"Krekk...krekk"
Ini sudah larut malam, namun sebuah suara berani mengganggunya saat Yeon Ra merajut mimpi.
"Ughh" leguh Yeon Ra dan mulai mengerjap-kerjapkan matanya berkali "sialan, siapa yang berani-beraninya mengganggu tidurku" umpat Yeon Ra
Yeon Ra terhenyak kaget melihat sosok bayangan hitam dari pintu balkon kamarnya. Matanya langsung membulat lebar tak kala bayangan itu mulai berdiri di tepan di depan gagang pintu balkon dari luar
"Maling?" pekik Yeon Ra dan segera ia menutup mulutnya
Ck berani-beraninya maling kurang ajar ingin memasuki kamarnya. Yeon Ra segera bangun dari ranjang dan mengambil tongkat baseball yang ada di bawah ranjangnya, ia memang menyimpan tongkat itu untuk berjaga-jaga disaat seperti ini. Meskipun keamanan rumah keluarga Myung sangat ketat namun hal seperti ini bisa saja terjadi.
Yeon Ra berjalan mengendap-endap ke arah pintu balkon, jantungnya berdetak tak karuan kali ini dan
Ceklek
Pintu kamar
“Sialan Kau Jung Tae Seo ! kau pikir adikku ini apa hah ?” sentak Myung Jaewon yang kini menatap garang kearah Jung Tae Seo, bahkan semua orang yang ada disana juga menatap Tae Seo “Tentu saja dia istriku, kau pikir apalagi ?” ujar Tae Seo dengan begitu tenang Prok prok prok, Minho pun berdiri dari tempat duduknya dan bertepuk tangan bahkan kedua jempolnya teracung kearah Tae Seo “Kau memang pejantan tangguh Jung Tae Seo !” ucap Minho yang tak habis pikir dengan kekuatan sahabatnya itu. Luar biasa !! mungkin suatu saat memang benar Tae Seo bisa membentuk kesebelasan sepak bola dari anak mereka saja “Kau sudah hamil lagi berapa bulan Myung Yeon Ra ?” tanya Jina yang menatap Yeon Ra begitu hangat Yeon Ra yang sedikit terkejut dengan pertanyaan Jina pun tersenyum malu “Eum, kurasa sudah memasuki bulan kedua Jina” Jina pun tersenyum lebar dan mulai berhamburan kepelukan Yeon Ra “Wah selamat atas kehamilanmu lagi Myung Yeon Ra !” ujar Kim Jina begitu riang. Setelah ucapan dari Jina, s
Sebuah mobilBugatti Veyronterlihat memasuki area kampusSeoul National University, dan berhenti di depan gedung Fakultas Kedokteran. Tak berapa lama seorang mahasiswi cantik dengan rambut pendek, keluar dari mobil dengan tampilan yang sangat elegan. Dilihat dari penampilan dapat ditebak dari keluarga mana dia berasal.
Sekarang suasana cafetariaSeoul National Universityterlihat ramai, banyak mahasiswa dan mahasiswi sedang berjajsar mengantri untuk memesan makanan. Cafetaria ini sangatlah luas, di desain sedemikian rupa sehingga kesan nyaman dan sejuk yang dapat dirasakan saat bersantai, makan ataupun hanya mengobrol gosip yang tak penting.
Terkadang bahkan seringkali apa yang kita pikirkan tidak sesuai dengan apa yang kita lakukan. Bukankah ini wajar? – Jung Tae SeoSetelah menemukan kesadaran dalam rongga-rongga otaknya, Tae Seo dengan cepat mendorong tubuh Yeon Ra untuk membuat jarak. Dia tidak habis fikir apa yang sebenarnya terjadi dengan dirinya. Sedangkan sekarang dia melihat Yeon Ra dengan tampilan yang sama berantakan dengan dirinya terlihat sedikit, errrrr sexy?
"APA YANG KAU LAKUKAN, JUNG TAE SEO" pekik seseorang yang tak lain adalah Yoong Suk. Awalnya ia ingin mengambil sebuah alat kesehatan miliknya tertinggal di laboratorium. Namun ternyata ketika ia kembali justru dibuat terkejut dengan kelakukan temannya ini. Bodoh, pikir Yoong Suk.Karena mendengar pekikan Yoong Suk, tidur nyaman Yeon Ra jadi terusik akhirnya dia terbangun."Oh, maafkan aku Oppa. Aku ket
"Kau terlihat sangat merindukanku Bryan Nathan" kekeh Yeon Ra yang masih berada didalam dekapan pria manis ini.
Tae Seo menggeram mendengar perkataan Bryan yang justru melempar balik pertanyaan kepadanya. Dengan tetap tenang dan menatap Bryan dengan tajam Tae Seo mulai melontarkan perkataan tak kalah pedas pula"Benar, dia memang bukan kekasihku. Siapa juga yang ingin menjadi kekasih wanita arogan dan sombong seperti dia. Cih, yang benar saja" tunjuk Tae Seo
Disinilah Yeon Ra sekarang, diruang laboratorium fakultas kedokteran. Sesuai janjinya pada Tae Seo dia akan belajar bersama Tae Seo lagi hari ini. Namun, sudah 15 menit berlalu tidak ada tanda-tanda bahwa pria itu menampakkan Batang hidungnya. Sembari menunggu Tae Seo, Yeon Ra memainkan ponsel pintar kesayangannya ini. Dan selang waktu tak berapa lama, pintu laboratorium terdengar terbuka dan muncullah Jung Tae Seo dengan beberapa tumpuk buku. Lagi, pekik Yeon Ra dalam hatiBrakTae Seo meletakkan buku-buku tebal ini lagi di depan Yeon Ra.