Abang mana bisa diemin Tika, Tika kan ngangenin. Jadi wajar Tika balas diemin malah abang yang belingsakan kaya ikan didaratan.
Tapi seriusan, waktu bang Tara beberin rahasia yang Tika umpet-umpetin dari bang Farhan langsung hengkang balik. Mukanya nggak ada selow-selow nya, Tika takut dan nggak lama Burhan yang paham balik. Tika samperin bang Tara yang nonton tv.
"Abang ngomong apa sama bang Farhan?. Kok mukanya asem gitu, bukan aneh-aneh kan?.""
"Oh, enggak. Abang cuma bilang tentang kamu yang di apelin tiap malam minggu sama cowok."
Segera Tika geplak pala abang Tara dan berteriak hiperbola.
"Abang!!! Kok malah dibilangin, kan Tika suruh jangan bilang-bilang bang Farhan... Ih, terus gimana ini. Abang Farhan pasti marah, huhuhu. Nanti yang jajanin Tika siapa kalau abang Farhan ikut marah, harusnya kan Tika aja yang marah dan diemin abang."
Terus Tika yang sudah garuk-garuk kepala frustasi berat, agak lebay sih. Langsung ingat dan bilang.
"Ihhh. Lagian Tika nggak di apelin tiap malam minggu juga, nggak bener abang. Tika di apelin kalau bang Farhan nggak kerumah doank ya..."
"Yeuuu semprul. Nggak adil donk kalau lu doank yang boleh marah dan ngdiemin nggak jelas."
"Bodo amet!! Abang ngeselin, jangan minta aku masakin makan. Minta aja sama tetangga sana!!"
Langsung minggat Tika dari hadapan bang Tara dengan hentak kaki diatas bumi. Sedang Tara langsung kejar Tika. Terus lah adik kakak kandung itu debat dengan Tara yang minta maaf tapi dengan wajah tak menyesal, Tika makin makan kesal liat muka abangnya, jadi dia taboklah muka ganteng abangnya terus masuk kamar dan kunci.
.
.
Tika lanjutkan kehidupannya walau abang Farhan cuekin Tika, awal-awal ngdiemin Tika masih anteng-anteng aja. Jalan sama Daru sampai datang ke kosan yang lumayan bagus kamarnya, seharga satu juta perbulan. Panteslah bagus dan nyaman.
Tika duduk di ranjang tidur Daru, menunggu Daru yang sedang mandi di kamar mandi, ya masa mandi di empang kan.
Tika nunggu sambil main hp, tapi lama-lama perut Tika laper. Mau pesan online tapi nggak mau keluar duit. Nunggu Daru aja deh, beli makan pake uang Daru.
Punya pacar sesekali di manfaatin gapapa. Nanti gantian Tika ynag traktir kalau gajian. Hehehe.
Sampai singkat cerita, entah bagaimana Daru yang sudah selesai mandi duduk bersisian dengan Tika yang harum tubuhnya buat candu, yang padahal biasanya nggak ngaruh sama sekali walau kecium sama hidung Daru.
Tangan Daru menyentuh tubuh lembut Tika yang, kok rasanya baru megang diluar pakaian saja sudah terasa teksturnya bagaimana kalau tanpa pakaian.
Benar-benar keparat otak Daru.
Memang dasar setan jahanam, bisikannya dasyat sampai buat Daru berani mengelus paha Tika dan mencium tepat dibibir tapi Tika keburu melengos dengan tubuh bergetar takut.
Horor, Tika menatap Daru penuh kengerian.
"Kamu ngapain?."
Eh, mulut no akhlak yang tololnya akal sehat benar-benar sudah terinjak habis. Mulut Daru, otaknya sudah diambil kepala bawah malah bilang.
"Mau tidur sama aku?."
Alhamdulillah, sontak Tika langsung pukul kepala Daru dengan tas selempangnya yang berisi buku. Lumayan bikin kepayang puing. Langsung hengkang sambil menangis keluar kosan Daru, sedang Daru yang sudah malu dan pusing kepala tidak mengejar.
Setelah kejadian itu, Daru meminta maaf pada Tika yang sudah kehilangan kepercayaan. Tapi sehabis itu, Daru hilang kabar dan Tika sempat mencari kabar. Kenapa Daru tidak ada kabar, soalnya selama di kantor Tika menghindari Daru.
