Share

Chapter - 4

"APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO" pekik seseorang yang tak lain adalah Yoong Suk. Awalnya ia ingin mengambil sebuah alat kesehatan miliknya tertinggal di laboratorium. Namun ternyata ketika ia kembali justru dibuat terkejut dengan kelakukan temannya ini. Bodoh, pikir Yoong Suk. 

Karena mendengar pekikan Yoong Suk, tidur nyaman Yeon Ra jadi terusik akhirnya dia terbangun. 

"Oh, maafkan aku Oppa. Aku ketiduran xixi" kikih Yeon Ra dengan disertai dengan sebuah cengiran konyol miliknya. 

"Kenapa wajahmu memerah Tae Oppa? Kau sakit?" kaget Yeon Ra dan langsung meletakkan tangannya dikening Tae Seo. 

Sedangkan Tae Seo masih dengan raut wajah memerah bahkan lebih memerah karena menahan malu akibat perbuatannya. 

"Singkirkan tanganmu, Raya. Aku baik-baik saja, kita lanjutkan besok. Aku pergi" Tae Seo segera merapikan buku-bukunya kemudian meninggalkan Yeon Ra begitu saja. Tentu saja Yeon Ra terkejut, dan ia menoleh pada Yoong Suk seakan meminta penjelasan 

"Dia tidak sakit hanya terlalu malu" tanpa mendengar pertanyaan Yeon Ra. Yoong Suk langsung menjawab cepat dan segera mengambil alat kesehatannya kemudian keluar mengejar Tae Seo 

"Cih, dasar manusia kutub" pikir Yeon Ra dengan perlakuan Yoong Suk

****

Saat ini Tae Seo dan Yoong Suk sedang berada di apartemen milik Tae Seo, setiap selesai perkuliahan 3 sahabat ini pasti berkumpul di apartemen Tae Seo yang sudah mereka anggap seperi basecamp. Namun, kali ini Tae Seo beruntung karena Minho sedang berlatih untuk penampilannya di gedung KBS sebagai perwakilan kampus. 

Tae Seo dan Yoong Suk masih sama-sama terdiam,dengan cara pandang mereka yang saling berhadapan. Seolah-olah mereka adalah musuh bebuyutan sejak jaman manusia purba. Yoong Suk menatapnya tajam seakan sudah menyimpan beribu-ribu pertanyaan dan sumpah serapah yang ingin dia lontarkan pada Tae Seo. 

"Bisa kau jelaskan padaku apa yang kau lakukan tadi Tae ?" tanya Yoong Suk secara to the point

"Tidak ada yang perlu ku jelaskan, aku hanya khilaf saja. Aku berhalusinasi ku pikir dia Ayaka" jawab Tae Seo mencoba meyakinkan Yoong Suk

"Benarkah? Tapi ku pikir tidak seperti itu. Yeon Ra dan Ayaka adalah orang yang sangat berbeda. Dan kau adalah orang yang cerdas dan teliti. Tidak mungkin kau berhalusinasi" ucap Yoong Suk masih berpikir jika Tae Seo berbohong

Seperti mendapat sebuah lemparan bom nuklir pernyataan Yoong Suk tepat sasaran untuk mengacaukan alibi Tae Seo. Namun, seperti yang Yoong Suk bilang bahwa dirinya adalah orang yang cerdas, dan justru dia melempar balik pertanyaan pada Yoong Suk

"Kenapa kau ikut campur urusanku? Kurasa kau tak perlu tahu dengan apa yang kulakukan" Tae Seo berbicara dengan nada yang sangat datar, menandakan bahwa ia tidak suka dengan pembicaraan seperti ini

"Ini memang bukan urusanku, tapi ini juga demi kebaikanmu. Aku tidak tahu siapa yang sebenarnya ada di dalam hatimu. Namun, jangan salah langkah dalam mengambil sebuah tindakan. Aku tidak tahu kenapa kau selalu saja memaki Yeon Ra saat dia mencoba mendekatimu. Tapi ingatlah satu hal bahwa penyelesalan tidak akan menunjukkan dirinya diawal" ujar Yoong Suk yang mulai terlihat kesal

"Aku pergi" setelah mengatakan hal itu Yoong Suk segera keluar dari apartemen Tae Seo dengan perasaan sedikit kesal pula. Bukan urusanku? Lalu apa aku bukan sahabatnya. Dasar kepala batu !! maki Yoong Suk

Setelah kepergian Yoong Suk, Tae Seo masih terdiam mencerna perkataan Yoong Suk. Kemudian dia mengambil ponsel dan membuka isi ponselnya. Dia mengusap-usap perlahan. Semua akan baik-baik saja, batin Tae Seo 

****

Hari ini terlihat empat orang anak manusia terlihat berkumpul dan melakukan perbicangan hangat dan seru karena mereka saling melempar senyuman. Mereka adalah Tae Seo, Minho, Yoong Suk dan juga Ayaka kekasih Tae Seo. 

