Share

Part 6

Happy reading!

"Kia...." bujuk Nando agar Kia menggeser tubuhnya yang nemplok di pintu lemari.

"Ak--aku malu mas."

"Malu? malu kenapa?" tanya Nando heran.

"Itu, isi di dalam lemarinya mas."

"Ha? memang isi dalam lemarinya apa, kok sampai kamu malu begitu."

Kia diam, bingung bagaimana mau mengatakan pada Nando bahwa isi di lemari pakaian itu...

"Sini biar mas lihat," tanpa menunggu jawaban Kia, Nando menggeser tubuh Kia.

Kia was-was saat Nando membuka pintu lemari pakaian itu, dan...

"Ini...." Nando mengerjapkan matanya melihat pakaian-pakaian seksi itu.

Kia menggigit bibirnya gugup.

"Kamu mau mencoba memakainya malam ini, Kia?" tanya Nando berbalik badan menghadap Kia dengan mengambil salah satu baju seksi itu.

Mulut Kia melongo mendengar pertanyaan Nando, hal itu sukses membuat Nando tertawa melihat ekspresi lucu istrinya. ia hanya menggoda saja, karena Nando tahu jika Kia tak mungkin mau memakai ini.

"Aku bercanda," Nando mengembalikan pakaian seksi itu ke dalam lemari lagi.

Nando mencoba mencari pakaian yang tidak terlalu terbuka, setidaknya pakaian yang masih bisa di pakai Kia malam ini.

"Ini!" Nando menyerahkan baju tidur berlengan pendek sebatas lutut.

"Pakai lah itu, setidaknya kamu tidak malu memakainya saat bersama ku." titah Nando tersenyum.

Dengan cepat Nando mengambil pakaiannya, agar Kia bisa leluasa berganti pakaian di dalam kamar. sementara dirinya akan berganti pakaian di kamar mandi.

"Mas, mau kemana?" tanya Kia begitu melihat Nando berlalu pergi.

"Memakai pakaian di kamar mandi, kenapa? mau pakai pakaian bareng?" tawar Nando iseng.

Kia menundukkan kepalanya malu, sepertinya Nando mengerti sekarang. jika istrinya ini ketika malu selalu bereaksi menundukkan kepalanya, di tambah wajah yang merona merah. tapi tak bisa di pungkiri, Nando menyukainya.

*********

Begitu keluar dari kamar mandi, Nando melihat Kia istrinya sudah tidur di ranjang, membungkus seluruh tubuhnya yang mungil dengan selimut tebal.

Waktu juga sudah menunjukkan tengah malam, dan Nando mengerti jika ia tidak bisa melakukan malam pertamanya dengan Kia. ia yakin wanita itu belum siap, terbukti dari gerak tubuh Kia yang gugup, dan Nando tidak akan memaksanya.

"Kia...." Nando mencoba memanggil namanya, dan Kia tak bereaksi.

Perlahan Nando menaiki ranjang dengan pelan, takut membangunkan Kia yang sudah terlelap.

Ia baringkan tubuhnya di samping Kia yang tidur memunggunginya, Kia terlihat begitu mungil jika bersamanya.

Perlahan tangannya bergerak ingin merengkuh tubuhnya, Nando tersenyum saat sebelah tangannya sudah bertengger di perut Kia.

Cukup seperti ini saja, dan Nando sudah sangat senang.

*********

"Enggh," lenguh Kia merasakan sesuatu yang berat di perutnya.

Kia membuka matanya dan melirik ke arah perutnya, sebuah tangan kekar memeluk tubuhnya.

Kia susah payah menyingkirkan tangan itu dari perutnya dengan pelan agar sang empunya tidak terbangun. Kia masih enggan bertatap muka dengan Nando. entah kenapa semuanya masih terasa mimpi baginya.

"Uhm, selamat pagi istriku." bisik Nando di telinga Kia.

Kia menegang, sejak kapan pria ini sudah bangun?

Nando terkekeh melihat ketegangan Kia, ia kembali melingkarkan tangannya di perut Kia. membawa tubuh mungil itu merapat ke tubuhnya, merengkuh tubuh mungil itu ke dalam dekapannya.

"Mas...."

"Ssstt, kita tidur lagi ya, aku masih mengantuk. ini juga masih terlalu pagi untuk bangun." ucap Nando mendekatkan wajahnya ke ceruk leher belakang Kia.

"Ayo sholat subuh dulu mas,"

"Sholat subuh?" Kia mengangguk.

Tanpa Kia mengatakan untuk kedua kalinya, Nando segera bangkit dan turun dari ranjang.

"Kamu dulu yang mandi, atau mas?"

"Mas, saja duluan." Nando mengangguk.

Kia pun juga ikut bersiap-siap, setelah Nando selesai dan keluar dari kamar mandi. giliran Kia untuk mandi dan mengambil air wudhu.

Mereka berdua sholat bersama dengan khusuk, Nando sebagai imamnya dan Kia makmumnya. setelah selesai Kia mencium tangan suaminya. dan Nando mengecup kening Kia.

Mata mereka saling pandang, Kia tersenyum yang di balas senyuman juga oleh Nando.

"Terima kasih ya Allah, ini sholat pertama kami setelah resmi menjadi sepasang suami istri. aku bahagia sekali!" ucap batin Kia senang.

"Kita tidur lagi yuk!" Kia mengangguk.

Kia dan Nando pun membereskan peralatan sholat mereka.

"Hanya tidur?" tanya Nando iseng melihat Kia yang sudah membaringkan tubuhnya.

"Maksudnya mas?"

"Tidak mau melakukan yang tadi malam tertunda?" Nando mengkode Kia.

"Ha?"

Melihat Kia yang tidak peka, Nando mendekatkan mulutnya ke telinga Kia seraya berbisik...

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status