Sorry gaje
Happy reading!Dedek masih volos soalnya gak ngerti yang begituan xixixixixi._____________"Ini pipi kenapa merah begini?" tanya Nando menggoda Kia.
Ia usap-usap lembut pipi Kia yang mulus dan halus, di tambah lagi rona merah yang semakin terlihat saat Nando terus mengelusnya."Mas....""Hm?""Sebaiknya kita bersihkan diri dulu mas." Nando menyipitkan matanya mendengar ucapan Kia."Membersihkan diri untuk apa?" tanya Nando iseng."Uhm, untuk--""Untuk?""Kia mau mandi mas." reflek Kia bangkit berdiri kemudian berjalan cepat menuju kamar mandi. meninggalkan Nando yang terbengong melihat reaksinya.Tapi hal itu tak ayal membuat Nando terkekeh, Kia salah tingkah dengan pertanyaan menggoda yang ia lontarkan. dan malu karena ia asyik menatap wajahnya.Dengan iseng Nando mendekat ke arah pintu kamar mandi, mengetuk beberapa kali pintu itu."Iya mas?" tanya Kia membuka separuh pintu kamar mandi."Kenapa separuh Kia buka pintunya?""Ehmm, itu mas....""Kamu telanjang?" tanya Nando frontal.Tak sadar perkataannya itu membuat Kia menjadi malu, suaminya ini begitu jelas mengatakan hal vulgar."Kia?""Aku tidak--" Kia membuka seluruh pintu kamar mandi sebelum ia menjelaskan ucapannya."Ooohh, aku kira kamu sudah tak pakai baju. lalu kenapa buka pintunya separuh tadi?"Nando sudah masuk ke dalam kamar mandi, membuat Kia melangkah mundur ke belakang."Mas mau ngapain?""Kenapa?" goda Nando yang semakin melangkah mendekat.Kia menggeleng seraya menundukkan kepalanya, tak berani menatap ke arah Nando."Kamu malu?" tanya Nando setelah dekat dengan Kia, memojokkan tubuh wanita itu ke dinding tembok kamar mandi."Mas....""Mau mandi bareng?" tawar Nando yang entah kenapa menawarkan pertanyaan itu pada Kia.Kia menggelengkan kepalanya membuat Nando tertawa gemas."Haha, aku hanya bercanda. tapi--" Nando menjeda ucapannya, ia bisikkan kalimat lanjutan ucapannya tadi di telinga Kia.Semakin merona merah lah pipi Kia, tubuhnya menegang efek ucapan Nando barusan.*******Kia keluar dari kamar mandi dengan perasaan campur aduk saat menemukan Nando ternyata masih di dalam kamar. bahkan pria itu dengan santai berbaring di atas ranjang, sambil tatapannya mengarah ke arah Kia.
Kia yang tadi terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi, membuatnya lupa mengambil baju ganti. sehingga sekarang ini dia masih mengenakan kimono.
"Sampai kapan kamu mau berdiri di situ Kia?" tanya Nando heran melihat istrinya yang hanya berdiri.
Kia tersenyum kikuk, ragu-ragu ia melangkahkan kakinya mendekati ranjang. matanya terasa panas melihat pose Nando yang seperti saat ini.
"Sebaiknya mas mandi juga." titah Kia yang sebenarnya alasannya agar ia bisa memakai pakaian selagi Nando mandi.
Nando yang tahu jika Kia malu berganti pakaian di depannya pun terkekeh, ingin ia lebih lama lagi menggoda Kia. tapi tubuhnya yang memang terasa lengket membuatnya harus mandi, agar lebih fresh untuk melakukan ritual pengantin. hohoho.
"Baiklah, aku mandi."
Kia bisa bernafas lega begitu Nando masuk ke dalam kamar mandi, dengan cepat ia mencari pakaian agar bisa ia pakai secepatnya sebelum Nando siap mandi.
Begitu lemari pakaian terbuka, Kia mendecak sebal, dengan mata membola besar. pasalnya seluruh isi pakaiannya semua berisi pakaian serba seksi.
"Astaghfirullah, siapa yang mengganti semua pakaian ku?" ucapnya bertanya-tanya sambil menggigit bibirnya resah.
