“Ooh...aku Gerald Crawford!” jawab Gerald sambil memperkenalkan dirinya dengan sopan. Cyril mengangguk kemudian lanjut memuji, “Saudaraku Gerald! Kamu tadi sungguh luar biasa!” "Ah, itu bukan apa-apa, aku hanya mencoba membantu," jawab Gerald dengan tenang. Setelah tersenyum tipis pada Cyril, Gerald kemudian berbalik untuk melihat Yan. Tetapi ternyata pria itu sudah menyelinap pergi. Ah, dia juga tidak begitu tertarik meladeni Yan sejak awal. Lagi pula, ada banyak orang lain di dunia ini yang seperti Yan dan Gerald tidak mau buang-buang waktu memberi pelajaran kepada orang seperti mereka. Lamunan Gerald buyar ketika kemudian Cyril bertanya, "Saudara Gerald, aku ingin bertanya sesuatu. Apakah kau mau menjadi temanku?" Karena tidak ada alasan untuk menolak, Gerald pun mengangguk setuju. Beberapa saat kemudian, proses seleksi dimulai. Karena tidak sedang terburu-buru, Gerald, Zelig, dan Cyril menyempatkan diri untuk menonton peserta lain terlebih dahulu. Gerald berdiri di dekat pan
“Kau terlihat seperti mereka yang pernah gagal sebelumnya. Jadi kusarankan kau langsung menyerah saja. Ya, setidaknya kau bisa pulang dengan tulang tetap utuh!" ejek perwakilan akademi. 'Oh, kau meremehkanku?' gumam Gerald dalam hati.Mendapat hinaan seperti itu, tidak mungkin dia akan melepaskan lawannya dengan mudah. “Oh, sudah banyak omong sebelum pertarungan dimulai, ya? Kita lihat saja, jangan-jangan malah kau yang akan terlempar dari panggung!" balas Gerald dengan nada percaya diri. “Enteng sekali bicaramu, Nak! Mau cari mati kau rupanya. Baik kalau itu maumu, aku tidak akan mempermudahmu! Sebutkan namamu!” ujar si perwakilan sambil memelototi Gerald. “Namaku Gerald Crawford! Dan kau siapa? Semoga aku tidak lupa jika kita bertemu lagi di akademi!” jawab Gerald.“Berani sekali! Dengar dan ingat baik-baik! Namaku Ferdinand Gagne, dan aku adalah pemantau kelas dari kelas elit kelima!” jawab Ferdinand. Setelah itu, gong dibunyikan dan ujian dimulai! Menyaksikan Ferdinand men
Ferdinand kemudian menghentakkan kakinya dengan keras ke panggung hingga meninggalkan penyok melingkar di atasnya. Setelah itu, dia menggunakan semua kekuatannya untuk melompat ke udara seperti harimau ganas! Untuk menghadapi pria liar itu, Gerald hanya tenang di tempat sambil perlahan mengangkat kakinya, sebelum kemudian mengayunkannya tepat ke perut Ferdinand! Ferdinand seketika terlempar ke belakang dan mendarat cukup jauh dengan bunyi dentuman yang keras! Semua orang tertegun menyaksikan itu. Detik kemudian mereka tersentak sadar dan berdecak kagum."Ya, Tuhan! Orang itu sangat kuat sampai dia mampu mengalahkan Ferdinand!” Tentu saja kemenangan Gerald langsung membuatnya menjadi orang yang paling menonjol di sana. Bahkan Karsten pun dibuat takjub. Tak disangka Gerald mampu mengalahkan seseorang yang telah memasuki peringkat kedua dari Alam Sage dengan begitu mudah! Karsten berdiri dan berjalan mendekati Gerald.“Selamat! Kau telah lulus ujian! karena penampilanmu yang sempurna
”Apakah benar-benar tidak ada orang lain yang memenuhi syarat memasuki kelas elit? Hanya satu orang yang mampu menahan tiga serangan?” tanya seorang master tua yang duduk di samping—mengenakan jubah ungu panjang—bernama Master Jizo. Dengan kekuatan yang telah memasuki Peringkat Ketiga dari Alam Avatar, Master Jizo adalah salah satu master yang mengajar kelas elit di akademi. “Sayangnya itulah kenyataannya. Berita bagusnya, siswa itu tidak hanya berhasil menahan tiga serangan, tetapi dia bahkan berhasil mengalahkan lawannya! Jika dilihat dari kekuatannya, dugaan saya adalah dia sudah memasuki Peringkat Kelima dalam Alam Sage!” jawab Karsten. "Apa? Dia berhasil mengalahkan perwakilan akademi kita?” seru Master Jizo terkejut. Tiga master lainnya saling bertukar pandang. Tak disangka siswa kelas elit terbaru mereka akan memiliki kekuatan yang luar biasa. Mereka benar-benar terkejut. Apalagi selama bertahun-tahun, Gerald adalah orang pertama dan satu-satunya yang berhasil mengalahkan pe
