Dua orang yang saat ini berada di ruang tamu kembali di kejutkan dengan Elliona yang tampak santai berjalan dari arah kamar Poppy ke lantai atas menuju kamarnya. Ya, lantai 2 adalah milik Elliona, semua ruangan yang ada di lantai itu adalah miliknya. Dan yang hanya bisa menaiki tangga itu hanyalah dirinya dan juga Clara.
Namun mereka lebih dikejutkan kembali dengan sosok William yang sedikit berantakan dengan nafas yang sedikit tidak beraturan
“Kau gila William Kim?” pekik Vernon yang saat ini nampak tidak percaya dengan apa yang dikatakan oleh bosnya itu. Sedangkan William hanya mengedikkan bahunya tak peduli, sedari tadi ia hanya sibuk memandangi ponselnya saja
Elliona saat ini ingin sekali berontak namun apalah daya, berendam cukup lama juga membuatnya mulai lapar. Meskipun ingin sekali ia menyumpal mulut pria gila ini dengan batu namun ia hanya bisa terdiam dengan hati yang dongkol. Namun tiba- tiba ia teringat sesuatu
Elliona terus berlari dengan langkah yang cukup tertatih menghindari William yang tengah mengejarnya, hampir saja ia mengapai pintu yang diyakininya pintu keluar namun tiba- tiba ia merasa tubuhnya diangkat oleh seseorang.
Elliona saat ini sedang mencoba menikmati tidur nyenyaknya, entah sejak pria itu keluar dari kamarnya ia tidak mengunjunginya lagi kecuali seorang pelayan wanita paruh baya yang mengantarkan makanan untuknya. Mengunjunginya ? Ck, apa yang kau harapkan Elliona Lim. Bodoh! makinya pada dirinya sendiri. Seharusnya kau bersyukur karna pria gila itu tidak menemuimu dan kau bisa tenang menikmati malam i
30 menit berlalu sejak kejadian dimana Elliona dipaksa harus menidurkan adik kecil William karna permainan bodoh itu. Dan ini sudah menjukkan pukul 22.30 malam, namun mata Elliona masih belum bisa terpejam.
Mata William membulat melihat wanitanya sedang berada dipelukan laki-laki yang ada didepannya ini. Ia menggeram marah, sialan ! berani sekali laki- laki ini menyentuh miliknya, terlebih ia mendengar ungkapan rindu yang pria itu lontarkanBugh
Hati William sedikit mencelos mendengar pernyataan Elliona, ia tidak bisa menyangkalnya bahwa segala bentuk kata yang keluar dari mulut Elliona adalah kebenaran. Entah kenapa ia merasa sedikit sesak diujung hatinya mendengar bahwa mereka tidak memiliki hubungan spesial apapun. Melihat Elliona bersama pria lain saja sudah membuat hatinya memanas.
“KAU BODOH ATAU APA HAH ? kau ingin menikahi wanita jalang ? Wah.. aku bisa gila !” ujar Caroline merasa tidak percaya dengan apa yang ia dengar “A