Gerald mencoba menenangkan Lilian.“Siapakah mereka berdua? Bagaimana mereka bisa masuk ke sini? Apakah mereka tahu aturan?” teriak seorang pria paruh baya dari meja lainya. Seluruh ruangan mulai berkasak kusuk. Cara itu adalah cara yang sangat kasar untuk menarik perhatian Elena yang sedang berpidato di atas panggung.Apalagi mengambil posisi berdiri sementara semua orang duduk pastilah menarik perhatian keluarga Larson. Perhatian semua orang kembali ke panggung untuk melihat reaksi Elena. Air mata mengalir di pipi Elena dan pada saat bersamaan Elena menjatuhkan mikrofon yang sedang dia pegang.“Kamu datang!” Elena menangis.Gerald membersihkan celananya dan ketika Gerald mendengar suara Elena, Gerald sadar bahwa Elena sedang menatapnya. “Ya. Selamat ulang tahun!” Gerald menjawab dengan canggung. Gerald berbalik, menyadari bahwa dirinya tidak membawa hadiah apapun, kecuali kunci mobilnya. “Maafkan aku aku tidak sempat menyiapkan apapun untuk ulang tahunmu. Aku hanya bisa berdoa,
“Ponselku aku matikan, Nona Weaver,” Lilian berteriak sambil berlari ke arah Quartney. Karena Hayward dan yang lainnya mengikuti mereka, Lilian takut bahwa mereka akan mengetahui masalahnya.Terakhir kali Gerald mengaku bahwa Ferrari itu miliknya, Sharon tidak percaya. Kali ini, Sharon ingin memperjelas semuanya.Sharon menghampiri Gerald dan berdiri di depan Quartney. Sharon melotot kepada Lilian dan bertanya, “Apa yang kamu takutkan, Lilian?”“Nona Weaver, benar? Apakah mobil ini disewa oleh Lilian?” “Tentu saja tidak!”Lilian mencoba untuk melakukan kontak mata dengan Nona Weaver—jelas sekali Lilian tampak sedang menyembunyikan sesuatu. Sharon merebut kontrak dari tangan Nona Weaver dan tertawa, “Ini mobil sewa! Lihat, Hayward! Oh, Nona Jung dan Douglas, biar aku tunjukkan sebuah lelucon kepada kalian. Tadi ketika aku sedang minum kopi dengan Hayward, lalu gadis bernama Lilian…”Sharon menunjukkan kontrak itu dengan puas sambil melontarkan detail insiden yang terjadi pagi itu.Ha
Gerald merasa senang, tetapi Lilian tidak membenci Hayward sama sekali. “Gerald, mobil ini pastinya mahal sekali. Benar, kan? Pemandangan yang mengagumkan!” Liam menghampiri mereka dan tersenyum pada Gerald.Tidak peduli seberapa dahsyat cemooh orang-orang kepada Gerald, Liam tahu bahwa berteman dengan Gerald akan berguna karena Gerald mengenal Elena secara pribadi dan mengendarai sebuah mobil mewah.“Sekitar 22.000 dolar!” jawab Gerald, tersenyum sopan. Gerald dan Liam berjabat tangan.Sementara itu telepon Liam berdering.“Ayah? Okay, aku akan pulang sekarang!”Liam menutup telepon. “Hei, Gerald. Aku harus pergi sekarang, senang sekali bisa bertemu denganmu! Aku minta maaf, Douglas dan Leila, ada sesuatu yang harus aku urus dan aku tidak bisa mengantar kalian pulang.”“Huh?” Leila terhenyak.Mereka bermaksud menumpang mobil Liam untuk pulang karena Douglas tidak berani menyetir mobilnya. Sementara itu, Gerald sudah menyalakan mesin mobil dan Lilian duduk disampingnya. Kemudian
“Hai, Ayah!”Gerald menyapa dengan hormat, menjawab panggilan video.Sejak Gerald mengetahui jati dirinya yang sebenarnya, ini bukan kali pertama Gerald menelepon ayahnya menggunakan fitur video call. Dari waktu ke waktu Gerald semakin respek dengan ayahnya.Gerald semakin merasakan betapa ayahnya seorang pria yang sangat terhormat.“Apa yang sedang kamu lakukan, Putraku?”Ayah Gerald tersenyum ketika melihat wajah putranya muncul di layar ponsel.“Aku baru mau istirahat, Ayah. Ada apa menelepon larut malam seperti ini? Adakah hal yang ingin Ayah katakan padaku?”“Ya, benar. Sebenarnya aku meminta saudara perempuanmu untuk menangani masalah ini. Setahuku, kamu menghabiskan sebagian besar energi dan waktumu untuk menyelesaikan pekerjaanmu. Tetapi sepertinya harus tertunda karena saudara perempuanmu pergi ke Afrika utara untuk menangani masalah pabrik di sana. Aku ingin tahu apakah saudara perempuanmu sudah cerita kepadamu soal ini?”“Ayah ingin aku menemukan perempuan itu?”Gerald terin