Apalagi Daru sudah tidak masuk beberapa hari.
.
.
Sudah empat hari, dan abang beneran marah sama Tika soalnya main cuma kalau di ajak nggame sama bang Tara, Tika chat balesnya singkat-singkat. Tika jadi sering uring-uringan. Kalau ditelepon pasti bilangnya rapat dan sibuk. Terus berlanjut sampai Tika putus sama Daru yang entah gimana hilang kabar.
Awalnya Daru masih bisa diajak ketemu dan jalan, tapi lama-lama dia sering bilang sibuk dan hilang. Apalagi setelah kejadian dikos Daru, hubungan keduanya benar-benar berjarak. Terus baru-baru ini ada nomor asing masuk dan menjelaskan semuanya. Dia perempuan dan Tika merasa buruk akan itu sebagai seorang wanita juga.
Katanya dia mau kasih bukti dari ucapannya. Makannya mengajak Tika ketemuan.
Dan disinilah kemudian Tika diajak bertemu dengan keduanya yang dimana Daru menggendong seorang anak lelaki berumur sepuluh bulan, sepertinya, Tika tidak tau. Terus wanita muda yang lebih tua dikit sama Tika yang menghubungi dan menjelaskan perkaranya. Tau gitu Tika nggak bersuara apalagi untuk marah, sudah kosong duluan pikiran.
Daru selalu membuang muka, tidak berani menatap kearah Tika. Jadi Tika juga tidak mau menatap apalagi anak kecilnya terlihat senang dan sering tertawa hanya karena hal kecil yang Daru lakukan.
"Maaf ganggu waktu kamu,"
"Nggak sama sekali kok, ini juga akhir pekan."
Kemudian diam, ketiganya diam diantara hiruk pikuk restoran. Tika menoleh untuk menatap sekeliling restoran tidak mau balas tatap wanita dihadapannya, Tika malu. Beneran malu dan hilang harga dirinya sebagai wanita terhormat.
Begini, wanita dihadapan Tika adalah istri Daru dan anak dalam gendongan Daru adalah hasil dari pernikahan mereka. Daru menghilang karena istrinya datang berkunjung ke kota tempat dia mencari nafkah, untuk menjauhi terciumnya hubungan Daru dengan Tika. Maka dia menghilang sampai Tika dihubungi istri Daru yang baik hati sekali menjelaskan dan memohon maaf atas sikap Daru.
"Saya paham kamu tidak bersalah, ini adalah habits dari suami saya yang sering mengencani perempuan lain dibelakang saya. Saya mohon maaf mewakili suami saya karena telah mempermainkan perasaan kamu."
Begitu isi pesannya sampai si istri mengajak ketemuan dan Tika sanggupi untuk melihat kenyataan itu sekarang benar ada didepan mata. Namanya Mawar, wanita anggun terlihat lembut nan manis dalam balutan gamis pastel dan kerudung pasminanya.
Mawar tidak marah, dia memaafkan. Atau orang lain akan mengatakan, bodoh, sangat bodoh mempertahankan laki-laki yang sudah sering berselingkuh.
Mawar mengambil alih anaknya dari Daru dan bersuara layaknya anak kecil untuk menarik perhatian Tika dan menghilangkan ketegangan.
"Kakak manis, namaku Putra. Aku udah mau satu tahun umurnya, kakak manis jangan cemberut ya, biar Putra bisa liat manisnya kakak kalau tersenyum."
Yang ada Tika menangis, dia langsung sesegukan dihadapan keduanya. Dia hancur, Tika benar-benar jadi kepingan tau kalau dia dimaanfaatkan. Dan parahnya tidak tau kalau dia cuma selingkuhan, Tika menahan tangis tapi tidak bisa.
Dia jadi ingat kata-kata abang Tara waktu itu, yang tidak setuju dia pacaran dengan Daru yang umurnya sudah kepala tiga. Abang bilang.
"Laki-laki umur segitu, sedang merantau. Biasanya sudah menikah dan nggak single lagi. Biasanya di kampung aslinya dia sudah punya istri dan anak. Makannya abang nggak setuju, takut kamu nggak sadar kalau jadi selingkuhan!." Malu, Tika malu.
Menutup kedua wajah dan terus bersuara mengucap maaf.
