Happy reading!
________________Ikuti apa yang saya katakan ya." titah pak penghulu pada Nando sang pengantin pria.
"Ananda Arnando Wicaksana bin Rasyid Wicaksana, saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan anakku yang bernama Azkia Indira Putra binti Hanif Putra dengan mas kawin berupa mas 10 gram dan seperangkat alat sholat di bayar tunai."
"Saya terima nikah dan kawinnya Azkia Indira Putra binti Hanif Putra dengan mas kawin tersebut di bayar tunai." ucap Nando lancar dengan satu tarikan nafas.
"Bagaimana para saksi sah?" tanya pak penghulu.
"Saaaaaahhh." jawab semua orang serentak.
"Alhamdulillah." pak penghulu pun membacakan doa, dan menyuruh pengantin perempuan untuk mencium tangan kanan Nando, begitu juga Nando yang mencium kening Kia, istrinya.
Kemudian mereka memasang cincin pernikahan di jari manis tangan kanan mereka masing-masing lalu foto bersama, dan tak lupa pula membubuhkan tanda tangan mereka di buku nikah. semua acara ijab kabul sudah selesai, sekarang waktunya ke acara resepsi pernikahan yang di lakukan sangat mewah.
Semua acara atas permintaan para orang tua, Kia dan Nando hanya menuruti saja keinginan orang tua mereka.
Tak sedikit tamu yang datang berasal dari rekan bisnis Rasyid papa Nando, dan rekan bisnis Hanif ayah Kia.
Banyaknya tamu yang datang semakin menambah meriahnya pesta pernikahan mereka. momen ini juga di abadikan lewat para awak media yang turut hadir ke lokasi pesta pernikahan Kia dan Nando.
*******
"Capek?" tanya Nando melihat ke arah Kia yang sekarang telah sah menjadi istrinya.
Kia mengangguk seraya tersenyum, sedikit gugup menyelimuti Kia saat bertatapan dengan Nando yang kini telah sah menjadi suaminya.
Para tamu undangan pun bergantian menyalami sepasang pengantin itu yang tampak anteng di pelaminan. Kia dan Nando tak henti-hentinya menampilkan senyum mereka.
"Selamat ya Kia." ucap sahabat-sahabat Kia dan beberapa gadis-gadis anak tetangga.
Mereka semua terkagum saat ingin menyalami Nando sang pengantin pria, bahkan tak segan-segan mereka menunjukkan tatapan memuja efek pesona Nando yang terlalu tampan.
Setelah kepergian segerombolan gadis-gadis tadi, tak ketinggalan juga Faris, ayah almarhumah Eva juga turut hadir bersama seluruh keluarga di acara pernikahan Nando Kia.
"Selamat ya nak," ucap Fariz seraya memeluk tubuh Nando selayaknya pelukan seorang ayah dan anak.
"Terima kasih pak." Fariz tersenyum menepuk pelan pundak Nando.
Bergantian dengan sang istri dan adik Eva yang menyalami sepasang pengantin itu.
"Selamat bro!!" ucapan nyaring terdengar begitu membahana.
Siapa lagi pemilik suara itu kalau bukan Dava, sahabat karib Nando.
Ya, lelaki tampan berwajah lembut itu hadir di acara pernikahan sahabatnya.
"Selamat untuk kalian berdua," cengir Dava. "hai, kakak ipar."
Nando mencegah Dava yang ingin memeluk tubuh istrinya, Dava pun mengernyit heran.
"Kenapa?" tanyanya bingung.
"Lo, gak bisa lihat apa istri gue--" Nando mengkode Dava agar melihat ke arah Kia.
"Ooohh, berhijab. astaga! ya ampun maaf-maaf. gue kira istri lo pakai hijab untuk acara pernikahan aja. maaf ya kakak ipar." sesal Dava yang ingin nyosor saja.
Kia tersenyum kikuk menanggapi ucapan Dava, Dava sendiri jadi tak enak hati. kemudian berbisik ke telinga Nando, membuat pria itu menggetok kepala sahabatnya.