"Oppa, hari ini kau pulang denganku kan? Biar mobilmu Yoong Suk oppa yang membawanya. Aku rindu ingin mengobrol lama denganmu hmm" pinta Ayaka dengan manja pada Tae Seo sambil menggoyang-goyangkan lengan Tae Seo ditambah dengan puppy eyes yang Ayaka buat.

Dia mengemaskan sekali seperti pinguin. 

"Baiklah, Ayaka. Tentu kita akan pulang bersama" jawab Tae Seo balik tersenyum dan sedikit mengacak-acak rambut Ayaka gemas. 

"Yey, tapi kenapa kau tak membalas kata rinduku hm" tanya Ayaka sedikit merajuk

Mendengar perkataan Ayaka Tae Seo sedikit tersentak. Dan menelan ludah dengan perlahan untuk menjawab pertanyaan kekasihnya ini. Sedangkan Minho hanya menatap malas kedua anak adam dan hawa yang sedang dimabuk cinta sehingga melupakan di sekitarnya juga ada sosok-sosok makhluk hidup yang ingin mendapatkan perlakuan manis.

Berbeda dengan Minho, Yoong Suk justru tetap tenang dengan gayanya yang bersandar pada pagar pembatas tangga dan tangan sebelah kiri dimasukkan ke dalam saku celana kirinya. Dia ingin mengetahui bagaimana Tae Seo menanggapi pertanyaan Ayaka tersebut. 

"Ak... Akuu... " 

Belum sempat Tae Seo menjawab, terdengar suara yang sangat ia kenal. Malah terlampau hafal kini sedang memanggilnya. 

"Hay Tae Seo Oppa !!" sapa Yeon Ra tentunya dengan senyuman manis dan terbaik yang ia miliki

Sejak tadi Yeon Ra memang memperhatikan dan mendengarkan percakapan mereka, entah melihat wanita yang notabenenya adalah musuh terbesarnya karena merebut apa yang seharusnya menjadi miliknya, sedang bercengkrama manis membuat dirinya mendidih dan siap meledak kapanpun.

Terlebih ketika Tae Seo mengusap kepala Ayaka, rasanya ia ingin menyeret dan melempar wanita itu ke kutub Utara untuk bertemu dengan teman-temannya, yaitu pinguin. Bukankah dia mendapat julukan seperti itu, eh? 

Mendengar pertanyaan konyol Ayaka membuat Yeon Ra sudah tidak tahan lagi berlama-lama mendengar percakapan konyol dan menjijikan itu. Membuat dirinya melakukan hal gila dengan menghampiri ke empat orang itu

"Bukankah, hari ini seharusnya kita melakukan praktik lagi Oppa?" tanya Yeon Ra ingin mengalihkan pembicaraan antara Tae Seo dan Ayaka. Karena mendengar seseorang yang kita sukai mengatakan rindu kepada oranglain, sama halnya dengan menggores jantung kita sendiri dengan sebilah pisau yang tidak menampakkan wujudnya. 

"Apa kau berpura-pura lupa Raya? Bahwa kita hari ini tidak memiliki jadwal pertemuan. Ah, aku tahu kau sengaja ingin mengganggu acara kencanku bersama kekasihku eoh?" setelah melontarkan pertanyaan itu, Tae Seo segera menyeret Yeon Ra sedikit menjauh dari Ayaka dan kedua temannya

"Kau sengaja bukan, berpura-pura melakukan hal ini?" tanya Tae Seo ulang

"Aku? Sengaja? Berpura-pura? Jelas tentu saja iya oppa, lagipula siapa yang tahan melihat orang yang kita sukai melakukan hal manis pada oranglain" jawab Yeon Ra dengan tegas tanpa ada keraguan dalam setiap kata yang ia ucapkan 

"Dia bukan oranglain, Raya. Dia kekasihku, ingat itu baik-baik K E K A S I H. Dan kau adalah oranglain itu, yang mencoba masuk dalam kehidupanku dan mengangguku setiap waktu" jawab Tae Seo penuh penekanan