"Apa yang harus ku pakai, masa iya aku harus pakai pakaian itu?" ucap batin Kia bingung.Cklek...Tubuh Kia semakin menegang mendengar suara pintu terbuka, terlalu lama berpikir menimbang-nimbang pakaian apa yang harus di pakai. tanpa sadar Nando telah selesai mandi, pria itu tampak santai saja keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit dari pinggang sampai ke bawah."Kenapa masih memakai itu?" tanya Nando heran.Kia bingung bagaimana caranya mengatakan pada Nando jika isi lemari pakaian itu, isinya..., ah sudahlah!Nando berjalan mendekat ke arah lemari ingin mengambil pakaiannya, saat tangannya sudah akan bergerak membuka pintu lemari. spontan Kia berbalik badan ke arah Nando dan menahan tangannya."Aaaaaaaa!" teriak Kia kaget saat matanya menelusuri Nando dari atas sampai bawah lalu memalingkan wajahnya ke arah lain."Hei, Kia, kenapa?" tanya Nando menepuk bahu Kia."Mas, pakai dulu bajunya.""Iya ini mau pakai baju, makanya awasin dong tangannya."Kia menggelengkan kepalanya cepat mendengar permintaan Nando."Loh, kenapa?""Pokoknya jangan!""Terus gimana pakai bajunya Kia."Nando merasa aneh dengan sikap Kia, menyuruhnya cepat pakai baju. tapi ia menahan tangan Nando yang ingin membuka lemari pakaian, dan sekarang malah nemplok di depan pintu lemari."Ya sudah, kita begini saja sampai besok." Kia menggeleng."Ya makanya kalau gak mau, minggir dong." Kia menggeleng.Nando pusing sendiri jadinya, di suruh minggir gak mau. di suruh tetap gini aja juga gak mau, lhaa terus maunya apa dong Kia?Happy reading! "Kia...." bujuk Nando agar Kia menggeser tubuhnya yang nemplok di pintu lemari."Ak--aku malu mas." "Malu? malu kenapa?" tanya Nando heran."Itu, isi di dalam lemarinya mas." "Ha? memang isi dalam lemarinya apa, kok sampai kamu malu begitu." Kia diam, bingung bagaimana mau mengatakan pada Nando bahwa isi di lemari pakaian itu..."Sini biar mas lihat," tanpa menunggu jawaban Kia, Nando menggeser tubuh Kia.Kia was-was saat Nando membuka pintu lemari pakaian itu, dan..."Ini...." Nando mengerjapkan matanya melihat pakaian-pakaian seksi itu.Kia menggigit bibirnya gugup."Kamu mau mencoba memakainya malam ini, Kia?" tanya Nando berbalik badan menghadap Kia de
Nella tersenyum jahil ke arah Kia dan Nando yang baru bangun tidur, Kia merasa tak enak pada mertuanya karena kesiangan bangun."Pengantin baru, gimana tadi malam? lancarkan?" goda Nella."Lancar dong ya, sampai telat bangun gitu." sambung Nella di selingi tawanya.Hal itu kembali sukses membuat kedua pipi Kia memerah, ternyata ibu dan anak suka sekali menggoda dirinya."Mama!" tegur Nando merasa tak enak melirik ke arah Kia yang kini menundukkan kepalanya."Maaf, maaf. mama terlalu senang nak.""Tapi Kia jadi malu gitu ma.""Kia sayang, maafin mama yang lancang bertanya begitu." Kia mengangkat kepalanya dan menggeleng."Enggak apa-apa ma, malahan Kia merasa gak enak. hari pertama menjadi menantu di keluarga ini, tapi Kia sudah kesiangan bangunnya.""Ah, santai saja nak. oh ya, tadi pagi kalian sholat subuh?" Nando dan Kia mengangguk."Mama tadi pagi ingin membangunkan kalian berdua untuk sholat berjamaah di masjid, tapi begitu di de
Masih edisi honeymoon...Happy reading Hari ini Kia meminta Nando untuk mengajaknya ke Namsan Seoul Tower atau yang biasa orang-orang menyebutnya N Seoul Tower.Tak membutuhkan waktu lama, Kia dan Nando sampai ke tempat tujuannya.N SEOUL TOWER merupakan tempat wisata di Korea Selatan yang sangat populer. Wisatawan bisa menikmati keindahan Korea Selatan dari atas ketinggian mencapai 237 meter ini berlokasi di gunung Namsan.Liburan ke Korea Selatan tidak lengkap rasanya kalau tidak mampir ke N SEOUL TOWER. Di sekitar N Seoul Tower terdapat toko suvenir dan restoran. Di puncak menara ini terdapat sebuah tempat yang bernama love lock (gembok cinta). Anda dapat mengabadikan dan menggembok rasa cinta Anda kepada pasangan dengan memegang gembok disekitar pagar, lalu membuang kunci gemboknya sebagai tanda pengharapan cinta kasih akan terus bersama selamanya.Entah itu mitos atau tidak, yang pasti banyak sekali pengunjung yang mela