"Oke deh, gue mau cabut nih. sekali lagi selamat buat kalian berdua." sebelum pergi Dava sempat mengacungkan kedua jempolnya ke arah Kia dan Nando.
Saat Dava ingin berbalik, tak sengaja ia menabrak tubuh seorang gadis. keduanya melotot kaget begitu mengenali satu sama lain.
"Lo!"
"Lo!"
Ucap keduanya barengan dengan saling menunjuk, tampak tatapan tak suka yang terlihat di antara keduanya.
(Baca cerita ini di lapak Davra (Dava & Airaa) yessss
*********
"Lelahnya," ungkap Nando yang merasakan lelah pada seluruh tubuhnya.
Kini mereka berdua sudah berada di dalam kamar pengantin, acara resepsi sudah selesai sejak 30 menit yang lalu. jam sudah menunjukkan pukul sebelas malam, karena banyaknya tamu yang hadir mau tak mau menguras energi mereka.
"Sini aku bantuin buka hijab kamu." ucap Nando menawarkan diri membantu Kia membuka hijabnya.
"Gak usah mas, Kia bisa sendiri kok."
"Tidak apa-apa, kemarilah!"
Kia akhirnya menurut, melangkah mendekati Nando yang duduk di tepi ranjang. dan ikut duduk di sebelahnya.
Dengan pelan Nando membantu membukakan semua yang menempel di kepala istrinya. terpukau begitu melihat semua penutup kepala itu terlepas.
Kia merasa risih sekaligus malu di tatap seperti itu oleh Nando, bagaimana tidak? pasalnya ini kali pertamanya bagi Kia di lihat oleh seorang pria tanpa hijabnya, kecuali sang ayah yang pernah melihatnya tanpa hijab.
Dan kini Nando melihat dirinya yang tanpa hijab, merasa gugup di liatin terus. Kia membuang pandangannya ke arah lain, rasanya begitu risih di tatap seperti itu.
Nando menarik lembut wajah Kia agar menatapnya kembali, namun ternyata Kia lebih pintar dengan menundukkan kepalanya asal tidak menatap Nando.
Nando gemas sendiri melihat tingkah istrinya ini, di sentuhnya lembut dagu Kia dengan sebelah tangannya. lalu ia angkat dagu itu agar leluasa menatap wajah Kia tanpa hijab.
Nando tak menyangka wajah Kia yang tanpa hijab ternyata sangat cantik, ia pikir selama ini wajahnya biasa-biasa saja makanya Kia memilih memakai hijab. tapi ternyata Nando salah besar, hijab bukan berarti ingin menutupi sesuatu yang terasa kurang.
Tapi hijab justru melengkapi keindahan kecantikan seorang wanita. dan Nando merasa bersyukur dan sangat beruntung mendapatkan Kia, seorang wanita berhijab. yang itu artinya ialah pria pertama yang melihat keindahan ini.
"Istri pilihan yang di kirim kan Allah untukku, bidadari surgaku." desis Nando di depan wajah Kia.
Rona merah semakin terlihat di kedua belah pipi Kia, ia merasakan panas di seluruh wajahnya saat Nando mengucapkan kata-kata itu. Kia merasa tersanjung karenanya.
