Semua orang yang berada di lobi terdiam. Mata mereka semua terbelalak dalam ketidakpercayaan dengan seluruh adegan yang terjadi tepat di depan matanya.Siapakah pria ini? Semua ini terlalu menakjubkan!Kemudian seorang pria mengenakan setelan jas dengan hati-hati melewati tumpukan uang dan memasuki lobi. Kemudian dia berbisik ke telinga Gerald, “Saya sudah melakukan yang Anda minta, Tuan Crawford.” “Ah, ya, kerja bagus. Selanjutnya aku serahkan kepada kalian untuk menyelesaikan semuanya. Aku sudah memilih komplek yang aku inginkan. Nona Nicki di sini yang akan memandu apa lagi yang perlu dilakukan.” Gerald berkata sambil menepuk pundak Nicki.Sebaliknya, Nicki menelan ludah dan tidak berani berkata sepatah kata pun. Ketika nanti Nicki sudah memastikan seluruh dokumen ditandatangani, maka besarnya komisi yang akan dia terima melebihi dunia dan seisinya!Nicki merasa dirinya terbang melayang dan menemukan surga. Luna, masih tercengang, dan sekarang larut dalam ketakutan dan penyesalan
“Gerald, kami sedang reuni kecil-kecilan dan kami ingin mengundangmu untuk bergabung dengan kami!” Lilian menyerbu ke samping Gerald dan menjelaskan.Semua orang menatap Gerald, menunggu jawaban. Saat itu, bahkan sekadar berdiri di dekat Gerald bisa menaikkan statusmu. Sharon menatap Gerald dengan pandangan kosong. Sharon masih diliputi emosi yang bercampur aduk, terdiam sekali lagi.“Okay, kalau begitu selamat bersenang-senang! Aku masih ada urusan yang harus aku selesaikan, jadi aku harus pergi sekarang!” Gerald tersenyum. Tanpa ragu, Gerald bergegas meninggalkan lobi. Sharon agak kesal ketika melihat Gerald berlalu begitu saja. Gerald bahkan tidak menoleh ke arah Sharon sedikitpun. Sharon seolah bisa mendengar suara hatinya sendiri yang hancur berkeping-keping.Begitu meninggalkan lobi, Gerald berjalan dengan santai menuju jalan utama dan memutuskan untuk menelepon taksi.Namun terdengar suara seseorang memanggil Gerald. “Gerald? Apakah kamu sedang menunggu bis?” Sebuah mobil C
Setelah berbasa basi sejenak, ketiganya kembali ke rumah masing-masing. Keesokan paginya, Gerald berangkat ke kantor lebih pagi dari biasanya. Setelah memasuki lift, Gerald baru sadar di dalamnya ternyata ada orang lain. Gerald menoleh dan kesal ketika mengetahui siapa pria yang sedang memelototi Gerald sambil membawa koper. Orang itu tidak lain adalah Nathaniel, pria yang kemarin mengejar-ngejar Bianca.Seketika Nathaniel melayangkan tatapan permusuhan kepada Gerald setelah tahu siapa pria yang berdiri di sampingnya. Terjadilah keheningan yang canggung sampai kemudian Nathaniel berkata, “Hei, kamu dari Departemen Logistik, kan? Kamu kenal dengan Bianca, huh?” “Ya, aku berteman dengan Bianca sejak kemarin,” jawab Gerald tak acuh. Gerald masih ingat cara Nathaniel menatapnya kemarin dan Gerald sadar bahwa Nathaniel memendam kebencian pada dirinya. Namun Gerald juga tahu bahwa tidak ada gunanya meladeni Nathaniel, hanya buang-buang waktu dan tenaga dengan percuma.“Heh, jadi begini,
“Siapa sebenarnya Nona Miles itu?” tanya Gerald.“Well, Nona Miles adalah saudara baptis wakil ketua tim departemen marketing. Sebaiknya kamu berhati-hati kapanpun ketika kamu berdekatan dengannya!” bisik Fay. Gerald pasrah dan mulai melakukan yang diperintahkan kepadanya. Karena Gerald masih ingin melanjutkan investigasinya selama yang dia bisa lakukan, Gerald sebaiknya menuruti saja yang dikatakan oleh Fay. Dengan demikian, Gerald mulai melakukan download film.“Hei, hei kamu! Orang bagian logistik, apa yang sedang kamu lakukan?” tanya seorang pria paruh baya dengan nada dingin. Kedua tangannya bertaut di belakang tubuhnya. Karena tempat duduk Gerald terletak di dekat lobi pintu masuk, pria itu pasti melihat apa yang tampilan layar monitor komputer Gerald.Di belakang pria itu, tampak seorang karyawan lainya, tetapi dia bukan orang sembarangan. Dia adalah wakil ketua tim di grup Ava, Nathaniel. Tampaknya Nathaniel sedang menikmati pertunjukan dan dia menyeringai lalu berkata, “Tuan
