Share

Bab 2: Suaminya yang Baru Dinikahi

Laura Yasmeen, ibu tiri Charlotte adalah aktris pemenang penghargaan ketika ia masih muda dan pernah menggemparkan dunia bisnis pertunjukan. Setelah melahirkan dua anak perempuan, dia masih menjaga dirinya dengan baik dan mempertahankan penampilan dari seorang wanita yang menawan.

Meskipun awalnya dia adalah kekasih gelap, taktiknya sangat luar biasa. Ia tidak hanya menyembunyikan fakta bahwa dia adalah seorang simpanan, dia juga terus menumbuhkan pijakannya dalam lingkaran ibu rumah tangga yang kaya raya.

Setelah menjadi istri kedua Shimon, dia telah melawan situasi yang tidak menguntungkan ini dengan pendekatan terbaiknya.

Laura Yasmeen melakukan pekerjaan luar biasa dengan pernikahan hari ini. Gaun pengantin mewah Charlotte Shimon dipesan khusus dari Milan dan semua orang memuji Laura Yasmeen.

Charlotte Shimon berpura-pura lupa dan mempertahankan wajah malu-malunya saat menatap pintu. “Sudah waktunya, tapi kenapa… pengantin pria belum menemuiku?”

Laura Yasmeen langsung terlihat terkejut.

Semua orang saling berpandangan. Apa yang sedang terjadi? Apakah pengantin wanitanya tidak tahu bahwa dia akan menikah dengan suami yang sakit-sakitan? Dia akan mendapatkan kesialan besar. Sudah ditakdirkan bahwa pernikahan itu tanpa mempelai laki-laki.

William Shimon melangkah maju dengan sedikit rasa bersalah. "Charlotte, pengantin pria hari ini... Pengantin pria merasa sedikit tidak enak badan, jadi dia tidak akan datang. Pergilah menemuinya,”

Ada jeda sejenak sebelum akhirnya Charlotte Shimon dengan cepat menjawabnya sambil tersenyum, “Baiklah. Kalau begitu sekarang aku akan pergi. "

Charlotte pun memasuki mobil mewah yang disiapkan untuk menjemputnya.

Para tamu menyaksikan siluet tubuh indah Charlotte yang beranjak pergi. Mereka telah diberitahu bahwa dia adalah orang desa. Namun saat melihat fisik rampingnya yang dibalut gaun indah, dia memberikan perasaan yang sangat berkelas dan menawan.

Karakternya yang polos dan lembut juga membangkitkan simpati semua orang. Orang-orang mulai bergosip soal Laura Yasmeen dan saling berbisik.

“Tempat dan segala sesuatunya sangat mempesona. Tapi dia masih ibu tiri yang menggunakan putri orang lain sebagai ganti putrinya sendiri untuk sebuah pernikahan hanya demi keberuntungan semata,”

Laura Yasmeen tampak tersinggung. Pernikahan ini telah berjalan sesuai rencananya, sampai Charlotte Shimon membalikkan keadaan hanya dengan beberapa kata saja. Dia telah meremehkan gadis itu.

Meski demikian, jalan mereka masih panjang. Laura Yasmeen tidak akan kehabisan ide untuk menyerangnya!

*******

Setibanya di rumah Orlane Estate, Charlotte Shimon memasuki kamar pengantin.

Ruangan itu gelap karena tidak ada penerangan dan memberikan suasana yang menakutkan.

Mata hitam Charlotte bersinar karena waspada. Saat mendekati tempat tidur, samar-samar dia bisa melihat seorang pria berbaring di tempat tidur yang besar dan empuk tersebut.

Itu adalah suami yang baru dinikahinya.

Charlotte pun mengulurkan lengannya dan ingin memeriksa denyut nadinya.

Namun detik berikutnya, jari-jarinya yang panjang tiba-tiba meraih pergelangan tangannya yang mungil. Dalam sekejap mata, dia pun terpenjara di bawah tubuh seseorang.

Charlotte terkejut. Sepengetahuannya, suami yang baru dinikahinya itu adalah seorang pria yang sakit-sakitan. Namun jari yang mengunci pergelangan tangannya saat ini sangat kuat. Kekuatan seperti itu jelas milik orang yang sangat sehat.

Siapa dia?

Charlotte langsung menekuk kakinya dan dengan cepat mengarahkan lututnya ke selangkangannya.

Namun gerakan pria itu lebih cepat. Dia dengan mudah menghindari serangannya lalu menekan kaki Charlotte dengan lututnya. Pria itu menjebaknya dan menghentikan pergerakannya.

Tindakannya sangat cepat, tepat, dan tanpa ragu-ragu.

"Siapa kau? Lepaskan aku!"

Charlotte berjuang dan membuat gesekan pada lapisan tipis pakaian di antara tubuh mereka.

Suara yang dalam pun terdengar di samping telinganya. "Betapa bergairahnya pengantin wanitanya. Apakah kau sudah ingin mewujudkan pernikahan itu?"

“…”

_Dasar bajingan!_

Charlotte Shimon tiba-tiba sadar bahwa pria itu pasti suami yang baru dinikahinya karena hanya dia yang bisa berada di ruangan ini. Hanya saja suami yang baru dinikahinya itu sama sekali tidak sakit, melainkan seorang pemuda yang kuat.

Jari-jari panjang pria itu telah menjelajahi dagunya dan kini mengarah ke kancing pakaiannya dan membukanya satu per satu.

