Setelah berbasa basi sejenak, ketiganya kembali ke rumah masing-masing. Keesokan paginya, Gerald berangkat ke kantor lebih pagi dari biasanya. Setelah memasuki lift, Gerald baru sadar di dalamnya ternyata ada orang lain. Gerald menoleh dan kesal ketika mengetahui siapa pria yang sedang memelototi Gerald sambil membawa koper. Orang itu tidak lain adalah Nathaniel, pria yang kemarin mengejar-ngejar Bianca.Seketika Nathaniel melayangkan tatapan permusuhan kepada Gerald setelah tahu siapa pria yang berdiri di sampingnya. Terjadilah keheningan yang canggung sampai kemudian Nathaniel berkata, “Hei, kamu dari Departemen Logistik, kan? Kamu kenal dengan Bianca, huh?” “Ya, aku berteman dengan Bianca sejak kemarin,” jawab Gerald tak acuh. Gerald masih ingat cara Nathaniel menatapnya kemarin dan Gerald sadar bahwa Nathaniel memendam kebencian pada dirinya. Namun Gerald juga tahu bahwa tidak ada gunanya meladeni Nathaniel, hanya buang-buang waktu dan tenaga dengan percuma.“Heh, jadi begini,
“Siapa sebenarnya Nona Miles itu?” tanya Gerald.“Well, Nona Miles adalah saudara baptis wakil ketua tim departemen marketing. Sebaiknya kamu berhati-hati kapanpun ketika kamu berdekatan dengannya!” bisik Fay. Gerald pasrah dan mulai melakukan yang diperintahkan kepadanya. Karena Gerald masih ingin melanjutkan investigasinya selama yang dia bisa lakukan, Gerald sebaiknya menuruti saja yang dikatakan oleh Fay. Dengan demikian, Gerald mulai melakukan download film.“Hei, hei kamu! Orang bagian logistik, apa yang sedang kamu lakukan?” tanya seorang pria paruh baya dengan nada dingin. Kedua tangannya bertaut di belakang tubuhnya. Karena tempat duduk Gerald terletak di dekat lobi pintu masuk, pria itu pasti melihat apa yang tampilan layar monitor komputer Gerald.Di belakang pria itu, tampak seorang karyawan lainya, tetapi dia bukan orang sembarangan. Dia adalah wakil ketua tim di grup Ava, Nathaniel. Tampaknya Nathaniel sedang menikmati pertunjukan dan dia menyeringai lalu berkata, “Tuan
“Heh, Nate! Karyawan baru itu sangat pandai mencari masalah. Benar, kan? Tunggu saja sampai masa percobaannya selesai. Kepala departemen pasti tidak akan meloloskannya!” kata salah satu perokok itu dengan sombong. “Kamu benar! Dia berani sekali membuat Nate marah. Nate pasti akan membuat hari-hari karyawan itu seperti di neraka selama bekerja di sini!” Seorang pria lainya menimpali. “Dia terlalu berani dan sembrono! Aku pasti akan bermasalah dengannya juga!” kata orang ketiga. “Ngomong-ngomong, aku suka Bianca, jadi pastikan tidak ada seorang pun di antara kalian yang berani mendekatinya!” Bergema suara yang familiar di telinga Gerald, suara yang terdengar sombong. “Kami bahkan tidak akan melakukannya dalam mimpi sekalipun, Nate!” Semua orang yang sedang bersembunyi di toilet itu berkata. Kemudian satu persatu keluar dari toilet setelah membuang puntung rokok masing-masing begitu saja.Gerald bersembunyi di salah satu ruangan dan dia mencuri dengar seluruh percakapan. Nate yang mer
Ketika Gerald membuka pintu, dia disapa oleh sekretaris Zack Lyle. Dia sengaja datang membawa beberapa kontrak untuk ditandatangani Gerald. Karena ada beberapa proyek yang sedang dijalankan, maka jumlah kontrak yang harus Gerald tandatangani otomatis lebih banyak.“Hmm? Tunggu sebentar, apa ini?” Gerald memanggil kembali sekretaris itu ketika dia sudah bersiap hendak pergi. Gerald melihat ada amplop yang ditinggalkan oleh sekretaris itu di meja Gerald. Ketika Gerald membukanya, Gerald melihat setumpuk tiket konser di dalamnya. Gerald memperkirakan kurang lebih ada 40 tiket.“Ah, begini Tuan Crawford, karena ada banyak proyek yang sedang dijalankan sekarang ini, perusahaan memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah konser. Sekitar 30 penyanyi yang diundang dan itu belum termasuk jumlah band yang akan berpartisipasi juga!” Sekretaris itu menjelaskan sambil tersenyum.“Menurut Tuan Lyle, Anda punya beberapa teman yang tinggal di Serene County. Oleh karena itu, beliau meminta saya memberikan
