Ketika Gerald membuka pintu, dia disapa oleh sekretaris Zack Lyle. Dia sengaja datang membawa beberapa kontrak untuk ditandatangani Gerald. Karena ada beberapa proyek yang sedang dijalankan, maka jumlah kontrak yang harus Gerald tandatangani otomatis lebih banyak.“Hmm? Tunggu sebentar, apa ini?” Gerald memanggil kembali sekretaris itu ketika dia sudah bersiap hendak pergi. Gerald melihat ada amplop yang ditinggalkan oleh sekretaris itu di meja Gerald. Ketika Gerald membukanya, Gerald melihat setumpuk tiket konser di dalamnya. Gerald memperkirakan kurang lebih ada 40 tiket.“Ah, begini Tuan Crawford, karena ada banyak proyek yang sedang dijalankan sekarang ini, perusahaan memutuskan untuk menyelenggarakan sebuah konser. Sekitar 30 penyanyi yang diundang dan itu belum termasuk jumlah band yang akan berpartisipasi juga!” Sekretaris itu menjelaskan sambil tersenyum.“Menurut Tuan Lyle, Anda punya beberapa teman yang tinggal di Serene County. Oleh karena itu, beliau meminta saya memberikan
Semakin lama para gadis itu mengobrol, semakin mereka merasa kecewa. Iklan konser itu tidak hanya muncul di semua platform media sosial, tetapi juga muncul di berbagai billboard di mana-mana. Semua orang mengetahuinya dan semua orang juga paham tentang harga tiket konser yang meroket bahkan untuk harga tiket di barisan paling belakang.Meskipun penyelenggara konser sudah mematok harga 300 dolar untuk harga tiket di barisan paling belakang, namun beberapa calo sudah menjual kembali tiket-tiket itu seharga 900 dolar! Bahkan jika kamu punya uang, pasar dari tiket konser itu sangat kompetitif sehingga hanya mereka yang punya koneksi dengan orang penting yang bisa mengaksesnya!Banyak sekali selebriti yang diundang di acara konser, termasuk band papan atas saat ini. Semua orang berlomba-lomba mendapatkan tiket demi untuk melihat idola mereka tampil secara langsung. Kebanyakan dari orang-orang ini akhirnya pasrah bahwa mereka hanya bisa menyaksikan jalannya konser secara online.“Jika Nathan
“Semalam aku mencoba mencari tiket konser, tetapi semua tiket sudah terjual. Bisakah kalian percaya semua itu? Ini sungguh tidak adil!” teriak Mina nyaris histeris.Detik itu juga, Nathaniel memasuki kantor. Berbeda dengan Mina, tampaknya Nathaniel sedang dalam kondisi mood yang baik.“Tuan Chandler, Anda juga sedang mencoba mendapatkan tiket, benar? Bagaimana hasilnya? Apakah Anda berhasil mendapatkan tiketnya?” tanya beberapa orang karyawan seraya mengerumuni Nathaniel.“Hehe... Keberuntungan sedang berada dipihakku kali ini! Meskipun hanya tiket untuk barisan paling belakang, setidaknya aku berhasil mendapatkan dua tiket!” jawab Nathaniel dengan senyum kemenangan di wajahnya.“Astaga! Kamu sungguh berhasil mendapatkan dua tiket! Luar biasa, Tuan Chandler!” pekik gadis-gadis itu dan nada suara mereka terdengar iri. Sambil terus mengobrol dengan Nathaniel, beberapa orang di antara gadis itu mencoba melakukan kontak fisik dengan Nathaniel. Mungkin dengan cara itu, mereka bisa mendapatk
“Tidak masalah!” kata Gerald sambil tersenyum dan mengeluarkan 10 tiket dari dalam sakunya. Kemudian Gerald menyerahkan satu tiket kepada Bianca.“Apa?” Semua orang di kantor tercengang.“Apakah, apakah tiket-tiket itu asli?”“Apa? Gerald bisa mendapatkan banyak tiket?”“Tunggu, tidak mungkin tiket-tiket itu asli!” Gadis-gadis itu berteriak sambil mengerumuni Gerald. “… Oh, Tuhan! Tiket-tiket ini adalah untuk posisi tertinggi di zona T! Para selebriti akan menyapa fans mereka di titik itu! Jika kamu menggunakan tiket ini maka kamu bisa melihat mereka dari jarak dekat!”Para gadis itu berdesakan, ingin melihat tiket-tiket itu dari dekat. “OMG! Tiket-tiket ini asli!” Mina, dalam ketidakpercayaan, mencuri pandang pada tiket-tiket itu juga. Setelah mengkonfirmasi keotentikan tiket-tiket itu, Mina membeku di tempatnya.Hal itu adalah reaksi wajar karena Gerald ada dalam daftar hitam Mina. Dan Mina pun selalu menganggap Gerald kelasnya lebih rendah dibanding dirinya, jadi fakta bahwa Gera
“Aku minta maaf, Gerald! Maafkan aku!” Mina berkata sambil membungkuk kepada Gerald seolah -olah dia sangat menyesali perbuatannya. Gerald tak urung terkejut dengan perubahan sikap Mina yang mendadak. Tidak hanya Gerald, semua orang di seluruh departemen pun melihat Mina dengan tatapan terkejut.“Tolong, Gerald! Aku sangat menginginkan satu tiket! Maukah kamu menjualnya satu kepadaku?” Minta berkata dengan nada lembut sambil menatap bola mata Gerald. Mina adalah penggemar Kai garis keras, jadi Mina rela melakukan apapun demi bisa melihat idolanya tampil secara langsung.Gerald sebenarnya keberatan karena bagaimanapun Mina telah membuatnya marah. Sudah sewajarnya jika Gerald mengabaikan Mina apapun yang terjadi. Namun, Mina menunjukkan bahwa dia benar-benar meminta maaf atas sikapnya dan melihat hal itu hati Gerald menjadi luluh. Oleh karena itu, Gerald akan mengabulkan permintaan Mina.“Ambil saja satu. Lagipula aku punya banyak!” jawab Gerald sambil menyerahkan satu tiket kepada Mina.