"Maaf. Maafin aku yang bodoh. Maafin aku mbak, maaf karena sudah jadi orang ketiga."
"Hei... kamu nggak salah, mbaklah yang salah. Ini sudah jadi takdir dari Tuhan, kamu sama sekali tidak bersalah. Seharusnya mbak juga ikut suami merantau untuk menjaga sahwatnya dengan perempuan lain, tapi mbak nggak melakukan itu walau suami mbak mengajak untuk ikut merantau."
Terus Mawar beri ucapan menyemangati untuk membangun kepercayaan diri Tika sedang Daru bungkam dari awal sampai akhir. Hanya saja matanya memerah, berpura-pura sibuk dengan anaknya. Sampai satu kata terucap"maaf" Tika langsung hengkang dari sana setelah menampar Daru untuk pelampiasan kesakitannya.
"Brengsek!," kemudian Tika menoleh menatap Mawar berurai air mata.
"Maaf aku menampar suami mbak, dan aku beri masukan sama kamu brengsek. Sadar sebelum kamu kehilangan, berteman dalam kekosongan dan kehilangan. Itu sangat menyakitkan. Jadi berubah atau ditinggalkan suatu saat nanti."
"Karena waktu berputar, yang berjuang akan lelah dan menyerah."
Sudah. Tika keluar dari restoran dengan tatapan beberapa pelanggan restoran yang sedang makan.
.
.
.
Farhan memeluk Tika yang menangis tidak berhenti, baju kaos bagian dadanya telah basah begitupun bagian pundak yang sekarang jadi tempat Tika bersandar pasrah.
Farhan usap-usap punggung sempit yang masih saja bergetar ini, entah kenapa. Hatinya ikut merasa sakit dan nyeri itu datang dengan nyata ketika datang kerumah tidak mendapati Tika kemudian menunggu dan kepulangan Tika malah bersama tangis pilu.
Tara tengah menyusul kakak sulungnya, yang balik dari luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia selama sebulan bersama keponakannya. Jadi hanya ada mereka berdua dirumah itu.
"Abang... aku jahat banget ya... aku jadi orang ketiga di antar suami istri, gimana ini abang?."
Tika meracau terus, Farhan hanya menenangkan dengan kata-kata yang dia saja tidak paham. Ada apa dengan orang ketiga, dari mana bisa jadi orang ketiga.
"Aku cewek oon yang hampir aja pacaran sama cowok udah nikah, aku hampir hancurin masa depan anak laki-laki tanpa dosa. Aku hancurin hati perempuan baik hati karena kebodohan aku."
Suara Tika lemah dan serak, tangisnya sangat hebat dan sudah hampir dua jam-an Tika baru terlihat tenang. Farhan bingung, dia jadi ikut sakit dengan tingkah Tika yang begini.
Tapi fokus Farhan adalah ucapan terakhirnya yang buat abang langsung lepas pelukan untuk memastikan dengan rasa kejut 1000 volt hiperbola, emosinya sudah hampir terkumpul untuk bertanya ganas.
Tapi suara tangis Tika melemah dan tubuhnya mendadak melemas dan Farhan panik ketika sadar kalau Tika tidak sadarkan diri.
Tolong, jangan buat yang aneh-aneh. Begitu kata isi hati Farhan yang masih bisa sedikit bergurau untuk menghilangkan sedikit rasa khawatirnya.
"Brengsek!! Siapa yang bikin kamu sampai kaya gini, Tika?. Seharusnya abang nggak biarkan kamu dekat sama laki-laki brengsek siapa pun itu tanpa abang screening!."
Maki Farhan sambil membawa tubuh Tika menuju kamar.