Setelah melewati banyak peristiwa bersama-sama, Gerald dan Queta sekali waktu masih terlibat obrolan melalui aplikasi WeChat kapanpun ketika mereka punya waktu senggang.Sekarang Queta mengajar di sebuah TK dan dia melakukan pekerjaannya dengan cukup baik. Gerald membantu Queta dan memberinya sebuah rumah tinggal, Queta tinggal di lokasi yang sama dengan Drake dan Tyson tinggal.“Nona Smith, bisakah kamu membantuku? Aku belum sempat menyelesaikan review pekerjaan rumah (PR) murid-murid di kelasku. Pacarku sedang dalam perjalanan kesini untuk menjemputku dan kami akan berbelanja. Bisakah kamu membantuku mereview PR mereka untukku?”Seorang guru wanita dengan rambut panjang sepinggang bertanya kepada Queta yang juga sedang mereview PR murid-murid di kelasnya.“Tapi Nona Lawrie, aku juga sedang mereview PR murid-muridku!” Queta menjawab dengan malu.“Pfft! Kalau kamu tidak mau membantuku, sebaiknya kamu bilang saja. Kenapa kamu mencari-cari alasan? Jangan pernah berpikir bahwa kamu heba
“Pfft! Pantas Queta berani membangkang hari ini. Ternyata dia sudah punya pacar! Wow, aku jadi kesal sekarang!” Kaitlyn memutar matanya dan melotot pada Gerald yang sedang asyik bicara dengan Queta. “Kaitlyn, ada masalah apa?”Pria yang sedang bersandar pada pintu mobilnya dengan tangan di dalam saku celananya bertanya sambil melihat Gerald sekilas.“Semua ini salah Queta! Semua murid sedang berlibur hari ini, jadi kami diminta untuk tinggal di sekolah untuk mereview PR mereka. Tetapi aku sudah berencana untuk pergi belanja dan aku meminta Queta untuk mereview PR muridku! Tapi lihat, Queta menolak untuk membantuku karena pacarnya datang!”“Kupikir dia sudah mendapatkan seorang pacar yang hebat, tapi pacarnya bukan siapa-siapa dan tidak lebih dari seorang gembel miskin!”Kaitlyn berteriak putus asa menjelaskan detail kejadian kepada pacarnya. Kaitlyn melihat Gerald hanya memakai T-shirt sederhana dilengkapi dengan celana olahraga dan sneaker. Kaitlyn tidak bisa lagi memfilter kata-k
“Queta, apakah kamu keberatan jika aku menyimpan liontin giok ini untuk sementara waktu? Aku akan mencari seorang ahli untuk membantuku menyelidiki asal usul liontin giok ini!”Gerald bertanya sambil tersenyum tipis.Queta terdiam selama beberapa detik kemudian mengangguk dan berkata, “Ya, tentu, kamu boleh menyimpannya!”Gerald melanjutkan bertanya beberapa hal tentang masa lalu Queta. “Di luar panas sekali! Tabir surya yang aku pakai tidak bekerja sama sekali!” Tiba-tiba sekelompok orang menyerbu masuk ke dalam restoran. Salah seorang wanita berseru dengan suara keras sambil mem bawa beberapa tas belanja di tangannya.“Kaitlyn, ada toko baju bermerek di samping restoran ini. Bagaimana kalau kita ke sana untuk melihat-lihat setelah ini?”Salah seorang gadis bertanya.“Okay, ayo kita makan dulu!”Gadis itu tidak lain dan tidak bukan adalah teman kerja Queta, Kathlyn. “OMG! Kaitlyn, lihat! Bukankah itu Queta? Sulit dipercaya bahwa dia juga makan di sini!” Wanita di samping Kaithlyn
”Bagaimana bisa mereka makan seenak itu?”Kaitlyn kaget.Aura kesombongan di wajah Kaitlyn menghilang seketika. “Pfft! Kenapa kamu harus pamer padahal kamu tidak punya uang? Kenapa harus repot memesan sesuatu yang sangat mahal?” Kaitlyn mengejek.Dua orang wanita teman sekerja Kaitlyn yang sejak tadi mengejek pasangan Gerald dan Queta, kini mukanya merah padam ikut menimpali.Gerald dan Queta makan enak. Keduanya memesan menu mahal dan seporsi besar foie gras, sementara empat orang lainnya hanya memesan seporsi kecil foie gras untuk mereka makan bersama. Ketika pelayan menyajikan hidangan mereka, Gerald tidak bisa menahan diri untuk menatap Kaitlyn dan teman-temannya.Gerald memilih untuk diam karena Queta terus membujuknya dan Queta tidak ingin Gerald berkonfrontasi dengan Kaitlyn dan teman-temannya secara terbuka.Gerald dan Queta terus mengobrol sambil makan.Setelah selesai makan, Gerald menyadari bahwa Kaithlyn dan teman-temannya sudah pergi. Tentu saja mereka tidak sanggup men