Setelah mendengar itu, Gerald menoleh pada empat master yang duduk di depannya.Keempat master itu menegakkan punggung mereka, bersiap mendengar pilihan Gerald. Namun setelah beberapa saat berlalu, Gerald tampaknya belum menentukan pilihannya. Mereka berlima semakin bingung, Sumeru akhirnya bertanya, “Apakah kamu tidak bisa menentukan pilihan, Gerald?”Gerald memaksakan senyum yang sedikit canggung, Gerald kemudian menjawab, “Dekan Sumeru, apa saya hanya boleh memilih di antara keempat master ini?”"Kamu! Hei, Nak, kamu meremehkan kami?” bentak Master Jizo sambil memelototi Gerald. Ia jelas merasa kesal dengan pertanyaan Gerald. Dengan tetap tenang, Gerald kemudian menjelaskan, “Jangan salah paham, Tuan Jizo. Saya tidak akan berani meremehkan Anda berempat, Tuan. Saya hanya ingin tahu apakah ada pilihan yang lebih baik untuk saya!” "Hmm? Pilihan yang lebih baik yang bagimana yang kamu cari?” tanya Sumeru dengan nada agak mengejek. Pemuda ini memang istimewa.Mendengar itu, Gerald k
Setelah itu, sebuah token kayu emas terbang keluar dari saku Sumeru dan melayang di depan wajah Gerald. “Itu adalah sebuah token kayu khusus untukmu. Benda itu berfungsi sebagai simbol identitasmu di dalam Akademi Leicom. Dan karena kamu adalah satu-satunya muridku, kamu akan memiliki akses ke semua sumber belajar di akademi!” jelas Sumeru saat dia secara resmi memberikan hak istimewa itu kepada Gerald. Sebagai murid dekan, Gerald bisa melakukan apa saja yang dia inginkan di akademi. Itu benar-benar posisi yang sangat bergengsi.Meskipun begitu, Gerald sebenarnya tidak terlalu peduli dengan faktor ketenaran. Dia sejujurnya lebih tertarik karena bisa menggunakan sumber belajar di akademi kapan saja dan dengan cara apa pun yang dia suka. Dengan hak istimewa itu, Gerald pasti akan dapat menguasai lebih banyak keterampilan dan teknik rahasia, sehingga memungkinkan dia untuk meningkatkan kemampuannya lebih cepat.Setelah itu, Sumeru memberi perintah, “Karsten! Bersihkan paviliun di pelata
Ketika Tuan Ykink mendengarnya, tersungging senyuman di wajahnya.Sekarang kesan Tuan Ykink terhadap Gerald makin baik. Bagaimanapun, sekarang status Gerald berbeda karena ia adalah mahasiswa sang dekan.“Tuan Ykink, tinggal di sini sendirian agak membosankan. Bolehkah aku mengajak beberapa teman untuk tinggal di sini bersamaku? Aku punya beberapa teman yang juga sedang belajar di akademi!”Setelah berpikir sejenak, Gerald mengajukan permohonan kepada Karsten.“Um… begini…”Seketika Tuan Ykink menunjukkan keraguan di wajahnya.Hal semacam itu belum pernah terjadi di akademi sebelumnya, apalagi identitas Gerald berbeda dari yang lain.Gerald segera mengeluarkan Apel Surgawi dari kotak penyimpanan cincin dan memberikannya kepada Karsten.“Tuan Ykink, ini adalah tanda penghargaan dariku. Dengan ini, tolong bantu aku!” Gerald memohon pada Karsten.Saat Kasten melihat Gerald mengeluarkan Apel Surga, ia pun tercengang.Karsten tidak pernah mengira bahwa Gerald memiliki buah suci.“Apel Surg
Nori mengajukan tiga pertanyaan berturut-turut kepada Gerald.Bibir Gerald melengkung ke atas dan ia pun berkata kepada mereka, “Mulai sekarang, tempat ini akan menjadi tempat tinggal kita. Sekarang aku adalah mahasiswa sang dekan!”Mendengar ini, ketiganya bahkan lebih kagum.“Kak Gerald, apakah kamu bercanda lagi dengan kami? Apakah kamu benar-benar mahasiswa dekan?” tanya Cyril, menatap Gerald dengan curiga.“Ya, aku tahu kamu tidak akan langsung percaya padaku. Kalau begitu, izinkan aku menunjukkan sesuatu. Ini adalah token kayu khusus yang diberikan dekan kepadaku. Jika kamu masih tidak percaya padaku, kamu bisa pergi dan bertanya pada Tuan Ykink!”Saat Gerald berbicara, ia mengeluarkan token kayu khusus dari sakunya yang diberikan Sumeru kepadanya dan menunjukkannya kepada mereka.Sekarang, Nori, Zelig, dan Cyril akhirnya memercayainya. Tidak heran Tuan Ykink sangat menghormati Gerald. Jelas, ini adalah alasan di baliknya.“Gerald, kamu sangat keren! Kamu benar-benar menjadi maha