Aneh, tapi nyata. Gimana donk?.Sejak kejadian Tika di manfaatkan Daru yang ternyata sudah berumah tangga dan hampir meniduri Tika, Farhan dan Tara murka. Dengan kekuasaan Farhan mengancam agar mencari kelemahan dan masalah dalam pekerjaan Daru agar dikeluarkan.Ternyata abang kalah cepat sebab Daru sudah resign dari kantor. Tara yang masih tidak terima karena Daru merendahkan sang adik seperti perempuan murahan mencari terus menggunakan pengetahuan ITnya. menghack dan mengancam Daru juga istrinya.Tika yang tau langsung marahi bang Tara, kalau istrinya tidak ada sangkut pautnya. Malah istrinyalah yang memberitahu Tika bagaimana dia dimanfaatkan. Kembali ke kakak-kakakan Tika. Kakak angkatlah bahasanya, biar pembaca paham.:')Abang jadi sering antar jemput Tika. Terus abang sering ngchat Tika, telepon juga iya. Abang buang-buang waktu banget kan ngchat Tika yang malas balas chat terus malas angkat telepon. Sampai abang pernah telepon bang Tara bua
Tika berhenti kerja sejak seminggu setelah dia mengetahui telah dibohongi oleh Burhan. Walau sempat tidak diizinkan sampai kantor menemukan penggantinya, untung bang Tara membantu menemukannya. Jadi Tika tidak perlu lama-lama disana.Yang sekarang Tika lakukan adalah menganggur, jajannya ada dari bang Tara dan abang. Terus ada kakak perempuannya yang sedang berlibur disini dengan ponakan bulenya, bulepotan maksudnya.Tika sekarang sudah rapih, dia mau diajak jalan sama abang. Sekarang akhir pekan dan abang sedang punya waktu luang. Soalnya tiap kali abang ada waktu pasti ngapelin Tika atau ajak jalan. Kadang jalannya ke tempat makan di pinggir jalan atau malah tidak jelas, kadang ada jalan yang arahnya belum diketahui abang pasti tetap saja dilibas.Katanya biar tau aja ini bakalan mablas kemana, kalau nyasar bisa bertanya. Uh, terserah abang saja kata Tika. Tika kan cuma ikut saja karena di jajanin terus walau pengangguran."Mau kemana lu, rapih bener. B
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK DAN MASUKKAN LIBRRARY KALAU SUKA.SELAMAT MEMBACA..Setelah acara itu, Tika kalau diajak abang suka intermezo sampai ke akar. Nggak mau manut aja. Pokoknya sampai jelas dan kemana tujuannya, nggak mau kaget sampai jungkir balik kaya waktu itu.Kan, Tika hiperbola lagi.Sudah deh, pokoknya begitu saja ya. Ternyata author males jelasin absurdnya Tika.Sampai dimana akhirnya Tika cuma jadi freelance gitu, kerja serabutan. Kalau ada job Tika lakuin, kalau nggak ada. Hidupnya cuma tidur, bangun, makan, sama gangguin hidup abang dan bang Tara.Banyaknya Tika minta uang ke bang Tara dan dijajani abang. Kakak perempuan Tika sudah balik keluar negeri. Rumah jadi sepi karena nggak ada suara rusuh keponakan bulenya.Tau nggak kenapa Tika suka jajan?.Jadi, dulu ketika SMP, Tika pernah kena obesitas berat dan *diabetes tipe 1 karena kegemarannya jajan manis, misalnya
Ternyata Fahri nggak buang-buang waktu lagi buat deketin Tika pake acara modus. Terbukti Fahri lebih gentle dari abang yang ribet, tanpa waktu lama selama menunggu doi mempertemukan kamu dengan orang tuanya. Canda sayang.Tika yang apa adanya cuma pakai celana hitam panjang bahan karet yang pas melekat di kaki pendekanya dipadukan dengan baju jaman now yang panjang sampai paha, dimana terlihat seperti baju tidur tapi bukan. Warnanya abstrak, cakep. Kaya muka Fahri dan abang, cakepnya paripurna. Tidak tertandingi siapapun dimata Tika, yang cuma melihat lelaki itu-itu saja.Kalau tidak teman lelaki dikantor, ya pasti abang dan bang Tara ditambah kak Fahri sekarang.Terus rambut Tika kuncir seperti buntut kuda, kunciran favorit kalau kata bang Tara. Alasan lainnya Tika males menata rambutnya, cuman kuncir kuda yang dirasa nggak ribet.Pucuk dicinta ulam pun tiba, yang sedang dibicarakan muncul didepan rumah Tika dengan wajah seumringah, sinar senyumnya menya
