Share

22. Kehadiran Alena

Adriel datang ke kantor tempat Sandra bekerja. Kesibukan di perusahaan kakeknya, membuat dia sedikit melupakan perusahaan yang baru dibeli karena Sandra itu. Pagi itu, keadaan kantor sedikit lebih tegang dari hari-hari saat dia tidak masuk.

Arman dan Sandra segera menghadap ke ruangannya untuk memberikan laporan masing-masing. Sekalipun Arman bukan lagi pimpinan, dia masih dipercaya untuk mengatur jalannya perusahaan. Apalagi, Alfaro harus memegang tiga perusahaan sekaligus saat. Perusahaan yang telah dirintisnya sendiri juga tidak boleh diabaikannya begitu saja, meski Dewanda akan menyerahkan perusahaan ke tangannya.

"Pencapaian masih jauh dari target, padahal ini sudah hampir akhir bulan," ujar Adriel sambil memeriksa laporan dari Arman.

"Benar, Pak. Saya janji akan meningkatkan kinerja team marketing setelah ini." Arman tidak dapat menyembunyikan kegentarannya di hadapan bos yang jauh lebih muda darinnya.

"Saya rasa perusahaan ini butuh seseorang yang khusus mengurus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Elvy Tan
kasian sandra..ini bukan menaikan martabat sandra tapi malah menjatuhkan sandra..nnt pasti karyawan kantor akan menuduh sandra macam"...adriel bego.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status