Charlotte dengan cepat menggenggam tangannya yang besar. “Aku tidak akan bergerak lagi. Apa yang akan kau lakukan?"

"Mendesahlah. Tahu bagaimana cara melakukannya, kan?”

Mendesah?

Saat itulah Charlotte mendengar suara berisik di luar ruangan. Seorang pelayan menahan Nyonya Hank Tua. “Nyonya senior, ini tidak pantas. Ayo kita kembali…"

“Shh.” Nyonya Hank tua dengan marah membungkam mulut pembantunya. "Aku hanya ingin mendengarkannya. Aku tidak akan mengintip!”

Nyonya Hank tua lalu benar-benar bersandar ke jendela untuk menguping.

Charlotte ingin bangun untuk memeriksa situasinya tetapi Lucas Hank meletakkan tangannya di bahunya dan menekan punggungnya. "Ayo cepatlah mendesah."

Charlotte langsung bisa menebak bahwa pria itu ingin menipu orang yang ada di luar kamar dan membutuhkan kerja samanya. Tapi...

"Aku tidak tahu bagaimana caranya ..."

Mata Lucas Hank yang dalam seperti elang bersinar tajam di kegelapan saat menatap gadis yang terbaring di bawahnya. Dia baru berusia 20 tahun dan alisnya berkerut, tatapannya teguh namun terlihat malu-malu.

Tangan Lucas Hank pun menuju ke kerahnya dan membukanya dengan paksa.

"Ahh!"

Saat merasakan hembusan angin di kulitnya, lengan Charlotte Shimon pun langsung menutupi dadanya sebagai pertahanan. Dia hanyalah seorang gadis muda yang perlahan mendesah karena ketakutan.

Lucas menyeringai. “Jadi, kau tahu caranya?”

“…”

_Dasar tidak tahu malu!_Charlotte menatapnya.

Lucas mengunci gadis itu di antara kedua tangannya dan menjebaknya di bawah tubuh berototnya secara dominan. Ia pun menirukan tindakan kesenangan ekstrim tertentu.

Tempat tidur besar itu pun berderit di dalam kamar yang gelap.

Telinga Charlotte yang cerah pun menjadi merah padam. Dia hanyalah seorang gadis muda.

"Teruslah mendesah atau aku akan melakukan perbuatan yang sebenarnya," ancam Lucas dengan nada suara yang rendah.

Charlotte berkedip. Ia sama sekali tidak meragukan kata-katanya. Akhirnya dia pun menutup matanya dan mendesah untuk bekerja sama dengannya.

Nyonya Hank tua yang berada di luar kamar mereka segera mengepalkan kedua tangannya dan berterima kasih kepada surga. "Baguslah! Cucuku tidak impoten. Dia melakukan perbuatan itu! Berkatilah jiwa lamaku, aku akan memiliki cicit!"

Sambil menari dengan sedikit gembira, Nyonya Hank tua pun pergi segera untuk berterima kasih kepada Tuhan.

Charlotte Shimon dengan cepat mendorong pria itu menjauh. Kali ini Lucas Hank tidak menolaknya karena dia juga langsung melonggarkan cengkeramannya padanya.

Dengan sebuah ketukan, Lucas menyalakan tombol lampu di dinding. Cahaya kuning yang redup pun menerangi ruangan tersebut.

Charlotte duduk dan langsung mengancingkan pakaiannya dan menutupi bahunya yang halus dan seputih susu. Dia lalu menatap pria itu.

Lucas Hank sudah turun dari tempat tidur dan wajahnya pun terlihat. Dia terlihat tampan dengan sosok dan garis-garis tubuh yang terlihat seperti diukir oleh para malaikat. Setiap gerakannya memancarkan perasaan tentang jarak dan keanggunan yang menawan.

Meski demikian, Charlotte sedang tidak ingin menikmati ketampanannya. Sebaliknya, matanya justru terbelalak kaget karena pria itu adalah...

"Kau!"

Dia adalah pria di kereta itu! Dia adalah suami yang baru dinikahinya!?

Charlotte Shimon tahu bahwa dia akan menikah dengan pria yang sangat sakit, jadi dia telah mempersiapkan dirinya secara mental. Namun ia tidak pernah bermimpi dan berpikir bahwa pria itu adalah dia.

Pada hari itu dia bahkan mengancamnya di kereta saat dengan dingin mengatakan bahwa dirinya adalah calon pengantin Orlane Estate. Saat itu, pria ini pasti berpikir bahwa dia adalah lelucon.

Lucas Hank tersenyum. “Kau mengenaliku. Sudah kubilang kan kalau kita akan segera bertemu."

Tatapannya terlihat terpesona. Kepala pelayan telah memberitahunya bahwa keluarga Shimons memiliki gadis desa yang akan menjadi pengantinnya. Dia memang pengantin pengganti... meskipun dia tidak keberatan dengan pernikahan ini asalkan bisa membuat neneknya bahagia.

Apalagi secara kebetulan gadis desa itu adalah gadis ini. Namun, bisakah seseorang mengklasifikasikan gadis ini sebagai gadis desa?

Dia secara pribadi menyaksikan bagaimana Charlotte menaklukkan pria dengan wajah bekas luka di wajahnya di dalam kereta.
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Wahyu Bagar Perjuangan
next thor .....................
goodnovel comment avatar
Nyno
episodenya panjang banget
goodnovel comment avatar
Andro Kerend
kalian sepertinya pasangan yang serasi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status