“Jika Gerald adalah seorang triliuner. Siapa yang tahu caranya dia mendapatkan tiket-tiket itu? Ini masalah besar! Aku pergi sekarang!” Ava berkata keras sambil membanting sumpit ke mangkok.Tak seorang pun dari gadis-gadis itu yang mau repot-repot merespons kemarahan Ava. Mereka lebih fokus membicarakan caranya untuk membalas kebaikan Gerald. Mereka segera memutuskan sesuatu dan ketika malam tiba, makanan ringan dan kue-kue menggunung di meja Gerald.“Halo, Sayang, aku kembali!” tiba-tiba terdengar suara.Seorang pria gagah memasuki kantor seraya mengumumkan kedatangannya dengan lengan terbuka lebar seolah menantikan pelukan penyambutan. Namun, yang dia dengar adalah, “Hei, Gerald! Tolong beritahu kami cara kamu mendapatkan tiket-tiket itu. Ayolah, ceritakan kepada kami!” Perhatian semua orang masih tertuju kepada Gerald dan tak seorang pun yang menyambut pria muda itu, kecuali satu orang saja.“Oh? Stuart, akhirnya kamu kembali!” seru Ava seraya berdiri dan menyambut Stuart dengan h
“Ada masalah apa, Stuart?” tanya Ava yang tampak khawatir.“Kacau!” kata Stuart, wajahnya pucat seputih kain sprei. Kemudian Stuart bergegas menuruni tangga dan Ava mengikutinya dari belakang. Ava menunggu sampai Stuart selesai dengan panggilan telepon dan kemudian pelan-pelan mendekati Stuart.“Stuart? Ada masalah apa? Tolong jangan membuatku takut!” tanya Ava, mengulang kembali pertanyaannya. Detik demi detik, Ava kian merasa khawatir.Stuart bukan hanya seorang pria berwajah tampan. Stuart juga memiliki properti di Mayberry dan orang tuanya juga orang yang sukses. Intinya Stuart adalah paket lengkap. Stuart otomatis tampak paling bersinar diantara rekan kerja Ava lainya di perusahaan, itulah salah satu alasan kenapa Ava sangat menyukai Stuart.Ava selalu bermimpi suatu saat nanti akan menikah dengan Stuart di Mayberry. Jika beruntung, Ava juga ingin sekali bekerja di sana. Karena ayah Ava adalah Kepala Sekolah di SMA, Ava sudah terbiasa menjaga gengsi dan bersikap sinis sejak kecil
Gerald sangat tahu keluarga Waylon. Sejak kapan mereka mendirikan perusahaan yang sama sekali tidak berhubungan dengan bidang bisnis mereka?Setelah melakukan sejumlah penyelidikan, Gerald menemukan ada yang tidak beres dan mengirim pesan pada Zack untuk melakukan investigasi lebih lanjut."Ayo, katakan padaku, apa yang kamu temukan?" tanya Fay sambil tersenyum. Itu hanya pengecekan latar belakang, kenapa Gerald membuatnya terlihat begitu penting?"Kamu nggak akan paham, intinya aku sudah menemukan sesuatu yang sangat besar!" jawab Gerald sambil tertawa. Detik kemudian, Gerald mendapat telepon dari Ava yang membuatnya sedikit heran."Gerald? Apakah kamu sibuk setelah pulang kerja nanti?" tanya Ava segera setelah teleponnya diangkat."Kenapa? Mau apa kamu?" tanya Gerald dengan nada dingin.Meski awalnya Gerald selalu bersikap baik pada Ava, tetapi sikap dingin dan perlakuan buruk Ava padanya membuat Gerald akhirnya membalas dengan sikap yang sama."Mmm... aku terpikir untuk mengajak ka