“Heh, Nate! Karyawan baru itu sangat pandai mencari masalah. Benar, kan? Tunggu saja sampai masa percobaannya selesai. Kepala departemen pasti tidak akan meloloskannya!” kata salah satu perokok itu dengan sombong. “Kamu benar! Dia berani sekali membuat Nate marah. Nate pasti akan membuat hari-hari karyawan itu seperti di neraka selama bekerja di sini!” Seorang pria lainya menimpali. “Dia terlalu berani dan sembrono! Aku pasti akan bermasalah dengannya juga!” kata orang ketiga. “Ngomong-ngomong, aku suka Bianca, jadi pastikan tidak ada seorang pun di antara kalian yang berani mendekatinya!” Bergema suara yang familiar di telinga Gerald, suara yang terdengar sombong. “Kami bahkan tidak akan melakukannya dalam mimpi sekalipun, Nate!” Semua orang yang sedang bersembunyi di toilet itu berkata. Kemudian satu persatu keluar dari toilet setelah membuang puntung rokok masing-masing begitu saja.Gerald bersembunyi di salah satu ruangan dan dia mencuri dengar seluruh percakapan. Nate yang mer
Ketika Gerald membuka pintu, dia disapa oleh sekretaris Zack Lyle. Dia sengaja datang membawa beberapa kontrak untuk ditandatangani Gerald. Karena ada beberapa proyek yang sedang dijalankan, maka jumlah kontrak yang harus Gerald tandatangani otomatis lebih banyak.“Hmm? Tunggu sebentar, apa ini?” Gerald memanggil kembali sekretaris itu ketika dia sudah bersiap hendak pergi. Gerald melihat ada amplop yang ditinggalkan oleh sekretaris itu di meja Gerald. Ketika Gerald membukanya, Gerald melihat setumpuk tiket konser di dalamnya. Gerald memperkirakan kurang lebih ada 40 tiket.“Ah, begini Tuan Crawford, karena ada banyak proyek yang sedang dijalankan sekarang ini, perusahaan memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah konser. Sekitar 30 penyanyi yang diundang dan itu belum termasuk jumlah band yang akan berpartisipasi juga!” Sekretaris itu menjelaskan sambil tersenyum.“Menurut Tuan Lyle, Anda punya beberapa teman yang tinggal di Serene County. Oleh karena itu, beliau meminta saya memberikan
Semakin lama para gadis itu mengobrol, semakin mereka merasa kecewa. Iklan konser itu tidak hanya muncul di semua platform media sosial, tetapi juga muncul di berbagai billboard di mana-mana. Semua orang mengetahuinya dan semua orang juga paham tentang harga tiket konser yang meroket bahkan untuk harga tiket di barisan paling belakang.Meskipun penyelenggara konser sudah mematok harga 300 dolar untuk harga tiket di barisan paling belakang, namun beberapa calo sudah menjual kembali tiket-tiket itu seharga 900 dolar! Bahkan jika kamu punya uang, pasar dari tiket konser itu sangat kompetitif sehingga hanya mereka yang punya koneksi dengan orang penting yang bisa mengaksesnya!Banyak sekali selebriti yang diundang di acara konser, termasuk band papan atas saat ini. Semua orang berlomba-lomba mendapatkan tiket demi untuk melihat idola mereka tampil secara langsung. Kebanyakan dari orang-orang ini akhirnya pasrah bahwa mereka hanya bisa menyaksikan jalannya konser secara online.“Jika Nathan
“Semalam aku mencoba mencari tiket konser, tetapi semua tiket sudah terjual. Bisakah kalian percaya semua itu? Ini sungguh tidak adil!” teriak Mina nyaris histeris.Detik itu juga, Nathaniel memasuki kantor. Berbeda dengan Mina, tampaknya Nathaniel sedang dalam kondisi mood yang baik.“Tuan Chandler, Anda juga sedang mencoba mendapatkan tiket, benar? Bagaimana hasilnya? Apakah Anda berhasil mendapatkan tiketnya?” tanya beberapa orang karyawan seraya mengerumuni Nathaniel.“Hehe... Keberuntungan sedang berada dipihakku kali ini! Meskipun hanya tiket untuk barisan paling belakang, setidaknya aku berhasil mendapatkan dua tiket!” jawab Nathaniel dengan senyum kemenangan di wajahnya.“Astaga! Kamu sungguh berhasil mendapatkan dua tiket! Luar biasa, Tuan Chandler!” pekik gadis-gadis itu dan nada suara mereka terdengar iri. Sambil terus mengobrol dengan Nathaniel, beberapa orang di antara gadis itu mencoba melakukan kontak fisik dengan Nathaniel. Mungkin dengan cara itu, mereka bisa mendapatk