Sorry gaje Happy reading!Dedek masih volos soalnya gak ngerti yang begituan xixixixixi._____________"Ini pipi kenapa merah begini?" tanya Nando menggoda Kia.Ia usap-usap lembut pipi Kia yang mulus dan halus, di tambah lagi rona merah yang semakin terlihat saat Nando terus mengelusnya."Mas...." "Hm?" "Sebaiknya kita bersihkan diri dulu mas." Nando menyipitkan matanya mendengar ucapan Kia."Membersihkan diri untuk apa?" tanya Nando iseng."Uhm, untuk--""Untuk?" "Kia mau mandi mas." reflek Kia bangkit berdiri kemudian berjalan cepat menuju kamar mandi. meninggalkan Nando yang terbengong melihat reaksinya.Tapi hal itu tak ayal membuat Nando terkekeh, Kia salah tingkah dengan pertanyaan menggoda yang ia lontarkan. dan malu karena ia asyik menatap wajahnya.Dengan iseng Nando mendekat ke arah pintu kamar mandi, mengetuk beberapa kali pintu itu."Iya mas?" tanya Kia
Happy reading! "Kia...." bujuk Nando agar Kia menggeser tubuhnya yang nemplok di pintu lemari."Ak--aku malu mas." "Malu? malu kenapa?" tanya Nando heran."Itu, isi di dalam lemarinya mas." "Ha? memang isi dalam lemarinya apa, kok sampai kamu malu begitu." Kia diam, bingung bagaimana mau mengatakan pada Nando bahwa isi di lemari pakaian itu..."Sini biar mas lihat," tanpa menunggu jawaban Kia, Nando menggeser tubuh Kia.Kia was-was saat Nando membuka pintu lemari pakaian itu, dan..."Ini...." Nando mengerjapkan matanya melihat pakaian-pakaian seksi itu.Kia menggigit bibirnya gugup."Kamu mau mencoba memakainya malam ini, Kia?" tanya Nando berbalik badan menghadap Kia de
Nella tersenyum jahil ke arah Kia dan Nando yang baru bangun tidur, Kia merasa tak enak pada mertuanya karena kesiangan bangun."Pengantin baru, gimana tadi malam? lancarkan?" goda Nella."Lancar dong ya, sampai telat bangun gitu." sambung Nella di selingi tawanya.Hal itu kembali sukses membuat kedua pipi Kia memerah, ternyata ibu dan anak suka sekali menggoda dirinya."Mama!" tegur Nando merasa tak enak melirik ke arah Kia yang kini menundukkan kepalanya."Maaf, maaf. mama terlalu senang nak.""Tapi Kia jadi malu gitu ma.""Kia sayang, maafin mama yang lancang bertanya begitu." Kia mengangkat kepalanya dan menggeleng."Enggak apa-apa ma, malahan Kia merasa gak enak. hari pertama menjadi menantu di keluarga ini, tapi Kia sudah kesiangan bangunnya.""Ah, santai saja nak. oh ya, tadi pagi kalian sholat subuh?" Nando dan Kia mengangguk."Mama tadi pagi ingin membangunkan kalian berdua untuk sholat berjamaah di masjid, tapi begitu di de
Masih edisi honeymoon...Happy reading Hari ini Kia meminta Nando untuk mengajaknya ke Namsan Seoul Tower atau yang biasa orang-orang menyebutnya N Seoul Tower.Tak membutuhkan waktu lama, Kia dan Nando sampai ke tempat tujuannya.N SEOUL TOWER merupakan tempat wisata di Korea Selatan yang sangat populer. Wisatawan bisa menikmati keindahan Korea Selatan dari atas ketinggian mencapai 237 meter ini berlokasi di gunung Namsan.Liburan ke Korea Selatan tidak lengkap rasanya kalau tidak mampir ke N SEOUL TOWER. Di sekitar N Seoul Tower terdapat toko suvenir dan restoran. Di puncak menara ini terdapat sebuah tempat yang bernama love lock (gembok cinta). Anda dapat mengabadikan dan menggembok rasa cinta Anda kepada pasangan dengan memegang gembok disekitar pagar, lalu membuang kunci gemboknya sebagai tanda pengharapan cinta kasih akan terus bersama selamanya.Entah itu mitos atau tidak, yang pasti banyak sekali pengunjung yang mela