"Jangan ganggu aku dengan kekasihku lagi, jangan membuatku hilang kendali karena telah membuatku kesal" bentak Tae Seo

"Kenapa?" tanya Yeon Ra cepat 

"Kenapa aku tidak boleh menyukaimu?" tantang Yeon Ra

"Apa lebihnya dia dibandingkan dengan diriku?" tanya Yeon Ra tak kalah tajam dan tegas tanpa kedip saat menatap Tae Seo

"Kau ingin tahu?" jawab Tae Seo mendekat

"Ya"

"Dia cantik"

"Aku yakin aku lebih cantik satu tingkat diatasnya"

"Dia pintar"

"Kalau kau mengerti aku, aku ini jenius oppa"

"Dia manis"

"Banyak orang bilang ketika melihatku tersenyum akan terasa manis seperti lolipop "

"Dia sexy"

"Aku yakin diriku tak kalah sexy, banyak yang menginginkan tubuh seperti diriku"

"Dia dapat membuatku bergairah" jawab Tae Seo pelan, sangat pelan namun masih mampu di dengar oleh Yeon Ra

"Ap..ap..Apa kalian telah melakukannya?" Yeon Ra melebarkan matanya selebar mungkin, sudah tidak dapat ditoleransi rasa keterkejutannya dengan pernyataan Tae Seo baru saja. Tidak ini tidak bisa dibiarkan. Apa kau sudah kalah telak Myung Yeon Ra? 

"Bukan urusanmu" jawab Tae Seo dingin

"Tentu saja itu menjadi urusanku Oppa, kau orang yang aku sukai, kau tidak boleh melakukan skinship lebih dengan wanita selain aku" pekik Yeon Ra dengan sedikit keras dan mencengkram tangan Tae Seo. Karena dia benar-benar tidak terima apabila Tae Seo telah melakukannya bersama Ayaka. Tidakkkkk batin Yeon Ra menjerit

"Kau hanya menyukaiku Raya, hanya kau disini bukan denganku. Dan masalah aku melakukannya dengan Ayaka atau tidak itu bukan urusanmu, toh kami adalah sepasang kekasih. Sedangkan kau???  Kau hanya orang asing mengganggu hubungan kami" jawab Tae Seo yang kemudian melepaskan tangan Yeon Ra dengan paksa. Lalu ia, berjalan meninggalkan Yeon Ra dengan untuk kembali bersama teman-temannya

Yeon Ra yang masih merasa shock dengan lontaran kalimat menyakitkan Tadi Tae Seo secara tidak sadar matanya mulai menitihkan air mata. Namun segera dihapus olehnya. Ditengah pertikaian panas antara Tae Seo dan Yeon Ra datang sebuah mobil yang tak kalah mewah dari mobil Yeon Ra. Sebuah mobil Ferrari terlihat memasuki halaman fakultas kedokteran lebih tepatnya mobil tersebut berjalan mendekat dimana Yeon Ra berdiri. 

Pertikaian Yeon Ra dan Tae Seo sudah menjadi tontonan gratis dan berita panas diantara setiap mahasiswa yang melihatnya. Ditambah dengan masuknya mobil ini ke fakultas kedokteran tentu saja membuat semakin banyak pasang mata yang ingin melihat siapa pengemudi dibalik mobil tersebut. Tentunya ini akan menjadi berita dan gosip yang sangat panas lagi. Tak ketinggalan pula Tae Seo beserta ketiga orang itu tak melepas pandangan dari objek mahal yang baru saja datang

Tepat berjarak 4 meter dari Yeon Ra mobil itu berhenti, perlahan pintu mulai terbuka. Dan keluar sosok dengan pemuda tampan dengan wajah yang memiliki garis keturunan dengan orang luar negeri.

HAY MY BABY GIRL" ucap seorang pria yang memiliki garis wajah luar negeri itu dengan gaya yang yang sungguh elegan melepas kacamata hitam miliknya, bahkan pria itu tersenyum manis kepada Myung Yeon Ra

Tanpa memikirkan jawaban dari orang yang dia sapa. Pemuda ini langsung saja berjalan dan memeluk Yeon Ra dengan sangat sangat erat. 

"I miss you so much baby" bisik pemuda itu pada telinga Yeon Ra.

Sehingga membuat pasang mata akan menjerit histeris karena perlakuan pemuda itu sangatlah manis.

"Brengsek" desis seseorang pelan. Sangat pelan, namun masih bisa terdengar oleh seseorang yang memiliki kepekaan diatas rata-rata. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status