Nella dan Rasyid menunggu kepulangan anak dan menantunya di bandara Soekarno-Hatta. hari ini Kia dan Nando pulang dari liburan honeymoon mereka selama di Korea."Itu mereka ma!" ucap Rasyid pada istrinya menunjuk ke arah depan.Kia dan Nando langsung menghambur kepelukan Nella dan Rasyid begitu sudah dekat."Kangen mama dan papa." ucap keduanya serempak."Gimana liburan bulan madu kalian?" tanya Nella penasaran.Kia menatap Nando seakan bertanya, jawaban apa yang harus ia berikan untuk menjawab pertanyaan mama mertuanya."Ma, nanti saja tanyanya setelah kita sampai di rumah ya." bujuk Nando mengajak kedua orang tuanya untuk segera masuk ke dalam mobil."Tapi, mama kan penasaran." ucap Nella merajuk."Ayo ma," ajak Kia merangkul bahu mertuanya.Mereka berempat masuk ke dalam mobil, dan perlahan mobil pun melaju dengan kecepatan sedang."Ayo cerita!" pinta Nella memaksa."Kan kalau sudah sampai rumah ma." Nando mengingatkan
"Hiks!" suara tangisan Aisyah terdengar pilu.Nella dan Rasyid merasa iba mendengarnya. "Coba ceritakan sayang." bujuk Nella."Terlalu sakit bunda, bahkan untuk mengingatnya saja Aisyah gak sanggup.""Tapi ada baiknya kalau kamu curhat sayang, insyaallah hati kamu jadi lebih plong dan lega."Nella terus membujuk Aisyah agar bercerita untuk mengurangi beban yang di pikulnya."Bunda, apakah Aisyah boleh tinggal di sini untuk sementara waktu?"Nella dan Rasyid saling pandang saat mendengar ucapan Aisyah."Boleh sayang, pintu rumah ini selalu terbuka untuk kamu." akhirnya Nella mengizinkan Aisyah untuk tinggal di rumahnya.Aisyah merasa sangat senang dan langsung memeluk tubuh tantenya, Nella membalas pelukan Aisyah dengan perasaan yang campur aduk.Ada rasa gelisah saat Nella menyetujui permintaan keponakannya, anak angkat mendiang kakak kandungnya itu, Nella sudah menganggap Aisyah seperti putri kandungnya sendiri. "Aisyah sayang
"Ada apa ma, pa?" tanya Nando menatap kedua orang tuanya.Setelah selesai makan siang bersama, Nella dan Rasyid meminta seluruh keluarga untuk berkumpul di ruang santai."Jadi begini, mengenai Aisyah." ucap Nella membuka suara.Aisyah menunudukkan kepalanya saat namanya di sebut, ia memeluk anaknya erat yang duduk di sampingnya."Iya, kenapa dengan Aisyah ma?" tanya Nando penasaran"Apakah kalian berdua setuju jika Aisyah tinggal di rumah ini untuk sementara waktu?" tanya Nella meminta persetujuan dari anak dan menantunya.Nando dan Kia saling pandang, seakan meminta pendapat lewat tatapan mereka."Kalau Nando sih setuju saja ma, kamu sayang?" Kia gelagapan ingin menjawab apa, kalau boleh jujur sebenarnya Kia gak keberatan sama sekali, hanya saja perasaannya merasa tak enak dan was-was semenjak kehadiran Aisyah di rumah ini."Kia ikut mas, mama, dan papa saja." jawab Kia akhirnya."Ikut? ikut kemana sayang?" goda Nando menjawi
"Apa yang ingin kamu bicarakan, saudaraku Aisyah?" tanya Kia penuh kelembutan.Bahkan ia tak sungkan menyentuh tangan Aisyah, sedikit mengelusnya"Aku ingin mengatakan terima kasih banyak padamu Kia." "Terima kasih untuk?" "Untuk semuanya, segala kebaikan mu." Aisyah memeluk tubuh Kia.Kia awalnya kaget, namun dengan cepat ia membalas pelukan Aisyah. sebagaimana pelukan sesama saudara."Kia, Kia. wanita bodoh yang berhati mulia, tak sadar jika kau sendiri terjebak dalam kebaikanmu. akting mu sungguh luar biasa Aisyah!" ucap batin Aisyah merasa bangga dan puas.Aisyah melepas pelukannya dan menatap Kia."Semoga Allah membalas segala kebaikan mu Kia." "Amiinn," Kia mengamini doa Aisyah."Semoga kau cepat berpisah dari Nando, dan di usir dari rumah ini. Amiinn." doa Aisyah dalam hatinya.Kia membalas senyuman Aisyah, tak menyadari jika senyuman licik yang terukir di wajah cantik wanita itu.itulah manusia yang s
Selamat membaca! "Yo bro!" teriakan suara pria nyaring masuk ke dalam ruangan sahabatnya."Hai Dav!" balas Nando santai menoleh ke arah pintu."Gimana nih?" Dava bertanya menggoda, menaik turunkan kedua alisnya bergantian. "Gimana apanya? "Itu, rasa pernikahan." senyum penuh arti dari Dava."Ngomong apa sih lu Dav." cengir Nando merasa geli dengan pertanyaan sahabat gesreknya."Hei, ayolah sobat, bagi pengalaman tentang kehidupan pernikahanmu. gue kepo nih!" "Kalau lo mah gak usah di ragukan lagi, lo kan manusia terkepo akut di muka bumi ini." ejek Nando membuat Dava tergelak."Eh Ndo, lo tahu gak? sekitar seminggu yang lalu Metha berhenti bekerja." "Gak tahu gue Dav, kan gue ambil cuti libur pasca menikah.""Nah, sekarang gue mau kasih tahu lo sesuatu." Dava mendekati Nando seraya berbisik."Gue denger-denger, Metha hamidun. alias hamil duluan.""Astaga Dava! ngucap lo. apaan sih lo g