi hanya untuk wanita seperti dirinya. Tristan mendorongnya semakin merekat ke dinding jadi Kimmy sama sekali tidak bisa bergerak kecuali menerima apapun yang diperbuat pria itu termasuk saat tiba-tiba tangan Tristan sudah sangat lancang menyisip ke dalam span pensilnya. Sungguh itu adalah tindakan yang sangat kurang ajar, tapi Kimmy sama sekali tidak bisa berkelit karena lututnya juga ditekan ke dinding. Jadi Kimmy hanya bisa pasrah ketika merasakan jari-jari
TIGA BULAN SEBELUMNYA. Tangan Kimmy masih berkeringat dingin selepas Hanif menyematkan cincin bertahta berlian di jari manisnya. Rasanya masih begitu ajaib dan lebih indah dari ketika ia sedang bermimpi menjadi Cinderella yang bertemu pangeran. Karena Kimmy si Upik Abu dan bang Hanif pangeran tampannya. Kimmy sudah mengagumi Hanif sejak masih anak-anak, karena itu rasanya dia memang sudah mencintai pria itu seumur hidupnya. Kimmy hanya tidak tahu bagaimana pria tampan itu bisa mengaku mencintainya, dan hari ini mereka resmi bertunangan. Lima tahun yang lalu setelah Hanif lulus dari kuliahnya di Yale dan sedang pulang ke Indonesia, mereka kembali bertemu di sebuah acara keluarga. Hanif memang selalu tampan dan semakin tampan di usia yang semakin matang, benar-benar tipe menantu ideal yang pastinya akan di idamkan semua orang tua untuk putrinya. Muda, cerdas dan memiliki masa depan cemerlang. Saat itu Hanif sudah berkerja di sebuah perusahaan bes
Setelah kemarin malam berkumpul dengan rekan-rekan kerja Hanif, saat kembali ke lingkungan kerjanya sendiri tiba-tiba Kimmy merasa seperti baru mimpi jalan-jalan ke bulan kemudian ketika bangun kembali ditendang jatuh ke bumi. Siapa yang tidak ingin bekerja di perusahaan bonafid dengan gaji besar, tapi memang nasib Kimmy tidak pernah mujur dalam pekerjaan. Bahkan teman sebangkunya yang dulu tidak terlalu cerdas saja sekarang bisa mendapatkan pekerjaan di perusahaan bergengsi dengan gaji dolar. Dari situ Kimmy sadar jika nasib memang lebih menentukan segalanya dibanding usaha. Baru saja Kimmy datang kak Lisa satu-satunya penghuni ruangan tersebut yang sama gender dengannya langsung memberitahu jika ada surat pemberitahuan untuknya yang tadi dia letakkan di atas meja. Kimmy melihat amplop cokelat tersebut masih tergeletak di atas mejanya, dia segera menyambar amplop tipis itu baru kemudian menunjukkan pada kak Lisa yang kebetulan memang hanya
Ternyata itu adalah alamat sebuah apartemen super mewah yang di dalamnya memiliki sebuah kolam renang indoor dengan atap kaca yang sangat tinggi. Ada barisan pohon palem lengkap dengan koral layaknya di pantai sungguhan. Kimmy bahkan hampir lupa jika dirinya sedang berdiri di salah satu lantai sebuah gedung pencakar langit yang sebagian sisinya menghadap ke pusat kota. Kimmy masih berdiri di ambang pintu setelah mengikuti instruksi pelayan yang menjemputnya dari lobby. Trista Murai baru saja keluar dari kolam renang, melenggang santai berjalan dengan tubuh basahnya yang hanya memakai celana pendek menggantung rendah di pinggang. Tentu Kimmy masih syok karena tidak mengira bakal melihat pria yang masih begitu basah dan nyaris bugil. Tristan menyambar handuk dari punggung kursi berjemur di tepi kolam renang, melilitkan ke pinggangnya yang ramping dan bertekstur sebelum kemudian berjalan dengan begitu percaya diri menghampiri Kimm
Baru kali ini Kimmy benar-benar menangis. Dia tidak percaya tunanganya tega berbuat seperti ini, karena seorang Tristan Murai juga tidak mungkin sedang berbohong. Dia bisa mendapatkan wanita manapun tanpa perlu repot-repot mengarang kebohongan macam ini. Apa lagi hanya untuk wanita seperti dirinya. Tristan coba meraih Kimmy dan menghapus air matanya tapi Kimy buru-buru menolak dengan berinsut menjauh. "Aku mau pulang, " kata Kimmy saat memberanikan diri untuk menatap Tristan yang ternyata hanya menggeleng. "Sepertinya tidak bisa, " kata pria itu dan Kimmy pun segera menepis tangannya, karena tiba-tiba merasa jijik. "Aku tidak mau dan aku punya hak untuk menolak! " tegas Kimmy dengan gigi bergetar. Kimmy tidak peduli jika telah dikhianatin oleh tunangannya sendiri dan itu masih terlalu menyakitkan untuk benar-benar dia pikirkan sekarang. Tapi yang Kimmy tahu dirinya tetap wanita yang bebas baik bang Hanif ataupun Tristan, mere
Tidak butuh waktu lama bagi Tristan untuk ikut menelanjangi dirinya. Awalnya Kimmy menolak untuk menatapnya tapi rasanya mustahil karena makhluk itu ada di depan mata dan belum-belum Kimmy sudah takut membayangkan apa yang akan diperbuat pria itu terhadap dirinya. Biasanya para wanita akan langsung merentangkan diri di hadapan seorang Tristan Murai dengan suka rela, tapi wanitanya kali ini sepertinya masih agak malu-malu. "Jangan malu untuk menatapku! " Tristan mengangkat dagu Kimmy agar gadis itu mau menatapnya. Kimmy tahu jika Tristan Murai adalah pria yang luar biasa, hanya saja dia tidak menyangka jika bakal membiarkan pria itu merangkak di atas tubuhnya. Sudah sangat terlambat untuk merasa takut atau malu karena mustahil untuk bisa menghentikan seorang pria dalam kondisi seperti ini. Siap atau tidak siap Kimmy harus mau menghadapinya. Tristan memberi Kimmy ciuman yang cukup dalam mengunakan lidahnya yang basah dan panas, s
Sepulang dari makan malam Kimmy hanya menyapa ayah dan ibunya sambil lalu meskipun ibunya sempat memanggil untuk ikut bergabung duduk di sofa. Kimmy hanya ingin segera masuk ke kamarnya untuk menelpon Tristan Murai, dia ingat masih menyimpan kartu nama yang diberikan pria itu dan masih menyimpan benda itu di dalam tasnya. Setelah menumpah isi tasnya karena tidak sabar, Kimmy langsung menyambar benda tipis berwarna hitam mengkilat tersebut dan memasukkan beberapa digit angka kedalam ponselnya. Saat Tristan memaksanya untuk menyimpan kartu nama tersebut kemarin, sebenarnya Kimmy sudah berencana akan langsung membuangnya ke tong sampah begitu Tristan tidak melihatnya. Karena itu Kimmy tidak percaya jika kali ini justru dirinya sendiri yang menghubungi pria itu lebih dulu. Panggilannya langsung diangkat saat deringa