Semakin lama para gadis itu mengobrol, semakin mereka merasa kecewa. Iklan konser itu tidak hanya muncul di semua platform media sosial, tetapi juga muncul di berbagai billboard di mana-mana. Semua orang mengetahuinya dan semua orang juga paham tentang harga tiket konser yang meroket bahkan untuk harga tiket di barisan paling belakang.Meskipun penyelenggara konser sudah mematok harga 300 dolar untuk harga tiket di barisan paling belakang, namun beberapa calo sudah menjual kembali tiket-tiket itu seharga 900 dolar! Bahkan jika kamu punya uang, pasar dari tiket konser itu sangat kompetitif sehingga hanya mereka yang punya koneksi dengan orang penting yang bisa mengaksesnya!Banyak sekali selebriti yang diundang di acara konser, termasuk band papan atas saat ini. Semua orang berlomba-lomba mendapatkan tiket demi untuk melihat idola mereka tampil secara langsung. Kebanyakan dari orang-orang ini akhirnya pasrah bahwa mereka hanya bisa menyaksikan jalannya konser secara online.“Jika Nathan
“Semalam aku mencoba mencari tiket konser, tetapi semua tiket sudah terjual. Bisakah kalian percaya semua itu? Ini sungguh tidak adil!” teriak Mina nyaris histeris.Detik itu juga, Nathaniel memasuki kantor. Berbeda dengan Mina, tampaknya Nathaniel sedang dalam kondisi mood yang baik.“Tuan Chandler, Anda juga sedang mencoba mendapatkan tiket, benar? Bagaimana hasilnya? Apakah Anda berhasil mendapatkan tiketnya?” tanya beberapa orang karyawan seraya mengerumuni Nathaniel.“Hehe... Keberuntungan sedang berada dipihakku kali ini! Meskipun hanya tiket untuk barisan paling belakang, setidaknya aku berhasil mendapatkan dua tiket!” jawab Nathaniel dengan senyum kemenangan di wajahnya.“Astaga! Kamu sungguh berhasil mendapatkan dua tiket! Luar biasa, Tuan Chandler!” pekik gadis-gadis itu dan nada suara mereka terdengar iri. Sambil terus mengobrol dengan Nathaniel, beberapa orang di antara gadis itu mencoba melakukan kontak fisik dengan Nathaniel. Mungkin dengan cara itu, mereka bisa mendapatk
“Tidak masalah!” kata Gerald sambil tersenyum dan mengeluarkan 10 tiket dari dalam sakunya. Kemudian Gerald menyerahkan satu tiket kepada Bianca.“Apa?” Semua orang di kantor tercengang.“Apakah, apakah tiket-tiket itu asli?”“Apa? Gerald bisa mendapatkan banyak tiket?”“Tunggu, tidak mungkin tiket-tiket itu asli!” Gadis-gadis itu berteriak sambil mengerumuni Gerald. “… Oh, Tuhan! Tiket-tiket ini adalah untuk posisi tertinggi di zona T! Para selebriti akan menyapa fans mereka di titik itu! Jika kamu menggunakan tiket ini maka kamu bisa melihat mereka dari jarak dekat!”Para gadis itu berdesakan, ingin melihat tiket-tiket itu dari dekat. “OMG! Tiket-tiket ini asli!” Mina, dalam ketidakpercayaan, mencuri pandang pada tiket-tiket itu juga. Setelah mengkonfirmasi keotentikan tiket-tiket itu, Mina membeku di tempatnya.Hal itu adalah reaksi wajar karena Gerald ada dalam daftar hitam Mina. Dan Mina pun selalu menganggap Gerald kelasnya lebih rendah dibanding dirinya, jadi fakta bahwa Gera
“Aku minta maaf, Gerald! Maafkan aku!” Mina berkata sambil membungkuk kepada Gerald seolah -olah dia sangat menyesali perbuatannya. Gerald tak urung terkejut dengan perubahan sikap Mina yang mendadak. Tidak hanya Gerald, semua orang di seluruh departemen pun melihat Mina dengan tatapan terkejut.“Tolong, Gerald! Aku sangat menginginkan satu tiket! Maukah kamu menjualnya satu kepadaku?” Minta berkata dengan nada lembut sambil menatap bola mata Gerald. Mina adalah penggemar Kai garis keras, jadi Mina rela melakukan apapun demi bisa melihat idolanya tampil secara langsung.Gerald sebenarnya keberatan karena bagaimanapun Mina telah membuatnya marah. Sudah sewajarnya jika Gerald mengabaikan Mina apapun yang terjadi. Namun, Mina menunjukkan bahwa dia benar-benar meminta maaf atas sikapnya dan melihat hal itu hati Gerald menjadi luluh. Oleh karena itu, Gerald akan mengabulkan permintaan Mina.“Ambil saja satu. Lagipula aku punya banyak!” jawab Gerald sambil menyerahkan satu tiket kepada Mina.