Nella dan Rasyid menunggu kepulangan anak dan menantunya di bandara Soekarno-Hatta. hari ini Kia dan Nando pulang dari liburan honeymoon mereka selama di Korea."Itu mereka ma!" ucap Rasyid pada istrinya menunjuk ke arah depan.Kia dan Nando langsung menghambur kepelukan Nella dan Rasyid begitu sudah dekat."Kangen mama dan papa." ucap keduanya serempak."Gimana liburan bulan madu kalian?" tanya Nella penasaran.Kia menatap Nando seakan bertanya, jawaban apa yang harus ia berikan untuk menjawab pertanyaan mama mertuanya."Ma, nanti saja tanyanya setelah kita sampai di rumah ya." bujuk Nando mengajak kedua orang tuanya untuk segera masuk ke dalam mobil."Tapi, mama kan penasaran." ucap Nella merajuk."Ayo ma," ajak Kia merangkul bahu mertuanya.Mereka berempat masuk ke dalam mobil, dan perlahan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang."Ayo cerita!" pinta Nella memaksa."Kan kalau sudah sampai rumah ma." Nando mengingatkan
"Hiks!" suara tangisan Aisyah terdengar pilu.Nella dan Rasyid merasa iba mendengarnya. "Coba ceritakan sayang." bujuk Nella."Terlalu sakit bunda, bahkan untuk mengingatnya saja Aisyah gak sanggup.""Tapi ada baiknya kalau kamu curhat sayang, insyaallah hati kamu jadi lebih plong dan lega."Nella terus membujuk Aisyah agar bercerita untuk mengurangi beban yang di pikulnya."Bunda, apakah Aisyah boleh tinggal di sini untuk sementara waktu?"Nella dan Rasyid saling pandang saat mendengar ucapan Aisyah."Boleh sayang, pintu rumah ini selalu terbuka untuk kamu." akhirnya Nella mengizinkan Aisyah untuk tinggal di rumahnya.Aisyah merasa sangat senang dan langsung memeluk tubuh tantenya, Nella membalas pelukan Aisyah dengan perasaan yang campur aduk.Ada rasa gelisah saat Nella menyetujui permintaan keponakannya, anak angkat mendiang kakak kandungnya itu, Nella sudah menganggap Aisyah seperti putri kandungnya sendiri. "Aisyah sayang
"Ada apa ma, pa?" tanya Nando menatap kedua orang tuanya.Setelah selesai makan siang bersama, Nella dan Rasyid meminta seluruh keluarga untuk berkumpul di ruang santai."Jadi begini, mengenai Aisyah." ucap Nella membuka suara.Aisyah menunudukkan kepalanya saat namanya di sebut, ia memeluk anaknya erat yang duduk di sampingnya."Iya, kenapa dengan Aisyah ma?" tanya Nando penasaran"Apakah kalian berdua setuju jika Aisyah tinggal di rumah ini untuk sementara waktu?" tanya Nella meminta persetujuan dari anak dan menantunya.Nando dan Kia saling pandang, seakan meminta pendapat lewat tatapan mereka."Kalau Nando sih setuju saja ma, kamu sayang?" Kia gelagapan ingin menjawab apa, kalau boleh jujur sebenarnya Kia gak keberatan sama sekali, hanya saja perasaannya merasa tak enak dan was-was semenjak kehadiran Aisyah di rumah ini."Kia ikut mas, mama, dan papa saja." jawab Kia akhirnya."Ikut? ikut kemana sayang?" goda Nando menjawi
"Apa yang ingin kamu bicarakan, saudaraku Aisyah?" tanya Kia penuh kelembutan.Bahkan ia tak sungkan menyentuh tangan Aisyah, sedikit mengelusnya"Aku ingin mengatakan terima kasih banyak padamu Kia." "Terima kasih untuk?" "Untuk semuanya, segala kebaikan mu." Aisyah memeluk tubuh Kia.Kia awalnya kaget, namun dengan cepat ia membalas pelukan Aisyah. sebagaimana pelukan sesama saudara."Kia, Kia. wanita bodoh yang berhati mulia, tak sadar jika kau sendiri terjebak dalam kebaikanmu. akting mu sungguh luar biasa Aisyah!" ucap batin Aisyah merasa bangga dan puas.Aisyah melepas pelukannya dan menatap Kia."Semoga Allah membalas segala kebaikan mu Kia." "Amiinn," Kia mengamini doa Aisyah."Semoga kau cepat berpisah dari Nando, dan di usir dari rumah ini. Amiinn." doa Aisyah dalam hatinya.Kia membalas senyuman Aisyah, tak menyadari jika senyuman licik yang terukir di wajah cantik wanita itu.itulah manusia yang s