Share

Welcome to the Club

Satu hal yang selalu menyertai sebuah pesta pernikahan selain rasa bahagia, yaitu lelah. Pesta di ballroom The Great Palace itu berakhir hampir tengah malam. Bahkan Zen sudah menyeret Lea untuk meninggalkan ballroom sebelum pesta usai. Memasang wajah ramah dan berakting menjadi orang lain selama berjam-jam rasanya membuat perut Zen semakin mual. Hingga dia merasa harus segera meninggalkan orang-orang itu sebelum timbul keinginan untuk meledakkan tempat tersebut dengan granat.

“Apa tidak masalah kita meninggalkan pesta di saat tamu-tamu yang lain masih menikmati anggur mereka?” tanya Lea ketika Zen menarik tangannya keluar dari ballroom.

“Itu lebih baik daripada aku meledakkan mereka semua di dalam ruangan itu,” balas Zen tanpa melihat pada Lea.

“Kau kejam sekali,” komentar Lea sambil menggeleng kepala.

Zen berhenti melangkah di depan pintu lift khusus lalu menoleh pada Lea dengan tatapan malas. “I am,” ujarn

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Murni Aty
next thor..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status