Tika itu walau kamera hp bagus, jarang poto. Apalagi buat story. Jadi aneh ketika makan malam direstoran cepat saji Fahri yang duduk dihadapan Tika suruh ia bergaya selayaknya sedang poto candid.Katanya biar menjiwai. Sebenarnya, sedari awal jalan Fahri ini selalu ambil gambar Tika pakai hpnya. Gayanya sudah kaya fotografer handal, faktanya hasil jepretan Fahri memang bagus buat ditaruh di feed instagram.Sedang hp Tika sedari tadi bergetar tidak ada henti, hanya beberapa saat berhenti tapi kemudian banyak pesan masuk dan muncul pada popup. Karena Tika tau siapa yang bikin ribut hpnya, dibiarin aja.Tau rasa deh tuh.Salah siapakan kasih kenal anak perawan sama teman sendiri, giliran digaet duluan mulai deh berisik. Tika sebelum berangkat juga sudah dipetuahi leh abangJangan pegangan tanganlah, apalagi kalau si Fahri minta. Jangan kasih, soalnya abang bilang. Laki-laki kalau dikasih ijin pegang tangan nanti meli
MAAF TENTANG RANJAU TYPO:(.Sebelumnya Farhan membawa mobilnya beserta tubuh letihnya yang baru tiba dibandara langsung datang ke tempat Tika dan Fahri berada, dan sekarang laju kendaraan miliknya ia arahkan menuju rumah Tika, dia juga menelpon supir dirumah untuk datang kerumah Tara untuk membawa mobilnya pulang nanti.Dia tidak ingin menantang maut denganmembawa mobil dikala dia benar-benar letih, apalagi perasaanya masih belum membaik setelah ditinggalkan. Jika kalian emosi dan gemas dengan sikap abang yang, kok. Kenapa nggak langsung nyatakan aja?!.Padahalkan jika ditilik kebelakang. Abang sudah mengenal luar dalamnya Tika bagaimana begitu juga sebaliknya, kemudian abang juga dekat dengan keluarga Tika begitu juga sebaliknya. Sangat dekat malahan. Lalu dimana kesulitannya?. Jika dilihat-lihat semuanya semuanya terlihat mudah dengan semua alasan diatas.Yang membuat abang sulit menyatakan itu apa sebenarnya? Apa yang men
MAAF TENTANG RANJAU TYPO:(.Pokonya abang kebakaran jenggot, karena tau kalau Tika mulai dekat secara intens sama Fahri. Sedang abang yang sering datang dirumah kadang nggak dianggap kehadirannya, Tika selalu sibuk didapur untuk membuat kue, blou apapun eksperimen untuk makanan yang dia makan.Dia bilang, mau diberikan untuk Fahri. Sudah berjalan sebulan dan Fahri benar-benar mengabaikan ancaman abang yang tidak main-main.Sejak itu Tika mengabaikan keberadaan abang dan memulai kegiatan baru yang dia sukai yaitu memasak. Tika memang suka masak, tapi nggak sesering ektika dia dekat dengan Fahri. Sebelum-sebelumnya Tika ketika punya gebetan paling cuma memperindah diri.Kalau sekarang, Tika jadi lebih dewasa dan tidak merengek manja pada abang maupun bang Tara. Tika lebih banyak memberikan waktu pada Fahri dan abang mulai merasakan kehilangan, hatinya kosong.Kan abang jadi menyesal, ikrar bodoh kemarain dia lakukan buat apasih.Abang
Jadi begini kawan, abang yang sudah senang bukan kepalang bakalan makan masakan Tika. Padahal nyatanya sudah sering, dasar abang sedang cemburu saja. Abang juga nggak sadar berapa lama dari rumah Tika ke depan gerbang komplek menggunakan motor milik Tara.Sebab abang juga beli alpukat ketika melewati penjual buah, dimana alpukat terpajang indah memuaskan mata. Dimotor abang sudah memikirkan apa saja yang akan dia lakukan bersama Tika yang masak dengan abang yang membantunya membersihkan ayam atau sayuran.Tanpa sadar abang jadi tersenyum. Hati abang membuncah kesenangan dimana baru memikirkannya saja abang sudah merasa sangat bahagia, bagaimana jika rasa ini dapat dia rasakan setiap hari. Rasanya pasti akan lebih dari ini, dadanya bersedir.Namun ketika sampai digarasi dan turun dari motor. Abang langsung asem bau kecut mukanya, liat ada mobil Fahri terparkir cantik digarasi kosong khusus tamu. Perasaan berunga itu berubah menjadi rasa pahit nan tidak ny